555perbatasan Kaltim-2 PDF
555perbatasan Kaltim-2 PDF
TAHUN 2009
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya buku mengenai Strategi Pembangunan Daerah Perbatasan di
Provinsi Kalimantan Timur dapat terselesaikan. Buku ini diharapkan untuk
dapat memberikan pandangan dan rencana ke depan bagi masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat Kalimantan Timur mengenai rencana Pembangunan
Daerah Perbatasan.
Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Nunukan, Malinau dan Kutai Barat yang
berbatasan langsung dengan Negara Malaysia (Sabah dan Serawak). Luas
Daerah Perbatasan mencapai 88.513,08 km2 atau 42,42% dari luas wilayah
Provinsi Kalimantan Timur. Namun kondisi dan keterbatasan sarana dan
prasarana di daerah perbatasan membuat pembangunannya masih tertinggal.
Oleh sebab itu menciptakan daerah perbatasan yang lebih maju sebagai beranda
Kalimantan Timur merupakan kebutuhan yang mendesak.
Dalam Penulisan Buku ini, saya sangat berharap kerjasama oleh semua pihak
untuk mengejar ketertinggalan penanganan daerah perbatasan sehingga
program-program pembangunan di kawasan perbatasan lebih konkrit,
bersinergi, akuntabel, dan menyentuh kebutukan masyarakat perbatasan dan
sekaligus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Akhir kata atas
perhatian yang besar kami mengucapkan terima kasih yang tulus.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Kondisi Wilayah ............................................................................... 1
B. Kondisi Sosial Budaya ..................................................................... 2
C. Kondisi Perekonomian ..................................................................... 6
D. Kondisi Infrastruktur Wilayah Perbatasan ....................................... 8
1. Perhubungan Darat ...................................................................... 8
2. Perhubungan Udara ..................................................................... 9
3. Perhubungan Sungai .................................................................... 11
E. Lintas Batas dan Pengamanan di Perbatasan Antar Negara di
Kalimantan Timur ........................................................................... 13
F. Potensi Sumberdaya Alam ............................................................... 16
1. Sumberdaya Hutan ...................................................................... 16
2. Sumberdaya Mineral dan Energi ................................................. 21
3. Potensi Wisata ............................................................................. 22
BAB II : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
1. Keterbatasan Infrastruktur Wilayah ................................................. 26
2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Relatif Masih Tertinggal ....... 27
3. Keamanan Wilayah Perbatasan Relatif Masih Rawan ..................... 27
4. Status Kawasan Hutan ....................................................................... 28
5. Kelembagaan .................................................................................... 29
BAB III : ALTERNATIF KEBIJAKAN DAN LANGKAH LANGKAH
KEGIATAN............................................................................................................... 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERBATASAN
KALIMANTAN TIMUR
A. Kondisi Wilayah
Wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur
terletak diantara 4o 25 Lintang Utara -20 25 Lintang Selatan
dan 1130 44 Bujur Timur 1190 00 Bujur Barat. Disebelah
Barat berbatasan dengan Negara Bagian Serawak dan
Sabah (Malaysia), serta dengan Provinsi Kalimantan Barat,
dan Kalimantan Tengah. Di sebelah timur berbatasan
dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi, serta di sebelah
Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan.
Wilayah perbatasan Kalimantan Timur Meliputi 3 (tiga)
Kabupaten yaitu; Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan, serta
meliputi sebanyak 41 kecamatan dan 553 desa/kelurahan.
Sebanyak 13 kecamatan diantaranya berbatasan langsung
dengan Negeri Sabah dan Serawak yang meliputi sebanyak
249 desa. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan
negeri sabah dan serawak yaitu; Kecamatan Long Apari
dan Long Pahangai di Kabupaten Kutai Barat, Kayan ulu,
Kayan Hilir, Kayan Selatan, Bahau Hulu dan Pujungan di
Kabupaten Malinau serta Krayan, Krayan Selatan, Lumbis,
Sebuku, Nunukan dan Sebatik di Kabupaten Nunukan.
Wilayah perbatasan tersebut merupakan perbatasan
daratan kecuali di kecamatan nunukan yang mempunyai
perbatasan laut dengan Kota Tawao di Negeri Sabah,
dengan panjang garis perbatasan keseluruhan mencapai
1.038 km.
C. Kondisi Perekonomian
Kondisi Makro ekonomi Kabupaten perbatasan
Kalimantan Timur dapat dilihat dari indikator utama, yaitu
nilai PDRB menurut harga berlaku dengan migas tahun
2006.
Dari ketiga Kabupaten perbatasan di Kalimantan
Timur, maka Kutai Barat menunjukkan nilai PDRB yang
tertinggi sebesar 2,52 trilyun rupiah pada tahun 2006,
kemudian Nunukan sebesar 1,20 trilyun rupiah, dan yang
terendah adalah Malinau sebesar 485,13 milyar rupiah.
Pendapatan
Kabupaten
Perkapita
Kutai Barat 25.201.042
Nunukan 18.567.968
Malinau 19.546.535
2. Perhubungan Udara
Perhubungan udara selama ini merupakan
alternative terakhir untuk membuka isolasi wilayah
perbatasan yang belum terjangkau perhubungan darat
maupun sungai, dengan kapasitas yang sangat
terbatas dan relative mahal.
3. Perhubungan Sungai
Beberapa wilayah pedalaman diperbatasan
selama ini masih mengandalkan transportasi sungai
sebagai urat nadi perhubungan ke Ibukota Kabupaten
dan antar wilayah kecamatan, mengingat belum
tersedianya sarana transportasi darat dan udara.
Trasportasi sungai ke
wilayah pedalaman di
perbatasan sangat
mahal dengan waktu
tempuh berhari-hari,
serta melintasi banyak
jeram dengan tingkat
kesulitan yang tinggi,
sehingga mengandung resiko yang tinggi pula.
Meskipun demikian, masyarakat setempat tidak punya
pilihan lain untuk mendapatkan jenis transportasi yang
termurah dan termudah. Kecamatan-Kecamatan yang
masih mengunakan jalur transportasi sungai adalah
Kecamatan Long Pahangai, Long Apari di Kabupaten
Kutai Barat dengan jalur pulang pergi dari Ibukota
Kabupaten Melak Long Bagun Long Pahangai
Long Apari dengan waktu tempuh kurang lebih 2 hari
perjalanan. Rute Melak Long Bagun mengunakan
Kapal Motor dengan waktu tempuh 1 (satu) hari
reguler, kemudian dilanjutkan rute Long Bagun Long
Pahangai Long Apari menggunakan Long Boat 2
(dua) Mesin dengan waktu tempuh kurang lebih 6
3. Potensi Wisata
Di kawasan
perbatasan banyak
terdapat beberapa
potensi wisata yang
belum dikembangkan
dan dapat dijadikan
salah satu sumber dana
bagi daerah. Potensi wisata di kawasan perbatasan ini
antara lain berupa wisata alam (ecotourism) yaitu
berupa wisata hutan, sungai, jeram dan wisata bahari
yang dipadukan dengan wisata budaya.
a. Wisata alam
Jenis objek wisata alam yang dapat
dikembangkan adalah ;
Air terjun Sungai Binusan, jaraknya 7 km
di sebelah Selatan Kota Nunukan (Dusun
sungai Binusan).
Wisata Pantai Firdaus (Encing), jaraknya
8 km dari Kota Nunukan (Dusun Sungai
Fatimah).
Wisata Pantai Sedadap, jaraknya 5 km
dari Kota Nunukan (Dusun Sedadap).
Wanawisata dan kebun binatang
Mambunut, jaraknya 7 km dari Kota
Nunukan
b. Wisata Budaya
Wisata
budaya berupa
kekayaan nilai nilai
tradisional yang
masih melekat
secara kuat dalam
kehidupan sehari-
hari. Objek wisata
budaya setempat yang ada antara lain ;
5. Kelembagaan
Koordinasi program pembangunan wilayah
perbatasan masih bersifat sporadis, karena di laksanakan
oleh banyak departemen di tingkat pusat antara lain ;
Depdagri, Deplu, Polhukam, Bappenas, Menkokesra,
Dephan, Kementrian Daerah Tertinggal. Sementara itu
pelaksanaan program masih bersifat sektoral menurut
kepentingan masing-masing sektor.
Hal ini menyebabkan program pembangunan di wilayah
perbatasan kurang bersinergi dan kurang terarah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat perbatasan, sehingga
program pembangunan wilayah perbatasan selama ini
kurang memberikan dampak terhadap pemecahan masalah
di perbatasan secara menyeluruh.