Anda di halaman 1dari 26

TATALAKSANA

PNEUMONIA BALITA
Kepala Bidang P2P
Dinas Kesehatan Kabupaten Poso
 Pneumonia merupakan penyakit infeksi utama penyebab
kematian pada anak di dunia.
 Pneumonia sampai saat ini masih merupakan penyebab
terbesar kematian balita secara global, setiap 30 detik,
seorang anak usia < 5 tahun meninggal karena
pneumonia.
 Pada tahun 2015, 5,9 juta balita meninggal dan 15 %
(935.000) diantaranya karena pneumonia.
 Pneumonia menyerang anak dan keluarga dimana pun
berada, namun tertinggi terjadi di Asia Selatan dan sub-
Sahara Afrika.
 Anak dapat dilindungi dari pneumonia, pencegahan cukup
dengan intervensi dan biaya pengobatan rendah, dengan
teknologi kedokteran dan pelayanan kesehatan sederhana.
Pneumonia
 Infeksi pada jaringan paru (alveoli)

 Adanya peradangan pada paru mengakibatkan


tertimbunnya eksudat di paru paru ,
mengakibatkan gangguan pertukaran gas

 Bagaimana kuman mencapai jaringan paru ?

 Inhalasi melalui udara napas

 Aspirasi kuman yang ada di tenggorokan

 Melalui aliran pembuluh darah (bacteraemia)

 Langsung dari infeksi dekat paru paru atau


trauma menusuk paru paru
ANATOMI SALURAN NAPAS
4

INFEKSI AKUT SALURAN


PERNAPASAN BAGIAN
ATAS
INFEKSI AKUT SALURAN
PERNAPASAN BAGIAN
BAWAH

(BRONKO) PNEUMONIA
MANFAAT PENATALAKSANAAN STANDAR
KASUS ISPA
 Penatalaksanaan standar kasus pneumonia bisa mencegah 40% dari kematian

pneumonia

 Antibiotika dapat secara efektif mengobati pneumonia

 70% kematian pneumonia karena bakteri (WHO,2010)

 bakteri penyebab utama pneumonia : Streptococcus pneumoniae dan

Haemophylus influenza

 44,5% kasus pneumonia tidak diberikan antibiotika dan 29,5% kasus bukan

pneumonia diberikan antibiotika- (SURVEI MORBIDITAS ISPA,2004)

 Deteksi kasus dan pengobatan sedini mungkin, mengurangi kasus yang harus dirujuk,

menghemat waktu dan biaya keluarga, mengurangi beban rumah sakit.

 Dengan penggunaan antibiotika yang tepat, antibiotika dapat dihemat dan resistensi

dapat dikurangi.
DAMPAK PENATALAKSANAAN STANDAR PNEUMONIA
BALITA terhadap KEMATIAN (WHO)
PNEUM PNEUM JML.
ONIA ONIA KEMATIA
BAKTE VIRUS N
RI PNEUMO
NIA

80 20 100
KEMATIAN KRN
PNEUMONIA YANG
TDK DIOBATI
KEMATIAN YANG
DAPAT DICEGAH
DGN
40 0 40
TATALAKSANA
STANDAR DI
SARKES DASAR

15 5 20
KEMATIAN DPT
DICEGAH DGN
Modul Tatalaksana Standar
Pneumonia

Ditujukan :
 Dokter
 Perawat
 Bidan
 Pengelola Program ISPA
Pada Yankes Dasar
Modul Tatalaksana Standar
Pneumonia
Digunakan :
 Batuk dan atau kesukaran
bernapas
 Anak Umur : (Balita)
 < 2 bulan
 2 bulan-<5 tahun
8
TATALAKSANA PASIEN BATUK DAN ATAU
KESUKARAN BERNAPAS PADA BALITA

 I. PEMERIKSAAN

• TANYAKAN

•`LIHAT, RABA DAN DENGARKAN

 II. PENENTUAN ADA TIDAKNYA TANDA BAHAYA

 III. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA

 IV. PENGOBATAN

 V. PERAWATAN ANAK DI RUMAH


HITUNG NAPAS DALAM
SATU MENIT (60 detik)
Syarat : anak harus tenang

Cara:
 Ari Sound timer
 Jam tangan dgn
jarum detik

Umur Dianggap napas cepat bila:


< 2 Bln 60 kali/ mnt atau lebih
2 Bln - < 12 Bln 50 kali/ mnt atau lebih
12 Bln - < 5 Thn 40 kali/ mnt atau lebih
TARIKAN DINDING DADA
BAG.BAWAH KE DALAM (TDDK)

Syarat : Anak harus tenang

PERNAPASAN NORMAL:
Semua bagian dada (atas & bawah) dan perut
bergerak keluar pada saat menarik napas.

TARIKAN DINDING DADA (TDDK):


Saat tarik napas, dada bagian atas & perut
bergerak keluar (mengembang), sedangkan dada
bagian bawah justru bergerak ke dalam.
15
DETEKSI PNEUMONIA
METODE SENSITIVITAS SPESIFISITAS
STETOSKOP 53% 59%

HITUNG NAPAS/ 77% 58%


TDDK

Demam pada anak batuk bukanlah kriteria


Klasifikasi pneumonia.
Spesifitas gejala ini & nilai prediksinya rendah
24

TATALAKSANA STANDAR
MENGAJARKAN AGAR TENAGA
KESEHATAN MEMFOKUSKAN PERHATIAN
PADA PERNAPASAN ANAK & BUKAN PADA
KEPARAHAN BATUK DAN ADA TIDAKNYA
DEMAM.

TARIKAN DINDING DADA KE DALAM


(KUAT) SAAT ANAK MENARIK NAPAS
HAMBATAN DI LAPANGAN
25
• Banyak anak menderita pneumonia tanpa diketahui oleh ibu /
pengasuhnya

• Sebanyak 50% kematian terjadi dalam 3 hari setelah gejala


penyakit muncul

• Ketersediaan tatalaksana kasus masih rendah

 Komitmen petugas puskesmas menghitung napas/


memeriksa TDDK

 Terapi antibiotika dan obat simptomatik yang tidak rasional

• Memerlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas monev


25
TERIMA KASIH
26

26

Anda mungkin juga menyukai