Anda di halaman 1dari 5

Akreditasi Puskesmas.

2016 Pedoman
Dokumen.

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SANUR
Jalan Trans Kalimantan

KEBIJAKAN PUSKESMAS SANUR


NOMOR: : A/ II/Kb/ / / .

TENTANG

PENGENDALIAN DOKUMEN PUSKESMAS.

Menimbang : 1. Pentingnya sistem pengendalian dokumen agar memudahkan


didalam pengelolaan, penyimpanan dan pencarian untuk
diberlakukan pelaksanaannya,
2. Sebagai pedoman didalam pengelolaan dokumen di Puskesmas, baik
dokumen yang bertalian dengan dokumen administrasi Puskesmas
maupun dokumen akreditasi Puskesmas,
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang pedoman
organisasi perangkat daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 nomor
14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262).
3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah
Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor tentang
Susunan, Kedudukan dan tugas pokok Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Nunukan.
5. Peraturan Bupati Nunukan Nomor tentang Tugas
pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatatan dan tata kerja organisasi Dan
dan tata kerja organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan.
6. Manajemen Kearsipan, Alamsyah, Gramedia Pustaka Utama,1995.
7. Sistem kearsipan, Manajemen Perkantorkan, Depkes.RI.2009.
8. Kepmenkes nomor: 269/ Menkes/ Per / III/ 2008, Tentang Rekam
Medik,
9. Standar Akreditasi Puskesmas Kriteria 2.1.11. Elemen Penilaian 4,

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Pengendalian dokumen Puskesmas Sanur dengan sistem pengelolaan


Kebijakan dokumen/ surat menyurat, yang meliputi sistem penomoran maupun
penyimpanan dokumen Puskesmas, baik dokumen perkantoran
maupun dokumen akreditasi Puskesmas.
Akreditasi Puskesmas.2016 Pedoman
Dokumen.

2. Dokumen ekternal adalah: buku, peraturan, standar, surat keputusan,


kebijakan yang merupakan acuan/ referensi di dalam penyusunan
dokumen akreditasi Puskesmas,
3. Dokumen/ arsip aktif dokumen yang frekuensi pemakaian masih
tinggi/ masih dipakai didalam kegiatan, dan masih disimpan diunit-
unit pelayanan,
4. Dokumen/ arsip inaktif dokumen yang frekuensi pemakaiannya
sudah rendah/ sudah tidak dipakai, untuk dokumen rekam medik
apabila pasien yang sudah mati atau sudah pindah.
5. Master dokumen dokumen akreditasi yang telah lengkap/ telah
dinomori, disyahkan dan ditanda-tangani namun belum dibubuhi cap
Puskesmas.
6. Kelompok dokumen kelompok jenis- jenis dokumen/ rekaman
(contoh kelompok SPO),
Kesatuz : Pengendalian dokumen akreditasi Puskesmas Nunukan wajib mentaati
sistem pengendalian dokumen yang telah ditentukan didalam kebijakan
pengendalian dokumen ini,
Kedua : Pengendalian dokumen dengan menerapkan hal- hal sebagai Berikut:
A. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
1. Administrasi Manajemen dengan kode: A.,
a. Bab I, (A/I),
b. Bab II, (A/II),
c. Bab III, (A/ III),
2. Pelayanan Upaya kode : B,
a. Bab IV, (B/ IV),
b. Bab V, (B/ V),
c. Bab VI, (B/ VI),
d. Apabila dari upaya Puskesmas dengan ditambahkan upaya
(contoh upaya KIA= B/ KIA, upaya promkes = B/ Promkes,
dan lain- lain),
3. Pelayanan Klinis kode : C,
a. Bab VII, (C/ VII),
b. Bab VIII, (C/ VIII),
c. Bab IX, (C/ IX),
4. Standar Prosedur Operasional, disingkat: SPO,
5. Daftar tilik disingkat: Dt,
6. Kerangka Acuan disingkat: KA,
7. Surat Keputusan disingkat: SK,
Akreditasi Puskesmas.2016 Pedoman
Dokumen.

8. Kebijakan disingkat: Kb,


9. Dokumen ekternal disingkat: Dek,
10. Manual Mutu disingkat MM.
11. Pedoman Mutu disingkat PM,
12. Audit Internal disingkat AI.
B. Penyimpanan Dokumen/ arsip.
1. Dokumen rekam klinik/ medik inaktif wajib disimpan sekurang-
kurangnya dua tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien
meninggal, atau pindah tempat, setelah batas waktu sebagaimana
dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat dimusnahkan,
kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan
jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya,
2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada setiap
resep harus diberi tanda:
a. Umum: resep umum,
b. Askes: untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi
kesehatan,
c. Gratis/ Jamkesmas/ Jamkesda/ Jamsostek/ Jampersal untuk
resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari
pembiayaan retribusi,
3. Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai dengan sistem
penyimpanan dokumen/ arsip aturan Pemerintah Daerah
Kabupaten Nunukan,
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan dimasing- masing
kelompok pelayanan, sedangkan di administrasi dan manajemen
(admen) menyimpan master dokumen semua kelompok
pelayanan dan program,
C. Sistem penomoran:
1. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah
Kabupaten Nunukan
2. Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok
pelayanan masing- masing disesuaikan dengan sistem
pengkodean yang telah ditentukan,
3. Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan pengodean,
4. Urutan penomoran meliputi: Kode pelayanan, Kode dokumen,
Bulan, Tahun dan nomor urut dokumen:
Contoh: B/ IV/SPO/ 6/ 13/ 005 (B: Kode pelayanan upaya, IV:
Bab IV, SPO: Standar Prosedur Operasional,6: bulan 6/ Juni, 13
tahun 2013, 005: nomor urut SPO),
Akreditasi Puskesmas.2016 Pedoman
Dokumen.

Ketiga : Kebijakan ini berlaku mulai Tanggal 1 Januari 2017, dengan ketentuan
bila ada kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Sanur, 1 Januari 2017.


Kepala Puskesmas Sanur

dr. Syaifuddin Noor.


NIP. 197207052003121010
Akreditasi Puskesmas.2016 Pedoman
Dokumen.

LAMPIRAN 1

FORMAT- FORMAT YANG DISTANDARKAN

1. Format Standar Prosedur Operasional, (SPO),


2. Format rekam klinis,
3. Format resep,
4. Format rujukan ekternal,
5. Format rujukan internal,
6. Format persetujuan tindakan (Inform Consent),
7. Format penolakan tindakan,
8. Format permintaan rujukan ekternal,
9. Format penolakan rujukan ekternal
10. Format permintaan pulang paksa,
11. Format penolakan pasien pulang,

Sanur, 1 Januari 2017.


Kepala Puskesmas Sanur

dr. Syaifuddin Noor.


NIP. 197207052003121010

Anda mungkin juga menyukai