Anda di halaman 1dari 17

TUGAS ANALISIS DATA KUALITATIF

ANALISIS DATA TRANSKIP WAWANCARA

Disusun Oleh :

MAUSA AGREVINA (0106516003)

LAILI RAHMAWATI (0106516004)

TRI HARIYATI (0106516008)

ANGGIHSYAH PUTRA (0106516018)

PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA

PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
PENDAHULUAN

Dalam pendidikan, asesmen seharusnya didasarkan pada pengetahuan kita tentang


belajar dan tentang bagaimana kompetensi berkembang dalam materi pelajaran yang kita
ajarkan. Hal ini merupakan kebutuhan yang sangat jelas untuk membuat suatu asesmen
dimana pendidik dapat mempergunakannya untuk meningkatkan kegiatan pendidikan dan
mengawasi hasil belajar dan mengajar yang kompleks.
Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa para guru mengajar untuk memberikan
keterampilan pada siswa untuk belajar dan mempraktekkan bagaimana mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilannya untuk tujuan yang nyata dan jelas. Penilaian kinerja yang
berkisar dari jawaban yang relative pendek sampai pada proyek jangka panjang yang
meminta para siswa untuk memperagakan hasil kerjanya, dan hal ini membutuhkan peran
serta pemikiran tingkat tinggi siswa untuk menyatukan beberapa keterampilan yang berbeda-
beda.
Penilaian kelas merupakan penilaian internal yang dilaksanakan oleh pendidik dalam
hal ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi peserta didik
pada saat dan akhir pembelajaran. Sistem penilaian hasil belajar yang diterapkan dalam
kurikulum sekolah adalah sistem penilaian otentik atau lebih dikenal dengan nama asesmen
otentik. Penilaian otentik ini harus dipahami secara mendalam oleh guru-guru mengingat
bahwa setiap pengukuran kompetensi peserta didik tidak cukup hanya dengan tes objektif
saja, karena tes tersebut tidak dapat menunjukkan seluruh kompetensi yang dikuasai siswa.
Penilaian otentik merupakan penilaian yang secara langsung bermakna, dalam arti bahwa apa
yang dinilai adalah merupakan sesuatu yang benar-benar diperlukan siswa dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
A. PHM
Menurut saya Asesmen autentik adalah penilaian yang menilai suatu proses
evaluasi, yang melibatkan penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang relevan
dalam pembelajaran.
Penilaian otentik adalah penilaian yang digunakan seorang pendidik atau guru,
yang diharapkan mampu melakukan penilaian yang apa adanya, seperti penilaian aspek
pengetahuannya siswa, penilaian sikapnya siswa dan penilaian ketrampilan siswa,
sehingga guru dapat menilai aspek-aspek tersebut apa adanya.
Menurut saya penilaian otentik itu adalah penilaian yang menggambarkan tentang
perkembangan belajar siswa, sehingga dalam hal ini siswa dapat mengungkapkan atau
membuktikan keterampilannya, sehingga peserta didik dalam memberikan penilaian
otentik dilihat dari keterampilan dalam penguasaan kompetensi sesuai tujuan
pembelajaran yang di capai siswa.
Menurut saya penilaian otentik adalah penilaian apa adanya yang dimana di dalam
kurikulum 2013 itu ada tiga aspek yang dinilai yaitu aspek sikap, kognitif dan
psikomotor untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa.
Menurut Mueller (2006) menyatakan bahwa asesmen otentik suatu bentuk asesmen
dimana peserta didik menampilkan tugas pada situasi sesungguhnya dengan
mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna.
Menurut Nurhadi (2004:172) asesmen otentik adalah proses pengumpulan
informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan
oleh peserta didik melalui berbagi teknik yang mampu mengumkapkan, membuktikan,
dan menunjukan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran bena-benar dikuasai dan
diacapai.
Menurut Masrukan (2014:19) asesmen otentik adalah proses pengumpulan
berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajr siswa. Gambaran
perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa
siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
Jadi dari hasil wawancara dari berbagai sumber dan menurut teori yang ada,
menurut analisis kelompok dari pertanyaan, tentang apa yang Ibu/Bapak pahami
penilaian otentik dalam pembelajaran khususunya kurikulum 2013 adalah dari segi
pemahaman responden sebenarnya sudah mencakup semua tentang pemahaman
penilaian otentik, hanya saja responden menjelaskan dengan cara yang berbeda, jadi
penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa (penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor
siswa) dan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengumkapkan, membuktikan, dan menunjukan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran benar-benar dikuasai dan diacapai.
B. PHM
Jenis- jenis intrumen dalam penilaian otentik adalah penilaian kinerja, penilaian
proyek, penilaian portofolio, ada penilaian tertulis, dan penilaian sikap.
Jenis-jenis instrumen yang digunakan dalam penilaian otentik ada berbagai macam
cara yaitu instrumen yang pertama adalah instrumen unjuk kerja, unjuk kerja siswa
diberi pekerjaan kemudian dilihat sikapnya bagaimana, yang kedua produk, kalau
penilaian produk merupakan penilaian hasil, guru menugaskan siswa membuat hasil
misalnya pelajaran seni menggambar hasilnya rapi atau tidak, penilaian otentik yang ke
tiga yaitu penilaian proyek, penilaian proyek ini penilaian yang digunakan oleh guru
untuk siswa prosesnya sebenarnya hampir mirip dengan unjuk kerja, yang terakhir
penilaian sikap, penialian sikap sama saja dengan penilaian afektif di mana guru bisa
menilai sikap terhadap suatu mata pelajaran.
Instrumennya menggunakan lembar observasi atau pengamatan, tes standar
prestasi, tes buatan guru (tanya jawab), catatan anekdot, tugas individu, tugas kelompok,
diskusi, portofolio.
Jenis-jenis penilaian yang biasanya saya terapkan di kelas adalah yang pertama
penilaian kinerja di mana penilaian kinerja ini mengamati kinerja siswa dapat
menggunakan instrumen seperti penilaian sikap, penilaian diri, observasi perilaku siswa.
Yang kedua penilaian proyek dimana siswa menghasilkan proyek misalnya itu membuat
karya seni menggambar, kolase. yang ke tiga itu penilaian portofolio penilaian hasil
karya peserta didik misalnya membuat puisi, membuat karangan. terus yang ke empat
itu penilaian tertulis untuk soalnya itu seperti soal pilihan ganda, benar salah,
menjodohkan, sebab akibat.
Menurut santoso (2004) pelaksanaan aesemen otetik dapat menggunakan berbagai
alat pengambil data atau instrumen sebagfai berikut :
1. Tes standar prestasi
2. Tes buatan guru
3. Catatan kegiatan
4. Catatan anekdot
5. Skala sikap
6. Catatan tindakan
7. Konsep pekerjaan
8. Tugas individu
9. Tugas kelompok atau kelas
10. Diskusi
11. Wawancara
12. Catatan pengamatan
13. Peta perilaku
14. Portofolio
15. Kuesioner
16. Pengukuran sosiometri

Menurut Masrukan (2014:31) instrumen penilaian otentik dapat dikelompokkan


menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
1. Asesemen tertulis, dapat berupa : pekerjaan rumah, kuis, ulangan harian, ujian tengah
semster, ujian semster, dan akhir jenjang pendidikan.
2. Asesmen unjuk kerja atau performa dapat berupa : presentasi atau penampilan siswa,
demonstrasi, dan diskusi kelompok.
3. Asesmen proyek dapat berupa : kegiatan lapangna dan laporannya, karya tulis,
investigasi, dan karya wisata.
4. Asesmen produk dapat berupa: karya siswa, rancang bangun, model, maket, dan alat
peraga.
5. Portofolio (kumpulan karya siswa selama satu semester atau satu tahun).

Jadi dari hasil wawancara dari berbagai sumber dan menurut teori yang ada,
menurut analisis kelompok dari pertanyaan, menurut ibu/bpk apa saja jenis-jenis
instrumen untuk penilaian otentik ?, adalah dari pemahaman responden sebenarnya
sudah ada beberapa yang mencakup tentang jenis-jenis intrumen penilaian otentik yang
dimana secara garis besar instrumentya adalah penilaian kinerja, penilaian proyek,
penilaian portofolio, ada penilaian tertulis, dan penilaian sikap, meskipun ada responden
yang menjelaskan lebih mendetail tentang instrumen penilaian portofolio, dimana
penilaian portofolio adalah contonya penilaian hasil karya peserta didik misalnya
membuat puisi, membuat karangan. terus yang ke empat itu penilaian tertulis untuk
soalnya itu seperti soal pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, sebab akibat, menurut
teori yang ada jenis-jenis instrumen penilaian otentik adalah instrumen penilaian otentik
dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
Asesemen tertulis, dapat berupa : pekerjaan rumah, kuis, ulangan harian, ujian
tengah semster, ujian semster, dan akhir jenjang pendidikan.
Asesmen unjuk kerja atau performa dapat berupa : presentasi atau penampilan siswa,
demonstrasi, dan diskusi kelompok.
Asesmen proyek dapat berupa : kegiatan lapangna dan laporannya, karya tulis,
investigasi, dan karya wisata.
Asesmen produk dapat berupa: karya siswa, rancang bangun, model, maket, dan alat
peraga.
Portofolio (kumpulan karya siswa selama satu semester atau satu tahun).

C. PRC

Sebelum mengajar saya melihat dulu silabus, setelah itu menentukan indikator
selanjutnya membuat RPP, dan di dalam RPP itu nanti ada berupa penilaian, Misalkan
memilih sala satu indikatornya, di kelas 8 itu ada indikator untuk membuat jaring-jaring
bangun ruang sisi datap, dari membuat jaring-jaring itu nanti saya bisa menggunakan
penilaian projek atau penilaian sikap, tetapi bisa memilih sala satu dari penilaian untuk
kepenilaian projeknya, misalakan siswa disuruh membuat jaring-jaring kubus, bisa di
nilai dari apa saja yang di siapkan, dan bagimana cara dia melakukan, itu bisa dari
penilaian projek.
Dalam perencanaan penilaian otentik pertama kali dilakukan adalah menentukan
KD, misalnya hari ini belajar matematika, selanjutnya menentukan KD, sehingga
tergantung seperti apa penilaian yang digunakan apakah penilaian produk atau penilaian
unjuk kerja, selanjutnya membuat kisi-kisi sesuai dengan KD.

Untuk perencanaan sebelum mengajar membuat PROTA, PROMES, RPP, dan


lembar penilaian. Untuk lembar penilaian sebelumnya melakukan identifikasi
kompetensi terlebih dahulu, selanjutnya memilih untuk dijadikan tugas otentik, serta
merumuskan kriteria tugas, dan selanjutya yaitu merancang penilaian. Yang dimaksud
merancang penilaian yaitu mengkroscek antara indikator penilaian dengan penilaian
yang akan dilakukan.

Sesuai dengan kurikulum 2013 dalam perencanaan yang pertama adalah


menentukan KD mata pelajaran terus yang kedua menyusun kisi-kisi penilaian yang
ketiga penyusunan instrumen sesuai dengan KD yang di ukur.

Menurut Kunandar (2015) perencanaan yang harus disusun oleh seorang guru
sebelum melakukan pemebaljaran anatara lain yaitu :

a. Program tahunan,
b. Program semester
c. Silabus
d. Rencana pelaksana pembelajaran (RPP)

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam silabus dan rencana pelaksanaan


pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajarn meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembeljaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilain otentik dan skenario pembelajaran.

Menurut masrukan (2014:27) perencaan asesmen (tertulis dan otentik)


menggunakan langkah-langkah yang terpadu pada awal tahun pelajaran sebagai lampiran
dari program tahunan (PROTA) maupun pada awal semester sebagai lampiran program
semster (PROMES). Rancangan yang dimaksud merupakan identifikasi terhadap
asesmen dalam jangka waktu tertentu.

Jadi dari hasil wawancara dari berbagai sumber dan menurut teori yang ada,
menurut analisis kelompok dari pertanyaan, bagimana perencanaan penilaian otentik
bpk/ibu persiapkan sebelum mengajar. Dari pemahaman responden sebenarnya sudah
ada beberapa yang mencakup tentang perencanaan dalam mempersiapkan penilaian
otentik seperti membuat PROTA, PROMES, RPP, lembar penilaian seperti menentukan
KD mata pelajaran, yang kedua menyusun kisi-kisi penilaian, yang ketiga penyusunan
instrumen sesuai dengan KD yang di ukur. Yang dimana menurut teori perencaan
asesmen yaitu (tertulis dan otentik) menggunakan langkah-langkah yang terpadu pada
awal tahun pelajaran sebagai lampiran dari program tahunan (PROTA) maupun pada
awal semester sebagai lampiran program semster (PROMES). Rancangan yang dimaksud
merupakan identifikasi terhadap asesmen dalam jangka waktu tertentu.
D. PLS
Di dalam kelas bisa memakai penilaian sikap, kalo sikap itukan ada diskusi, kalo
diskusi itu nanti sikap apa saja yang bisa di nilai, bisa bertanggung jawab, disiplin,
menghargai orang lain, itukan misal, trus di kelas juga itu kita bisa menggunakan
portofolio, dari tugas-tugas siswa itu nanti dikumpulkan di pakai untuk dinilai di akhir,
itu menjadi nilai portofolio.
pelaksanaan yang dilakukan dalam penilaian otentik ada tiga, yang pertama diawal
pembelajaran, yang kedua di inti pembelajaran, yang ketiga di akhir pembelajaran.
Metode atau strategi yang digunakan disesuaikan dengan media yang digunakan.
Pelaksanaan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi.
Untuk model pembelajarannya menggunakan STAD (Student Teams Achievement
Devision) yaitu langkah-langkahnya memasang media pembelajaran dahulu, selanjutnya
siswa dibagi menjadi heterogen, siswa diberi lembar tugas, kemudian guru memberi
penjelasan sekilas, selanjutnya siswa berdiskusi, dan siswa menyimpulkan (salah satu
dari anggota kelompok maju didepan kelas menyimpulkan), kemudian diadakan quiz
(pertanyaan untuk kelompok namun dijawab individu). Sehingga disini guru memiliki
catatan anekdot untuk karakter siswa yaitu kerja sama, keberanian dan sosial.
Menurut Kunandar 2015:55) pelaporan penilaian otentik antara lain :
1. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian dalam awal semester. Setelah menetapkan kriteria
penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai indikator dan mengembangkan
instrumen serta pedoman penskoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
2. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan
diakhiri dengan tes dan/ non tes. Penelusuran dilakukan dengan teknik bertanya untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat pemahaman
peserta didik.
3. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang di integrasikan dalam tema
tersebut.
4. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan
kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai di balikan (feedback)
berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak yang
terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran..
Jadi dari hasil wawancara dari berbagai sumber dan menurut teori yang ada,
menurut analisis kelompok dari pertanyaan, Bagimana pelaksanaan penilaian otentik
yang Bapak/Ibu lakukan di kelas, dari pemahaman responden sebenarnya sudah ada
beberapa yang mencakup tentang pelaksanaan penilaian otentik seperti contoh di dalam
kelas bisa memakai penilaian sikap, kalau dalam diskusi sikap apa saja yang di nilai, bisa
bertanggung jawab, disiplin, menghargai orang lain, di kelas menggunakan portofolio,
dari tugas-tugas siswa dikumpulkan di pakai untuk dinilai, menjadi nilai portofolio dan
pelaksanaan penilaian otentik yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
siswa di amati oleh guru sesuai dengan apa yang akan di nilai misalnya yang dinilai
adalah sikap maka yang diamati sikap.
E. PTL
Laporan otentik banyak, tapi ada penilaian sikap misalnya disiplin, kerja sama, dan
tanggung jawab, kemudian dibuat rubriknya antara siswa satu dengan siswa yang lainya
dibuat jadi satu, hasil akhirnya itu bisa menilai antara A, B atau C dari semua
perhitungan-perhitungan yang di laporkan.
Yang di gunakan untuk membuat laporan otentik adalah nilai siswa. aspek siswa
dinilai setiap hari kemudian dari hasil penilaian nilai harian dirangkum dalam jurnal,
dalam jurnal siswa akan terlihat apakah sudah mencapai KD atau belum.
Untuk perencanaan sebelum mengajar membuat PROTA, PROMES, RPP, dan
lembar penilaian. Untuk lembar penilaian sebelumnya itu identifikasi kompetensi
terlebih dahulu, selanjutnya memilih untuk dijadikan tugas otentik, lalu merumuskan
kriteria tugas, dan selanjutya yaitu merancang penilaian. Yang dimaksud merancang
penilaian yaitu mengkroscek antara indikator penilaian dengan penilaian yang akan
dilakukan.
Membuat laporan dalam bentuk jurnal di mana semua aspek yang di nilai itu
dirangkum dalam jurnal penilaian sehingga mudah dalam menentukan penilaian yang
akhirnya dapat di gunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar.
Menurut Kunandar (2015:55) pelaporan penilaian otentik antara lain :
1. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: a) nilai dan/ deskripsi pencapaian
kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik terpadu, b) deskripsi sikap, untuk hasil
penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
2. laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah
dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru bimbingan dan konseling, dan
orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
3. Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu
semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi
oleh wali kelas/guru kelas.

Jadi dari hasil wawancara dari berbagai sumber dan menurut teori yang ada,
menurut analisis kelompok dari pertanyaan, Bagaimana bpk/ibu membuat laporan hasil
penilaian otentik yang dilakukan, dari pemahaman responden sebenarnya sudah ada
beberapa yang mencakup tentang membuat laporan hasil penilaian otentik. Laporan hasil
penilaian otentik yang setiap hari dinilai kemudian dirangkum ke dalam jurnal penilaian
sehingga guru mudah mengetahui ketercapaian dari kompetensi dasar.

F. PTL
Tindak lanjutnya dengan evaluasi, misalnya penilaian sikap dalam membuat
jaring-jaring, nilainya masih di bawah atau belum bisa membuat jaring-jaring,
selanjutnya diarahkan membuat jaring-jaring kubus seperti apa, kemudian diajari lagi
sampai bisa dan nilainya bisa mengikuti setelah anak bisa, yang dinilai prosesnya, berarti
penilaian otentik tidak menilai satu aspek saja, tapi ada kognitif, afektif, psikomotor dan
keterampilannya jadi tindak lanjutnya kita lakukan evaluasi.
Usaha untuk menindaklanjuti, ketika siswa diketahui belum mencapai KD ada
program remedial atau pengayaan. Dalam pengayaan KD mana yang belum tercapai.
Jadi pengayaan dan remedial untuk menindaklanjuti penilaian otentik.
Yang dilakukan untuk menindak lanjuti hasil pengamatan misalnya hasil
pengamatan tentang aspek sikap, jika aspek sikap siswa itu rendah maka siswa akan di
berikan pembinaan atau motivasi sedangkan siswa yang aspek sikap meningkat maka
akan diberikan penghargaan.
Untuk laporan hasil penilaian otentik sudah ada formatnya yang disajikan dibawah
ini:
Data Penilaian Produk

Sekolah : SD Negeri Sambong 03


Mapel : Muatan Lokal ( Tataboga )
Kelas : VI
Standar Kompetensi : 2.2 Memiliki sikap peduli terhadap berbagai produk olahan
ubikayu
Nama Siswa : Nur Kholidah

Skor
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4

1 Keaslian ide

2 Pengetahuan yang mendukung

3 Alat dan bahan yang digunakan

4 Cara pembuatan

5 Penampilan produk

6 Manfaat produk

Jumlah

Keterangan : Kategori :

1. Kurang A = 86 - 100 N=
x 100
2. Sedang B = 76 - 85
3. Baik C = 66 - 75
4. Amat Baik D = < 65

Mengetahui, Batang,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI

NUR ROSIDAH, S.Pd GIMIN, S.Pd


NIP. 196705121991032010 NIP. 196405191991111001
Data Penilaian Unjuk Kerja

Sekolah : SD Negeri Sambong 03


Mapel : IPA
Kelas : VI ( enam )
Standar Kompetensi : 5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran, dan
kegunaan benda.
Nama Siswa : Saltina Azalia Sari

Skor
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4

1 Mengenal alat

2 Mengetahui fungsi alat

3 Kemampuan menggunakan

4 Penampilan

5 Hasil akhir

Jumlah

Keterangan skor : Kategori :

1. Kurang A = 86 - 100 N=
x 100
2. Cukup B = 76 - 85
3. Baik C = 66 - 75
4. Amat Baik D = < 65

Mengetahui, Batang,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI

NUR ROSIDAH, S.Pd GIMIN, S.Pd


NIP. 196705121991032010 NIP. 196405191991111001
Data Penilaian Diri

Sekolah : SD Negeri Sambong 03


Mapel : PKn
Kelas : VI ( enam )
Standar Kompetensi : 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara(Keteladanan )
Nama Siswa: Dimas Arga S.

Sikap
No. Pernyataan
Ya Tidak

1 Saya bersekolah selalu berpakaian seragam

2 Saya selalu melakukan piket kerja

3 Saya selalu mengikuti upacara bendera di sekolah

4 Saya mengerjakan PR dibantu oleh orang tua

5 Saya tidak pernah datang terlambat

6 Saya di rumah tidur sendirian

7 Jika nilai ulangan saya jelek, saya tenang saja

8 Saya tidak bertengkar dengan teman-teman

9 Saya tidak pernah membantu orang tua di rumah

10. Saya belajarnya tanpa diperintah orang tua

NILAI

Keterangan : Kategori :

1 = Tidak jujur A = 86 - 100 N= x 100

2 = Cukup jujur B = 76 - 85
3 = jujur C = 66 - 75
4 = sangat jujur D=< 65
Mengetahui, Batang,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI

NUR ROSIDAH, S.Pd GIMIN, S.Pd


NIP. 196705121991032010 NIP. 196405191991111001

Data Penilaian Portofolio

Sekolah : SD Negeri Sambong 03


Mapel : B. Indo, Mtk, IPS, SBK
Kelas : VI ( enam )

Karya Portofolio
Jumlah Nilai
No. Nama
Rumus Skor Akhir
Pantun Mat. Kliping Peta Lukis

1 Galih Pangestu

2 Dwi Bagus S.

3 M. Rizal

4 Alifiano Pramudya

5 Khoirun Nisa

6 Muhammad Bagas

7 M. Hasyid Ardian

8 Agustina Ayu P.

9 Ahmad Reza M.

10 Amanata Yukha

11 Amanullah Aziz W.

12 Amar Ardiansya

13 Alfilia Masruroh

14 Berliana Tharisa P.

15 Citra Desilia

16 Citra Ayu Maharani

17 Dimas Arga S.

18 Dwi Niken N.
19 Faizah Istiqomah

20 Irfan Dwi K.

21 Jefri Satrio

22 Kurniawan Bagus S.

23 Khoirul Janiyah

24 Lina Purnama Dewi

25 Luhtitisari Nabila R.

Keterangan :

1. Sangat Kurang A = 86-100 N= x 100
2. Kurang B = 76-85
3. Sedang C = 66-75
4. Baik D = < 65
5. Amat Baik

Batang,

Kepala Sekolah Guru Kelas VI

NUR ROSIDAH, S.Pd GIMIN, S.Pd

NIP.196705121991032010
NIP. 19640519199111101

Menurut kunandar (2015:13) program tindak lanjut diperuntukan bagi peserta


didik yang sangat tuntas dan belum tuntas. Sangat tuntas artinya peserta didik mencapai
nilai jauh melampaui KKM. Peserta didik yang masuk kategori sangat tuntas diberikan
program pengayaan, seperti proyek yan berkaitan dengan materi yang relevan,
mengerjakan latihan-latihan yang lebih sulit dan kegiatan yang sejenis lainnya, peserta
didik yang sangat tuntas juga bisa dijadikan tutor sebaya untuk membimbing temannya
yang membutuhkan. Sedangkan bagi peserta didik yang belum tuntas, yakni masih
belum mencapai KKM mengikuti program remedial. peserta didik yang belum tuntas
bukan berarti bodoh, melainkan mereka membutuhkan tambahan waktu dan mereka
memiliki gaya belajar yang berbeda dengan peserta didik lainnya.
Jadi dari hasil wawancara dari berbagai sumber dan menurut teori yang ada,
menurut analisis kelompok dari pertanyaan, Usaha-usaha tindak lanjut apa saja yang
bpk/ibu lakukan setelah melaksanakan penilaian otentik, dari pemahaman responden
sebenarnya sudah ada beberapa yang mencakup tentang usaha-usaha tindak lanjut dalam
penilaian otentik. Jadi tindak lanjut dalam penilaian otentik adalah adanya program
evaluasi yang mencakup remedial dan pengayaan.
PENUTUP

Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran di


kelas. Setiap guru sudah seharusnya memahami dan mampu melaksanakan penilaian
hasil pembelajaran. Namun penilaian proses dan hasil belajar hendaknya secara
menyeluruh, sehingga semua aspek kemampuan peserta didik dapat diukur.

Penilaian kelas merupakan penilaian internal yang dilaksanakan oleh pendidik


dalam hal ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi
peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran. Sistem penilaian hasil belajar yang
diterapkan dalam kurikulum sekolah adalah sistem penilaian otentik atau lebih dikenal
dengan nama asesmen otentik. Penilaian otentik ini harus dipahami secara mendalam
oleh guru-guru mengingat bahwa setiap pengukuran kompetensi peserta didik tidak
cukup hanya dengan tes objektif saja, karena tes tersebut tidak dapat menunjukkan
seluruh kompetensi yang dikuasai siswa. Penilaian otentik merupakan penilaian yang
secara langsung bermakna, dalam arti bahwa apa yang dinilai adalah merupakan sesuatu
yang benar-benar diperlukan siswa dalam kehidupan nyata sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. tt. Penilaian Otentik | Kajian Sosiolinguistik: Kajian Teoretis dan Praktis. Tersedia pada:
http://wordpress.com/evaluasi-pembelajaran-bahasa/penilaian-otentik/. diakses pada tanggal
24 Oktoberber 2013
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan Produk Dalam
Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Rizfadli. 2009. Asesmen Otentik. Tersedia pada: http://rizfadli.blogspot.com/2009/12/asesmen-
otentik.html. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Syofiana. Mardiah. 2010. Autentik Asesmen. Tersedia pada:
http://sofya6.blogspot.com/2010/11/autentik-asesmen.html. diakses pada tanggal 24
Oktoberber 2013
Muller
Nurhadi
Masrukan
Santoso
Kunandar

Anda mungkin juga menyukai