2) Tahap II
a) Tahap tidur ringn
b) Proses tubuh terus menurun
c) Mata masih bergerak gerak
d) Kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas
e) Suhu tubuh dan metabolisme menurun
f) Ditandai dengan gelombang sleep spindles
g) Berakhir dari waktu 10 15 menit
h) Berlangsung pendek
3) Tahap III
a) Denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya lambat
akibat dominasi
b) Sistem saraf parasimpatik
c) Sulit dibangunkan
d) Gelombang otak lebih teratur
e) Penambahan gelombang delta yang lambat
4) Tahap IV
a) Kecepatan jantung dan pernafasan menurun
b) Jarang bergerak dan sulit dibangunkan
c) Gerak bola mata cepat
d) Sekresi lambung turun
e) Tonus otak menurun
b. REM
Pola atau tipe tidur Paradoksikal ini disebut juga ( Rapid Eye Movement ) yaitu
gerakan mata cepat. Tidur tipe ini disebut paradoksial karena hal ini bersifat
paradoks yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata.
Ringkasnya tidur REM atau Paradoks ini merupakan pola atau tipe dimana otak
benar benar dalam keadaan aktif
Pola atau tipe tridur REM adalah :
1) Bola mata bergerak dengan kecepatan tinggi
2) Terajdi kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
3) Pernafasan tidak terartur
4) Nadi ireguler
5) Metabolisme meningkat
6) Lebih sulit dibangunkan
II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan istirahat dan tidur
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan
a. Kebiasaan pola bangun tidur
b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari
c. Alat bantu tidur
d. Gangguan tidur / factor-faktor kontribusi
Diagnosa 2 : Kelelahan
2.2.4 Definisi
Kelelahan atau keletihan merupakan rasa letih yang luar biasa dan terus
menerus serta penurunan kapasitas kerja fisik serta mental pada tingkat yang
biasanya.
2.2.5 Batasan Karakteristik
a. Gangguan konsentrasi
b. Tidak tertarik pada lingkungan
c. Meningkatnya komplain fisik
d. Kelelahan
e. Secara verbal menyatakan kurang energy
f. Penurunan kemampuan
g. Ketidakmampuan mempertahankan rutinitas
h. Ketidakmampuan mendapatkan energi sesudah tidur
i. Kurang energy
j. Ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas fisik
2.2.6 Faktor yang berhubungan
a. Psikologis: kecemasan, gaya hidup yang membosankan, depresi, stress
b. Lingkungan: kelembaban, cahaya, kebisingan, suhu
c. Situasi: kejadian hidup yang negatif,
d. Psikologis: anemia, status penyakit, malnutrisi, kondisi fisik yang buruk,
gangguan tidur.
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 gangguan pola tidur
2.3.1 Tujuan
a. Anxiety Control
b. Comfort Level
c. Pain Level
d. Rest : Extent and Pattern
e. Sleep : Extent and Pattern
Kriteria hasil
a. Jumlah jam tidur dalam batas normal
b. Pola tidur,kualitas dalam batas normal
c. Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat
d. Mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur
2.3.2 Intervensi
Sleep Enhancement
a. Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur
b. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
c. Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)
d. Ciptakan lingkungan yang nyaman
a. Kolaburasi pemberian obat tidur
b. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang tekhnik tidur pasien
c. Instruksikan untuk memonitor tidur pasien
d. Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur
e. Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam
Diagnosa 2 Kelelahan
2.3.3 Tujuan
a. Activity Tollerance
b. Energy Conservation
c. Nutritional Status: Energy
Kriteria hasil
a. Kemampuan aktivitas adekuat
b. Mempertahankan nutrisi adekuat
c. Keseimbangan aktivitas dan istirahat
d. Menggunakan tehnik energi konservasi
e. Mempertahankan interaksi social
f. Mengidentifikasi faktor-faktor fisik dan psikologis yang menyebabkan
kelelahan
g. Mempertahankan kemampuan untuk konsentrasi
2.3.4 Intervensi Keperawatan
Energy Management
a. Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien
b. Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama
bergerak dan aktivitas
c. Monitor intake nutrisi
d. Monitor pemberian dan efek samping obat depresi
e. Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda-tanda dan
gejala kelelahan
f. Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk mencegah
kelelahan
g. Jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan proses penyakit
h. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan intake
makanan tinggi energy
i. Dorong pasien dan keluarga mengekspresikan perasaannya
j. Catat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan
k. Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi
(membaca, mendengarkan musik)
l. Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas
m. Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi
Daftar Pustaka
( ) ( )