ukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos.
Mukidi: Bisa saya bantu nek?
Nenek: Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak. Mukidi: Ada lagi nek? Nenek: Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian? Mukidi: (Mengangguk). (Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai). Mukidi: Cukup nek? Nenek: Satu lagi nak. Tolong ukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos. Mukidi: Bisa saya bantu nek? Nenek: Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak. Mukidi: Ada lagi nek? Nenek: Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian? Mukidi: (Mengangguk). (Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai). Mukidi: Cukup nek? Nenek: Satu lagi nak. Tolong ukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos. Mukidi: Bisa saya bantu nek? Nenek: Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak. Mukidi: Ada lagi nek? Nenek: Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian? Mukidi: (Mengangguk). (Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai). Mukidi: Cukup nek? Nenek: Satu lagi nak. Tolong