Anda di halaman 1dari 25

Edisi Ulang Tahun April 2017

YBTI Siap Menatap


Masa Depan

Pendiri YBTI

Pengabdi Di Awal
YBTI Berdiri

Mitra YBTI

Pejuang
Pendidikan

Pejuang Baru
Pendidikan

Alumni PPK YBTI Teman teman seperjuangan,


Sebelum saya menulis lebih banyak, saya akan mengutip dua
Murid TK YBTI potongan surat saya sebelumnya :
Tanjung Rejo Medan 20 tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk belajar, dan
kini kita telah menjadi dewasa dengan segala kapasitas yang kita
miliki. Oleh karena itu dengan penuh keyakinan Badan Pembina
Happy Wedding
dapat melihat dengan jelas bahwa dengan pengalaman yang kita
miliki selama ini, kita telah siap untuk mengambil tanggung jawab
Happy Birthday
baru sebagai Lembaga Pelatih yang akan berfokus pada usaha-usaha
untuk mengadakan pelatihan guru yang berfakus pada
pengembangan karakter anak .
Dan
berbagai krisis dan kemenangan telah kita lewati dan kini saatnya
kita belajar mandiri dan berjalan dengan kaki kita sendiri, suatu
keadaan yang telah diimpikan oleh para pendiri lembaga ini. Kita
sekarang berada difase baru, fase perubahan menuju dewasa, kita
Edisi Ulang Tahun April 2017

perlu kapasitas baru untuk melakukan tugas baru di fase baru dari kehidupan lembaga iniKita
pasti ingin melakukan yang terbaik bagi pengabdian ini dan ingin menjangkau lebih banyak
lagi anak-anak untuk dididik. Kita perlu lebih banyak guru yang sevisi dengan kita dalam mendidik
anak-anak, oleh karena itu mari kita bergandengan tangan untuk melewati masa-masa sulit dari
fase perubahan ini. Suatu fase yang akan membawa kita pada wujud baru dari lembaga kita
yang akan siap melayani jutaan anak-anak bangsa di seluruh Indonesia..Keyakinan kita akan
visi besar ini akan menarik kekuatan bantuan Dia Sang Penguasa Langit dan Bumi .
Kekita saya membaca kembali surat saya sebelumnya dan menemukan surat ini, saya tersentak
dan merasa begitu besar Kuasa Tuhan. Karena setahun yang lalu, lembaga sedang berpikir
bagaimana caranya agar lembaga bisa menjadi Lembaga Pelatih Guru dan berbagai rencana
sedang disiapkan, namun Tuhan bekerja lebih cepat!. Lahan pembelajaran telah disiapkan,
teman-teman dari Cimpungan yang diwakili oleh Teacher Jelita telah diminta untuk berbagi
beberapa materi tentang pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dalam pertemuan KKG
Kecamatan Siberut Tengah, dan permintaan yang sama juga diajukan kepada teman teman
dari TK YBTI Siberut utara yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir July 2017.
Selain daripada itu kepada teman-teman YBTI Siberut Utara, juga disampiakan agar kita juga
memperhatikan dan membantu TK-TK lain di wilayah siberut utara, yang artinya kita mendapat
kesempatan lebih luas untuk menjadi PPK pendamping.
Ditambah lagi, berdasarkan informasi dari PPK Cimpungan, bahwa PPK Cimpungan telah dipilih
sebagai TK percontohan untuk Kecamatan Siberut Tengah.
Merenungkan ini semua saya mendadak teringat pada kata-kata seorang teman saya.dia
mengatakan kadang kadang bahkan sering kali hal-hal yang kita inginkan tidak terjadi dalam
hidup kita, itu sebenarnya karena kekurang siapan kita, dan begitu kita siap pada saat yang
tepat Tuhan akan memberikan pada kita.
Jadi, kesimpulan saya bahwa Kita telah siap!, YBTI telah siap menatap masa depan! Tetaplah
Siaga !

Umayah
Direktur eksekutif

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Om Manoo & Tante Nita


Terima Kasih Pada Jiwa-jiwa Pahlawan Bangsa, Pengabdi Bagi Anak-anak Dan Masyarakat

Alasan di dirikannya YBTI karena adanya kebutuhan yg sangat tinggi terhadap pendidikan
sejati bagi anak-anak di desa-desa terpencil karena anak-anak merupakan harapan masa depan
dan masa depan di tangan mereka. Kalau mereka sejak dini di didik, berdasarkan prinsip-
prinsip pendidikan universal, maka setelah mereka dewasa mereka dapat menyumbang
terhadap perbaikan dunia.
Gambaran YBTI saat itu dimulai dengan sangat sederhana dengan fasilitas yang sangat minim,
dan mereka yang bekerja mengabdi tanpa mementingkan diri sendiri. Semuanya muda-mudi
yang bekerja secara sukarela.
Pengalaman yang tidak terlupakan ketika kepala sekolah SD di suatu desa membuat peraturan
mengharuskan anak sebelum masuk SD harus tamat dari TK YBTI karena terbukti anak anak
dari TK YBTI sangat cerdas, percaya diri, aktif, dan mempunyai sifat sifat baik.
Harapan kami untuk YBTI saat ini adalah supaya dapat memenuhi kebutuhan dan permohonan
dari pihak pemerintah kab. kepulauan Mentawai dan masyarakat di berbagai desa untuk
mendirikan TK YBTI di desa mereka dan begitu juga di beberapa desa di Sumatera Utara,
supaya dengan demikian mulailah proses membangun masyarakat yang bersatu yang hidup
sesuai dengan ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip rohani universal yg dibutuhkan zaman ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yg setinggi-tingginya bagi jiwa-jiwa
yang kami anggap sebagai pahlawan bangsa yg telah berdedikasi mengabdikan dirinya dalam
proses pendidikan sejati bagi anak-anak dan masyarakat. Semoga Tuhan yang Maha Pengasih
memberi ganjaran kepada mereka.

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Om Asmadi
Saya Tidak Pernah Membayangkan YBTI Sebesar Ini

Tujuan didirikannya YBTI berawal dari fokus


pendidikan untuk daerah Mentawai, saat itu saya
bersama ibu susan beserta Om Manoo yang
memulai mendirikan asrama YBTI pada tahun 1996
di Mentawai dan memang kebetulan saya dan Ibu
Susan adalah anak didik dari Om Manoo, setelah
saya dan Ibu Susan tamat sekolah, kami bertiga
bersama Om Manoo kemudian bermusyawarah
untuk mendirikan asrama di Mentawai dan sekaligus
sebagai pengawas di asrama. Asrama YBTI pertama
dibangun di Muara Siberut, Desa Maileppet, yang
saat ini ditempati oleh Teacher Sumi PPK Simatoro.
Pada awal didirikannya YBTI, saya yakin YBTI akan
Om Asmadi berkembang besar dan terbukti sekarang YBTI sudah
besar, khususnya di Mentawai, kami membangun
YBTI dengan niat murni dan semangat tanpa pamrih, walaupun banyak tantangan dan
permasalahan yang kami hadapi, kami tetap berjuang, dan akhirnya sekarang YBTI sangat
dipandang oleh pemerintahan sebagai pusat pendidikan yang top.
Pemerintahan saat itu merupakan permasalahan yang sering saya hadapi dalam proses mendirikan
YBTI, karena menganggap ini ada hubungannya dengan politik saat itu, sampai kami harus
menghadap ke Kepolisian dan Kodim. Berbeda dengan sekarang ini, pemerintah sangat
mendukung setiap kegiatan YBTI dan berkontribusi banyak untuk YBTI. Saat ini pemerintah sering
bekerja sama dengan YBTI dalam hal pendidikan anak-anak sebagai salah satu contoh sekolah
yang baik.
Yang tidak terlupakan selama saya bersama YBTI, ya itu namanya YBTI, setiap ada orang yang
berbicara tentang YBTI, saya sangat bangga karena itu merupakan keberhasilan yang sulit dicapai.
Dulu saya tidak pernah membayangkan YBTI akan menjadi sebesar sekarang ini, karena saya
hanya fokus untuk pendidikan di Mentawai saja, dan dengan adanya pergantian pengurus maka
pemikiran YBTI menjadi semakin maju dan berkembang sampai ke Medan.
Harapan saya untuk kedepannya YBTI jangan sampai ada keterbatasan dan harus fokus pada
pendidikan, lebih kuat, menambah ilmu guru-guru, menambah sekolah sesuai permintaan
masyarakat dan bisa mandiri sesuai harapan kita semua serta diakui oleh pemerintah bukan
hanya di mentawai namun seluruh Indonesia.
Selamat Ulang Tahun YBTI, semoga akan ada untuk selamanya, dan selama YBTI ada, dia akan
berjuang dan tetap maju.

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Minhajul Abidin
Krisis Dan Kemenangan
Bergabung dengan YBTI adalah suatu hal yang tidak
hanya hebat, luar biasa, atau penting tetapi ini suatu
hal yang sangat sangat hakiki dan mendasar yang
menjadi pola dan bekal yang sangat membekas dalam
perjalanan hidup dan karir saya hingga saat ini.
Pada Tahun 1998, Ketika sedang mengabdi di Asrama
Damar Padang, kebetulan pada saat itu YBTI sudah
berjalan dgn focus kegiatan Asrama di Siberut Selatan,
Sikabaluan dan Paipajet, namun kepengurusan hampir
dikatakan vakum. Pada saat yang sama, dr Manoo
berbicara tentang konsep Bahai Inspired. Di satu
pagi, saya diminta untuk gabung dengan Tante Nita
dan Om Manu. Pertama saya menolak, karena tidak
tahu tentang YBTI secara mendalam. Namun pada saat
yang sama datang surat Balai Keadalisan Sedunia (BKS)
melalui Keluarga Jakarta sekarang MRN, membahas
Minhajul Abidin tentang hal ini, pada saat itu, pesan ini dibawa oleh
perwakilan Keluarga Jakarta (KJ) ibu halimah dan
berjumpa dengan Keluarga Padang. Satu point penting bahwa kegiatan ini adalah This is
Tremendous Services dan keberhasilannya beyond measures. Itu dua kata yang diulang-
ulang dr Manoo dari surat BKS, dan pada saat itu, Agama Bahai juga belum mendapatkan
kesempatan seperti saat ini. Dua kata diatas memberikan keyakinan bahwa mengabdi di kegiatan
bahai Inspired seperti yayasan juga hebat, disamping mengabdi di Agama. Apalagi dua-duanya
sangat erat berkaitan dengan pengabdian pada Pendidikan Anak-anak. Dan secara praktek,
pekerjaan ini tidak berseberangan dengan yang lainnya, malah saling menguatkan, memperkaya.
Sejak saat itu, kami mulai mereformasi AD/ART Yayasan dan dicatatkan lebih formal ke Dinas
Sosial Kota Padang dan Provinsi supaya memiliki Legalitas.
YBTI pada saat itu, sebenarnya memiliki mandat emosional dan historis yang kuat untuk bekerja
dan mengabdi di Kepulauan Mentawai dan itu sudah dilaksanakan selama 2 Tahun sebelum
saya gabung. YBTI adalah Mentawai atau sebaliknya, mengapa demikian ? karena Dr manoo
dan keluarga punya ikatan sejarah yang kuat dengan Mentawai secara langsung dalam kehidupan
kesehariannya, mendapat respek dari sebagian besar tokoh Mentawai karena pengabdian beliau
kepada anak-anak Mentawai dan juga lembaga ini turut dirumuskan, dioperasikan dan di dukung
oleh kalangan terdidik putra/putri Mentawai sebagian adalah anak-anak didik yang dibesarkan
oleh Dr manu sendiri - yang menginginkan Mentawai maju dalam semua aspek utamanya
pendidikan dan kesehatan seperti daerah lainnya di Sumbar.
Harus diakui, kapasitas SDM baik kuantitas dan kualitas yang mengelola program ini sangat
terbatas. Saya sendiri, termasuk didalamnya tidak punya kapasitas dari sisi pendidikan formal
dan pengalaman pribadi tentang hal ini. Keinginan tulus untuk merubah Mentawai saja tidak
cukup walaupun dana yang besar tersedia. Hasil pemetaan, ujung tombak dalam hal ini pengelola
program secara langsung yang berhubungan dengan penerima manfaat yang paling besar
yaitu anak-anak asrama, justru sangat lemah. Pengurus asrama sangat penting dibangun
kapasitasnya. Dan yang paling mendasar adalah membangun pondasinya yaitu KEJUJURAN.
Karena hampir disemua lini di lapangan, aspek ini yang sering diselewengkan. Jadi sikap dan
sifat ini yang kita promosikan tidak hanya di internal lembaga tetapi juga menjadi bagian yang
sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Pendek kata, orang YBTI harus
berusaha, berproses dan bertransformasi menjadi orang yang Jujur dan dapat dipercaya atau
sebaliknya Kejujuran dan dapat dipercaya ada pada YBTI, bukan pribadi-pribadi, walaupun
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

awalnya pesan ini dibawa secara personal, tetapi pada akhirnya ini menjadi energy utama
lembaga YBTI. Modal kejujuran dan dapat dipercaya inilah yang bisa menutupi dan mengisi
kekurangan kita dengan kekuatan.YBTI dalam dua tahun sejak Kehidupan keduanya kembali
Pulau Siberut, tetapi juga di Pasaman dan bahkan di Kabupaten Tarutung dan Kab Sidikalang.
Takdir YBTI yang tak bisa dia hindari adalah semakin besar dalam memberikan pelayanan
sekaligus menyebarkan prinsip-prinsip Yayasan yang di Inspirasi Bahai.Tahun 1999, ketika memulai
Program Pemberdayaan Dan Pendidikan Anak-anak berkembang sangat cepat, tidak hanya
beroperasi di Pulau Siberut, tetapi juga di Pasaman dan bahkan di Kabupaten Tarutung dan Kab
Sidikalang. Takdir YBTI yang tak bisa dia hindari adalah semakin besar dalam memberikan
pelayanan sekaligus menyebarkan prinsip-prinsip Yayasan yang di Inspirasi Bahai. Pengalaman
tak terlupakan, adalah pertama kali kita diusir dan sekolah harus tutup selamanya adalah PPK
Banjar Toba. Ini benar-benar kelalaian saya. Prinsip kita adalah patuh kepada pemerintah yang
resmi pada level terendah apapun. Disatu pihak, kita bekerjasama dengan satu LSM local yang
sangat politis, yang memiliki sejarah yang kurang bagus dengan Kepala Desa. Seharusnya, saya
melakukan lebih banyak pendekatan ke Kades, bahwa kita Lembaga Independent.
Ketersinggungan Kades diungkapkan dengan ketidak hadiran di Peresmian PPK dan
ketidaksukaannya disimpan hingga tahun ajaran berikutnya. Ketika memasuki Tahun ajaran baru,
murid-murid dari desa itu dilarang untuk didaftar, sehingga PPK tidak punya murid. Singkat
cerita, musyawarah desa di rumah Kades dilakukan, pihak YBTI diundang, LSM yang mendampingi
juga hadir namun mereka tidak bisa membela bahkan bersuara satu kata pun tidak diberi
kesempatan karena tidak punya kepentingan di desa itu. Akhirnya YBTI di tutup, semua guru
bersedih, Elvida menangis, Pak Sulaiman lemas dan sekembalinya ke Medan, saya jatuh sakit
menuju Padang. Ini adalah kesalahan fatal dan tanggung jawab saya. Satu malam, saya dan dr
manoo mencoba kembali menjumpai Kades Bapak Sitohang dirumahnya untuk kembali memberi
izin. Berjalan kaki dari rumah Pak Sulaiman ke rumah kades, Dr manoo menghibur saya, sambil
mengatakan Ajul malam ini adalah malam yang tidak akan bisa kita lupakan dalam pengabdian
kepadaNya, untuk apa kita hadir jauh sampai ke desa ini, tentu ada maksud dibaliknya. Dihadiri
oleh Sekdes Bapak manalu. Dihadapan Dr Manoo, saya dituduh memobilisasi ibu-ibu calon
murid untuk demo Kades sesuatu hal yang sangat bertentangan dengan prinsip dasar di YBTI.
Yang membela saya justru Sekdes Bapak manalu dan mengatakan pak Ajul sama sekali tidak
menyuruh demo. Keputusan, sekolah tetap tutup. Guru-guru saya tenangkan.
Singkat cerita, saya berkunjung ke Medan, disuatu pagi di rumah Dr Manoo, beliau menyampaikan
kepada saya dan Ibu Nita, semalam dia bermimpi melihat Abdul Baha jatuh dan Dr Manoo
memapah Beliau. Dr Manu menyampaikan ajul kita harus bangkit dan kita pasti menang. Tak
lama kemuidan kita mendapat peluang. YBTI diminta hadir di ibukota Desa Berampu, desa ini
berjarak 2 Km dari banjar toba. masyarakat meminjam gedung SMP Berampu. Tak lama kemudian
Desa ini dimekarkan dan menjadi Ibukota Kecamatan Berampu. Sekolah YBTI berdiri pas di
depan Kantor Camat dan Puskesamas Berampu. Anak-anak Banjar toba, juga sebagian bersekolah
disini, dimana awalnya mereka dengan mudah dan santai mengakses sekolah ini, akhirnya anak-
anak tanpa dosa ini harus berjalan kaki menyusuri sawah sepanjang 2 km utk mendapatkan
pendidikan yang terbaik di dalam hidup mereka. Ini semua berkat kerja keras Elvida, Pak Sulaiman
dan teamnya. Satu Konsep Krisis dan Kemenangan bekerja dengan Nyata. Setiap ada Krisis
Besar akan ada Kemenagan Besar, demikian seterusnya.
Di usianya saat ini, YBTI telah mendidik dan meluluskan ribuan anak-anak Indonesia. Mendidik
dan melatih ratusan calon guru, telah menyentuh banyak tempat dengan penempatan guru-
gurunya yang beraneka ragam di masyarakat yang juga beraneka ragam. Guru beragama islam
bekerja dan melayani di daerah katolik, guru katolik mengabdi di daerah protestan, guru protestan
mengajar di daerah muslim. Sekolah bisa diakses oleh anak siapa saja tanpa prasyarat simbol
agama tertentu, walaupun masyarakatnya dominan agama tertentu. Ini adalah satu hal yang aneh
bagi sebagaian besar masyarakat kita apalagi pedesaan, Pada saat yang sama kita tetap
menyampaikan ini adalah lembaga yang di ilhami prinsip Bahai, yang juga baru bagi masyarakat
dan pemerintah setempat. Disamping itu juga kita memberikan pelatihan kepada orang tua
murid, mendirikan sekolah-sekolah baik secara sendiri,

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

bermitra dengan pihak lain maupun dibangun oleh kemampuan masyarakat sendiri. Satu
kapasitas yang sangat jauh berkembang hebat ketika pertama kali YBTI meluncurkan
programnya.
Dalam arti kata, YBTI bisa melakukan pengabdian yang jauh lebih besar dibanding dulu, karena
kekuatan SDM, pencapaian pencapaian yang gemilang, memiliki sumber pembelajaran yang
kaya yang bisa dikatakan wajah Indonesia, dengan tetap bertumpu pada prinsip yang
dipegangnya.
Saya ingin segera melihat dan menyaksikan, tak lama lagi YBTI akan menjadi SALAH SATU
TUMPUAN bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya dan Asean
umunya. Mengapa ? Karena YBTI sendiri yang mengetahui, penyakit yang menggerogoti sisitem
pendidikan anak-anak kita dan mengetahui obat penawar untuk menyembuhkan dengan
mengeluarkan semua bakat dan kapasitas anak-anak Indonesia.
Dengan cara apa? mereka akan menjadi pilar dan mitra yang terpercaya bagi pemerintah
Indonesia untuk memajukan pendidikan di Indonesia, sehingga YBTI memiliki peluang untuk
berkontribusi lebih besar dalam memajukan peradaban masyarakat Indonesia lewat pendidikan
anak-anak dan remaja serta program lainnya, yang juga tidak terlepas dan mencerminkan AKAR
filosophy Bhinneka Tunggal Ika.
Horas mjuah juah.Dirgahayu YBTI.Perlindungan dan Masa depan anak-anak
ditanganmuMari raih kesempatan dan wujudkan segera...
Bahaullah melindungimu

Wahidah Sijaya
YBTI Sebagai Tempat Belajar Untuk Mengabdi Pada
Masyarakat Tanpa Pamrih
Saya bergabung dengan YBTI karena tertarik untuk bekerja
di program pemberdayaan masyarakat khususnya
pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak
sebagai hasil dari pencerahan rohani setelah mengikuti 9
hari pelatihan Grandma di Padang, tahun 1991, yang
dilanjutkan dengan kunjungan ke Mentawai, Nias dan
Sibolga. Dimana di daerah tersebut khususnya Sibolga saya
bertemu dengan masyarakat dari desa terpencil, terutama
perempuan muda, remaja dan anak-anak yang merindukan
pendidikan yang bermutu. Sejak itu, saya ganti cita-cita untuk
jadi ilmuwan fisika dan impian saya untuk bekerja di lembaga
penelitian dan menolak tawaran kerja sebagai dosen Fisika,
setelah tamat kuliah saya kemudian melamar pekerjaan di
Bank Danamon dengan harapan dapat bekerja di Papua
karena Danamon buka peluang kerja di semua propinsi di
Indonesia Timur termasuk Papua. Motivasi saya adalah
mencari peluang pengabdian di Papua. Jadi tawaran untuk
Wahidah Sijaya bergabung di program pemberdayaan muda-mudi yang
ditawarkan Om Mano danTante Nita adalah jawaban bagi hasrat dan doa saya untuk bisa bekerja di
LSM dan terlibat dalam upaya pengembangan masyarakat tapi saya baru bisa bergabung di tahun
kedua karena saya pergi mengabdi setahun di Australia dan janjikan bergabung setelah balik dari
pengabdian. Selama mengabdi di Australia saya dedikasikan banyak doa untuk yayasan dan program
serta mempersiapkan diri saya secara rohani untuk bisa bekerja dengan baik dan menjadi saluran
ilhami ilahi bagi kesuksesan program dan perkembangan yayasan.
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017
Di masa tersebut Yayasan dijalankan tanpa struktur organisasi dan sistem administrasi. Yayasan
bekerja seperti sebuah keluarga, kumpulan teman-teman dekat tanpa ada pembatasan tugas dan
tanggungjawab. Program dilaksanakan seperti sebuah proyek tanpa visi jangka panjang. Ini
tercermin dalam mentalitas staff yang bekerja di tahun pertama dan kedua yayasan, dimana mereka
tidak melihat masa depan bekerja di yayasan karena akan berakhir setelah program berakhir. Yayasan
tidak mempunyai sistem koordinasi untuk mengakomodasi kebutuhan pengembangan program
dimana di tahun kedua, yayasan sudah memiliki 2 program yang berhubungan satu dengan yang
lain; program pemberdayaan muda-mudi dan program pusat pendidikan anak-anak di desa
terpencil. Yayasan juga tidak memiliki sistem pendidikan baku yang menjamin kualitas mata pelajaran
yang ditawarkan. Kondisi ini disebabkan oleh sejarah pendirian yayasan sendiri dan latar belakang
pendiri serta staff yang terlibat sebab pelaksanaan program didasarkan tanpa pengalaman
sebelumya; baik sebagai sebuah organisasi maupun pribadi dan profesi.
Semua pengalaman hidup selama bekerja di YBTI Universal adalah sebuah periode kehidupan
yang tak akan terlupakan sehingga tidak bisa mengungkapkannya dalam bentuk cerita kejadian
menarik yang dialami. Tetapi menjadi suatu bentuk pencapaian pengembangan diri pribadi dimana
saya melihat bahwa terlibat langsung dalam pembentukan struktur organisasi dan administrasi
yayasan, penerapan doa bersama dan pengadaptasian proyek kebajikan sebagai budaya yayasan,
dan pengembangan sistem pendidikan di program pemberdayaan muda-mudi dan pusat
pendidikan anak-anak, serta standarisasi kurikulum sesuai pemerintah, semua itu menjadi
pengalaman yang tak terlupakan. Ditambah juga dengan kesempatan pribadi berinteraksi dengan
banyak muda-mudi serta terlibat dalam proses pengembangan diri mereka sendiri adalah bahagian
dari pengalaman hidup yang tak ternilai.

Visi pribadi Om Manoo untuk menjadikan YBTI Universal sebagai yayasan yang berjalan berdasarkan
prinsip-prinsip Bahai mengilhami saya untuk mendirikan struktur organisasi bagi masa depan YBTI
agar yayasan tidak tergantung pada satu figur. Jika tokoh tersebut meninggal, maka yayasan harus
tutup. Yayasan juga tidak divisikan sebagai pekerja proyek yang harus tutup saat proyek berakhir.
Visi pribadi saya untuk YBTI adalah menjadi yayasan sebagai tempat pengembangan kapasitas
diri, tempat belajar untuk mengabdi pada masyarakat tanpa pamrih sebagaimana diteladankan
oleh pemiliknya, Om Manoo dan Tante Nita, dan tempat pengabdian itu sendiri. Yayasan harus
berdiri kokoh tanpa terikat pada satu sosok pribadi tetapi menjadi aliran keluar masuk orang-
orang muda yang ingin mengabdi bagi kebajikan sesama jka ingin tetapberdiri jaya. Tetapi yayasan
juga harus memiliki tingkat fleksibiltas yang tinggi untuk menjawab kebutuhan masyarakat pada
masanya. Itu adalah gambaran YBTI untuk saya di masa itu dan itu sebabnya setelah beberapa
tahun bekerja, saya sendiri memutuskan untuk keluar sebagai wujud nyata dari keyakinan akan visi
yang saya percayai dan mengilhami Rintis dan Ajul untuk mengikuti jejak saya agar pohon-pohon
muda terus bertumbuh di yayasan. Memberi peluang bagi generasi baru untuk bertumbuh dan
akan membuka peluang bagi yayasan berkembang sendiri karena setiap generasi akan membawa
kontribusi yang berbeda pada masanya.
Selamat Ulang Tahun Yayasan-kutercinta. Dirgahayu jaya dan sukses selalu. Teruslah menjadi ladang
pengabdian bagi generasi muda yang berhasrat mengadi bagi sesama. Dan teruslah menjadi
lumbung sumber daya manusia yang bersemangat untuk mengabdi tanpa pamrih di desa-desa
terpencil. Engkau adalah rumah bagi kami semua, keluarga besar Yayasan Bhinneka Tunggal Ika.
Salam sayang dari El Salvador.
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Kak Ine
Hanya dengan melakukan, kamu akan lebih mampu dan
menarik kekuatan bantuan Ilahi
Saya mulai bergabung dengan YBTI Desember 1996, dan
itu adalah job pertama saya, waktu itu saya sama pak Tom
dan Buk Eng-eng pergi ke Mentawai, kita adakan konfrensi
itu karena seblumnya kita ada project empat asrama Yayasan
di satu di Simalegi, satu di Sikabaluan dan dua di Siberut
Selatan karena dibuat khusus satu untuk asrama putra dan
satu untuk asrama putri untuk Siberut Selatan, tujuan konfrensi
itu untuk menciutkan dari empat asrama menjadi hanya satu
asrama. Kita memfasilitasi tempat, guru, ibu asrama dan
orang tua asuh dan tentunya gaji serta buku-buku yang kita
kirim ke asrama dan hampir setiap minggu saya harus bolak-
balik dari Padang ke Mentawai, selain itu YBTI kerja sama
dengan satu LSM dari jerman untuk beberapa hal teknis non
nonteknis. Awal YBTI didirikan, tidak seperti akhir-akhir ini
yang mendapatkan donator dari suatu lebaga besar, tapi dari
Dineu Herlina orang-orang yang kita kenal secara pribadi, jadi keuangan
pada saat itu tidak stabil. Pada tahun 1997 Indonesia dilanda
krisis moneter yang besar, yang memunculkan kesepakatan antara LSM Jerman tersebut dengan
YBTI bahwa LSM Jerman tersebut yang akan memfasilitasi dan mengelola asrama YBTI dan
YBTI hanya menyediakan tanah dan gedung asrama, kemudian kami tarik semua dana yang ada
dan di depositkan, karena saat itu kondisi politik Indonesia sangat drop, yang menyebabkan
nilai bunga bank menjadi tinggi, dan ini cukup membantu keuangan kita dari keuntungan deposit
dana YBTI.
Dari situ kita mulai berfikir bahwa dengan mendirikan asrama-asrama untuk meningkatkan
pendidikan di mentawai seperti di daerah-daerah lain sepertinya tidak cukup, dan proyek asrama
ini benar-benar menjadi pelajaran bahwa seharusnya kita didik guru-guru di Padang, setelah itu
kita kirim ke Mentawai untuk dijadikan guru-guru, dan ini adalah cikal bakal dari Program Youth
Empowering, dan akhirnya kita sepakat luncurkan program Youth Empowering. Setelah program
ini berjalan, kita kemudian berfikir bahwa kita harus menyediakan segala sesuatunya setelah
guru-guru ditempatkan di daerah-daerah terpencil, yang memunculkan program Children
Education, yang dimulai di Sumatera Barat, tepatnya di Pasaman dan Mentawai, kemudian pada
angkatan ketiga Empowering, kita mulai ekspansi ke Sumatera Utara dan bergulir sampai
sekarang.
Pengalaman yang tidak terlupakan di YBTI itu sangat banyak, karena ada tiga project yang saya
lalui di YBTI, Project Asrama, Project Youth Empowering dan Project Children Education serta
termasuk dalam struktur salah satu badan pengurus YBTI yang semuanya sangat berkesan. Tapi
saya tidak ingin membicarakan project, posisi atau jabatan, namun yang jelas adalah ketika
kamu menjadi visioner, kamu akan berada di atas, karena tidak banyak orang yang seperti itu,
saya bersama Om Manoo berjalan terantuk-antuk memakan omongan orang-orang, baik itu
negatif maupun positif, saat ini kita bisa berfikir betapa berjayanya YBTI di pandangan orang,
tapi saya dan Om Manoo tahu bagaimana cara orang memaki, bagaimana orang-orang tidak
peduli, bagaimana penderitaan kita. Pada saat itu saya melihat proses awal itu sangat berat, tapi
kalau kita lihat saat ini, seperti bunyi salah satu ayat suci ketika kita cuma melihat biji, kita seperti
orang gila yang menyirami air terus menerus sedangkan biji itu berada di bawah tanah yang

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

tidak nampak, tapi orang akan melihat hasil pekerjaan kita di akhir setelah biji itu bertumbuh
menjadi pohon dan bahkan berbuah. Jadi konsep itu yang sangat membekas kepada saya,
karena saat itu kami semua tidak memiliki keahlian di bidang yayasan, tidak berada dilatar
belakang pendidikan, tidak memiliki pengetahuan dalam keuangan, tapi kecemplung di dalam
sesuatu yang betul-betul tidak dimengerti, hanya semangat pengabdian yang dimiliki. Seperti
yang Soghi Efendi bilang Ketika kamu menunggu sampai kamu merasa siap, maka pekerjaan
agama akan terhenti, hanya dengan melakukan, itu yang akan membuat kamu lebih mampu dan
menarik kekuatan bantuan Ilahi, ini yang membuat saya semangat sampai sekarang, jangan
karena tidak bisa, karena tidak tahu, kita tidak mau melakukan sesuatu untuk pengabdian (learning
by doing), lebih sakit melakukan itu dengan tidak mempunyai kompetensi dari pada mempunyai
kompetensi yang pastinya lebih mudah, ini juga yang paling membekas dalam diri saya.
Terkadang saya dan Om Manoo dianggap orang gila, ada suatu saat saya juga tidak mengerti
kenapa bisa cocok dengan Om Manoo, kalau mengingat saat itu, saya juga tidak mengerti kenapa
saya mau melakukan itu, saya juga tidak tahu kenapa Om Manoo dan Ibu Susan yang merupakan
salah satu dosen YBTI mengarahkan pilihannya ke saya, dan sebagai muda-mudi saya sendiri
tidak tahu potensi apa yang ada dalam diri saya. Saat itu saya masih ingat Om bilang tidak ada
lagi yang bisa selain kamu, karena memang pada saati itu saya anak Om Manoo satu-satunya
yang ada di sana yang bisa bantu dia, saya tidak mengerti apa-apa pada saat itu, tapi saya betul-
betul nikmati, dan bahkan menomor duakan kuliah saya, dan merasa bahwa kuliah komputer
saya itu bukan duniaku namun di YBTIlah duniaku, saya merasa menjadi seorang pemudi polos
yang tercemplung di surga, begitu juga dengan orang-orang yang terlibat di awal-awal YBTI
berdiri juga tercemplung di surga, seperti Kak Ajul dan Mang Deden saya rasa mereka salah
satu yang tercemplung di surga, dan Om Manoo adalah orang pertama yang mencemplungkan
diri ke surga. Dari awal saya sudah terlibat percakapan dengan Om Manoo dan Tante Nita, kami
bertiga sudah membayangkan aka nada banyak anak-anak yang akan menikmati pendidikan,
setidaknya dari muda-mudi yang terdidik di YBTI itu akan menjadi muda-mudi yang luar biasa
dari sudut pendidikan moral, dari sudut prinsip pendidikan dan keterampilan, itu akan menjadi
luar biasa, walaupun suatu saat kontrak mereka akan berakhir, pasti akan ada impact untuk
daerahnya masing-masing, belum lagi anak-anak yang di didik oleh orang dari lulusan
empowering, pasti aka nada pengaruhnya untuk lingkungannya masing-masing, ini yang betul-
betul saya ingat dalam pembicaraan kami bertiga. Pada saat kami membahas empowering, kita
berfikir empowering akan terus ada.
Suatu saat saya pernah bilang sama Mbak Maya, Mbak, apapun orang bilang tentang yayasan
ini, yayasan ini sudah menjadi sumber daya buat Indonesia. Walaupun saat ini saya sudah tidak
terlibat lagi dengan YBTI, tapi hati dan pikiran saya selalu terkenang, saya baru mengerti apa
yang pernah Tante Nita bilang ke saya sewaktu saya akan wisuda, saya sampai terharu kalau
mengingat ini, (sambil menangis Kak Ine bercerita) waktu saya sakit parah, dan ini yang membuat
saya harus keluar dari YBTI, Tante Nita bilang ke saya, Ine, yayasan ini adalah your baby dengan
Om Manoo, sampai sekarang kalau ada kabar perkembangan mengenai YBTI saya selalu
bersyukur. Saya berdua dengan Om Manoo memulai sesuatu yang sama sekali tidak kami
mengerti, saya merasa bagian pekerjaanku di YBTI itu hanya setitik, kalau di umpamakan kalian
bata, saya hanya pasir, maksudnya adalah betapa kecilpun kontribusiku, saya kerjakan saja apa
yang harus saya lakukan, banyak hal yang diluar dari kekuasaan manusia, pertolongan datang
silih berganti. Prinsip saya, apapun project yang dikerjakan YBTI, orientasinya adalah bagaimana
mengabdi kepada umat manusia. Kalaupun seandainya saya tidak terlibat langsung dengan
YBTI saat ini, tapi semangat ini akan tetap ada denganku.

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Saya pribadi punya keyakinan bahwa YBTI akan mendapatkan sesuatu yang lebih indah, yang
didukung dengan sumber daya yang lebih baik, dan ini bukan perihal seseorang, melainkan
pengabdian, dan ini salah satu yang menjadi semangat saya. Siapa pun yang terlibat di YBTI
dengan visi yang telah ditetapkan sebelumnya untuk pendidkan ke masyarakat, itu pasti jauh
lebih indah. Kecuali visi YBTI sudah berubah, bukan ke pendidikan anak-anak, bukan ke
pendidikan masyarakat lagi, suatu yayasan pasti akan tutup, karena itu yang akan dipegang orang.
Semoga engkau yang membaca ini, bisa ikut tercemplung dan terseret ke surga YBTI.

Muniroh Hasyim
Ini Bukan Pekerjaan Yang Gampang, Perlu Orang-
orang Yang Diberkati Dan Tangguh

Awal saya bergabung dengan YBTI, waktu itu Kak Ajul


datang ke Palopo dan mengajak saya beserta
Marfuah dan Hartini untuk ikut dalam program
Empowering angkatan pertama, sekitar tahun 1999
2000 setelah selesai mengikuti program
empowering, saya kemudian mengajar di TK
Pasaman, Sumbar sekitar satu tahun. Kemudian saya
pindah mengajar ke Banjar Toba kurang lebih satu
tahun karena sekolah di tutup, alasan di tutupnya
sekolah di Bnajar Toba karena penduduk yang ada
di desa tersebut tidak banyak dan jarak tempuh dari
Muniroh Hasyim rumah menuju sekolah sangat jauh, kemudian saya
di tempatkan di kantor pusat yang saat itu masih berlokasi di Padang, kemudian sekitar tahun 2003,
kantor pusat YBTI di pindahkan ke Medan sampai saya tidak bersama YBTI lagi pada tahun 2014.
Angkatan pertama empowering saat itu segala hal yang di pelajari serba baru, dan hanya belajar
selama setahun, sampai angkatan ketiga, dan setelah itu program empowering dilaksanakan selama
dua tahun sampai angakatan terakhir empowering.
Saat melakukan kunjungan lapangan ke Mentawai menggunakan kapal boat menjadi pengalaman
yang tidak terlupakan selama saya mengabdi di YBTI, saya menyadari betapa besar resiko yang di
tanggung untuk menuju ke medan pengabdian, karena lautan yang di tempuh memiliki ombak
yang sangat besar, apalagi di saat badai, terkadang ada kapal boat yang terbalik karena dihantam
ombak.
Saat ini YBTI sangat luar biasa karena berusaha menuju kemandirian, bagaimana berusaha dengan
keras untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang kemandirian itu, bukan pekerjaan
yang gampang. Sampai saat ini saya betul-betul penasaran bagaimana akhir dari usaha kemandirian
sekolah YBTI akan menjadi seperti apa.
YBTI banyak mengubah diri saya sendiri, dari pengetahuan dan karakter saya pribadi yang menjadi
lebih baik, dan ini sangat luar biasa menurut saya.
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Saya berharap apapun proyek yang di kerjakan oleh YBTI saat ini berjalan dengan baik, dan semua
hero-hero YBTI diberikan ketangguhan dalam mengabdi di manapun berada.
Selamat Ulang Tahun YBTI, semakin kuat dan semakin tangguh untuk mengerjakan visi misi Yayasan,
ini bukan meruipakan pekerjaan yang gampang, ini memerlukan orang-orang yang diberkati dan
tangguh agar dapat berjalan dengan baik.

Wesdi Manullang
Saya Betul-betul Cinta YBTI

Saya bergabung dengan YBTI karena memang berniat untuk


mengabdi untuk mendidik anak-anak, karena saya
sebelumnya dari LSM Cinta Kasih, kami di pilih 6 orang dari
Sidikalang, dan masuk ke empowering pada angkatan ketiga
di Padang. Terakhir saya mengajar di PPK Paninjoan sampai
tahun 2006 saya tidak lagi bersama YBTI, pada tahun 2012
saya buka Sekolah TK Sendiri di Sidikalang yaitu TK YATI
(Yayasan Tiara Indonesia) yang berdiri sampai sekarang, di
TK YATI saya tidak mengajar lagi namun hanya sebagai
penyelenggara.
Gambaran YBTI yang saya tahu itu sejak dulu YBTI ada karena
Wesdi Manullang murni untuk pengabdian dalam mendidik anak-anak.
Pengalaman selama mengajar di PPK Paninjoan saat itu ialah sulitnya mendapatkan air bersih,
tidak ada kamar mandi dan closet, saat itu kami gali lobang sebagai WC darurat, kami harus
naik turun gunung selama 2 3 jam untuk mendapatkan air, dan harus membawa pakaian untuk
di cuci di sana. Sedangkan air untuk minum, kami minta ke masyarakat sekitar dan itupun air
yang sebenarnya tidak layak untuk di konsumsi. Ini salah satu pengalaman yang susah untuk di
lupakan, bukan karena buruknya, tapi bagaimana usaha kami untuk bertahan dalam pengabdian
untuk anak-anak.
Gambaran saat itu YBTI akan menjadi satu lembaga yang sangat besar, sekolah yang semakin
bertambah dan pengabdian yang besar lagi, apalagi saat ini YBTI mulai menuju kemandirian
yang cukup sulit untuk dilalui.
Harapan saya terhadap YBTI harus selalu eksis dan selalu ada, disamping orang-orang YBTI itu
memang pada dasarnya disiplin dan sudah memang oke, setelah di didik di sana jadi bertambah
baik, jadi keluaran dari YBTI itu pasti orang-orang cerdas, saya percaya itu, dan saya betul-betul
cinta sama YBTI.
Selamat Ulang Tahunlah buat Yayasan Bhinneka Tunggal Ika, salam sama bapak Dokter
Manoocher, salam sama Ibu Nita, Mas Deni, Ibu Iin, Kak wahidah yang paling saya cintai, Mbak
Umayah aku rindu jugalah sama dia, Kak Muniroh, Marfuah, Ibu Rintis, panjang umur YBTI, dan
selalu Eksis.

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Opung Roguel
Memprakarsai YBTI di Parbuluan
Yang mendorong saya berkontribusi untuk sekolah YBTI di
parbuluan itu adalah saya ingin memajukan desa ini dari
segi pendidikan, karena waktu itu sulit untuk mendapatkan
bantuan dari warga yang lain, dan kebetulan saya punya
tanah sedikit, itulah yang bisa saya sumbangkan untuk
membangun pendidikan di desa ini, agar anak-anak di desa
Parbuluan ini juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Saya memperhatikan di desa ini tidak banyak yang mau
membantu untuk memajukan pendidikan di desa ini,
kebanyakan hanya mementingkan kepentingan pribadi, saya
sering memperhatikan bangunan sekolah PPK Parbuluan,
bagian mana yang rusak akan saya usahakan untuk
diperbaiki, karena saya tidak ingin gedung itu hancur dan
pendidikan anak-anak akan berhenti.
Sejak tahun 2003 saya ikut serta dalam pembangunan
sekolah YBTI Parbuluan, ini saya lakukan agar tidak ada
kutipan liar yang dilakukan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab, dan yang ikut serta dalam pekerjaan
pembangunan sekolah itu adalah para orang tua murid, saat
Opung Roguel
itu semua bahan dan alat di sediakan oleh YBTI dan kami
beserta masyarakat bergotong royong membangun sekolah selama kurang lebih satu setengah
bulan, karena saat itu memang mengejar jadwal sekolah, jangan sampai anak-anak tertinggal
pembelajarannya. Saat proses pembangunan sekolah, proses belajar mengajar sekolah dilakukan
dibangunan sementara yang berukuran sekitar 4x6m yang kami bangun di lahan milik Opung Saut
di desa Parbuluan.
Pengalaman bekerja sama dengan YBTI itu saat pembangunan aula sekolah untuk acara Open Day
yang saya bangun bersama orang tua murid, pembangunan pipa untuk air bersih, namun karena
mata air saat itu sudah habis, maka kami membangun penampungan air hujan, untuk persediaan air.
Nilai-nilai YBTI yang berkesan bagi saya itu adalah penigkatan pendidikan, peningkatan kebersihan
dan ketaatan kepada orang tua, itu yang harus dipertahankan, ini saya lihat dari tujuh orang cucu
saya yang lulusan dari YBTI dan saat ini ada dua orang cucu saya yang masih sekolah di YBTI.
Dibandingkan dengan sekolah PAUD lain yang ada di Parbuluan, tidak disiplin, mau masuk atau
tidak masuk sekolah ya dibiarkan saja, berbeda dengan YBTI yang memiliki peraturan yang terus
dilaksanakan dengan baik. Saya bilang sama guru-guru YBTI jangan sampai kita mundur, tetap
semangat. Setelah kita bangun TK di desa kita ini, saya juga usulkan untuk membangun sekolah SD
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

di Parbuluan supaya anak-anak lulusan YBTI tidak keluar dari desa kita ini, saat itu saya menghubungi
DPRD tingkat 2 Dairi dan memberikan jawaban kalau kalian ada lahan untuk membangun sekolah,
silahkan di bangun. Dari itu kami mulai mengerjakan pembangunan sekolah SD Barisan Nainggolan
dan berdiri sampai sekarang. Pada bulan 10 tahun ini mudah-mudahan aka nada pengaspalan
jalan menuju sekolah TK YBTI.
Ada sedikit usulan dari saya, sebaiknya lahan yang ada di belakang sekolah itu, bisa di gunakan
untuk menanam kopi dan ubi jalar, karena hasil dari lahan itu akan berguna untuk membantu
keuangan sekolah. Jangan hanya di sia-siakan begitu saja, saya juga berharap YBTI kantor pusat
tidak melepas tanggung jawab dalam memberikan gambaran-gambaran yang baik untuk sekolah.

Indah Karmelia, PPK Mongan Poula


Cerdas Jasmani & Rohani
Saya bergabung dengan YBTI tahun 2000 2001
di Empowering angkatan kedua, sebelum
bergabung dengan YBTI, saat itu saya sedang
kuliah dan bekerja pada malam hari di Padang,
pada pagi hari, saya sering berkunjung ke
Empowering waktu angkatan pertama karena di
sana beberapa teman saya sudah ikut dalam
program Empowering, saya sangat terkesan
dengan kretifitas orang-orang di Empowering itu,
dan ini yang menarik saya untuk bergabung
dengan YBTI dan memutuskan untuk istirahat
Ibu Indah Karmelia Bersama Anak-anak
PPK Mongan Poula kuliah selama setahun. Setelah selesai di program
Empowering, saya di tempatkan di Sotboyak, dengan murid sebanyak 105 orang, dengan umur
yang beragam, dari umur 3 9 tahun dan dibagi sesuai umur masing-masing, jumlah guru saat
itu ada 4 orang, saya, TC Supi, TC Endang dan TC Rosmini.
Yang menjadi permasalahan waktu itu adalah tempat untuk melakukan proses belajar mengajar
yang saat itu bertempat di kantor desa, namun dengan berbagai pertimbangan kami
memutuskan untuk pindah ke rumah pribadi guru-guru, ke rumah TC Ros, rumah TC Supi dan
rumah saya sendiri, dan ini cukup melelahkan karena waktu itu saya sebagai Penanggung Jawab
dan harus bolak balik melihat setiap kelas di rumah masing-masing guru, ini berlangsung selama
setahun pada tahun 2003 2004 kami sudah memiliki gedung baru milik YBTI. Kemudian pada
tahun 2005 saya pindah ke sirilogui, bersama dengan TC Lindi saat itu dan hanya satu tahun
mengabdi di sirilogui, pada tahun berikutnya saya pindah ke Mongan Poula dan menjabat
sebagai asisten Pak Restu yang saat itu sebagai Koordinator Lapangan, saat itu saya sangat
terkesan dengan Pak Restu karena setiap pagi-pagi sekali harus berjalan kaki

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

lalu menggunakan sampan untuk sampai ke kantor


cabang Mongan Poula selama kurang lebih tiga bulan
sampai pembangunan rumah Pak Restu selesai dibangun
dan menjadikan rumahnya tersebut sebagai kantor
cabang YBTI di Mentawai, kemudian pada tahun 2012
YBTI membangun kantor cabang di Sikabaluan yang
digunakan sampai sekarang. Pada tahun 2013 saya
memutuskan untuk mundur dari posisi Koordinator
Lapangan yang saya jabat dari tahun 2007 karena sering
sakit karena kecapekan dan menurut saya itu beresiko
tinggi karena dua kali kapal boat yang saya tumpangi
terbalik dan memutuskan untuk menetap di mongan
poula sebagai Penanggung Jawab sampai sekarang.
Indah Karmelia, PPK Mongan Poula Pengalaman yang paling terkesan itu saat di Sotboyak,
saat itu ada kata-kata dari bapak saya yang sangat
saya pegang sampai saat ini, Kalau kamu mau disayangi dan didengarkan orang, kamu harus
memiliki sifat ramah tamah dan persaudaraan yang kuat, dengan melakukan pendekatan yang
baik dengan pemerintah, maka kita pasti dengan mudah lebih dekat masyarakat. Terlepas dari
berbagai masalah yang kami hadapi sebelumnya di Sotboyak, dukungan pemerintah itu sangat
luar biasa dengan membantu uang pembangunan yang saat itu menggunakan uang pribadi
mereka sendiri dan kemudian diikuti oleh para orang tua murid sampai sekarang. Dan setiap
ada acara-acara besar, kami dari PPK selalu di undang untuk mendekorasi karena kami dianggap
orang-orang yang kreatif dalam bidang tersebut, dan begitu juga saat kami Open Day, para
muda-mudi pasti akan membantu dalam persiapannya. Saat itu pelajaran Virtues Of The Week
sangat berkembang di sana, karena bukan hanya untuk anak-anak, namun juga berdampak
kepada orang tua anak-anak tersebut.
Saat ini perubahan yang sangat terlihat di YBTI itu adalah cara pendekatan dengan masyarakat,
baik itu masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat di desa tertentu. Perubahan jaman saat ini
memaksa orang-orang untuk menjadi realistis, karena segala sesuatu harus di ukur dengan
uang, tidak terkecuali dengan beberapa guru-guru yang mulai tertekan dengan kemandirian
yang sekarang ini sedang di lalui bersama-sama.
Harapan saya terhadap YBTI adalah agar YBTI tetap di udara, semua sekolah memiliki visi
mencerdaskan kehidupan bangsa, namun kita di YBTI harus cerdas jasmani dan rohani yang
berkualitas, dan membuka diri dengan peluang-peluang yang ada.
Selamat Ulang Tahun YBTI tetap jaya sepanjang masa, semoga YBTI memunculkan mutiara-
mutiara indah yang terpendam ke permukaan, semoga batuan-bantuan berupa moral dan
materil selalu bermunculan untuk YBTI dan semoga semua guru-guru dan karyawan YBTI menjadi
makmur jasmani dan rohani.

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Supiaty Sapatandekan, PPK Pokai


Menggunakan Rumah Pribadi Guru
Sebagai Tempat Belajar
Saya bergabung dengan YBTI adalah karena saya
ingin mengabdi mendidik anak-anak di desa saya,
karena waktu itu saya juga aktif dalam mengajar anak-
anak remaja bahai, kemudian Mas Restu yang saat
itu sebagai Koordinator Lapangan Mentawai
menyarankan untuk ikut dalam program
Empowering utnuk meningkatkan pengetahuan
dalam mengajar anak-anak. Saya salah satu angkatan
Supiaty Sapatandekan, PPK Pokai pertama Empowering yang saat itu bertempat di
Padang, setelah saya selesai di Empowering saya kemudian di tempatkan di PPK Mongan
Poula yang merupakan kampung halaman saya sendiri bersama dengan kak Titik dan Rosmini
selama setahun, kemudian saya dipindahkan ke Sotboyak selama kurang lebih 4 tahun, lalu
kembali lagi ke PPK Mongan Poula selama dua tahun karena saat itu saya sudah menikah dengan
Mas Restu yang saat itu sering melakukan perjalanan jauh, jadi dengan di tempatkan di Mongan
Poula, perjalanan dinas Mas Restu menjadi lebih efisien. Kemudian saya pindah ke PPK Pokai
sampai sekarang.
Gambaran YBTI dimasa itu, kami hanya menumpang mengajar di balai-balai dusun di daerah
Mongan Poula karena belum mempunyai gedung sendiri, ini menjadi kendala bagi kami karena
pada saat masyarakat dan pemerintah desa mengadakan pertemuan dib alai desa, maka sekolah
kami harus diliburkan. Sampai terakhir saya mengajar di PPK Mongan Poula masih menumpang
di balai desa Mongan Poula, begitu juga dengan PPK Sotboyak, kami mengajar di rumah-
rumah kami sendiri, karena belum memiliki gedung sekolah.
Pengalaman yang tak terlupakan di PPK Sotboyak saat itu kami sudah selesai membangun
gedung, namun ada masalah dengan pemilik tanah yang dan orang yang membangun gedung
sekolah, jadi kunci gedung sekolah untuk sementara di tahan oleh pihak yang membangun,
sampai semua masalah selesai baru kami bisa menggunakan gedung sekolah tersebut. Selama
proses penyelesaian masalah bangunan sekolah ini diselesaikan, untuk sementara waktu kami
mengajar di kantor desa, dan itupun dipermalahkan karena tidak layak untuk digunakan sebagai
sekolah, lalu kami memutuskan untuk menggunakan rumah pribadi masing-masing untuk
digunakan sebagai tempat belajar sementara, saat itu kami menggunakan rumah Kak Supi
dan rumah Mbak Indah dengan memindahkan semua kursi dan meja belajar sekolah, sampai
menggunakan kamar sendiri untuk menyimpan barang-barang sekolah. Jarak antara rumah
Kak Supi dan Mbak Indah tidak terlalu jauh sehingga memungkinkan untuk saling koordinasi
satu team, ini berlangsung selama satu bulan lebih sampai permasalahan gedung sekolah
selesai. Perubahan yang paling besar saya lihat di YBTI saat ini adalah sudah memiliki gedung
sendiri dan tidak lagi menumpang,
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

dan kemandirian sekolah yang semakin meningkat, Dukungan dari pemerintah juga semakin
baik seiring dengan berjalannya waktu. Saya berharap bantuan dari donator tetap berlanjut,
sehingga kami bisa lebih fokus dalam mengajar, dan tidak dipusingkan dengan proses
kemandirian sekolah, kesejahteraan guru-guru juga bisa di tingkatkan lagi. Saya juga berharap
guru-guru YBTI tetap semangat dalam mengabdi.
Selamat Ulang Tahun untuk YBTI, semoga tetap sukses, semangat untuk mengabdi, walaupun
kita semua sedang berusaha untuk mandiri dan semoga usaha untuk mandiri berjalan dengan
baik.
Ilham Akbar, PPK Berampu
Saya Belajar Sifat-sifat Baik Yang Juga Saya Ajarkan
Kepada Anak-anak
Saya angkatan ketiga Empowering dan mulai
bergabung dengan YBTI pada tahun 2002. Pertama kali
saya mengajar itu di salah satu TK YBTI di Mongan Poula,
selama enam bulan, lalu saya pindah kembali ke PPK
Paninjoan kurang lebih lima tahun, dan kemudian di
pindahkan ke Berampu sekitar setahun lalu dipindahkan
kembali ke PPK Paninjoan karena saat itu ada isu tentang
prasangka dari masyarakat Paninjoan bahwa YBTI
Teacher Ilham Akbar, PPK Berampu
mengajarkan keyakinan yang berbeda, oleh karena itu
saya sebagai seorang muslim setidaknya bisa membuktikan bahwa sekolah YBTI adalah sekolah
untuk semua agama tanpa terkecuali, karena pada saat itu di desa Paninjoan mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam. Setelah keadaan di PPK Paninjoan membaik, saya kemudian
di pindahkan kembali ke PPK Berampu sampai sekarang. Sewaktu pertama kali mengajar di
YBTI, gedung sekolah yang digunakan masih menumpang ke rumah-rumah kosong yang di
pinjamkan oleh warga walaupun gedung yang tanpa dinding yang hanya memiliki atap, namun
hal ini tidak menjadi penghalang karena semangat saya, teman-teman serta masyarakat untuk
mengabdi terhadap pendidikan anak-anak sangat besar. Sampai saat saya pindah di PPK Berampu
pun masih meminjam gedung SMP dari bantuan kepala desa Berampu selama kurang lebih dua
tahun sampai YBTI membangun bangunan sendiri.
Selama 15 tahun saya mengabdi di YBTI, pengalaman yang tidak terlupakan adalah kebersamaan
dan kerja sama antar team, bagaimana usaha kami dalam mengembangkan sekolah dan
mempertahankan anak-anak didik kami di PPK Paninjoan, tekait adanya permasalahan agama
yang hingga saat ini masih terdapat di setiap PPK YBTI. Perubahan yang paling besar terlihat
dari PPK YBTI adalah bagaimana cara menerapkan perkembangan karakter anak-anak dengan
menggunakan sifat-sifat baik, dan saya sendiri belajar dengan sifat-sifat baik yang juga saya
ajarkan kepada anak-anak didik YBTI.Saya berharap semua guru-guru YBTI jangan sampai
menurun semangat pengabdiannya, karena saya melihat sekarang
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

ini semangat guru-guru PPK untuk mengabdi mulai menurun, saya berharap semangat
pengabdiannya bisa kembali seperti yang dulu, mempunyai semangat mengabdi yang besar,
dan saya berharap semua guru-guru YBTI mampu menjaga hubungan baik dengan masyarakat
di desa tempatnya mengabdi.
Selamat ualng tahun untuk YBTI, semoga kita bisa pertahankan semangat dan kualitas yang kita
pegang sampai saat ini.

Tc Yunita Sintauli Simamora


Kelahiran Pangaribuan 4 juli 1994, anak bungsu dari empat
bersaudara, lulusan S1 PAUD Unimed. Sebelumnya saya tidak
ada rencana mau gabung di YBTI, tapi karena pengangguran di
kampung selama satu setengah bulan tidak ada kerjaan, dan
kebetulan juga satu kampung dengan PPK YBTI, pernah saya
ketemu dengan Kak Erawani di satu kafe, kami megobrol
mengenai lowongan pekerjaan, namun belum ada lowongan
waktu itu. saya kenal Kak Erawani dari abang saya yang
merupakan sekertaris desa, karena setiap pengurusan surat PPK,
Kak Erawani sering datang kerumah saya. Kemudian saya
mendengar kabar bahwa Tc Yolanda saat itu mau keluar dari
PPK, dan ternyata sebelum Tc Dewi keluar dari PPK Kak Erawani
bercerita ke Kak Dewi kalau aku butuh kerjaan, bulan januari aku
di panggil sama Kak Dewi yang saat itu menjabat sebagai
Penanggung Jawab PPK, katanya, Datanglah ke sekolah kalau
Teacher Yuni, PPK Juma Gunung kamu berminat, ya akhirnya minggu itu juga aku ke sekolah,
bicara dengan Kak Dewi megenai sekolah itu dan saya langsung tertarik dengan apa yang diceritakan
oleh Kak Dewi, salah satunya tentang kerja sama di sana, dan sukses strori sekolah, mengajarkan
sifat baik ke anak-anak itu yang membuat saya tertarik dan kagum dengan kemampuan Bahasa
Inggris anak-anak di sana, kalau dibandingkan dulu waktu saya PPL di Medan, di salah satu TK
Katolik, selama 3 bulan di sana, menurut saya masih jauh lebih bagus YBTI, padahal sekolah itu
sudah termasuk besar, karena mementingkan itelektual dari pada karakternya, padahal sebenarnya
dengan uang sekolah yang lumayan besar, tapi fasilitas yang didapatkan anak-anak tidak sesuai,
akhirnya banyak orang tua yang komplain, dulu waktu saya datang ke YBTI, saya tercengang
mendengar anak-anak berbahasa inggris, waktu observasi pertama di Juma Gunung, di lingkaran
pagi hari itu menurut saya metode yang sangat bagus, mengajarkan anak untuk berhitung dan
Bahasa Inggris. Satu minggu observasi di Juma Gunung saya langsung di kirim ke kantor pusat
Medan untuk ikut pelatihan.Yang sangat menarik di YBTI adalah rasa peduli dan persaudaraan yang
sangat kuat dan menarik di YBTI, ini saya lihat dari waktu ada saudara saya yang sakit, Mbak Maya
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

yang seorang Direktur Eksekutif sangat peduli dengan kita, jadi saya yang baru ini merasa Mbak
Maya sangat peduli dan menganggap kita sebagai keluarga, dibandingkan dengan dulu waktu
saya PPL, suster kepalanya tidak ada pedulinya sama kita, mereka peduli sama kita waktu mereka
butuh saja, padahal di sana sekolah agama yang lebih religious.
Pengalaman berkesan selama tiga bulan di YBTI itu adalah waktu kita mengajarkan sifat-sifat baik
sama anak-anak, kita merasa kayak mengajarkan sesuatu yang berharga ke anak-anak untuk bekal
mereka di masa akan datang, yang bisa membentuk karakter yang baik kepada anak-anak.
Kristi Sinaga
Lahir di Sidikalang pada 1 februari 1993, aktif mengajar mulai
tanggal 21 maret 2017, anak pertama dari delapan bersaudara,
lulusan dari SD Samosir, kelas 2 - 3 SMP Adven Pulo Gundur lalu
pindah ke sidikalang, setelah ke Medan kemudian melanjutkan
sekolah di SMA Yapim Air bersih, sampai kuliah di STKIP Riama
Medan angkatan 2011 jurusan Bahasa Indonesia. Sebelum tamat
kuliah saya belum pernah mengajar sama sekali, sebelumnya sudah
kenal dengan kak Dina (Kepala Sekolah TK Pancur Batu), saya bilang
kalau ada lowongan kerja tolong kabari, kemudian saya di tawarkan
oleh kak Dina bekerja dengan mengajar di TK YBTI Pncur Batu,
saat itu juga langsung saya terima, perihal gaji sebelumnya memang
sudah di beri tahu, kalau di pikir itu hanya cukup untuk ongkos
saja, tapi yang saya utamakan adalah pengalaman yang akan saya
dapatkan selama mengajar di YBTI, sebelumnya saya kerja di salon
Teacher Kristi, PPK Pancur Batu
kecantikan selama 1 tahun, dan sampai sekarang saya
masih menjadikan pekerjaan di salon ini sebagai penghasilan sampingan, pernah juga saya bekerja
di pabrik roti di amplas, selama 3 bulan pada tahun 2016, karena hanya sebagai pegawai bantuan
untuk kejar target hari raya lebaran, kontrak hanya 3 bulan. Pada sabtu minggu kerja di salon sebagai
sampingan, sebenarnya saya ingin kesejahteraan guru yang diutamakan, terutama dari bantuan
pemerintah. Sebelumnya saya belum mahir mengajar, masih melihat TC yang lain bagaimana cara
mengajarnya, tapi setelah di Kantor Pusat saya mulai mempelajari panduan kegiatan harian, sampai
selesai. Contohnya kalau ada yang kurang di lingkaran pengabdian, belum lengkap, sudah saya
pelajari dari situ, kemudian lesson plan sudah saya pelajari, dan itu sangat menarik. Saat belajar
Ruhi, saya baru mengetahui kalau makanan roh itu adalah doa, dan saya baru sadar kalau itu memang
berkaitan dan penting di terapkan pada diri saya dan juga pada anak-anak didik saya, begitu juga
konsep kesatuan yang saya pelajari di YBTI, itu sangat penting dan saya terapkan dalam kehidupan
bermasyarakat saya sehari-hari. Seperti yang saya lakukan kepada anak kakak saya yang saat ini
duduk di kelas 1 SD, saya bilang anak itu adalah tambang yang harus kita gali, jangan memanjakan
dan menuruti semua apa yang anak itu minta, karena akan membuat anak itu tidak mandiri, jadi
sekarang kalau anak kakak itu mau minta sesuatu sama saya, dia harus bisa menggambarkan apa
yang dia inginkan, supaya anak itu ada usaha yang bisa membuat anak itu mandiri.
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Antonius Sapotuk
Masuk ke sekolah TK YBTI Mongan Poula pada tahun 2014.

Sekolah di TK YBTI Mongan Poula adalah tempat saya pertama kali gosok
gigi sendiri, karena di rumah, mama yang menggosokkan gigiku.
Nilai-nilai yang dipelajari di YBTI yang masih dipegang sampai saat ini
adalah sifat baik mandiri, mandi sendiri, pakai baju sendiri, gosok gigi
sendiri dan berangkat kesekolah juga sendiri.
Menurut orang tua Antonius, perkembangan anaknya yang paling terlihat
sejak bersekolah di TK YBTI adalah kemandiriannya yang sampai sekarang
masih dipegang.
Antonius Sapotuk
Fransiska Ayuni Mola Siriparang
Masuk ke sekolah TK YBTI Sirilogui pada tahun 2005, saat ini Mola
sudah duduk di kelas 2 SMA Negeri 1 Siberut Utara.

Pengalaman yang paling menarik selama sekolah di TK YBTI yaitu saat


belajar tentang anak Takzim, pada saat itu kami praktek menyayangi
kucing, kemudian praktek berjalan dengan sopan di depan orang
banyak, tidak memukul binatang dan juga menyayangi saudara.
Nilai-nilai yang dipelajari di YBTI yang masih dipegang sampai saat
ini adalah sifat baik sopan santun, meminta dengan sopan,
mengucapkan tolong kalau ingin menyuruh seseorang, dan juga
dermawan, karena terkadang situasi dimana tempat saya tinggal,
beberapa teman saya ada yang pelit. Fransiska Ayuni Mola
Siriparang
Yolanda Sihombing
Alumni PPK YBTI Sidikalang, saat ini sudah duduk di kelas 3 SD HKBP
Sidikalang.

Pengalaman yang paling menarik selama di TK YBTI ialah saat berkreasi


menggunakan kertas origami, yang sampai sekarang masih disimpan
di rumah.
Nilai-nilai yang dipelajari di YBTI yang masih dipegang sampai saat ini
adalah kerapihan, sampai sekarang Yolanda setiap hari merapikan
tempat tidurnya dan merapikan sandal yang berserakan di rumah.
Orang tua Yolanda saat
bercerita tentang anaknya

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Serafim Korto Sinurat


Kelas Tunggal B, Anak didik Teacher Eliana.

Di sekolah senang belajar menulis, membaca, buat karya bunga caranya


digunting-gunting terus di tempel, Serafim juga bisa menulis dan
membaca tanpa di eja lagi, menulis nama sendiri sudah bisa. Saya
senang di sekolah karena biikin pintar sama banyak temannya, supaya
kita pintar.
Teachernya baik, tapi kalau ada yang nakal di denda, duduk di kursi
tenang 2 menit. Nakalnya itu kalau rebut-ribut terus ngajarin yang ga
bagus.
Serafim belum pernah di denda, tapi ada juga yang nuduh Serafim, itu
si Rafa, kan aku ga ada cubit, aku cuma minta maaf, baru itu si Rafa
nuduh aku nyubit sama mamanya, kata mama si Rafa kan dia itu
memang suka nuduh-nuduh padahal Serafim ga buat.
Saya senang main-main di luar sama si Tom, dia murid yang baik, tapi pernah marah sama kami,
karena kami tidak mau main sama dia.
Saya senang membaca, sama matematika, aku waktu bayi di ajarin, aku lahir bulan april, kalau lahir
bulan April pasti terus ingat apa yang di bilang, 1 + 1 = 2, itu pasti terus ingat, kalau udah berapa
kali dibilang, uda ingat dia. Saya juga tahu 10 x 10 = 100, 2 x 2 = 4,
Saya suka Teacher Eliana, karena ga suka marah, kalau Teacher marah kita masih boleh minta maaf,
suka mengajarkan buat bunga. Aku ga masuk Bhinneka dulu waktu sekolah, langsung masuk ke
tunggal B karena di tunggal B semuanya pintar, saya juga suka belajar sains, sains itu umat manusia,
belajar tentang mata, hidung, mulut, telinga, kaki, tangan,
Mata untuk melihat yang baik-baik.
Telinga untuk mendengar yang baik, jagnan jahat.
Mulut untuk ngomong yang baik dan lidah juga.
Tangan untuk menyentuh dengan hati-hati.
Kaki untuk jalan, bukan menendang.
Saya senang belajar sains.
Belajar kebudayaan juga suka, belajar suku, Batak Toba, Jawa, saya suku Batak Toba, marga Sinurat,
karena marga ayah Sinurat. Suku Bugis saya tahu itu dari Sulawesi, nama rumah adatnya Tongkonan.
Saya kurang suka menulis karena kadang capek menulis karena jari saya sakit.
Saya tidak suka si Rafa, dia murid yang nakal, dia suka teriak-teriak kayak perempuan, pekak
kupingku, dia suka ngajarin si Dimas yang ga baik, diajarkan pukul-pukul, jadi Dimas ikut-ikutan,
aku suruh dia tenang supaya ga mukul-mukul lagi, kubilang, Dimas ini bukan waktunya main-main,
nanti kita main-main, sekarang waktunya belajar, tunggu pulang baru kita main-main.
Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017
Kafela Putri Panjaitan & Jeslyn Vanesa Mikela Pardede
Kelas Bhinneka, Anak didik Teacher Erika.

Ella suka belajar api, kompor, masak, untuk bakar ikan


bakar, sate, bakar sampah. Api itu bahaya nanti bisa kena
tangan, ga boleh main api. Saya juga belajar air, funsinya
buat berenang, masak, siram bunga, memandikan rusa,
minum. Air bahaya kalau banjir, saya senang belajar air
karena suka berenang. Jeslyn suka belajar puisi tentang
api, api warnanya merah berguna untuk kita, dan untuk
penerangan. Api berbahaya tapi hati-hati, api kecil jadi
teman api besar jadi lawan. (Saat Jeslyn berpuisi). Jeslin
suka belajar pilar karakter, berkata benar itu akhlak yang
mulia, sifat terpuji semua orang suka, berboihong menipu sifat yang tercela, mari kita ubah jadi
anak yang jujur, sippp lah(Saat Jeslyn bernyanyi). Ella suka belajar berhitung tapi Jeslin tidak
suka, alasannya karena capek menhitung sampai seratus kalau pake tangan, jari tangannya cuma
10. Kami juga sudah pandai menulis nama sendiri, dengan mempraktekkannya langsung.
Ella suka siram bunga di rumah dan di sekolah, suka menabung supaya banyak duit, mau beli
mainan dan beli sabun sama sampo. Jeslyn suka menabung supaya ada gaji teacher, supaya teacher
ga nangis, dan mau beli gitar, jeslyn mau main gitar. Jeslyn ga senang sama teacher karena suka
marah-marah, lalu Ella menjawab kan teacher marah-marah karena sayang. Kami belajar api sama
teacher, teacher baik suka ajari sifat baik.Kami suka main ayunan karena kami masih kecil, masih
anak2
Ella suka sama Jeslyn karena kalau Ella jatuh di tolongin, tapi kalau Diandra (teman sekelas) malah
diketawain, jadi Ella ga suka sama Diandra
Saat Jeslin sibuk mengganggu Ella, Ella kemudian menasehati Jeslyn, sudahlah, dengarkan suara
orang yang sedang berbicara. ucap Ella.

Septiano Gurning
Kelas Tunggal A, Anak didik Teacher Tian.

Di sekolah setiap hari saya senang belajar bahasa Inggris, menulis,


membaca, dan bernyanyi, senang membaca kalau di sekolah, Septiano
juga sudah bisa menulis nama sendiri. Sebelum masuk ke sekolah YBTI,
Septiano belum bisa membaca, setelah belajar di sekolah saya bisa
membaca. Septiano senang membaca dan menulis supaya bikin pintar,
biar bisa bantu orang tua. Saya senang sama Teacher Tian karena suka
mengajarkan saya membaca dan menulis.

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Panen Raya
Edisi Ulang Tahun April 2017

Indah Karmelia Sari Paskalis Sapatundai


7 April 10 April

Palentina
Rita Sapelege
Simanjuntak
15 April
26 April

Rinta
Gelsa Anto
10 April
22 April

Anda mungkin juga menyukai