Anda di halaman 1dari 3

Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK)

24 Juni 2014 Ditulis oleh dr Salma

Sindrom ovarium polikistik (SOPK)


atau polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang umum di kalangan
wanita usia reproduksi. Nama kondisi ini berasal dari penampilan ovarium yang biasanya
membesar dan mengandung banyak kista (kantung berisi air) kecil-kecil di ovarium.
Dalam setiap siklus menstruasi, beberapa folikel tumbuh di ovarium. Salah satunya akan matang
lebih cepat dari yang lain dan melepaskan sel telur ke dalam tuba falopi untuk pembuahan di
uterus (rahim). Hal ini dikenal sebagai ovulasi. Pada wanita dengan SOPK, ovarium tidak
membuat semua hormon yang dibutuhkan agar sebuah telur matang sepenuhnya. Folikel
mungkin tumbuh dan mengumpulkan cairan tapi tidak terjadi ovulasi. Sebaliknya, beberapa
folikel tetap bertahan sebagai kista. Karena tidak terjadi ovulasi, hormon progesteron tidak
dibuat sehingga siklus menstruasi wanita tidak teratur atau tidak ada.Selain itu, ovarium
membuat hormon laki-laki (androgen) yang juga mencegah ovulasi.
Ada pedoman bersama yang dikeluarkan di Rotterdam yang menyebut bahwa SOPK pada
intinya adalah gangguan kelebihan androgen (hiperandrogenisme), meskipun sebagain kecil
pakar berpendapat ada kemungkinan bentuk-bentuk SOPK yang tidak disertai oleh
hiperandrogenisme.

Gejala apa yang dapat Anda alami?


Dalam SOPK paling ekstrim, Anda akan cenderung kelebihan berat badan, tidak
mengeluarkan atau sangat sedikit mengeluarkan darah menstruasi, rentan berjerawat, tumbuh
rambut tubuh (hirsuitisme) pada wajah, dada dan kaki, dan rentan terhadap perubahan suasana
hati. Bersama dengan itu juga timbul masalah kesuburan dan keguguran berulang.
Insiden gejala SOPK

Gangguan ovulasi dan menstruasi 75%


Tidak menstruasi 20%

Kelebihan Androgen 60-80%

Ovarium Polikistik 75%


Wanita dengan SOPK tujuh kali lebih mungkin untuk terkena diabetes, sindrom metabolik,
penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Wanita hamil dengan SOPK memiliki risiko lebih
tinggi untuk komplikasi kehamilan seperti keguguran, diabetes gestasional, hipertensi
gestasional, pre-eklampsia, makrosomia, bayi kecil untuk usia kehamilan, kelahiran prematur,
dan lahir mati.

Apa penyebabnya?
Penyebab pasti SOPK tidak diketahui, tapi kebanyakan ahli menduga ada pengaruh genetik.
Wanita dengan SOPK kemungkinan memiliki ibu atau saudara perempuan yang juga memiliki
SOPK.
Masalah utama dari SOPK adalah ketidakseimbangan hormon. Pada wanita dengan SOPK,
ovarium membuat lebih banyak androgen dari biasanya. Androgen adalah hormon laki-laki
seperti testosteron dll yang juga dimiliki wanita dengan kadar lebih sedikit. Tingginya kadar
hormon ini memengaruhi perkembangan dan pelepasan sel telur selama ovulasi.
Para peneliti juga menduga SOPK berhubungan dengan insulin. Banyak wanita dengan SOPK
memiliki terlalu banyak insulin dalam tubuh mereka. Kelebihan insulin tampaknya
meningkatkan produksi androgen.

Bagaimana menanganinya?
Pengobatan SOPK umumnya berfokus pada pengelolaan dampaknya seperti obesitas, infertilitas,
hirsutisme atau jerawat. Wanita penderita SOPK lebih dini mengembangkan pola laki-laki dari
penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik. Kondisi ini harus segera diatasi dengan
menekan faktor-faktor risiko seperti hipertensi dan kelebihan kolesterol (hiperkolesterolemia).
Dokter Anda juga mungkin meresepkan obat untuk:
Mengatur siklus menstruasi Anda. Untuk mengatur siklus menstruasi Anda, dokter dapat
merekomendasikan pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin. Pil KB ini
menurunkan produksi androgen dan mengurangi efek estrogen, menurunkan risiko kanker
endometrium dan memperbaiki menstruasi abnormal. Sebagai alternatif dari pil KB, Anda
mungkin dapat memakai koyo KB atau cincin vagina yang mengandung kombinasi estrogen
dan progestin.
Mengontrol diabetes tipe 2. Bila SOPK terkait dengan gangguan insulin, obat diabetes
seperti metformin dapat membantu ovulasi dan menyebabkan siklus menstruasi kembali
teratur. Metformin memperbaiki sensitivitas insulin, merangsang siklus ovulasi, dan
menyebabkan penurunan berat badan (meskipun manfaat ini tidak disebutkan dalam label).
Membantu Anda berovulasi. Jika Anda ingin hamil, Anda mungkin perlu obat-obatan baik
oral maupun injeksi yang membantu Anda berovulasi. Dalam sebuab penelitian,
penggunaan clomiphene, metformin, atau keduanya untuk merangsang ovulasi masing-
masing menghasilkan 22%, 7%, or 28% kelahiran hidup. Penggunaan clomiphene menaikan
risiko bayi kembar.
Mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan. Pil KB dapat mengurangi produksi
androgen.Krim kulit juga dapat bermanfaat untuk memperlambat pertumbuhan rambut wajah
pada wanita.
Untuk membantu mengimbangi efek dari SOPK, selain mengontrol berat badan dengan diet,
tingkatkan aktivitas fisik harian Anda. Olahraga juga menyehatkan tubuh secara umum dan
mencegah risiko berbagai penyakit.

Sumber:
Task Force on the Phenotype of the Polycystic Ovary Syndrome of The Androgen Excess
Society. Criteria for defining polycystic ovary syndrome as a predominantly
hyperandrogenic syndrome: an Androgen Excess Society guideline. J Clin Endocrin Metab
2006; 91(11), 42374245, doi:10.1210/jc.20060178.
Setji T. L., Brown A. J. Polycystic ovary syndrome: diagnosis and treatment. Am J Med
2007; 120(2), 128132

Anda mungkin juga menyukai