Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang


adalah kalsium.Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan
berkurangnya kalsium yang terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan
akan terjadi perubahan pada mikroarstektur tulangdan tulang menjadi lunak
Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan kekuatannya, sehingga
mudah retak/patah.Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya
mineralisasi tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat
sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks
tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks
tulang berkurang..Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia .
Kekurangan kalsium danvitamin D terutama di masa kecil dan remaja saat di
mana terjadi pembentukan massa tulang yang maksimal, merupakan
penyebab utama osteomalasia Konsumsi kalsium yang rendah atau
menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya
terjadi pada dewasa , dapat menyebabkan osteomalasia ,selain itu ganguan
pada sindromamalabsorbsi usus ,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat juga
menyebab terjadinya osteomalasia. Terjadinya osteomalasia merupakan
rangkaian awal terjadinya osteoporosis .padasaat sekarang ini angka kejadian
tersebut sangat meningkat tajam baik pada anak anak ,dewasa atau pun
orang tua.

B. Rmusan Masalah

Dari uaian di atas, maka penulis merumuskan masalah penyakit


Osteomalasia .
2

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang penyakit Osteomalasia.

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Gizi


3

BAB II

TEORI

A. Pengertian

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai


dengan tidak memadainya mineralisasi tulang. Pada orang dewasa
osteomalasia bersifat kronis dan deformitasnya skeletalnya tidak seberat pada
anak-anak karena pertumbuhan skeletalnya telah selesai.

Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi


tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di
bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil
akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.

B. Etiologi

Diperkirakan bahwa efek primernya adalah kekurangan vitamin D


aktif (kalsitrol), sebagai akibat kegagalan mineralisasi terjadilah perlunakan
dan perlemahan kerangka tubuh, menyebabkan nyeri, nyeri tekan skelet,dan
perlengkungan tulang serta karena fraktur patologi.

Penyebab utama osteomalasia yang terjadi setelah masa anak-anak ialah :

1. Menurunnya penyerapan vitamin D akibat penyakit bilier, penyakit


mukosa usus halus proksimal dan penyakit ileum.
2. Peningkatan katabolisme vitamin D akibat obat yang menyebabkan
peningkatan kerja enzim-enzim oksidase hati.
3. Gangguan tubulus renalis yang disertai terbuangnya fosfat
4

C. Patofisiologi

Ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum


metabolism mineral. Faktor risiko terjadimya osteomalasia meliputi
kekurangan dalam diet, malabsobsi, gastrektomi, gagal ginjal kronik, terafi
antikonvulsan berkepanjangan (fenitoin, fenobarbital), dan kekurangan
vitamin D.

Tipe malnutrisi ( kekurangan asupan vitamin D sering berhubungan


dengan asupan kalsium jelek) terutama akibat kemiskinan, tapi memakan
makanan dan kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi juga merupakan salah
satu faktor. Selain itu juga akibat kurangnya terpajang sinar matahari.

Oateomalasia dapat pula terjadi sebagai akibat kegagalan absobsi


kalsium atau kehilangan kalsium berlebihan dari tubuh. Kelainan
gastrointestinal dimana absorbsi lemak tidak memadai sering menimbulkan
osteomalasia melalui kehilangan vitamin D ( bersama dengan vitamin yang
larut lemak lainnya) dan kalsium, kalsium disekresi melalui feces dalam
kombinasi dengan asam lemak. Kelainan ini meliputi penyakit seliak,
obstruksi traktus biliaris kronik, pankreatitis kronik dan reseksi usus halus.

Gagal ginjal berat mengakibatkan asidosis, kalsium yang tersedia


dipergunakan menetralkan asidosis, dan hormon paratiroid terus
menyebabkan pelepasan kalsium dari kalsium skelet sebagai usaha untuk
mengembalikan pH fisiologis. Selama pelepasan kalsium skelet terus-
menerus ini, terjadi fibrosis tulang dan kista tulang. Glumerulonefritis kronik,
uropati obstruksi dan keracunan logam berat mengakibatkan berkurangnya
kadar fosfat serum dan demeneralisasi tulang.

Penyakit hati dan ginjal pun dapat mengakibatkan kekurangan vitamin


D karena keduanya merupakan organ yang melakukan konversi vitamin D
kebentuk aktif. Akhirnya hiperparatiroidisme mengakibatkan deklasifikasi
5

skelet dan artinya osteomalasia dengan peningkatan ekskresi fosfat dalam


urine.

D. Manifestasi klinik

Gejala yang paling sering dan paling mencemaskan pada osteomalasia


adalah nyeri tulang dan nyeri tekan tulang. Sebagai kekurangan kalsium
biasanya terjadi kelemahan otot. Pasien akan mengalami cara jalan bebek atau
pincang. Pada penyakit yang telah lanjut tungkai jadi melengkung karena
tarikan otot dan berat tubuh. Vertebra yang melunak mengalami konpresi
sehingga mengalami pemendekan tinggi badan dan merusak bentuk thorax
(kifosis).

Sakrum terdorong ke bawah dan ke depan sedangkan pelvis tertekan


kelateral. Kedua deformitas tersebut menerangkan bentuk khas pelvis yang
sering mengakibatkan perlunya dilakukan seksio seraria pada wanita hamil
yang terkena penyakit ini. Kelemahan dan ketidak seimbangan
mengakibatkan resiko jatuh dan fraktur.

E. Pemeriksaan penunjang

Pada foto X-ray jelas terlihat demineralisasi tulang secara umum.


Pemeriksaan vertebra memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa
batas vertebra yang jelas.

Sedangkan pada pemeriksaan laboratorium memperlihatkan kadar


kalsium fosfor yang rendah dan peningkatan moderat kadar alkali fosfatase.
Kalsium urine dan ekskresi kreatinin rendah.

Sementara pada biopsi tulang menunjukkan peningkatan jumlah


osteoid.
6

BAB III

TANGGAPAN

Dengan melihat uraian teori penyakit osteomalasia pada bab di atas


dimana penyakit osteomalasia tersebut dapat menimbulkan dampak yang buruk
pada penderita, maka sangatlah perlu mencegah terjadinya penyakit, dan
penatalaksanaan/mengobati penderita, serta mengupayakan rehabilitasi bila terjadi
komplikasi.

Penatalaksanaan / pengobatan yang biasanya dilakukan dalam


penanganan pada penderita osteomalasia yaitu berdasarkan penyebabnya :

1. Jika kekurangan kalsium, jalan satu-satunya memperbanyak konsumsi unsur


kalsium sehingga memperkuat kerja sel osteoblas (pembentuk tulang). Oleh
sebab itu, makanan seperti sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri,
daging, yogurt, sangatlah disarankan. Suplemen kalsium dapat ditambahkan
baik yang berbentuk sirup atau tablet dengan konsumsi 1,5 gram per hari.
Kekurangan kalsium juga menyebabkan mudah mengalami kram pada otot
tangan dan kaki serta terganggunya tekanan darah.

2. Jika kekurangan vitamin D, perbanyak mengonsumsi makanan seperti ikan


salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu. Bisa juga dengan sering
berjemur di bawah sinar matahari karena akan membantu pembentukan
vitamin D dalam tubuh. Waktu yang tepat untuk berjemur sekitar pukul 7 - 9
pagi dan sore pada pukul 16 -17. Berjemur di luar waktu tersebut justru
berbahaya karena matahari banyak mengeluarkan sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kanker kulit dan katarak.

3. Jika karena gangguan ginjal atau hati, langkah pertama adalah menyembuhkan
dulu gangguan/penyakit tersebut. Biasanya terapi yang dilakukan lebih lama
7

karena gangguan ginjal maupun hati mengganggu metabolisme penyerapan


kalsium.

4. Jika karena pengaruh atau efek samping dari obat-obatan seperti steroid, maka
konsumsi obat itu harus segera dikurangi atau kalau bisa diganti dengan obat
yang bisa menyerap kalsium.

5. Jika sudah telanjur mengalami patah tulang, mau tak mau harus dilakukan
tindakan seperti gips untuk patah tulang di bagian lengan. Kalau patah tulang
di bagian tungkai atau tulang paha dilakukan dengan biopsi. Berbeda patah
tulang pada anak-anak relatif mudah tersambung kembali, yakni sekitar tiga
bulanan. Tindakan selanjutnya upaya rehabilitasi atau fisioterapi untuk
melatih kemampuan atau keterampilan gerak. Misalnya, melatih
keseimbangan duduk, berdiri, dan berjalan.
8

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai


dengan tidak memadainya mineralisasi tulang. Pada orang dewasa
osteomalasia bersifat kronis dan deformitasnya skeletalnya tidak seberat pada
anak-anak karena pertumbuhan skeletalnya telah selesai.

Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi


tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di
bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil
akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.

Pengobatan ditujukan untuk penyebab rendahnya tingkat vitamin D dan


kalsium dan merawat sesuai dengan penyebabnya.

B. Saran.

1. Untuk menghindari atau mencegah terjadinya penyakit Osteomalasia


lakukan pola makan yang sehat Empat Sehat Lima Sempurna dan
aktivitas untuk kesehatan tubuh seperti olahraga.

2. Bila terjadi penyakit, lakukan pengobatan sesuai penyebab serta bila


terjadi komplikasi lakukan rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai