Audit Kinerja
Audit Kinerja
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 10 Kelas CA
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Audit Kinerja Manajemen
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja manajerial yang dapat dan
harus dijadikan sebagai sasaran audit kinerja manajerial ialah :
Dalam menghadapi dunia yang penuh dengan dinamika dan perubahan yang
berlangsung dengan cepat, manajemen suatu perusahaan dituntut untuk memiliki
kemampuan untuk memainkan peran yang beraneka ragam, tidak hanya interaksi
dengan berbagai komponen dalam perusahaan melainkan interaksi dengan pihak
luar perusahaan. Berbagai peran itu dapat dikata gorikan menjadi tiga jenis, yaitu :
(a) peran yang bersifat interpersonal, (b) peran yang bersifat informasional, (c)
peran sebagai pengambil keputusan.
Peranan dalam kegiatan seremonial secara eksternal dapat berupa hadir pada
pesta pernikahan putera atau puteri relasi perusahaan, memenuhi undangan pesta
ulang tahun dikeluarga pemasok, bermain golf dengan mitra kerja, menerima atau
mengirimkan undangan makan siang atau makan malam dengan pimpinan lembaga
keuangan. Secara internal dapat berupa memimpin uparaca penyerahan hadiah dan
plaket penghargaan pada karyawan yang akan meninggalkan perusahaan karena
mencapai usia pension, menghibur keluarga karyawan yang sedang terkena
musibah. Peran yang tidak kalah penting adalah menghadiri kegiatan seremonial
yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti memenuhi undangan menghadiri
perayaan hari-hari bersejarah nasional. Audit kinerja manajerial akan mengungkap
fakta apakah keterlibatan manajemen dalam berbagai kegiatan itu wajar atau tidak,
diperlukan atau tidak dan apakah pengorbanan yang diberikan dapat dipertanggung
jawabkan secara moral, etika, dan praktik-praktis bisnis yang tepat atau tidak.
1. Merumuskan strategi induk yang kemudian dirinci oleh para manajer yang
menduduki jabatan manajerial yang lebih rendah menjadi strategi
fungsional dan strategi operasional.
2. Memilih dan menentukan bentuk atau tipe organisasi yang akan digunakan
sebagai wadah seluruh kegiatan perusahaan secara melembaga.
3. Mencatat dasr-dasar filsafat dalam pengelolaan perusahaan.
4. Menentukan kultur perusahaan yang menjadi perekat berbagai komponen
dan pemberi arah perilaku semua karyawan perusahaan.
5. Memilih system manajemen sumber daya manusia termasuk system
imbalan baik yang bersifat intrinsic maupun ekstrinsik.
6. Mengidentifikasi dan menggali sumber dana permodalan.
7. Memilih dan menerapkan gaya manajerial tertentu yang dipandang tepat
bagi perusahaan.
Salah satu sasaran audit kinerja manajerial, peranan itu perlu disoroti secara
tajam untuk melihat apakah peranan para atasan dimainkan dengan pendekatan
situasional atau tidak.
Peranan selaku juru bicara perusahaan. Salah satu peran penting yang
dilakukan oleh manajemen puncak ialah mewakili perusahaan dalam menghadapi
berbagai pihak di luar perusahaan, seperti instansi pemerintah, asosiasi perusahaan
sejenis, penyandang dana, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan berinteraksi
dengan perusahaan. Peranan itu dimainkan untuk memberikan penjelasan tentang :
(a) rencana kerja perusahaan, (b) kebijakan yang telah ditetapkan, sedang ditempuh
dan dirumuskan di masa depan, (c) situasi yang dihadapi perusahaan, (d) kondisi
yang diperkirakan akan dihadapi di mana mendatang, dan (e) hasil yang diraih.
Peranan Selaku Pengambil Keputusan
Seorang manajer memiliki peran lain yakni sebagai pengambil keputusan. Hal
ini dikarenakan seorang manajer adalah pemimpin dari perusahaan atau divisi,
sehingga seorang manajer harus mampu untuk mengambil keputusan yang
strategis. Pengambilan keputusan merupakan upaya sadar, sistematik dan rasional
guna memastikan bahwa semua hal yang terjadi dalam perusahaan memang seperti
yang direncanakan oleh manajer tersebut dan tidak semata mata karena unsur
kesengajaan.
Peran ini menuntut seorang manajer untuk berlaku adil terhadap semua unit
atau divisi/fungsional. Tuntutan tersebut sering kali dilontarkan karena tiap unit
bisnis atau fungsional merasa bahwa unit atau divisi mereka merupakan bagian
yang sangat penting dari pada yang lainya. Hal ini akan memberikan dampak yang
negatif dalam perusahaan apabila tidak segera ditangani.
Sebelumnya sasaran atau sorotan audit dipandang dari segi peran dan
penyelenggaraan fungsi, kali ini sorotan audit adalah dari segi keterampilan dalam
memimpin. Manajer selaku pejabat penting dalam perusahaan memiliki peranan
yang sangat penting, oleh karena alasan tersebut keterampilan pemimpin menjadi
salah satu sorotan audit, namun sebelum membahas lebih dalam sebaiknya perlu
diketahui mengenai teori kepemimpinan. Teori kepemimpinan dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu :