Anda di halaman 1dari 15

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

A. Pengkajian
I. IDENTIAS PASIEN
1. Nama : Ny T.
2. Tempat/Tgal lahir/umur : 03-03-1956/61 tahun
3. Agama : Islam
4. Status perkawinan : Janda
5. Pendidikan terakhir : SD
6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7. Alamat : sawangan 1/3 Kebasen, Banyumas Jawa Tengah
8. Suku bangsa : Jawa
9. Diagnosa medis : Kanker serviks
10. Nomer CM/RM : 00968174
11. Tanggal masuk RS : 12-06-2017

II. PENANGGUNG JAWAB


1. Nama : Ny S.
2. Umur : 49 tahun
3. Pendidikan terakhir : SMP
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Alamat : Sikanputi 14/2 Kroya, Cilacap.
6. Hubungan dengan pasien : Anak pertama pasien

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
I. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama
Saat masuk RS : Nyeri perut bagian bawah, nafsu makan menurun, dan nyeri saat
BAK
Saat pengkajian : nyeri perut bagian bawah, skala nyeri 4, nyeri BAK dan BAB
2. Riiwayat penyakit dahulu: menjelng umur 60 tahun keputihan hampir tiap hari
3. Riwayat penyakit sekarang: BAK tidak tuntas, nyeri jika mau BAK, BAB encer
4. Riwayat penyakit keluarga: didalam keluarga tidak ada riwayat penyakit
v

Keterangan
: laki-laki : pasien

: perempuan : riwayat kanker

II. RIWAYAT OBSTETRI


1. Menacher umur : 16 tahun
2. Banyaknya : Normal, dalam 1 hari ganti pembalut 2 kali, keputihan
berbau busuk sudah sejak 2 tahun yang lalu, kurang lebih 4 bulan yang lalu
perdarahan dalam 1 hari bisa ganti sampai 10 panpers
3. Siklus : Teratur, setiap bulan. Namun sering berbau busuk, tidak
ada perdarahan, mual (+), muntah (-), tidak nafsu makan
sejak masuk RS.
4. Lamanya : Sekitar 7 hari (rata-rata)
5. Keluhan : Tidak pernah mengalami keluhan
6. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu : G7P7A0

No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Masalah


Persalinan Kelamin Lahir Bayi Kehamilan
Waktu
Lahir
1 1974 Spontan Dukun Perempuan - Normal Tidak ada
2 1977 Spontan Dukun Perempuan - Normal Tidak ada
3 1979 Spontan Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
4 1981 Spontan Dukun Perempuan - Normal Tidak ada
5 1984 Spontan Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
6 1986 Spontan Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
7 1989 Spontan Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
III. Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB : ( ) ya ( ) tidak
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Spiral, suntik, dan pil
Keluhan: Setiap kali KB menyebabkan menstruasi menjadi banyak.
IV. Riwayat Lingkungan
Kebersihan : Lingkungan bersih, jauh dari kandang ternak
Bahaya : Jauh dari bahaya, berada di pemukian yang tidak begitu padat,
tempat pembuangan sampah dan pabrik
lainnya, sebutkan :
V. Aspek Psikososial
a. Persepsi pasien tentang keluhan / penyakit: Menurut anak pasien pasien cemas
tentang kondisi kesehatannya
b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan tentang kehidupan sehari-hari? Bila
ya bagaimana: pasien menjadi susah tidur sejak 4 bulan lalu dan peran keluarga
dalam menyemangatinya
c. Harapan yang pasien inginkan : bisa segera sembuh
d. Pasien tinggal dengan siapa : dengan anak-anak pasien
e. Siapa orang terpenting bagi pasien: anak-anak pasien
f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini: mendukung pasien untuk
melakukan tindakan pengobatan agar dapat segera sembuh

VI. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Pola Nutrisi
a. Frekuensi makan : teratur 3 kali sehari, sejak sebelum sakit setiap hari
makan, saat sakit menjadi berubah.
b. Nafsu makan : ( )baik ( )tidak nafsu, alasan: perut terasa pegah,
mulut kering dan terasa hambar
c. Jenis makanan dirumah: nasi, lauk dan sayur. Namun pasien lebih suka makan
mie instan dan kurang makan sayur dan buah. Pasien juga suka makanan
gorengan dan kopi 5x sehari
d. Makanan yang tidaj disukai/alergi/pantangan: pasien tidak suka sayur dan
buah, pasien tidak memiliki alergi makanan

2. Pola eliminasi
BAK (12 Juni 2017)
a. Frekuensi : 10 kali (dihitung dari pagi sampai dengan sore hari)
b. Warna : kuning cerah
c. Keluhan saat BAK: nyeri saat BAK dan terasa tidak tuntas
BAB (12 Juni 2017)
a. Frekuensi : 3-4 kali (dihitung dari pagi dan sore hari)
b. Warna : coklat kekuningan
c. Bau : berbau busuk
d. Konsistensi : cair dan berampas
e. Keluhan : terasa nyeri saat BAB
3. Pola Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi : 2 kali sehari
Sabun : ( )ya ( )tidak
b. Oral hygiene
Frekuensi : 3 kali sehari
Waktu : ( )pagi ( )sore ( )setelah makan
c. Cuci rambut
Frekuensi : sejak 2 bulan yang lalu pasien tidak mau untuk keramas
Shamppo : ( )ya ( )tidak

4. Pola istirahat dan tidur


Lama tidur : 5 jam/hari
Kebiasaan sebelum tidur: dzikir dan sholat
Keluhan : sejak 4 bulan yang lalu pasien tidak bisa tidur, setiap 30 menit
setelah tidur tiba-tiba terbangun.

5. Pola aktivitas dan latihan


Kegiatan dalam pekerjaan : sekarang sebagai ibu rumah tanggal, sebelumnya
bekerja sebagai penjual jamu gendong
Waktu bekerja : ( )pagi ( )sore ( )malam
Jenisnya : penjual jamu gendong 15 tahun yang lalu
Frekuensi : setiap hari
Kegiatan waktu luang : istirahat dan ngobrol
Keluhan dalam aktivitas : tidak ada keluhan

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Merokok : pasien tidak mempunyai riwayat merokok
Minuman keras : pasien tidak mempunyai riwayat minum-minuman keras
Ketergantungan : pasien tidak mempunyai riwayat ketergantungan obat
7. Pemeriksan Fisik
Keadaan Umum : Lemah Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 100/70mmHg Nadi : 80kali/menit (lemah)
Respirasi : 20 kali/menit Suhu : 36,8oC
Berat Badan : 40kg Tinggi Badan : 152cm

Head to toe
Kepala, mata, kuping, hidung dan teggorokan:
Kepala : bentuk mesochepal dan simetris
Keluhan : pusing
Mata
Konjungtiva : anemis (sebelum dilakukan transfusi)
Sklera : tidak ikterik
Pupil : refleks cahaya (+), isokor
Akomodasi : miopia (-), hipermiopia (+)
Lainnya sebutkan : ketajaman membaca berkurang, terutama saat
membaca
Hidung
Reaksi alergi : tidak ada alergi
Sinus : bersih tidak ada polip dan kotoran
Lainnya sebutkan : tidak terdapat polip, penciuman baik

Mulut dan Tenggorokan


Gigi geligi : gigi sudah banyak yang dicabut terutama geraham
Kesulitan menelan : tenggorokan terasa kering ada respon menelan.
Lainnya sebutkan : bibir dan mulut berasa kering, dan pecah-pecah
bibir sianosis

Dada dan Axilla


Mammae : bentuk simetris, tidak terdapat benjolan pada dada,
axila dan mamae

Pernafasan
Jalan nafas : paten
Suara nafas : vesikuler
Otot bantu pernafasan : tidak terdapat penggunaan otot bantu nafas
Lainnya sebutkan : tidak terdapat suara nafas abnormal

Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : 60x/menit teraba palpasi di ictus cordis ICS 5
dan teraba lemah
Irama : reguler
Kelainan bunyi jantung : tidak ada
Sakit dada : tidak ada
Lainnya sebutkan : ictus cordis di ICS 5 tidak bergeser
Abdomen
Massa tidak ada, jaringan parut tidak ada, distensi tidak ada, peristaltik 12x
permenit

Genitourinary
Keputihan ada, seperti jeli atau lendir, terdium bau busuk, perdarahan tidak ada
Perineum : berbau
Vesika urinaria : ada nyeri tekan

Ektremitas (Integumen/Muskuloskeletal)
Turgor kulit : kering
Warna kulit : pucat
Kontraktur pada persendian ekstremitas : tidak ada
Kesulitan dalam pergerakan : tidak ada
Lainnya sebutkan : ekstremitas kanan dan kiri simetris,
kekuatan otot 4,4,4,4 terlihat sianosis, CRT <2detik telapak tangan pucat

Data Tambahan
Profil keluarga
Pendukung keluarga : semua anak pasien mendukung pasien untuk mencari
pengobatan agar cepat sembuh
Tipe rumah dan komunitas : tipe rumah pasien bersih dan layak, komunitas
lingkungan pasien baik dan dapat bersosialisasi
Jumlah anak : 7 orang
Tingkat sosial ekonomi : menengah bawah

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan Laboratorium (16 juni 2017)
No Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1 Hemoglobin L 9.8 g/dL U/L 1.7-15.5
2 Leukosit H 15310 % 3600-11000
3 Hematokrit L 32 10^6/uL 35-47
4 Eritrosit L 3.7 /uL 3.8-5.2
5 Trombosit H 538.00 fL 150.000-440.000
6 MCV 087.1 pg/cell 80-100
7 MCH 26.4 % 26-34
8 MCHC L 30.3 % 32-36
9 RDW 17.6 fL 1.5-14.5
10 MPV L 8.1 % 9.4-12.3
11 Basofil 0.3 % 0-1
12 Eosinofil L 1.9 % 22-4
13 Batang L 1.0 % 3-5
14 Segmen H 83.2 % 50-70
15 Limfosit L 7.0 % 25-40
16 Monosit 6.6 % 2-8

b. Radiologi
-

c. EKG
-

d. USG
- Massa padat inhomogen bentuk lobulated pada cerviks uteri tampak sulit
dipisahkan dengan struktur uterus dan menginfiltrasi vesica urinari pada aspek
lateroposterior (ukuran 10 x 10 x 8,36cm)
- Moderate hidronefrosis kanan kiri dan hidroureter proksimal kanan kiri
- Tak tampak nodul pada hepar dan lien maupun limfadenopati paraaorta yang
mencurigakan suatu metastasis

e. HISPATOLOGI (8 Maret 2017)


Organ serviks
- Makroskopis : sediaan jaringan kupe kecoklatan ukuran 3x2x1cm dan
2x1x0.5cm, cetak sebagian 3 kupe
- Mikroskopis : sediaan terdiri atas sel-sel epitelial atipik, bulat, oval, inti
pleomorfik, hiperkromatin, mitosis mudah ditemukan, telah menginvasi stroma,
sel-sel tersusun solid
- Sesuai dengan non keratinized squamous cell carcinoma

1. Terapi

Nama Obat Sediaan Dosis Jalur Fungsi


Masuk
1. Tranfusi PRC Kolf Sampai Hb IV Memenuhi kebutuhan Hb da
250cc mencukupi eritrosit

2. Infus RL 20tpm Flabot 20tpm IV Memenuhi kebutuhan cairan


3. Metronodazole 3x Ampul 3x500mg IV Antibiotik
500mg
4. Rencana kemoterapi Flabot Jika perbaikan IV Mengurangi pertumbuhan
KU kanker

m. Data operasi
C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO: pasien tampak lemas, pasien terlihat memegangi Nyeri akut Infiltrasi sel
perut bagian bawah, TD:100/70mmHg, Nadi 80x/menit, kanker ke syaraf
S: 36,8 oC. RR: 20X/menit

DS: P: pasien mengatakan nyeri karena adanya kanker


serviks Q: nyeri seperti ditusuk dan diremas-remas R:
nyeri dirasakan didaerah perut bawah S: Skala nyeri 4
diukur dengan skala numerik T: nyeri dirasakan teratur
saat akan BAK dan BAB
DS: Pasien mengatakan saat buang air kecil terasa nyeri Gangguan Gangguan sensasi
pasien mengatakan buang air sering. pasien eliminasi urin sensorik
mengatakan saat buang air kecil terasa tidak tuntas.

DO: Pasien tampak lemah, pasien menggunakan


pampers, pasien berganti pampers sejak pagi sampai
sore lebih dari 10x. urine berwarna kuning. tidak ada
perdarahan dari kemih. hasil hispatologi tanggal 11/3 :
sesuai dengan non keratomized squamous cell
carcinoma. USG : Massa padat inhomogen bentuk
lobulated pada cerviks uteri tampak sulit dipisahkan
dengan struktur uterus dan menginfiltrasi vesica urinari
pada aspek lateroposterior (ukuran 10 x 10 x 8,36cm),
Moderate hidronefrosis kanan kiri dan hidroureter
proksimal kanan kiri, Tak tampak nodul pada hepar dan
lien maupun limfadenopati paraaorta yang
mencurigakan suatu metastasis
DS: Pasien mengatakan cepat merasa lelah. pasien Ketidakefektifan Penurunan
mengatakan lemas perfusi jaringan hemoglobin
(Anemia)
DO: pasien tampak lemas, pasien tampak pucat, kulit
teraba kering, konjungtiva anemis. TD 100/70mmHg
hasil lab Hb 8.0g/dL. Kekuatan otat 4,4,4,4. Eritrosit
3.7/uL CRT<2detik, sianosis.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan infiltrasi sel kanker ke syaraf
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan gangguan sensasi sensorik
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan hemoglobin
(anemia)
Tangg DIAGNOSA
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONALISASI
al /hari KEPERAWATAN
16 Juni Nyeri akut b.d. Setelah dilakukan tindakan NIC: Pain Management NIC: Pain Management
2017 agen cedera keperawatan selama 3 x 24 jam pasien
biologis (ulkus)
( mendemonstrasikan penurunan nyeri, 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Dengan melakukan
1 dengan kriteria hasil: secara komprehensif (lokasi, pengkajian sacara
Batasan
5 NOC: Pain level karakteristik, durasi, frekuensi, komprehensif, dapat
karakteristik
. Indikator Aw Ak kualitas, dan faktor presipitasi) menentukan intervansi
- Fokus
0 al hir 2. Observasi reaksi nonverbal dan yang tepat.
menyempit
0 1.Melaporkan 3 5 ketidaknyamanan 2. Untuk mengetahui skala
- Melaporkan adanya nyeri 3. Monitor tanda-tanda vital nyeri
nyeri
W 2.Frekuensi nyeri 3 5 4. Gunakan teknik komunikasi 3. Untuk memonitor
- Non-verbal
I 3.Panjang episode 2 4 terapeutik untuk mengetahui keefektifan intervensi
mendukung
B nyeri pengalaman nyeri yang dilakukan
- Menghindari
) 4.Pernyataan 3 5 5. Kontrol lingkungan yang dapat 4. Menjalin hubungan
nyeri nyeri mempengaruhi nyeri seperti saling percaya untuk
- Gerakan 5.Ekpresi nyeri 3 5 suhu ruang pencahayaan dan mempercepat
berhati-hati pada wajah kebisingan. keberhasilan terapi
- Melindungi 6.Kurang istirahat 2 4 6. Kaji tipe dan sumber nyeri 5. Untuk mendukung terapi
area nyeri 7.Perubahan 7. Ajarkan tentang teknik non yang diberikan dan
tanda-tanda vital 3 5 farmakologi meningkatkan
8. Motivasi pasien atas nyerinya kenyamanan klien
Keterangan skala 9. Tingkatkan istirahat 6. Untuk menentukan
1 : keluhan kuat terapi yang tepat sesuai
2: keluhan berat kondisi klien.
3: keluhan sedang 7. Teknik relaksasi napas
4 : keluhan ringan dalam untuk mendukung
5 : tidak ada keluhan terapi medis yang
diberikan.
8. Mengurangi penyebab
nyeri
16 Juni Gangguan Setelah dilakukan tindakan NIC: Urinary incontinence care NIC: Urinary incontinence
2017 eliminasi urin keperawatan selama 3 x 24 jam pasien care
berhubungan( mendemonstrasikan pengontrolan 1. Lakukan pengkajian secara 1. Mengetahui pola
dengan1 obstruksi BAK , dengan kriteria hasil: komprehensif pada sistem eliminasi urin pasien.
anatomi
5 bradder NOC: Urinary continence perkemihan (urin output, pola 2. Agar pasien nyaman
. Indikator Aw Ak berkemih, saluran perkemihan dan tidak malu.
Batasan
0 al hir dan lainnya 3. Agar pasien dapat
karakteristik
0 1. Mampu 3 5 2. Berikan privasi saat eliminasi mencoba mengontrol
- Disuria toileting 3. Lakukan bradder training urinnya.
- Nocturia
W mandiri 4. Monitor intake dan output 4. Agar terjadi
- Pengeluaran
I 2. Pengosongan 3 5 cairan keseimbanga cairan
tidak
B total bladder 5. Monitor tanda kekurangan tubuh pasien.
- Tidak
) dapat 3. Mengontrol 2 4 cairan 5. Mencegah terjadinya
menahan BAK keinginan 6. Kurangi cairan sebelum tidur dehidrasi.
BAK 7. Dorong keluarga membatu 6. Mencegah nocturia.
4. Mengkonsums 3 5 pasien toileting 7. Agar pasien lebih mudh
i cairan cukup 8. Ajarkan pasien tanda akan bak untuk toileting.
5. Nyeri BAK 2 4 9. Ajarkan pasien untuk toileting 8. Agar pasien dapat
6. Frekuensi 2 4 10. Gunakan kekuatan sugesti mempersiapkan diri jika
BAK dengan menjalankan air atau ada sensasi urin.
disiram toilet 9. Agar pasien mampu
Keterangan skala toileting secara benar.
1 : keluhan kuat 10. Agar pasien dapat
2: keluhan berat membayangkan cara
3: keluhan sedang pengeluaaran urin
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
16 Juni Ketidakefektifan Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam NIC:Peripheral sensation NIC:Peripheral sensation
2017 perfusi jaringan diharapkan pasien dapat menunjukkan management management
perifer ( perbaikan status perfusi jaringan perifer
berhubungan
1 dengan kriteria hasil: 1. Monitor adanya daerah tertentu 1. Mengetahui status
dengan
5 rendahnya yang hanya peka terhadap perifer pasien
hemoglobin
. NOC: tissue perfution panas/dingin/tajam/tumpul 2. Memonitor potensi
(anemia)
0 Indikator Aw Ak 2. Monitor adanya paretese kelumpuhan
0 al hir 3. lnstruksikan keluarga untuk 3. Mengetahui potensi
Batasan 1. Tekanan darah 3 5 mengobservasi kulit jika ada isi adanya kerusakan
karakteristik
W 2. Kekuatan nadi atau laserasi akibat gangguan perifer
1. Perubahan
I 3 5
karakteristik perifer
B NIC: Fluid Management NIC: Fluid Management
kulit
) 3. Warna mukosa 2 5
2. Perubahan 3 5 1. Monitor status cairan pasien 1. Mengetahui status
tekanan darah 4. Kekuatan otot 2. Monitor TTV pasien cairan pasien
pada ekstremitas 5. Anemis 2 5 3. Monitor intake dan output 2. Mengetahui tanda-tanda
3. Nadi arteri 2 5
lemah 6. Suhu akral cairan vital pasien secara cepat
4. Perubahan 4. Laksanakan pemberian cairan 3. Mencukupi kebutuhan
7. Hemoglobin 2 5
tekanan darah kristaloid cairan
diekstremitas Keterangan skala 5. Laksanakan pemberian trasfusi 4. Memenuhi kebutuhan
1 : keluhan kuat PRC 250 bila perlu darah
2: keluhan berat 6. Monitor status pasien 5. Mengetahui kondisi
3: keluhan sedang pasien dengan baik
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
Diagnosa Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf

Nyeri Akut 09.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif DO: pasien terlihat memegang area bawah
2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan perut, pasien gelisah dan meringis VAS 4
09.30
istirahat
09.30 3. Memberikan injeksi metronidazole 500mg DS: pasien mengatakan masih nyeri ketika
10.30 4. Menyarankan pasien dapat mengontrol BAK agar akan bak dan ditambah pasien sering bak
tidak banyak bak yang menimbulkan nyeri sehingga meningkatakan ketidaknyamana
11.00 5. Memberikan massage untuk mengurangi nyeri pasien
11.00 6. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan P: BAK Q :tajam R: abdomen bawah S: 4 T:
kenyamana pasien menetap
13.00
7. Memotivasi pasien agar tetap optimis dengan
nyerinya
15.00 8. Memonitor nyeri pasien
17.00 9. Memberikan injeksi metronidazol 500mg
17.00 10. Memberikan massage untuk mengurangi nyeri
19.00 11. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan
21.00 kenyamana pasien
12. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan
istirahat
23.00 13. Memberikan metronidazol 500mg
06.00 14. Memotivasi pasien tentang nyerinya
09.00 Gangguan 1.
09.30
09.30 perfusi
10.30
jaringan
11.00
11.00
13.00
08.00 Gangguan 1. Melakukan pengkajian terhadap eliminasi urin DS: pasien dari pagi sudah bak sebanyak 5 kali
pasien dengan keluhan nyeri saat bak dan perasaan
08.30
eliminasi 2. Mengajarkan pasien cara tioleting yang benar tidak tuntas.
10.30 3. Mendukung keluarga membantu pasien toileting Pasien mengatakan minumnya tidak banyak
urin sekitar 8 gelas sehari
10.30 4. Menganjurkan pasien minum dengan cukup dan
tidak berlebih DO: pasien terlihat sering ke toilet dan ganti
12.00
5. Mendukung pasien menggunakan pampers untuk pampers. Pasien sering terlihat duduk di
mempercepat jika terjadi inkontinence samping bednya untuk
BAK
A. EVALUASI

T P
gl a
D
/J Evaluasi r
x
a a
m f

N I S S S
o ndi k kala kala
kat a Tuju Akh
or l an ir
a

A
w
a
l

Anda mungkin juga menyukai