Anda di halaman 1dari 16

Millennium Challenge Account-Indonesia

Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Green Prosperity Sustainable Cocoa


Production Program (GP-SCPP)

2015/Grant/001 Kategori dan Sub-Kategori: Pertanian Berkelanjutan Aplikan/Ketua Aplikan: Swisscontact

Sulawesi Barat
Mamuju, Mamasa, Majene, Sulawesi Tenggara
Polewali Mandar Mamuju, Mamasa, Majene,
Polewali Mandar

Sulawesi Selatan
Luwu, Luwu Utara
Nusa Tenggara Timur
Sumba Barat Daya, Ende,
Flores TImur, Sikka

Anggota Konsorsium World Cocoa Foundation (WCF), VECO Indonesia, Mondelz, Cargill, Mars,
Nestle, BT Cocoa, Guittard, Barry Callebaut.

Deskripsi Proyek panjang dan pelayanan yang diperlukan untuk


mempertahankan hasil panen yang tinggi, kualitas
Indonesia adalah produsen kakao terbesar ketiga di yang baik, dan produksi yang lestari.
dunia, yang membuatnya menjadi perhatian industri
kakao dunia. Permintaan atas kakao yang terus Melalui partisipasi dalam GP-SCPP, petani, penyedia
meningkat secara global, regional, dan nasional, layanan, dan pembeli akan memperkuat hubungan
serta kompetisi makin ketat untuk pasokan kakao komersialnya. Pada akhirnya, model penyediaan
Indonesia yang terus menurun, menjadi katalis layanan yang dikembangkan dan didukung oleh
bagi investasi swasta yang lebih besar di sektor ini. GP-SCPP akan bersifat swalestari, dengan para
Melalui partisipasi swasta di dalam program, mereka wirausahawan atau organisasi petani menghasilkan
terintegrasi dalam rantai suplai lokal di daerah pendapatan memadai untuk mendukung
perkebunan kakao yang mereka pilih, di mana pihak kegiatan-kegiatan ini, dan/atau pihak swasta
swasta mendirikan fasilitas pembelian, mendukung mengintegrasikan layanan mereka ke dalam model
kelompok dan koperasi petani, serta memastikan bisnisnya.
pasokan kakao yang dapat diandalkan, konsisten,
serta memenuhi standar kualitas dan keberlanjutan. Tujuan
Proyek ini akan bekerja dengan berbagai mitra
pemerintah dan swasta untuk meningkatkan skala Untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan
dari sejumlah model yang berbeda namun saling perikehidupan rumah tangga, dengan meningkatkan
melengkapi untuk menyediakan dukungan jangka penggunaan lahan dan manajemen sumber daya
alam.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Green Prosperity Sustainable Cocoa


Production Program (GP-SCPP)

2015/Grant/001 Category and Sub-category: Sustainable Agriculture Applicant/ Lead Applicant: Swisscontact

West Sulawesi
Mamuju, Mamasa, Majene, South East Sulawesi
Polewali Mandar Mamuju, Mamasa, Majene,
Polewali Mandar

South Sulawesi
Luwu, Luwu Utara
Nusa Tenggara Timur
Sumba Barat Daya, Ende,
Flores TImur, Sikka

Consortium Member World Cocoa Foundation (WCF), VECO Indonesia, Mondelz, Cargill, Mars,
Nestle, BT Cocoa, Guittard, Barry Callebaut.

Project Description but complementary, models for providing long-


term support and delivery of services needed to
Indonesia is the worlds third largest producer of maintain high yielding, good quality and sustainable
cocoa, making it of significant interest to the global productions. Through participation in the GP-
cocoa/chocolate industry. Growing demand globally, SCPP, farmers, service providers and buyers will
regionally and nationally, and growing competition strengthen commercial relationships. Ultimately,
for declining supply of Indonesian cocoa are service delivery models developed and supported
catalysts for greater private sector investment in the during the GP-SCPP will become self-sustaining
sector. Through their participation in the program, with entrepreneurs/farmer organizations generating
companies are integrated in local supply chains adequate revenue to support these activities and/
in cocoa-farming regions of their choice, where or companies integrating the services into their
they establish buying facilities and support farmer business model.
groups and cooperatives, ensuring a consistent and
reliable supply of cocoa that meets their quality and Objectives
sustainability standards.
To increase agricultural productivity and household
The project will work with a variety of public and livelihoods by improving land use and management
private sector partners to scale up several different, of natural resources.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Cocoa Revolution: High Yielding


Climate-Smart Cocoa Farms

2015/Grant/002 Kategori dan Sub-Kategori: Pertanian Berkelanjutan Aplikan/Ketua Aplikan: PT Rainforest Alliance

Sulawesi Tenggara
Kolaka Utara

Sulawesi Selatan
Luwu, Luwu Utara

Anggota Konsorsium PT Olam Indonesia

Deskripsi Proyek Rantai nilai ini menjadi lengkap dengan partisipasi


GrowCocoa, yang membawa jejaring industri
Proyek ini menyatukan para pemain utama di pengolahan dan manufaktur terkemuka untuk
bidangnya, mewakili rantai nilai kakao yang lengkap, meningkatkan posisi pasar Indonesia sebagai respon
untuk bekerja sama dalam menghasilkan perbaikan terhadap permintaan global atas kakao yang terus
yang terukur dalam keberlanjutan industri kakao meningkat dan untuk memperkenalkan konsep
Indonesia. Pendekatan proyek ini menggabungkan kakao cerdas-iklim.
keahlian Rainforest Alliance dalam perkebunan
lestari dan cerdas-iklim serta kredibilitas sistem
sertifikasi yang dilakukan oleh pihak ketiga, melalui Tujuan
Piagam Perikehidupan Olam dan pengetahuannya
yang mendalam tentang rantai nilai, dengan cara Proyek ini akan berkontribusi terhadap tujuan
bekerja langsung dengan pekebun kakao untuk Proyek Kemakmuran Hijau untuk mengentaskan
mengoptimalkan hasil panen dan kualitas dengan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan 8.000
cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. petani kakao, serta mengurangu emisi gas rumah
Keahlian lokal yang substantif akan disediakan kaca berbasis lahan melalui peningkatan pelepasan
oleh lembaga penelitian nasional terkemuka, Pusat karbon dan pengurangan penggundulan hutan serta
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (ICCRI), serta peningkatan tutupan pohon.
dinas pemerintah provinsi dan kabupaten terkait.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Cocoa Revolution: High Yielding


Climate-Smart Cocoa Farms

2015/Grant/002 Category and Sub-category: Sustainable Agriculture Applicant/ Lead Applicant: PT Rainforest Alliance

South East Sulawesi


Kolaka Utara

South Sulawesi
Luwu, Luwu Utara

Consortium Member PT Olam Indonesia

Project Description Coffee and Cocoa Research Institute (ICCI); and


government offices and extension teams from the
This project brings together leading players in their local provinces and districts. The value chain will
respective fields, representing the complete cocoa be completed with the participation of GrowCocoa,
value chain, to collaborate in delivering measurable bringing its industry network of major processors
improvements in the sustainability of Indonesias and manufacturers to expand Indonesias market
cocoa industry. The projects approach combines position in response to world-wide growing demand
Rainforest Alliances expertise in sustainable and of cocoa and to introduce the concept of climate-
climate-smart agriculture and the credibility of smart cocoa.
its third party certification system with Olams
Livelihood Charter and its intricate knowledge Objectives
of the value chain, working directly with cocoa The project will contribute to the Green Prosperity
smallholders to optimize yields and improve quality (GP) Project objectives of poverty reduction by
in an environmentally-friendly and sustainable increasing household income of 8,000 cocoa
manner. smallholders, while decreasing land-based
greenhouse gas emissions through increased
Substantial local expertise will be available through carbon sequestration and achieving a reduction of
the leading national research institute, Indonesian deforestation and increase in tree cover.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Berbak Green Prosperity Partnership/


Kemitraan Kesejahteraan Hijau
(KeHIJAU) Berbak.
2015/Grant/010 Kategori dan Sub-Kategori: Pengelolaan Sumber Daya Alam (Lahan Gambut) Aplikan/Ketua Aplikan: Euroconsult Mott MacDonald

Sumatra Tengah
Kab. Muaro Jambi,
Kab. Tanjung Jabung Timur

Prosympac Agro Lestari, Althelia climate fund, UK climate change unit, IDH
Sustainable Trade Initiative, International Sustainability & Carbon Certification, SNV
Anggota Konsorsium Indonesia, Zoological Society of London, DELTARES, Pusat Penelitian Perubahan
Iklim Universitas Indonesia, Gita Buana, Walestra, PPM-DAS Universitas Jambi, Mitra
Aksi Jambi, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yayasan Setara Jambi,
Lembaga Cemerlang Indonesia.

Deskripsi Proyek di bentang alam Berbak dan pekebun rakyat


kelapa sawit yang ada di perbatasan kawasan
Proyek ini selaras dengan rencana dan program tersebut.
pemerintah lokal, khususnya yang berfokus 3. Komitmen dan aksi sektor swasta, bertujuan
pada bentang alam Berbak, lahan gambut dan memastikan perusahaan yang beroperasi dalam
permasalahan yang terkait dengan asap serta bentang alam sasaran memahami konteks
banjir, pertanian skala kecil, dan wewenang keberlanjutan dan menerapkan kebijakan serta
Dinas Kehutanan provinsi untuk mengelola dan praktik yang relevan, dengan fokus pada konsesi
merehabilitasi Taman Hutan Rakyat (Tahura). kelapa sawit dan pemanfaatan hutan, termasuk
Ada empat komponen dalam proyek ini: penggunaan limbah cair kelapa sawit (POME)
1. Zonasi lahan gambut dan penggunaan lahan, untuk energi terbarukan.
rehabilitasi hidrologi dan pengelolaan air. 4. Mempromosikan kemakmuran hijau di tingkat
Komponen ini akan menetapkan basis biofisik kabupaten dan provinsi. Komponen keempat ini
untuk pengurangan emisi gas rumah kaca akan memanfaatkan hasil dari ketiga komponen di
dan penggunaan lahan berkelanjutan untuk atas, dan bekerja dengan pemangku kepentingan
memungkinkan Kemakmuran Hijau. Komponen di tingkat kabupaten dan provinsi untuk
ini akan menjadi dasar untuk perencanaan memperluas dampak proyek ini.
pengelolaan bentang alam dan intervensi pada
komponen lain. Kegiatan komponen ini antara
lain pemampatan kanal untuk membalikkan Tujuan
pengairan lahan gambut dan memperbaiki sistem Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga
pengelolaan air pada pertanian milik masyarakat. dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari
2. Usaha dan sistem perkebunan pekebun rakyat, penggundulan hutan dan degradasi lahan gambut,
yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui pertumbuhan ekonomi rendah karbon dan
lahan dan pendapatan pekebun rakyat, dengan inklusif di bentang alam Berbak dan area kelapa
fokus pada komoditas pertanian non-kelapa sawit sawit di sekitarnya di Kabupaten Muaro Jambi.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Berbak Green Prosperity Partnership/


Kemitraan Kesejahteraan Hijau
(KeHIJAU) Berbak.
2015/Grant/010 Category and Sub-category: NRM (Peatland) Applicant/ Lead Applicant: Euroconsult Mott MacDonald

Central Sumatra
Kab Muaro Jambi,
Kab. Tanjung Jabung Timur

Prosympac Agro Lestari, Althelia climate fund, UK climate change unit, IDH
Sustainable Trade Initiative, International Sustainability & Carbon Certification, SNV
Consortium Member Indonesia, Zoological Society of London, DELTARES, Pusat Penelitian Perubahan
Iklim Universitas Indonesia, Gita Buana, Walestra, PPM-DAS Universitas Jambi, Mitra
Aksi Jambi, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yayasan Setara Jambi,
Lembaga Cemerlang Indonesia.

Project Description focus on the major non-oil palm commodities in


the Berbak landscape and palm oil smallholders
This project is well aligned with local government on the border of the landscape.
plans and programs, in particular the focus on the 3. Private sector commitment and action aims to
Berbak landscape, peatland and the associated ensure that companies operating in the landscape
problems of haze and floods, smallholder agriculture understand the sustainability context and apply
and the work of the Provincial Forestry Agency to relevant policies and practices, with the focus on
manage and rehabilitate the Tahura. palm oil and HPH concessions, and include the
use of Palm Oil Mill Effluent (POME) for renewable
There are four components within the project: energy.
1. Peatland, land use zoning, hydrological 4. Promoting district and province-wide Green
rehabilitation and water management will Prosperity utilizes the outcomes of the other
establish the biophysical basis for GHG emission components and work with district and provincial
reductions and land use to enable green level stakeholders to expand the impact of the
prosperity. This component will also act as the project.
foundation for planning landscape management
and interventions in the other components. Objectives
Activities will include canal blocking to reverse To increase household incomes and reduce
peatland drainage and improve community farm GHG emissions from deforestation and peatland
water management systems. degradation through inclusive low carbon economic
2. Smallholder enterprise and farm system aims growth in the Berbak landscape and neighbouring
to improve smallholder yields and income, with a palm oil areas in Muaro Jambi district.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Strengthening Natural Resource Management and


Increasing Carbon Stocks Across Central Sumatra
by Enhancing Forest Ecosystem Connectivity
and Alleviating Poverty through Green Economic
Development.
2015/Grant/014 Kategori dan Sub-Kategori Pengelolaan Sumber Daya Alam (Kehutanan) Aplikan/Ketua Aplikan: Yayasan WWF Indonesia

Sumatra Barat Sumatra Tengah


Dharmasraya Kuantan Singingi,
kampar, Tebo Cluster 1

Sumatra Tengah
Kab. Muaro Jambi,
Kab. Tanjung Jabung Timur

Cluster 2
Sumatra Tengah
Merangin & Kerinci
Cluster 3
Anggota Konsorsium N/A

Deskripsi Proyek: akan didemonstrasikan dalam ketiga kelompok kegiatan


tersebut. Intervensi terencana akan mempertahankan dan
Strategi proyek yang diusulkan akan bekerja melalui memperbaiki keanekaragaman hayati, melindungi sumber
tiga komponen: (1) menciptakan landasan kelembagaan, air, meningkatkan kesempatan untuk konservasi spesies
kapasitas sumber daya manusia, dan keberlanjutan khusus melalui perlindungan habitat dan mengurangi
program Kemakmuran Hijau agar bisa diterapkan emisi gas rumah kaca, yang kesemuanya adalah faktor
pada sektor berbasis hutan dan sumber daya lahan; pendukung daya tahan ekonomi yang memungkinkan
(2) berinvestasi pada Kemakmuran Hijau dan menguji wirausaha lokal berkembang. Pemantauan dan evaluasi
sejumlah skenario pembangunan ekonomi hijau dalam melalui 27 bulan masa kerja proyek ini akan dimasukkan
bentang alam RIMBA menyasar pada perkebunan kelapa dalam Sistem Informasi Pengelolaan Pengetahuan (juga
sawit dan karet berkelanjutan dan rantai pasokannya, didukung oleh GEF, dan akan digunakan secara terus
rehabilitasi gambut dan pembangkit listrik tenaga menerus dalam durasi proyek GEF selama enam tahun),
mikrohidro, restorasi termasuk agroforestry melalui yang akan menjadi dasar bagi pengembangan kapasitas di
pendekatan Ekonomi Hijau, dan demonstrasi skala daerah serta penyebarannya ke lokasi lain di Sumatera dan
besar tentang Ekonomi Hijau RIMBA untuk hutan; (3) Indonesia.
menyediakan basis bukti untuk mengukur dampak proyek
dan mendukung perkiraan dalam kegiatan tindak
lanjut, misal proyek GEF RIMBA tingkat pengadopsian Tujuan:
dan peningkatan skala pendekatan Ekonomi Hijau oleh
sektor swasta dan pemerintah, serta penyebaran dan Tujuan keseluruhan Proyek RIMBA adalah melindungi
penerapan praktik cerdas untuk pertimbangan kebijakan keanekaragaman hayati dan untuk meningkatkan stok
nasional. Pekerjaan ini akan didukung oleh KFW, IUCN, karbon dalam bentang alam RIMBA di Sumatera, dengan
dan proyek GEF, yang juga menekankan pada tata kelola cara meningkatkan keterhubungan ekosistem hutan
dan penciptaan kapasitas kelembagaan serta sumber daya melalui pembangunan ekonomi hijau. Dengan demikian,
manusia. perikehidupan masyarakat akan meningkat (melalui
penciptaan pendapatan, peningkatan akses ke sumber
Tiga kelompok investasi yang mewakili tantangan umum daya alam, dan penurunan kerentanan), bisnis akan
dan serius bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi terkait lebih berkelanjutan, serta tiga pilar pembangunan lestari
hutan, keanekaragaman hayati, air dan karbon akan (masyarakat, ekonomi, dan lingkungan) akan didukung
menjadi fokus komponen kedua. Pendekatan Ekonomi oleh tata kelola berbasis komunitas yang lebih baik.
Hijau Terintegrasi yang diterapkan pada modal alam
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Strengthening Natural Resource Management and


Increasing Carbon Stocks Across Central Sumatra
by Enhancing Forest Ecosystem Connectivity
and Alleviating Poverty through Green Economic
Development.

2015/Grant/014 Category and Sub-category: NRM (Forestry) Applicant/ Lead Applicant: Yayasan WWF Indonesia

West Sumatra Central Sumatra


Dharmasraya Kuantan Singingi,
kampar, Tebo Cluster 1

Central Sumatra
Kab. Muaro Jambi,
Kab. Tanjung Jabung Timur

Cluster 2
Central Sumatra
Merangin & Kerinci
Cluster 3
Consortium Member N/A

Project Description to natural capital will be demonstrated in these


three Clusters, where planned interventions will
The proposed Project strategy works through three retain and restore biodiversity, protect water
Components (1) creates institutional foundation, resources, improve opportunities for special species
human capacity, as well as the programmatic conservation through habitat protection and reduce
sustainability of a Green Prosperity applied to GHG emissions, all supporting factors of a resilient
forest-based sector and land resources; (2)invests economy where local entrepreneurship can thrive.
in and tests different Green Economy development On-going monitoring and evaluation through the 27
scenarios in RIMBA landscape targeting on months life of the Project will be incorporated within
sustainable palm oil and rubber plantation and a Knowledge Management Information System
their supply chain, peat swamp rehabilitation and (also supported by the GEF, and hence used on a
micro hydro, restoration including agroforestry continued basis throughout the six years of the GEF
through a Green Economy approach, and large scale project duration) which will form the basis for on-
demonstration of the RIMBA Green Economy for going capacity building in the region as well as its
forests; (3) establishes evidence base for measuring transfer elsewhere in Sumatra and nationally.
project impacts and supports the estimation of in
follow up activities, eg GEF RIMBA project- the Objective:
degree of adoption and upscaling of Green Economy
approaches by private and public sectors, as well The Overall Objective of the RIMBA Project is to
as dissemination and uptake of best practices for protect biodiversity and to increase carbon stocks
national policy consideration. . This work will be across the RIMBA critical landscape of Sumatra
supported by KFW, IUCN and the GEF projects as by enhancing forest ecosystem connectivity
well, which also emphasizes governance, as well as through green economic development. In so
the creation of institutional and human resources doing, livelihoods will improve (through income
capacity. Three investment Clusters that represent creation, increased access to natural resources and
different serious generic environmental, social and reduced vulnerability), business will become more
economic challenges related to forests, biodiversity, sustainable and the three pillars of sustainable
water and carbon are addressed under Component development, society, economy and the environment
2. Integrated Green Economy approaches applied will be supported by improved, community-based
governance.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Alas Strait Green


Prosperity Partnership

2015/Grant/017 Kategori dan Sub-Kategori: Pengelolaan Sumber Daya Alam (Ekowisata) Aplikan/Ketua Aplikan: PT Eco Solution Lombok

West Sumatra Cluster 1

East Lombok

Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization,


Anggota Konsorsium
Yayasan Masyarakat Peduli

Deskripsi Proyek pembangunan ekowisata. Dana MCA-Indonesia akan


digunakan untuk membantu bisnis lokal merubah praktek-
Proyek ini memanfaatkan pengembangan ekowisata prakteknya menjadi metode yang berkelanjutan, serta
berskala besar di Tanjung Ringgit (Lombok Timur) dan memperkenalkan kesempatan bisnis ramah lingkungan
Pulau Delapan (Sumbawa Barat) sebagai penggerak yang mudah untuk dipelajari dan diadopsi oleh
ekonomi untuk membangkitkan kemakmuran hijau bagi masyarakat lokal. Bisnis kemitraan ramah lingkungan akan
komunitas lokal yang tinggal berdekatan. Lokasi proyek ini dipersiapkan untuk membantu menjual hasil produk serta
termasuk wilayah termiskin di NTB dan rentan terhadap jasa kepada resort ramah lingkungan.
perubahan iklim serta perubahan sosial dan ekonomi.
Kedua lokasi tersebut berada dalam ancaman degradasi Seluruh usaha pariwisata di kawasan tersebut secara
lingkungan yang konstan. Iklim lahan kering, penggundulan formal akan diwajibkan untuk membeli hasil serta jasa dari
hutan dan penurunan ketersediaan ikan menimbulkan produsen lokal melalui organisasi pembelian. Hal ini akan
tantangan bagi masyarakat local dan berdampak pada memberikan kesempatan besar kepada masyarakat lokal,
tingkat ekonomi dan kesehatan mereka. yang mana tanpa bantuan pendanaan dari MCA-Indonesia
tidak akan memperoleh kesempatan ini, seperti umumnya
Kesulitan ekonomi serta kurangnya pengetahuan mengenai yang terjadi pada pembangunan pariwisata di daerah
praktek berkelanjutan memiliki dampak negatif pada lainnya di Indonesia. Proyek ini dapat menjadi model
lingkungan. Hal ini berdampak lebih jauh pada kemampuan pembangunan ekonomi regional yang berkelanjutan di
untuk meningkatkan pendapatan, menciptakan lingkaran banyak daerah lain di Indonesia. Proyek ini juga berpotensi
setan dalam perusakan lingkungan, kesehatan buruk serta untuk menginspirasi sektor swasta untuk terlibat lebih jauh
kemiskinan. Ditambah lagi dengan jarak yang jauh antara dalam isu-isu sosial dan lingkungan di kawasan sekitarnya.
produsen dan konsumen, yang lebih menguntungkan para .
perantara ketimbang masyarakat.
Tujuan
Proyek ini akan memperlihatkan masyarakat lokal
bagaimana membalik proses-proses tersebut di atas. Menciptakan beragam bisnis lokal yang sepenuhnya
Latar belakang pemikirannya adalah untuk menciptakan dimiliki oleh atau bermitra dengan masyarakat lokal, dalam
kesempatan bisnis bagi masyarakat lokal melalui menyediaakan produk serta jasa bagi kawasan wisata
pengembangan berbagai macam kesempatan bisnis ramah lingkungan yang sedang dibangun di wilayah
yang ramah lingkungan serta terintegrasi dengan tersebut.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Alas Strait Green


Prosperity Partnership

2015/Grant/017 Category and Sub-category: NRM (Ecotourism) Applicant/ Lead Applicant: PT Eco Solution Lombok

West Sumatra Cluster 1

East Lombok

Consortium Member Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization,


Yayasan Masyarakat Peduli

Project Description businesses convert to sustainable methods as well as


introduce new green businesses opportunities that
The project use the large-scale eco-tourism can easily be learned and successfully adopted by
developments in Tanjung Ringgit (East Lombok) local people. Joint venture green businesses will be
and Eight Islands (West Sumbawa) as an economic set up to sell goods and services to the eco-resorts.
motor to generate green prosperity for the nearby
local communities. The project sites are amongst All tourism businesses will be contractually obliged
the poorest in NTB and most susceptible to climate, to buy goods and services from local producers via
social and economic change. Both sites are under a purchase organization. This represents a massive
constant threat of environmental degradation. The opportunity for the local people, one which however
dry land climate, deforestation and declining fish due to lack of own capital and relevant knowledge
stocks create challenges for local peoples economy would not be capitalized on without MCA-I
and health. The economic hardship combined with a funding, as is the case in the majority of tourism
lack of knowledge of sustainable practices impact on development throughout Indonesia. The project can
the environment. This further impacts on the ability become a model for sustainable regional economic
to generate income, creating a vicious circle of developments over large parts of Indonesia. It also
environmental degradation, poor health and poverty. has a potential to inspire the private sectors to
This is compounded by the distance between the engage more in social and environmental issues in
producer and end customer, with a range of middle- their direct surroundings.
men taking most of the income.
Objectives
The project will show the local people how to
reverse these processes. The project rational is to To create variety of sustainable local businesses that
create business opportunities for local people via are either fully or jointly owned by local people that
creation of a variety of integrated green business provide goods and services to the eco-resorts being
opportunities linked to eco-tourism development. built in the regions.
MCA-Is fund will be used to help existing local
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Economic, Quality and Sustainability Improvement


from Community Centered Cocoa Fermentation
Stations, Diversified Agro-Forestry and Agribusiness
System and Social Development Program (EQSI)

2016/Grant/016 Kategori dan Sub-Kategori: Pengelolaan Sumber Daya Alam (Pertanian) Aplikan/Ketua Aplikan Yayasan Kalla

South East Sulawesi


Kolaka, East Kolaka,
North Kolaka

Anggota Konsorsium Kalla Kakao Industri, Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera

Deskripsi Proyek serangan hama. Diperkirakan serangan hama ini


mengakibatkan penurunan hasil sebesar 40%.
Kakao adalah hasil finansial penting di Indonesia,
digarap oleh kurang lebih satu juta petani kecil. Upaya untuk mendorong manajemen
Kakao menjadi penggerak ekonomi penting di keberlangsungan sumber daya alam dengan
daerah pedesaan pulau Sulawesi. Indonesia adalah memberikan hak kepada komunitas pengguna
penghasil biji Kakao terbesar ketiga di dunia untuk memanfaatkan hutan nasional dapat menjadi
setelah Pantai Gading dan Ghana, di dalam pasar tanggapan kreatif Indonesia terhadap degradasi
yang pasokannya sangat ketat. Pengembangan hutan akibat perambahan, pertambangan dan
kakao modern di Indonesia dimulai pada awal pemanfaatan yang berlebihan. Pemerintah Indonesia
tahun 1990an, dan saat ini banyak pohon yang setuju bahwa cara efektif untuk mendukung praktik
usianya sudah mencapai 20-25 tahun, dan tidak manajemen sumber alam yang berkelanjutan adalah
lagi produktif. Dibandingkan hasil pertanian lainnya, dengan membantu komunitas untuk merubah diri
kakao memanfaatkan lahan yang lebih luas di daerah menjadi institusi berkelankitan. Rancangan proyek
target proyek yaitu Kolaka Utara, Kolaka Timur dan EQSI dan pelaksanaannya akan mendukung hal
Kolaka (Sulawesi Tenggara). tersebut di atas.

Perubahan dalam sejumlah kebijakan Indonesia serta Tujuan


pajak ekspor membawa peningkatan yang signifikan
pada kapasitas pengolahan kakao di Indonesia, i) Untuk memperbaiki produktivitas petani kakao
serta mendukung penciptaan lahan pekerjaan. ii) Untuk memperbaiki kualitas biji kakao yang
Namun dalam skala kecil, petani kakao mengalami dihasilkan produsen skala kecil
penurunan produksi, yang berakibat negatif pada iii) Untuk mempromosikan sertifikasi kakao
pendapatan keluarga. Dua alasan utama pada keberlanjutan
produksi rendah adalah pohon yang menua dan
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Economic, Quality and Sustainability Improvement


from Community Centered Cocoa Fermentation
Stations, Diversified Agro-Forestry and Agribusiness
System and Social Development Program (EQSI)

2016/Grant/016 Category and Sub-category: NRM (Agriculture) Applicant/ Lead Applicant: Yayasan Kalla

South East Sulawesi


Kolaka, East Kolaka,
North Kolaka

Consortium Member Kalla Kakao Industri, Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera

Project Description The two most significant reasons for low production
are aging trees and pest infestations. It is reliably
Cocoa is an important cash crop in Indonesia, estimated pests reduce yield by 40%.
cultivated by an estimated one million smallholder Encouraging sustainable management of natural
farmers. It is an important economic driver in rural resources by giving community user groups usufruct
Sulawesi Island. Indonesia is the worlds third largest rights to national forest can be Indonesias creative
Cocoa bean producer behind Cote dIvore and response to the forest degradation that has occurred
Ghana, in a market where supply is tight. Indonesias through encroachment, mining and overuse. The
modern Cocoa boom started in the early 1990s, now GoI agrees that an effective way of supporting
many trees have reached an age of 20 to 25 years, sustainable resource management practices is
becoming no longer viably productive. Cocoa uses to help Community Groups become sustainable
more land than other crops in the projects target institutions. Project EQSI design and implementation
districts, Kolaka Utara, Kolaka Timur and Kolaka supports this.
(Sulawesi Tenggara).
Objectives
Changes in Indonesian policy and export taxes
have led to significant increases in Indonesias i) To improve productivity of cocoa farmers
Cocoa processing capacity, supporting many jobs. ii) To improve quality of the cocoa beans
But Cocoa smallholders suffer from declines in produced by smallholders
production, negatively impacting household income. iii) To promote certified cocoa sustainability
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Investing in Renewable Energy


for Rural, Remote Communities

2015/Grant/18 Kategori dan Sub-Kategori: Energi Terbarukan (Solar/Biogas) Aplikan/Ketua Aplikan: HiVOS

Nusa Tenggara Barat


Lombok Tengah, South Sulawesi:
Lombok Timur, Luwu Utara,
Lombok Utara Luwu Timur

Nusa Tenggara Barat


Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba
Barat Daya, Sumba Barat

Anggota Konsorsium Winrock International, Yayasan Rumah Energi, Village Infrastructure Angles

Deskripsi Proyek sektor swasta, program ini akan mengembangkan


keberlangsungan swadana, multi-aktor energi
Proyek ini dibangun berdasarkan Sumba Iconic terbarukan yang menyediakan penjualan, pelayanan,
Island (SII) dan Program Biogas Rumah (BIRU) dukungan untuk integrasi energi komunitas, layanan
yang sudah dilaksanakan oleh HiVOS sejak tahun tambahan dan kesempatan investasi di setiap daerah
2009. Dukungan MCA-Indonesia memungkinkan sasaran.
peningkatan akses energi terbarukan dan
keuntungan pendapatan untuk lebih dari 61,500 Dengan menyediakan akses energy yang lebih baik
penerima manfaat dengan cara mereplikasi secara paralel melalui pelatihan dan kesempatan
pendekatan kses dan model bisnis yang telah untuk penggunaan produktif energi yang bersih,
dikembangkan dalam dua program tersebut. Proyek program akan memberikan stimulasi terhadap
Investing in Renewable Energy for Rural, Remote ekonomi lokal, menghasilkan lapangan pekerjaan,
Communities (IRERRC) secara langsung mendukung meningkatkan hasil panen, melindungi sumber daya
tujuan Proyek Kemakmuran Hijau karena tujuan alam, dan meningkatkan permintaan akan energi
kerjanya adalah untuk: 1) menambah produktivitas terbarukan.
pertanian dan mata pencaharian keluarga; dan, 2)
mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar Tujuan
berbasis fosil dan emisi gas rumah kaca (GHG)
melalui perluasan energi terbarukan. Menyediakan akses terhadap energi keberlanjutan
bagi peningkatan mata pencaharian dan
Prinsip menyeluruh yang memandu kedua proyek, berkontribusi terhadap pengurangan emisi GHG.
Kemakmuran Hijau dan IRERRC adalah peningkatan Proyek IRERRC bekerja untuk mencapai dua hasil,
energi terbarukan yang akan memberikan dasar termasuk:
bagi perikehidupan yang lebih berkelanjutan. Proyek 1. Peningkatan mata pencaharian pedesaan lewat
ini akan mempromosikan sejumlah teknologi yang penggunaan energi terbarukan pada komunitas
akan meningkatkan ketersediaan listrik bagi keluarga pedesaan; dan
pedesaan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca 2. Model bisnis keberlanjutan untuk menciptakan
secara signifikan. Melalui penggunaan model bisnis pasar (pasar energi dan pasar perangkat energy)
yang telah teruji yang akan dikombinasikan dengan idengan mengadopsi teknologi Energi Terbarukan
masukan dari pengguna akhir, pemerintah serta off-grid.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Investing in Renewable Energy


for Rural, Remote Communities

2015/Grant/18 Category and Sub-category: RE (Solar/Biogas) Applicant/ Lead Applicant: HiVOS

Nusa Tenggara Barat


Lombok Tengah, South Sulawesi:
Lombok Timur, Luwu Utara,
Lombok Utara Luwu Timur

Nusa Tenggara Barat


Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba
Barat Daya, Sumba Barat

Consortium Member Winrock International, Yayasan Rumah Energi, Village Infrastructure Angles

Project Description Through the use of tested business models


combining inputs from end users, government
The project is building upon the existing Sumba and the private sector, the program will develop
Iconic Island (SII) and Indonesia Domestic Biogas financially self-sustaining, multi-actor RE ecosystems
(BIRU) programs that have been implemented by to provide sales, delivery, support for community
HiVOS since 2009. MCA-I support allows scaling energy integration, extension services and
up of the renewable energy access and income investment opportunities in each target districts. By
benefits to over 61,500 beneficiaries by replicating providing improved access to energy in parallel with
the successful approaches and business models training and opportunities for the productive use
developed under those two programs. The Investing of clean energies, the program will stimulate local
in Renewable Energy for Rural, Remote Communities economies, create jobs, boost crop yields, protect
(IRERRC) project directly supports the Green natural resources, and increase demand for RE.
Prosperity Projects goals because it works to: 1)
increase agricultural productivity and household Objectives
livelihoods; and, 2) reduces reliance on fossil fuels
and emissions of land-based greenhouse gases To provide access to sustainable energy for
(GHG) by expanding renewable energy. livelihood improvement and contribute to GHG
emissions reduction. The IRERRC project is working
The overarching principle that guides both the Green to achieve two outcomes, including:
Prosperity project and the IRERRC project is that 1. Improvement of rural livelihoods through
promotion of renewable energy sets the foundation utilization of renewable energy in rural
for more sustainable livelihoods. The project will communities; and
promote several technologies that will increase the 2. Sustainable business models to create market
availability of electricity to rural households, while (energy market and energy appliances market) of
substantively reducing greenhouse gas emissions. off-grid RE technologies adopted.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Governing the Prosperous Landscape:


Integrating Natural Resource Management
and Renewable Energy Utilization for Low
Carbon Economic Development in Kerinci

2015/Grant/022 Kategori dan Sub-Kategori: Energi Terbarukan (Solar/Biogas) Aplikan/Ketua Aplikan: Carbon Tropic Group

Central Sumatra
Jambi: Kerinci

Anggota Konsorsium PT Agro Tropic Nusantara, PT Energy Tropic

Project Description jaringan untuk mengatur bentang alam pada skala


berbeda.
Konsorsium CTG akan mengintegrasikan pengelolaan
sumber daya alam dan pembangkit listrik tenaga 2. Pengembangan Pertanian Kopi Berkelanjutan
mikrohidro ke dalam tatanan bentang alam, yang yang dilaksanakan oleh Komunitas: Proyek ini
tidak hanya bertujuan untuk penguatan produktivitas mendukung produksi kopi petani skala kecil dan
keluarga dan usaha kecil, tapi juga memungkinkan tranformasi produksi ekstensif kopi Robusta ke
arah pengembangan ekonomi rendah-karbon yang kopi Arabica yang hasilnya lebih intensif dan
sesuai secara sosial, ekonomi dan lingkungan. lebih tinggi, serta kualitas yang lebih baik melalui
Konsorsium memanfaatkan pengalaman pembibitan baru, bantuan teknis serta pelatihan.
luasnya dalam pengelolaan sumber daya alam,
pembangunan bisnis usaha kopi, pembangunan 3. Suplai Listrik yang Lestari: Untuk mendukung
mikrohidro, dan manajemen konservasi untuk pengembangan ekonomi rendah karbon di
mengembangkan model inovatif yang diperuntukkan Renah Pemetik, konsorsium berencana untuk
bagi pengelolaan bentang alam yang sensitif secara membangun unit pembangkit listrik tenaga
ekologi dan penting secara ekonomi. mikrohidro off-grid yang berlokasi di Sungai
Lubuk Tabun. Mikrohidro cocok untuk daerah ini
CTG mengusulkan 3 komponen intervensi: dikarenakan; a) area tangkapan yang menyeluruh;
1. Pengaturan Bentang Alam Dilaksanakan untuk b) usaha kopi hanya akan mengkonsumsi listrik
Keberlangsungan Mata Pencaharian: Pendekatan yang dialirkan (100 kwH dari 600 kwH, 36 atau
pengaturan bentang alam mengakui dimensi kurang dari 20%) dan sisa listrik akan digunakan
biofisikal, yaitu, bentang alam memberikan bagi masyarakat; d) jarak dari air terjun relative
produk pertanian dan kehutanan, serta layanan dekat dan akses tidak berapa sulit.
ekosistem dan, dimensi sosial yaitu bentang alam
adalah tempat yang secara berlangsung dibentuk Tujuan
dan kembali dibentuk lewat intervensi manusia.
Partisipasi publik, penyebaran informasi, dan Untuk memperbaiki keberlangsungan ekonomi
pencapaian konsensus melalui dialog publik dan dan ekologi untuk bentang alam Renah Pemetik di
pembelajaran menjadi penting untuk menciptakan Kerinci melalui intervensi manajemen sumber daya
pengaturan institusi, termasuk menjadi platform alam yang diintegrasikan dengan energi terbarukan
bagi beragam pemangku kepentingan dan dalam skala yang beragam.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Reducing Poverty through Economic Growth

Governing the Prosperous Landscape:


Integrating Natural Resource Management
and Renewable Energy Utilization for Low
Carbon Economic Development in Kerinci

2015/Grant/022 Category and Sub-category: RE (Solar/Biogas) Applicant/ Lead Applicant: Carbon Tropic Group

Central Sumatra
Jambi: Kerinci

Consortium Member PT Agro Tropic Nusantara, PT Energy Tropic

Project Description 2. Sustainable coffee plantation development


implemented for community: The project will
The CTG consortium will integrate NRM and micro- support smallholder coffee production and
hydro into a landscape setting not only to enhance transform current extensive Robusta coffee
household and small business productivity, but also production to intensive, high-yield, quality
to enable a low-carbon economic development Arabica coffee through new seedlings, technical
pathway that is socially, economically, and assistance and training.
environmentally sound. The Consortium is building 3. Sustainable supply of electricity: To support the
upon its extensive experience in NRM, coffee development of a low carbon economy in Renah
business development, micro-hydro development, Pemetik, the Consortium plans to build an off-
and conservation management to develop an grid micro-hydro unit that is located on the Lubuk
innovative model for managing an ecologically Tabun River. Micro-hydro is particularly suitable
sensitive and economically important landscape. to this location because; a) the catchment
area is intact; b) there is a sufficient volume of
CTG propose 3 components of interventions: undisturbed source of power that can sustain; c)
1. Landscape governance implemented for the coffee business will only consume a portion
sustaining livelihoods: The landscape governance of the electricity generated (100 kwH out of 600
approach recognizes both the biophysical kwH, 36 or less than 20%) and the remainder of
dimension, that is, a landscape provides the electricity will go to the the community; d)
agricultural and forestry products as well as distance to the waterfalls is relatively close and
ecosystem services and, the social dimension the access not overly difficult.
where landscapes are places that are being
continually shaped and re-shaped by human Objectives
intervention. Public participation, information
dissemination, and achieving consensus through To enhance the economic and ecological
public dialogue and learning are central to sustainability of the Renah Pemetik landscape
creating institutional arrangements including in Kerinci through integrated natural resource
multi-stakeholder platforms and networks to management (NRM) and renewable energy
govern the landscape at different scales. interventions at multiple scales.

Anda mungkin juga menyukai