28 Sinopsis Psikiatri Bid 2
walaupun beberapa penelitian telah menggunakan
tranylcypromine (Parnate). Beberapa penelitian telah
menyatakan bahwa MAOIs adalah lebih efektif
dibandingkan obat uisiklik, dan laporan anekdotal
menyatakan bahwa pasien yang tidak berespon
terhadap obat trisiklik kemungkinan berespon
terhadap MAOIs. Jika mereka diobati de, ngan
MAOIs, pasien gangguan panik tampaknya tidak
mengalami efek samping awal overstimulasi yang
dapat tPrjadi pada obat trisiklix. Dosis MAOIs
harus mencapai dosis yang digunakan untsk
peingota~a.-t depresi, dan iij: coba t--rapetik harus
berlangsung 8 sampai 12 minggu.
Inhibitor ambilan kembali spesifik serotonin.
TIga SSRIs tersedia di Amerika Serikat:
fluox;,tinE (Frozac), sc.-traline (Zoloft), dan paro-
xetine (Paxil). Data dari penelitian yang terkendali
baik tentang kemanjuran SSRIs dalam gangguan
panik adalah terbatas, tetapi kemanjuran clomi-
pramir.:, pada pasien g3ngguan panik menyatakan
bahwa SSRI seharust~ya juga efcktu`. Fenelitian
terkcauol Iaii: c!engan fluvoxamine, suatu SSRI
lain, menyatakan bahwa obat tersebut adalah efektif
dalam pengobatan gangguan panik. Tetapi, laporan
anekdotal menyatakan bahwa pasien gangguan panik
khususnya peka terhadap overstimulasi yang
disPbab_kar, oleh SSRIs dan bahwa klinisi narus
mentitrasi dosis obat secara perlahanlahan. Ti:.*asi
lambat untuk fluoxetine adalah dimungkinkan
denga:n melarutkan satu kapsul di dalam air atau jus
buah atau dengan menggunakan larutan fluoxeune
yang sekarang tersedia. Dosis awal dapat serendah 2
atau 4:.lg sehari dan haius di.:aikka:n dalam 2 sampai 4
mg interval se.`.ari :iap dua sampai empat hari.
Tujuannya adalah mencapai desis terapetik penuh pada
sckurangnya 20 mg sehari.
Benzodiazepine. Pemakaian benzodiazepine
dalam pengobatan gangguan panik adaiah terbatas
karena permasalah tentang ketergantungan, gang-
guan kognitif, dan penyalahgunaan. Tetapi ben-
zodiazepine adalah efektif di dalam pengobatan
gangguan panik dan mungkin memiliki onset yang
lebih cepat (onset satu sampai dud minggu, mencapai
puncak setelah empat sampai delapan minggu)
dibandingkan farmakoterapi lainnya. Pada beberapa
pasien klinisi dapat memulai pengobatan
dengan suatu benzcxiiazepine, mentitrasi obat lain s
(sebagai contohnya, clomipiamine), dan selanjutnya
menghentikan perlahan-Iahan (taper offi ( se- . lama 4
sampai 1C minggu) benzodiazepine setelah 8 sampai 12
minggu. Data yang terbaik adalah tersedia untuk
penggunaan alprazolam (Xanax) di dalam pengobatan
gangguan panik, walaupun laporan kasus menyatakan
bahwa clonazepam (Klonopin), yang kira-kira dua kali
lelbih kuat daripada alprazolam, dan lorazepam
(Ativan), yang kirakira setengah kali kekuatan
alprazolam,;sga me-rspz.kar, terap: yang efektil`.
Fengobatan_ alprzolam dapat dimulai dengan 0,5 mg
empat kali sehari. Walaupun Food and Drug
Administration (FDA) mengijinkan dosis sa*npai 10
mg sehari untL,-k pengobatan gangguan panik, dosis
efektif yang paling sering biasanya adalah antara 4
sampai 6 mg sehari. Risiko utama pada pengobatan
benzodiazepine adalah ketergantungan dan penyalahg-
snaan. Ketergantunga^n dapat terjad: pada Yasien yang
diobati qelamz beberapa bulan, jadi memerlukan
penurunan dosis benzodiazepine secara perla_han-
l.:ran, khususnya alprazolam, jika diambil keputusan
untuk menghentikan pengobatan. Tetapi, data yang
kuat menyatakan bahwa pasien ti3ak menjadi toleran
terhadap efek antipanik
dani benzodiazepine, sPPer1 yang dinyatakan oleh
tidak adanya kebutuhan untuk meningkatkan dosis
benzodiazepine jika pengobatan dilakukan dalam
jangka panjang.
Kegagalan pengobatan. Jika suatu obat dari
satu kelas (sebagai ccatohnya, suatu obat trisiklik)
adalah tidak efektif, suatu obat dari kelasi yang t-
rbeda (scbagai contohnya, suatu MAOI) harus
dicoba. Jika pengobatan dengan satu obat adalah
tidak efek',if. komhinrsi d.^.pat dicoba (suatu bea-
zodiazepin dan suatu obat trisiklik; suatu SSRI dan
suatu _obat trisikJik; lithium [Bska?ith] dan suatu
obat trisiklik). Beberapa laporan menyatakan bahwa
antikonvulsan-sebagai contohnya, carbamazepine
(Tegretol) dan valproate (Depakene)adalah efektif,
dan laporan lain menyatakan bahwa inhibitor saluran
kalsium-sebagai contohnya, verapamil (Calan)-
adalah efektif dalam pengobatan gangguan panik.
Jika dihadapkan dengan kegagalan pengobatan,
klinisi hanis memperlimbangkan kembali diagnosis,
menilai kepatuhan