OLEH:
B. Teori Persalinan
1. Pelepasan oksitosin oleh neurohipofisis
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah maka timbullah kontraksi
otot rahim.
2. Stimulasi estrogen
Hormon estrogen merupakan penenang bagi otot-otot uterus, menurunnya
hormon ini terjadi 1-2 minggu sebelum partus dimulai.
3. Penurunan progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen
meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamilan, terdapat
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah tetapi
pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
4. Peningkatan kadar prostaglandin dan kortisol janin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm
terutama saat persalinan yang menyebabkan kontraksi miometrium.
5. Penigkatan besarnya uterus
Dengan majunya kehamilan, maka makin tereganglah otot-otot rahim,
terjadi iskhemik pada otot rahim sehingga timbullah kontraksi untuk
mengeluarkan janin.
6. Tekanan bagian terendah janin pada segmen bawah rahim
Tekanan pada ganglion serviks dari pleksus frankenhauser yang terletak di
belakang servik akan menyebabkan kontraksi uterus.
7. Penuaan plasenta
Serat otot uterus menjadi lebih mudah terangsang karena regangan oleh
pertumbuhan janin. Pada akhir kehamilan terjadi perubahan hormonal yang
kompleks berhubungan dengan menurunnya fungsi plasenta dan runtuhnya
korpus luteum. Kelenjar pituitari membentuk oksitosin yang menstimulasi
kontraksi dari serabut yang mudah terangsang. Kadar estrogen dan
prostaglandin meningkat tepat sebelum persalinan dimulai. Jaras
persyarafan terstimulasi oleh distensi uterus segmen bawah, atau tekanan
tiba-tiba terjadi ketika membran amnion pecah.
1. Power
HIS : adalah kontraksi rahim yang dapat diraba dan menimbulkan rasa nyeri di
perut, berasal dari pinggang menjalar ke perut bagian bawah dengan jarak waktu
10-15 menit, lamanya 60-70 detik.
HIS Normal:
a. Dominasi di fundus uteri
b. Simetris
c. Ada relaksasi diantara 2 kontraksi.
Beda Persalinan Benar dgn Palsu
Benar Palsu
HIS Teratur Tidak Teratur
Tanda Nyeri pinggang Hanya pada pinggang
kebawah
Pendataran & Pembukaan (+) (-)
serviks
Pintu Bawah Panggul : Tersusun atas 2 bidang datar membentuk segitiga, dasar :
tuber ossis ischis sedangkan puncaknya bawah simfisis, os sakrum.
Bidang Hodge
1.Bidang Hodge l (setinggi PAP, Bagian atas simfisis, promontorium)
2. Bidang Hodge ll( sejajar hodge l, setinggi bagian bawah simfisis)
3. Bidang Hodge lll ( sejajar H l dan H ll, setinggi spina ischiadica)
4. Bidang Hodge lV ( sejajar H l, H ll, dan H lll, setinggi os coccygeus)
3. Passanger = janin
Kepala janin: tulang tengkorak (kranium): os parietal, os oksipital, os frontal.
Ada empat (4) sutura yaitu : lambdoideus, sagitalis superior, koronarius, frontalis.
Fontanel : fontanel minor (uuk), fontanel mayor (uub), muka dan tulang basis krani.
Tengkorak Bayi
Ukurannya: dimeter suboksipito bregmatikus 9,5 cm, diameter oksipito frontalis
11,5 cm, diameter oksipito mentalis 13,5 cm, submento bregmatikus 9,5
cm, diameter biparietalis (9,5 cm), diameter bitemporalis (8 cm).
Sikap (habitus): hubungan bagian bagian janin, punggung membungkuk, kepala
menunduk hingga dagu menyentuh dada, lengan bersilang di depan dada, tungkai
bersilang di depan perut, tali pusat diantara kedua lengan dan tungkai.
Letak (Situs): Hubungan sumbu janin dengan sumbu jalan lahir.
Intervensi Rasional
Monitor suhu tubuh setiap 4 jam dan dehidrasi mungkin menyebabkan
lebih sering jika terjadi kenaikan suhu peningkatan temperatur, TD, Pols, RR,
tubuh, monitor tekanan darah, dan DJJ.
respirasi, DJJ.
Monitor intake dan output, catat jika bladder penuh akan mengurangi
kelainan urin, anjurkan klien untuk penurunan fetus
miksi
B.Teori nyeri
Terdapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan nyeri, yaitu :
1. Teori pemisahan
Menurut teori ini, rangsangan sakit masuk ke medulla spinalis (spinal cord) melalui
kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior, kemudian naik ke tractus lissur,
dan menyilang di garis median ke sisi lainnya, dan berakhir di korteks sensoris
tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
2.Teori Pola
Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan
merangsang aktivitas sel T.
3.Teori Pengendalian Gerbang
Yang dikemukakan oleh melzak dan wall, teori ini lebih komprehensip dalam
menjelaskan tramisi dan presepsi nyeri, nyeri tergantung dari kerja serta saraf besar
dan kecil yang keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis.
4.Teori Transmisi dan Inhibisi
adanya stimulus pada noiciceptor memulai implus-implus saraf, sehingga transmisi
implus nyeri menjadi efektif oleh neurotransmitter yang spesifik.
E.Intesitas Nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh
individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling
mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.
V.Askep Kala ll
A.Pengertian:
Kala pengeluaran janin, dimulai ketika serviks telah membuka sepenuhnya dan
berakhir dengan lahirnya seluruh janin.
B.Pengkajian:
1. Tanda dan gejala: Perineum menonjol, Vulva dan anus membuka,
Pengeluaran darah/lendir meningkat, Kepala turun didasar panggul, Ada
keinginan yang kuat untuk BAB, Emosi tidak stabil.
2. Data Umum: Peningkatan TD: 5-10 mmHg, (n=140/90), Peningkatan
pernapasan, Nadi < 100/mnt, Suhu stabil dan diaphoresis.
3. Data obstetri: HIS : 2-3, Intensitas kuat, Lama kontraksi 5-70, Pembukaan
serviks 10 cm, Effisement : 100%.
C.Prioritas Keperawatan:
1. Monitor kemajuan persalinan dan penurunan jainin
2. Meningkatnya kesejahteraan ibu/janin
3. Membantu klien/suami agaar tetap semangat
4. Memudahkan klien untk melahirkan
D. Diagnosa/intervensi:
Dx 1.Nyeri akut
Tujuan : Klien dapat mentoleransi rasa nyeri
Intervensi Rasionalisasi
Kaji tingkat nyeri mempermudah penentuan tindakan.
-Amati dan catat aktivitas uterus setiap membuat catatan dokumentasi tentang
-Atur mengeluarkan
pola nafas selama mengedan, naBernapas pada saat mengedan
dorong klien untuk menarik dan mengurangi efek fisiologi valsalva
mengeluarkan napas tidak lebih dari 5 manuver
detik sampai kontraksi berakhir
-Kaji kemajuan proses persalinan dan faktor presipitasi saat kelahiran dapat
2. Perasat Stassman
a. Tangan kanan meregangkan / menarik sedikit tali pusat
b. Tangan kiri mengetok-ngetok fundus uteri
c. Getaran: (+) belum lepas
1. (-) lepas
3. Perasat klein
a. Tangan kanan memegang / meregangkan tali pusat
b. Tangan kiri mendorong fundus uteri ke bawah
c. Jika tali pusat bertambah panjang dan sewaktu dorongan dilepaskan tali
pusat masuk lagi berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus.
3. Riwayat kesehatan
- Keadaan psikologis / fisik
4. Data obstetri: Keadaan uterus, Lihat perubahan bentuk uterus, Tinggi fundus
uteri, Tanda-tanda lepasnya plasenta, Kontraksi uterus.
Kaji hal hal yang berhubungan kelahiran dengan induksi oksitosis sering
dengan intrapartum , khususnya membutuhkan penambahan jumlah
yang menyebabkan kelahiran oksitosis pd masa PP u/ mempertahankan
lama. kontraksi miometrium. Kelahiran lama
menyebabkan Atony, dimana hal ini terjadi
krn kelemahan miometrium.
Catat tipe kelahiran dan anastesi manipulasi uterus yang berlebihan ,
pengeluaran darah lama dan stage kelahiran dgn operasi , anestesi a/ masalah
kelahiran. lain dlm pengeluaran plasenta dpt
mengakibatkan kehilangan darah dan
kelemahan miometrium.
Catat lokasi dan konsistensi gerakan miometrial uterus menyebabkan
fundus tiap 15 dan laporkan homeostasis krn tekanan pembuluh darah
vena endometrium.
Lakukan massage fundus dgn massage fundus dpt merangsang kontraksi
hati hati jika teraba lembut, uterus dan mengontrol perdarahan .
pegang / sanggah uterus dgn satu Stimulasi yg berlebihan dpt menyebabkan
tangan di atas symphisis pubis , relaksasi uterus , keletihan otot . Tekanan ke
sementara itu urut uterus dgn bawah dpt meningkatkan pengeluaran
tangan lainnya gunakan dgn bekuan darah.
tekanan yg tetap dgn gerakan ke
bawah.
Anjurkan ibu u/ menyusui isapan bayi menstimilasi pituitary posterior
bayinya . mengeluarkan oksitosin.
Monitor warna , jumlah , keadaan mengidentifikasi adanya laserasi vagina dan
lochea tiap 15 . servix.
Observasi tekanan darah dan pols TD biasanya tdk berubah terjadi bradikardi
tiap 15. akibat meningkatnya cardiac output.
Lakukan pemeriksaan perineum mengidentifikasi kelainan perineum .
keadaan luka epis edema
Tinjau kembali kadar Hb, Ht . memperkirakan jumlah kehilangan darah
.Hb 10 mg %, Ht 33 % sulit
mentoleransi kehilangan darah.
Pertahankan infus dan cairan menambah volume darah dan menyiapkan
isotonic. u/ pengobatan jika diperlukan.
Beri oksitosis jika perdarahan merangsang kontraksi miometrium ,
masih terus berlangsung menutup pembuluhan darah vena plasenta
dan mengurangi pengeluaran darah.
.
DX 3 : Nyeri.
Tujuan :
-Nyeri berkurang / kurang.
Intervensi Rasionalisasi
Kaji derajat ketidaknyamanan. mengidentifikasi faktor faktor
ketidaknyamanan.
Beri informasi yang tepat ttg informasi dpt mengurangi kecemasan .
perawatan rutin post partum.
Evaluasi keadaan luka , catat adanya trauma yang hebat menyebabkan rasa
edema , haemoroid, beri kompres es tdk nyaman . Es sangat berguna u/
anastesi lokal , vasokontraksi dan
mengurangi edema .
kepuasan psikologis meningkat setelah
Lakukan perawatan perineum. kebutuhan dasar fisik terpenuhi .
Lakukan massage uterus dgn hati massage yang hati hati dpt
hati. merangsang kontraksi uterus tetapi tdk
menyebabkan rasa tdk nyaman yang
berlebiha
-Beri analgesik jika dibutuhkan Mengurangi rasa sakit
Posisi Melahirkan
-
-Persalinan Tahap Pertama
Bersandar ke depan
Jongkok
-
-Persalinan Tahap kedua
Setengah duduk
Posisikan si Ibu dengan bantal di punggungnya, atau minta suami untuk duduk
membelakangi si Ibu. Pada waktu kontraksi, bungkukkan badan ke depan atau tarik kaki
ke atas.
Merondang
Tidur Miring
IX. Episotomi
A. Pengertian
Adalah incici dan perineum untuk memudahkan persalinan dan mencegah
ruptura perinal totalis. Dilakukan bila perineum sudah menipis dan kepala janin
tidak masuk lagi dalam vagina yaitu jalan menggunting perineum.
B. Klasifikasi
Kita mengenal 4 macam episotomi:
1. Episotomi medialis yang dibuat garis tengah
2. Episotomi media lateralis dari garis tengah ke samping menjauhi anus
3. Episotomi lateralis 1 2 di atas commessura posterior ke samping
4. Episotomi sekunder, kalau kita melihat ruptur perineum yang spontan /
episotomi medialis yang melebar sehingga mungkin ruptura perineum
totalis maka kita gunting ke samping
C.Maksud episotomi
1. Episotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam untuk
mempermudah jahitan luka dan sembuh sempurna.
2. Mengurangi tekanan pada kepala anak
3. Mempersingkat kala II
4. Episotomi lateralis dan media lateralis mengurangi ruptura perineum totalis
XI. Format pengkajian intranatal
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien :
Nama Klien : Nama Suami :
Umur : Umur :
Suku / Bangsa : Suku / Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
3.
4.
D. Riwayat Psikososial :
Pandangan Ibu dan Keluarga terhadap kehamilan dan persalinan ini
Pengalaman melahirkan sebelumnya :
Harapan selama persalinan : I Klien / Keluarga )
:.
Adat kebiasaan yang berhubungan dengan persalinan :
Respon Klien terhadap persalinan :
- Tenang : ya / tidak - Cemas : ya / tidak - Senang : ya /
tidak
- Depresi : ya / tidak - Takut : ya / tidak - Peka : ya /
tidak
- Gelisah : ya / tidak - Tegang : ya / tidak - Lelah : ya /
tidak
Interaksi dengan orang lain :
Pengetahuan Ibu terhadap :
- Penggunaan orang pendukung :
- Teknik pernapasan / relaksasi :
- Mengatasi kontraksi secara efektif :
- ASI :
- Perawatan bayi baru lahir :
- Personal Hygiene
E. Pemeriksaan Umum :
1. Tanda tanda Vital : TD : N : RR : T:
2. TB : BB : Peningkatan
BB :
3. Palpasi Kandung Kemih :
4. Pengosongan Rektum :
5. Hemorhoid :
6. Riwayat Penggunaan Laksatif :
7. Edema
8. Varices :
9. Pola Istirahat :
Nama Pembimbing / C T
_____________________________________
NIP. :................................................................