Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer tulang terbanyak dan menempati


urutan ke-8 terbanyak pada tumor ganas yang terjadi pada usia anakanak. Osteosarkoma
dapat terjadi pada rentang usia 2 sampai 92 tahun, tetapi paling sering terjadi pada dekade
kedua dan dekade ketujuh. Osteosarkoma primer terjadi pada usia dekade kedua, sedangkan
pada usia tua biasanya merupakan osteosarkoma sekunder misalnya pada penderita penyakit
Paget Osteosarkoma adalah tumor ganas tulang primer yang berasal dari sel mesenkimal
primitif yang memproduksi tulang dan matriks osteoid. Osteosarkoma merupakan tumor
ganas tulang primer non hemopoetik yang paling sering ditemukan. Insiden osteosarkoma
pada semua populasi menurut WHO sekitar 4-5 per 1.000.000 penduduk. 1,2
Perkiraan insiden osteosarkoma meningkat menjadi 8-11 per 1.000.000 penduduk per
tahun pada usia 15-19 tahun. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo terdapat 219 kasus (16.8
kasus/tahun) dalam kurun waktu 13 tahun (1995-2007) yang merupakan jumlah terbanyak
dari seluruh keganasan tulang (70,59%) dengan distribusi terbanyak pada dekade ke-2.
Osteosarkoma konvensional lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dengan
perbandingan 3:2. Hal ini bisa disebabkan masa pertumbuhan tulang pada pria lebih lama
daripada wanita. Tumor ini paling sering diderita oleh anak-anak usia dekade ke-2 kehidupan,
lebih dari 60% pada pasien kurang dari 25 tahun. Insiden osteosarkoma dapat meningkat
kembali pada usia di atas 60 tahun, sehingga penyakit ini disebut juga memiliki distribusi
yang bersifat bimodal. 3,4,5
Dahulu osteosarkoma memiliki prognosis yang buruk dengan kesintasan sekitar 20%,
meskipun untuk osteosarkoma yang masih terlokalisir. Perkembangan kemoterapi dan teknik
operasi mampu menurunkan morbiditas dan meningkatan kesintasan secara signifikan,
dengan kesintasan 5 tahun dapat mencapai diatas 60%.5

Epidemiologi

Insidensi osteosarkoma 0,2-3 / 100.000 jiwa per tahun, merupakan kanker primer
tulang terbanyak. Osteosarkoma dapat terjadi pada rentang usia 2 sampai 92 tahun, tetapi
paling sering terjadi dekade kedua (60% kasus) dengan puncak pertama pada usia 10-20
tahun dan puncak kedua pada usia 60 tahun ( 10% kasus). Kejadian pada laki-laki
dibandingkan perempuan lebih kurang 1,4 : 1.6 Osteosarkoma merupakan peringkat ke-8
terbanyak dalam kejadian keganasan pada anak-anak setelah leukemia (30%), keganasan otak
dan sistema saraf (22,3%), neuroblastoma (7,3%), tumor Wilms (5,6%), limfoma non-
Hodgkin (4,5%), rabdomiosarkoma (3,1%), retinoblastoma (2,8%), osteosarkoma (2,4%).7
Berdasarkan lokasi lesi osteosarkoma intraosseus sering terjadi pada dekade kedua,
sedangkan osteosarkoma ekstraskeletal sering terjadi pada orang dewasa. Tingkat ketahanan
hidup 5 tahun osteosarkoma 68% pada laki-laki dan perempuan, dengan tingkat ketahanan
hidup lebih jelek pada penderita usia tua. Hasil akhir terapi tergantung tahap perkembangan
penyakit (stadium), keberadaan metastasis, kekambuhan lokal, regimen kemoterapi, lokasi
anatomi ukuran tumor dan prosentase jumlah sel tumor yang dihancurkan setelah kemoterapi
ajuvan.1,3

Definisi

Osteosarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari sel spindel neoplastik yang
menghasilkan tumor tulang osteoid dan/atau imatur. Ada tiga lokasi osteosarkoma yaitu
intraosseus/intrameduler, jukstakortikal/permukaan dan ekstraosseus/ekstraskeletal.
Osteosarkoma intraosseus/intrameduler jika lesi terdapat di dalam tulang (91-95% kasus),
osteosarkoma jukstakortikal/permukaan jika lesi terdapat pada permukaan tulang (5-8%
kasus) dan ekstraosseus/ekstraskeletal jika osteosarkoma terdapat di luar sistema tulang (1%
kasus). Osteosarkoma ekstraskeletal paling sering terjadi di jaringan lunak paha aspek
profunda, anggota gerak atas dan retroperitoneum.1

Klasifikasi5

Klasifikasi histologi dan stadium


Klasifikasi histologi
Terdapat tiga jenis sub tipe secara histologi :
1. Intramedullary
a. High- grade intramedullary osteosarcoma
b. Low-grade intramedullary osteosarcoma
2. Surface 14
a. Parosteal osteosarcomas
b. Periosteal osteosarcomas
c. High grade surface osteosarcoma
3. Extraskeletal

Penentuan stadium

Terdapat 2 jenis klasifikasi stadium, yaitu berdasarkan Musculoskeletal Tumor Society


(MSTS) untuk stratifikasi tumor berdasarkan derajat dan ekstensi lokal serta stadium
berdasarkan American Joint Committee on Cancer (AJCC) edisi ke 7.

Sistem Klasifikasi Stadium MSTS (Enneking)

IA : derajat keganasan rendah, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis

IB : derajat keganasan rendah, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis

IIA : derajat keganasan tinggi, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis : derajat


keganasan tinggi, lokasi ekstrakompartemen,

IIB : tanpa metastasis

III : ditemukan adanya metastasis

Sistem Klasifikasi AJCC edisi ke 7


IA derajat keganasan rendah, ukuran 8

IB derajat keganasan rendah, ukuran > 8 atau adanya diskontinuitas

IIA derajat keganasan tinggi, ukuran 8

IIB derajat keganasan tinggi, ukuran > 8

III derajat keganasan tinggi, adanya diskontinuitas


IVA metastasis paru

IVB metastasis lain

DAFTAR PUSTAKA

1. Meyers SP. MRI of bone and soft tissue tumors and tumorlike lesions:
differential diagnosis and atlas, Thieme. 2008, p. 694
2. Van de Perre S, Vanhoenacker FM, Snoeckx A, Van Dyck P, Gielen J,
Parizel PM. The variable imaging appearance of osteosarcoma, JBRBTR,
2005. 88 (4): 204-8.
3. Bielack S, Carrle D, Casali CS. On behalf of the ESMO guidelines
working group Osteosarcoma: ESMO Clinical Recommendations for
diagnosis, treatment and follow-up, Annals of Oncol. 2009. 20
(Supplement 4): iv1379
4. Ottaviani G, Jaffe N, The epidemiology of osteosarcoma, Cancer Treat
Res, 2009, 152:3-13
5. Komite penanggulangan kanker nasional. pedoman nasional penatalaksanaan kanker
osteosarkoma. kementrian kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai