Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN AST / SGOT

Aspartate Amino Transferase


Metode : IFCC

No. Dokumen : 18/SOP/Lab-NPI/2016


SOP No. Revisi : 01
Tgl. Terbit : 01 April 2016
Halaman :1-3
UPT. PUSKESMAS
Kepala UPT
NUSA PENIDA I Puskesmas Nusa Penida I

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 19790401 200604 1 012

1. Pengertian SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) merupakan enzim


yang sering dijumpai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam
kosentrasi sedang dijumpai pada otot rangka,ginjal dan pankreas.
Enzim AST (Aspartat aminotransferase) lebih sensitive untuk
mendeteksi kerusakan otot dan otot jantung dari pada kerusakan
hati.
Prinsip Pemeriksaan AST/SGOT :
Enzim AST sebagi katalisator menjadikan reaksi seimbang.
Kenaikan kadar dari oxaloacetate menjadi indikasi reaksi yang
di katalisasi oleh malate dehidrogenase.
Aspartate + 2 Oxoglutarate AST Oxalacetate + Glutamate
Oxalacetate + NADH + H+ MDH Malate + NAD+

2. Tujuan Untuk kadar enzim SGOT dalam sampel darah yang diperiksa

3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016


Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I
2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 38 Tahun 2015
Tentang Pelayanan Laboratorium dan Jenis Pemeriksaan
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I

4. Referensi Brosur Reagen Biosytems S.A Cholesterol prosedur

5. Prosedur A. Persiapan
1. Pasien : Sebaiknya berpuasa selama 10-12 jam sebelum
pemeriksaan
2. Petugas Laboratorium : menggunakan Alat Pelindung Diri
sebelum melakukkan pemeriksaan.

1/3
B. Alat
1. Fotometer BTS 310 + Biosytem
2. Tabung reaksi 3 ml
3. Multipipet 10 200 l,500 l,1000 l
4. Spuit 3 cc

C. Sampel
1. Jenis : Serum, Plasma EDTA / Heparin/fluoride, CSF
2. Jumlah : 100 l
3. Stabilitas : 15-25 0C selama 8 jam
Pada suhu 2-8 0C selama 72 jam
Pisahkan sample dari sel-sel ( centrifuge )
dilakukan dalam 30 menit setelah pengumpulan
sample.
CSF : segera dikerjakan.

D. Kontrol
1. Jenis : - precinorm U dan Precipath U
2. Jumlah : 5 ml
3. Stabilitas : 2-8 0C sampai kadarluarsa
4. Penyimpanan : Pada suhu 2-8 0C dalam lemari es
sampai tanggal kadaluarsa (sama dengan penyimpanan reagen)

E. Nilai Normal
Berdasarkan IFCC / standar metode 94 Dalam serum :
Satuan Sex 30 0C 37 0C
Laki laki 30 50
U/L
Perempuan 25 40
Laki laki 0.50 0.83
kat/L
Perempuan 0.42 0.67

F. Cara Pemeriksaan
Persiapan Reagen : (Working Reagen/Reagen Kerja)
1. Keluarkan Reagen A dan Reagen B
2. Campur 4 ml Reagen A dan 1 ml Reagen B ( 4:1)
Sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
3. Working Reagen Stabil selama 2 bulan dalam suhu 2 8 OC.
1. Pipet ke dalam tabung :
Suhu Reaksi 37 0C 30 0C
Reagen. Kerja 1.0 ml 1.0 ml
Sampel serum 50 l 100 l
2. Campur hingga homogen jangan sampai terjadi gelembung
jalankan stopwatch.
3. Baca AST pada program fotometer setelah 1 menit

2/3
6. Diagram/
Buatlah terlebih dahulu working reagen atau
Bagan Alir Persiapa
reagen kerja dengan perbandingan 4 : 1 reagen
n Alat
A dan Reagen B. Sesuai dengan kebutuhan
dan
Pasien

Pipet reagen kerja Sebanyak 1 ml masukkan


ke dalam tabung .

Pipet Sampel serum Sebanyak 50 l


masukkan ke dalam tabung td.

Campur hingga homogen dan jangan


sampai terjadi gelembung udara.

Ukur kadar Enzim AST pada fotometer setelah 1


menit dan jangan sampai lebih dari 1 menit.

Baca hasil
pada monitor

7. Unit Terkait 1. Laboratorium


2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. UGD / VK

Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK


Koordinator Laboratorium
Dibuat oleh
dr. Agus Putu Agung,S.Ked
Koordinator UKP

dr. I Ketut Apriantara,S.Ked


Disetujui oleh
WMM

3/3
4/3

Anda mungkin juga menyukai