Anda di halaman 1dari 4

Tugas Review Bab XII

Global Governance Dan Tata Kelola Dunia Internasional

Global Governance

Dalam bebarapa tahun ini muncul Global Governance yang muncul sebagai issue hubungan
internasional pada awal tahun 1990. Dalam hal ini penggunaan istilah Global govenance masih
merupaka istlah yang ambigu. "'Global Governance' tampaknya hampir semuanya" dan bahwa
"kita katakan 'governance' karena kita benar-benar tidak tahu apa yang harus memanggil apa
yang sedang terjadi" Lawrence Finkelstein (1995:368). Penggunaan kata global governance tetap
beragam tergantung pada orang yang menggunakan atau keadaan di mana ia digunakan. Selama
dua dekade terakhir muncul banyak perbedaan pengertian dalam konsep governance. Meskipun
definisi yang kontroversial banyak menyatu di sekitar gagasan pemerintahan yang mengacu pada
totalitas lembaga, mekanisme dan proses dijiwai dengan kekuasaan politik dan otoritas yang
memungkinkan manusia untuk mengelola urusan kolektif mereka lalu apakah global
governance.

Finkelstein mendefinisikan global governance sebagai pemerintahan mengatur; melakukan


dalam lingkup internasional apa yang dikerjakan oleh pemerintah di lingkup nasional
(Finkelstein, 1995). Rosenau mendefinisikan global governance sebagai interaksi horizontal dan
vertikal dan lebih condong ke arah politis yang mencakup norma-norma dan aturan yang jelas
didalamnya (Rosenau, 1995). Dalam hal ini Global Governance mempunyai arti yang lebih luas
dari Government di mana aktor negara menjadi sekunder dan timbul aktor global untuk
menyelesaikan isu-isu International Goveremet atau Non-International Government. sehingga
dapat diartikan bahwa pemerintahan global mengacu pada cara di mana urusan global dikelola.
Karena tidak ada pemerintahan global, pemerintahan global melibatkan berbagai aktor termasuk
negara, serta organisasi regional dan internasional. Dengan demikian global governance
membahas mengenai PBB, WTO, IMF, ILO, BIS , G20, konvensi Jenewa dan konvensi-konvensi
internasional lainnya, Uni Eropa, dan lain-lain. Negara-negara tidak lagi menjadi aktor utama
dalam konteks global governance.

tetapi dengan sistem global governance bukan untuk mereduksi system negara, tetapi tetap
jalan dengan bersinergi untuk menyelsaikan masalah global. Dapat disimpulkan ide global
Governance memungkinkan timbulnya berbagai lapisan aktor yang berbeda dalam setiap isu
global dengan tujuan pemecahan masalah yang muncul di tingkat global/wadah untuk
menyelsaikan masalah di tingkat global dengan spesifik yang timbul dalam isu global.
Faktor pendorong kemunculan global governance

Ada beberapa factor dalam kemunculan global governance dalam hal ini saya mengambil
factor pendorong kemunculan global governance factor ekonomi sebagai factor pendorong
munculnya global governance.

Dalam hal ini saya mengmbil dari teori keunggulan komparatif dari david ricardo yaitu
mengacu pada kemampuan negara untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan biaya
marjinal dan kesempatan yang lebih rendah di atas yang lain. Bahkan jika satu negara lebih
efisien dalam produksi semua barang (keunggulan mutlak dalam semua barang) dari yang lain,
kedua negara masih akan mendapatkan dengan perdagangan dengan satu sama lain, selama
mereka memiliki efisiensi yang relatif berbeda.

Dalam hal teori ini disebutkan negara akan sulit untuk dapat menghidupi dengan kemampuan
sendiri maka diperlukan nya perdagangan luar negeri untuk saling mencukupi kebutuhan dalam
negeri. Sehingga terjadi kontak global dalam pemenuhan ekonomi negara. Globalisasi telah
mendorong pertumbuhan pasar yang kuat dalam sector pasar ekonomi. Dalam sector ini negara
menjadi factor penting dalam urusan ekonomi di awal era abad 19. Dengan munculnya GATT
(general Agreement on Tarif and Trade) yang mendorong libereralisasi ekonomi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam era ini muncul lembaga-lembaga yang mengawasi tentang ekonomi seperti WTO, IMF,
dan World Bank sebagai contoh dari global Governance yang prinsipnya membuka dan
memperluas pasar dan ekonomi kapitalis.

Munculnya system liberalism yang kemudian neoliberalisme menekankan asa kebebasan


individu dala HAM ataupun ekonomi. Dengan ini terjadi kesalahan dalam sitem ekonomi dimana
hal baru ini menguntungkan kepada pemilik modal. Sehingga terjadi eksploitasi secara besar
kepada dunia ketiga kepada negara maju. Kebijakan yang hanya memfokuskan kepada system
pasar mendapatkan kritik karena system tidak bisa memberika standar hidup yang lebih baik
kepada negara dunia ketiga tetapi hanya kepada pasar.

Perhatian utama masalah global governance

Global governance tidak focus kepada satu isu tertapi banyak isu yang mencakup global dari
HAM sampai masalah krisis nuklir Iran merupakan perhatian utama global governance yang
dalam pelaksanaan nya dibagi-bagi dalam organisasi yang menjadi wadah masalah global.
Menurut Yearbook of International Organizations, terdapat lebih dari 6.500 LSM yang memiliki
keanggotaan dan wilayah operasi di sejumlah negara. Misalnya, Palang Merah Internasional dan
Bulan Sabit Merah, Oxfam, CARE, Dokter Lintas Batas, WWF, Transparansi Internasional,
Human Rights Watch, Amnesti Internasional, dan Save the Children. Setiap LSM mempunyai
masalah tersendiri yang sudah terspesifikasi secara fungsi dan tujuan LSM tersebut. Dalam hal
ini saya mengambil contoh kasus WHO dan sebagai perhatian global governance.
1. WHO
Tujuan utama WHO adalah mengarahkan dan mengkoordinasikan otoritas kesehatan
dalam sistem PBB. Hal ini bertanggung jawab pada masalah kesehatan global,
membentuk agenda penelitian kesehatan, menetapkan norma dan standar,
mengartikulasikan pilihan kebijakan berbasis bukti, memberikan dukungan teknis kepada
negara dan memantau dan menilai tren kesehatan. Pada abad ke-21, kesehatan merupakan
tanggung jawab bersama, yang melibatkan pemerataan akses ke perawatan penting dan
pertahanan kolektif terhadap ancaman transnasional. kasus-kasus kesehatan internasional
menkadi isu utama seperti Aids dan H1n1 menjadi masalah WHO dan berusaha untuk
menyelsaikan sebagai bagia dari global governance.

2. WWF
Tujuan WWF Untuk menghentikan degradasi lingkungan alam planet ini dan
membangun masa depan dimana manusia hidup selaras dengan alam, dengan cara:
melestarikan keanekaragaman hayati di dunia
memastikan bahwa penggunaan sumber daya alam terbarukan yang berkelanjutan
mempromosikan pengurangan polusi dan konsumsi yang berlebihan
mengkoordinasikan terdepan dalam degredasi lingkungan menjadi isu WWF sebagai
salag satu wadah global governance sebagai aktor dalam perlindungan alam. kasus yang
meyangkut alam menjadi masalah utama WWF, contohnya yaitu jual beli satwa langka
yang mengancam akan terjadinya kepunahan hewan.
ISU-ISU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Nama : Rangga Bayu Seto Aji

Kelas :

NIM : 20130510033

Dosen Pengampu : Ibu Dian Azmawati, S.IP., M.A.

Anda mungkin juga menyukai