Abdomen
I : Datar
A : Bising usus (+) 3-4x/menit
P : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
P : Timpani seluruh kuadran, nyeri ketok (-)
Ekstremitas : Akral hangat, capillary refill time< 2 detik
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
2. Pemeriksaan malaria
3. Pemeriksaan elektrolit dan Analisa gas darah
Daftar Pustaka :
1. Soetomenggolo TS, Ismael S. Buku Ajar Neurologi Anak Ed. Pertama. Jakarta:BP
IDAI.1999.
2. Harsono. Epilepsi.Edisi pertama. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.2001.
Hasil Pembelajaran :
- Mempelajari tatalaksana kegawatdaruratan status epileptikus
- Mendiagnosis kasus status epileptikus
- Mengenali etiologi, faktor risiko, patogenesis, dan komplikasi asma bronkial
3. Assessment :
Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik maka dapat disimpulkan bahwa pasien
didiagnosis Status Epileptikus.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Status epileptikus adalah keadaan dimana terjadinya dua atau lebih rangkaian kejang tanpa
adanya pemulihan kesadaran di antara kejang atau aktivitas kejang yang berlangsung lebih dari
30 menit. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika seseorang mengalami kejang persisten
atau seseorang yang tidak sadar kembali selama lima menit atau lebih harus diperimbangkan
sebagai status epileptikus.
Epidemiologi
Pada sepertiga kasus, status epileptikus merupakan gejala yang timbul pada epilepsi berulang.
Sepertiga kasus terjadi pada pasien yang didiagnosa epilepi, biasanya karena ketidakteraturan
dalam memakan obat anti konvulsan. Mortalitas yang berhubungan dengan aktivitas kejang
sekitar 1-2%, tetapi mortalitas yang berhubungan dengan penyakit yang menyebabkan status
epileptikus kira-kira 10%.
Pemeriksaan Penunjang
-Pemeriksaan Darah Lengkap
-Pemeriksaan EEG jika tersedia
-Pemeriksaan elektrolit
-Pemeriksaan Analisa Gas Darah
Penatalaksanaan
Status epileptikus merupakan salah satu kondisi neurologis yang membutuhkan anamnesa yang
akurat, pemeriksaan fisik, prosedur diagnostik, dan penanganan sesegera mungkin dan harus
dirawat pada ruang intensif (ICU). Lini pertama dalam penanganan status epileptikus
menggunakan benzodiazepin. Benzodiazepin yang paling sering digunakan yaitu Diazepam,
Lorazepam, dan Midazolam. Bila kejang masih berlangsung dapat dilanjutkan dengan pemberian
Fenitoin dengan dosis 10-15 mg/kgBB.
4. Planning
- Oksigen via masker 4-6 lpm
- Bersikan airway dari sekresi yang berlebih dengan suction
- Diazepam supposutoria 5 mg
- IVFD D51/2NS 40 tpm mikro
- Fenobarbital 150 mg bolus
-rawat di ruang ICU
Edukasi
-Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai kondisi pasien dan penanganan yang telah dan
akan dilakukan.
-Menjelaskan mengenai prognosis pasien
Konsultasi
Dilakukan konsultasi ke dokter spesialis anak.
Rujukan
Perlu dilakukan rujukan apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsan dan
perlu dilakukan perawatan di ruang ICU yang dilengkapi dengan ventilator.