Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS

Judul : Kemampuan Isolat Aktinomisetes Asal Tanah Perakaran


Mangrove, Segara Anakan Cilacap dalam Menghambat
Pertumbuhan Jamur Patogen
Nama Mahasiswa : Silviyatun Nimah
NIM : B1J013016
Latar Belakang : Jamur merupakan organisme uniseluler maupun
multiseluler berbentuk benang yang bercabang-cabang
membentuk miselium, dinding sel mengandung kitin dan tidak
berklorofil. Jamur hidup secara heterotrof dengan jalan
saprofit, parasit, dan simbiosis. Jamur ada yang dikenal
sebagai jamur patogen bagi pertumbuhan tanaman, khususnya
tanaman hortikultura. Jenis jamur patogen yang sering
menyerang tanaman-tanaman hortikultura diantaranya,
Fusarium, Rhizoctonia, dan Sclerotium. Genus Fusarium
dikenal sebagai jamur patogen yang dapat menyebabkan
penyakit layu akar, batang, dan daun. Fusarium mempunyai
habitat yang luas dan mampu tumbuh pada suhu 14oC 36oC
dengan kelembaban 20-80%. Ciri morfologi dari jamur ini
diantaranya miselia aerial tampak jarang atau banyak seperti
kapas, kemudian menjadi seperti beludru berwarna putih atau
salem dan biasanya agak keunguan yang tampak lebih kuat
dekat permukaan medium. Rhizoctonia merupakan jamur
patogen pada tanaman yang dapat menyebabkan penyakit
busuk akar, busuk benih, dan lesio pada hipokotil. Rhizoctonia
memerlukan suhu 12oC -32oC untuk pertumbuhannya, dengan
tingkat kelembaban hingga 65%. Karakter morfologi yang
dimiliki oleh jamur ini diantaranya, miseliumnya bening
hingga gelap, miselium membentuk jala halus dan bersepta,
septa pada cabang terbentuk dari tubuh utama. Genus
Sclerotium merupakan salah satu jamur patogen yang dapat
menyebabkan penyakit busuk batang, layu, serta rebah
kecambah. Jamur ini biasanya menyerang tanaman-tanamn
kentang, tomat, kedelai, kubis, bawang, seledri, dan tanaman
dari famili cucurbitaceae. Sclerotium mempunyai habitat
kosmopolit dan mampu hidup pada suhu 20 oC-28 oC. Jamur
ini tidak memiliki spora, untuk pemancaran dan pertahanan
diri sclerotium membentuk sejumlah sklerotium yang semula
berwarna putih lalu berubah menjadi coklat. Kenampakan
miselium terdiri dari benang-benang berwarna putih.
Keberadaan jamur patogen ini tentunya dapat
mempengaruhi produksi tanaman-tanaman hortikultura. Oleh
karena itu, pengendalian jamur patogen ini harus dilakukan.
Salah satu metode pengendaliannya adalah dengan
menggunakan agensia biologis seperti jamur dan bakteri.
Beberapa spesies bakteri seperti Aktinomisetes mampu
menghambat pertumbuhan jamur patogen dengan cara
memproduksi zat anti jamur (antibiotika) dan enzim hidrolitik
ekstraseluller seperti kitinase dan selulase yang mampu
mendegradasi dinding sel jamur patogen. Aktinomisetes
merupakan mikroorganisme yang banyak diisolasi dari tanah
maupun jaringan tanaman, termasuk dalam bakteri Gram
positif. Karakteristik morfologinya mirip dengan jamur, karena
mempunyai hifa yang dikenal dengan istilah pseudohifa.
Bakteri ini dapat tumbuh diberbagai lingkungan.
Aktinomisetes dapat ditemukan pada lahan marginal, dan
pesisir pantai terutama di ekosistem mangrove.
Isolat Aktinomisetes asal tanah perakaran mangrove Segara
Anakan, Cilacap belum diketahui kemampuannya dalam
menghasilkan senyawa anti jamur yang mampu menghambat
pertumbuhan jamur patogen, sehingga perlu dilakukan
pengkajian skala laboratorium melalui uji daya hambat
aktinomisetes terhadap pertumbuhan jamur patogen.
Tujuan : 1. Mengetahui kemampuan isolat aktinomisetes dalam
menghambat pertumbuhan jamur patogen
2. Mengetahui optimalisasi sintesis senyawa metabolit
sekunder pada berbagai variasi medium pertumbuhan
Parameter : Perlakuan berupa variasi medium dengan ulangan 3 kali.
Parameter utama yang diamati adalah diameter zona hambat
senyawa anti jamur terhadap jamur uji Fusarium sp.,
Rhizoctonia sp., dan Sclerotium sp., menggunakan metode
difusi. Parameter pendukung terdiri atas data pH medium,
bobot biomassa sel, bentuk penghambatan, serta jenis senyawa
anti jamur yang dihasilkan menggunakan metode Kromatografi
Lapis Tipis (KLT).
Metode : Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan
perlakuan metode penelitian yang disusun berdasarkan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor.
Sebagai faktor 1 adalah jenis jamur, terdiri atas 3 taraf yaitu
Fusarium sp., Rhizoctonia sp., dan Sclerotium sp.. Faktor
kedua adalah jenis medium, terdiri atas 3 taraf, yaitu medium
SCN broth, SC broth, dan SN broth. Penelitian diawali dengan
skrining isolat Aktinomisetes yang mampu menghambat jamur
Fusarium sp., Rhizoctonia sp., dan Sclerotium sp., produksi
senyawa anti jamur, kinetika pertumbuhan, ekstraksi senyawa
anti jamur, uji penghambatan dengan metode difusi,
penimbangan bobot biomassa, analisis KLT.
Metode Analisis : Hasil uji daya penghambatan aktinomisetes pada jamur
patogen diuji dengan metode analysis of variance (ANOVA)
pada tingkat kepercayaan 95% dan 99%.

Anda mungkin juga menyukai