Anda di halaman 1dari 16

Bronkopneumonia

Pada Anak
Enda Agustina – 200131176
• Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran
pernafasan akut yang menyerang paru-paru,
alveoli yang menjadi tempat pertukaran udara
pada kondisi normal, dipenuhi dengan cairan
ataupun nanah

• Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

Pendahuluan anak di bawah 5 tahun, menewaskan 808.694 anak


pada tahun 2017. Pneumonia dapat disebabkan
oleh virus, bakteri, atau jamur

• Pneumonia dapat dikategorikan sebagai


bronkopneumonia dan pneumonia lobar menurut
dasar patofisiologinya
Defenisi
• Bronkopnemonia adalah peradangan pada paru-paru yang
mengenai satu atau beberapa lobus diparu-paru yang ditandai
dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur dan benda asing

• Bronkopnemonia disebut juga pneumonia loburalis dan dinyatakan


dengan adanya daerah infeksi yang bebercak dengan daerah infeksi
sekitar 3-4 cm yang mengelilingi dan melibatkan bronkus
Etiologi
• Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh lebih
dari 300 jenis kuman, baik disebabkan oleh
bakteri, virus, maupun jamur.
studi multicenter prospektif dari 154 anak-anak yang
dirawat di rumah sakit dengan Community Acquired
Pneumonia, patogen diidentifikasi
• Bakteri piogenik menyumbang 60% kasus, 73% di
antaranya disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae,
• sedangkan bakteri atipikal Mycoplasma pneumoniae
dan Chlamydophila pneumoniae terdeteksi masing-
masing pada 14% dan 9%.

Pewarnaan gram pada bakteri gram negatif dan Kultur bakteri Streptococcus pneumoniae
Epidemiologi
1. Pneumonia merenggut nyawa lebih dari 800.000 anak balita setiap tahunnya. Secara global,
terdapat lebih dari 1.400 kasus pneumonia per 100.000 anak, atau 1 kasus per 71 anak setiap
tahun, dengan insiden terbesar terjadi di Asia Selatan (2.500 kasus per 100.000 anak) dan Afrika
Barat dan Tengah (1.620 kasus per 100.000 anak).
2. Berdasarkan data laporan rutin Subdit ISPA Tahun 2018, didapatkan insiden (per 1000 balita) di
Indonesia sebesar 20,06% Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu
dengan meningkatkan penemuan pneumonia pada balita.
3. Menurut Profil Kesehatan 2018, Sumatera Utara sendiri memiliki 6.293 kasus pneumonia yaitu
sekitar 1,24% dari seluruh kasus pneumonia pada balita di seluruh Indonesia.
Case Fatality Rate (CFR) dengan angka yang cukup tinggi yaitu 0.49%
jika dibandingkan dengan Case Fatality Rate (CFR) Nasional yaitu 0.08.
Klasifikasi

Bukan Bronkopneumonia Bronkopneumonia

tidak ada retraksi


hanya batuk tanpa adanya gejala dan pernafasan yang cepat yakni
tanda, tidak perlu dirawat dan tidak perlu >60 x/menit pada anak usia > 2 bulan
diberi antibiotik >50 x/menit pada anak usia 2-12bulan
>40 x/menit pada anak usia 1-5 tahun

Bronkopneumonia
Bronkopneumonia berat Bronkopneumonia sangat berat

Bila dijumpai retraksi tanpa sianosis dan Bila terjadi sianosis sentral dan anak
masih sanggup minum, maka anak tidak sanggup minum, maka anak harus
harus dirawat di rumah sakit dan diberi dirawat di rumah sakit dan diberi
antibiotik antibiotik
Patofisiologi Bronkopneumonia
Mekanisme Pertahanan Tubuh

susunan anatomi
rongga hidung
Fagositosis, aksi
enzimatik, dan
respon immuno- Jaringan limfoid di
humoral terutama naso-oro-faring
dari immunoglobilin
A (IgA).

Silia yang meliputi


sebagian besar
Refleks batuk dan epitel traktus
respiratorius dan
refleks epiglotis
sekret liat yang
dikeluarkan oleh sel
epitel tersebut
Patofisiologi Bronkopneumonia
• Stadium kongesti (4-12 jam pertama).
• Stadium hepatisasi merah (48 jam berikutnya).
• Stadium hepatisasi kelabu (3-8 hari).
• Stadium resolusi (7-11 hari).
Manifestasi
Klinis
• Adanya retraksi epigastrik, interkostal, suprasternal
• Adanya pernapasan yang cepat dan pernapasan cuping hidung
• Biasanya didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari
• Demam, dispneu, kadang disertai muntah dan diare
• Batuk, beberapa hari yang mula-mula kering kemudian menjadi produktif
• Pada auskultasi ditemukan ronkhi basah halus nyaring
• Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan adanya leukositosis dengan predominan PMN
• Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan adanya infiltrat interstitial dan infiltrat
alveolar serta gambaran bronkopneumonia.
Penegakan
Diagnosis
Tatalaksana
1. Antibiotik

 Antibiotik oral :
• Amoxicillin 80-100mg/kgbb/hari
• Eritromisin : 40 mg/kgbb/hari

 Antibiotik intravena
• Lini pertama : Ampicillin 50mg/kgbb/6jam, Gentamicin 7-5 mg/kgbb/24 jam
• Lini Kedua : Ceftriakson 50-80 mg/kgbb/hari

2. Pemberian Oksigen (sesuai klinis dan target saturasi oksigen 90-95)

3. Pengobatan suportif

4. Edukasi
Komplikasi
Prognosis

Bronkopnemonia biasanya akan sembuh dalam waktu


satu atau beberapa minggu, namun kesembuhan juga
bergantung pada jenis organisme yang menginfeksi,
usia, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahannya.
Mengikuti seluuruh rangkaian pengobatan hingga
tuntas sangatlah penting agar tidak terjadi
komplikasi atau menyebabkan resistensi bakteri
terhadap antibiotik.
Kesimpulan
Bronkopnemonia adalah peradangan pada paru-paru yang
mengenai satu atau beberapa lobus diparu-paru yang
ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing.
Penyakit bronkopneumonia memiliki bermacam- macam
penyebab sehingga perlu mencermati gejala, tanda, dan
temuan laboratorium untuk mengetahui derajat keparahan
penyakit dan prognosis perjalanan penyakit. Terapi utama
untuk bronkopneumonia adalah terapi suportif serta
penanganan agen penyebab
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai