METODOLOGI KEPERAWATAN
Drs.IDM.Ruspawan,S.Kp,M.Biomed
OLEH :
KELOMPOK
MAHASISWA PROGRAM RPL.PRODI DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES DENPASAR
Puji syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan kekuatan-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini
merupakan proses yang panjang dan melibatkan berbagai pihak yang telah memberikan
kesempatan dan pengarahan kepada kami dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang : Contoh Aplikasi Asuhan Keperawatan pada Pasien
Penyakit/Kasus Bedah.Adapun penyakit/kasus bedah yang kami bahas sebagai contoh adalah
penyakit/kasus : BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI).
Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dari kelenjar prostat,merupakan salah
satu penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan.
Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami dari penyusun mengharapkan
pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak yang
telah mendukung guna keberhasilan penulisan makalah ini.
Penyusun,
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .. 1
Daftar Isi 2
Bab I
Pendahuluan ... 3
A. Pengertian............................................................................... 3
B. Etiologi................... 3
C. Manifestasi Klinik . 3
D. Komplikasi.............................................................................. 3
E. Pemeriksaan Diagnostik......................................................... 4
F. Penatalaksanaan Medik........................................................... 4
Bab II
Pembahasan ... 5
Bab III
Penutup .. 8
1. Kesimpulan ... 8
2. Saran . 8
Daftar Pustaka 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.PENGERTIAN.
Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dari kelenjar prostat sebagai akibat dari
proses penuaan,dan pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi saluran kemih
(Thomson, 1993: 1997). Hiperplasia prostat jinak (BPH) adalah pertumbuhan dari nodula-
nodula fibroadenomatosa majemuk dalam prostat. Benigna Prostat Hipertropi adalah tumor
jinak dari kelenjar prostat bagian paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena
pembesaran ke arah tepi menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat
menyebabkan dorongan sampai ke arah basis vesika urinaria, sehingga mengakibatkan
kesulitan miksi.
B. ETIOLOGI
Penyebab secara pasti pada benigna prostat hipertropi belum jelas tetapi ada dugaan oleh faktor
penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) ,akan terjadi perubahan keseimbangan
testosteron karena produksi testosteron menurun dan terjadi konveksi testosteron menjadi
esterogen pada jaringan adipose di perifer.
C.MANIFESTASI KLINIK
D.KOMPLIKASI
1. Pielonefritis
2. Gangguan fungsi ginjal
3. Septikemia
3
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
2. Pemeriksaan kadar urea dan kreatinin dalam darah untuk memonitor fungsi ginjal;
aktivitas serum asam fosfat tidak selalu meningkat, walaupun sedikit, peningkatan
yang sebentar dapat terjadi setelah dilakukan pemeriksaan perrektat ataupun
kateterisasi uretra.
4. Sistoskopi untuk melihat pembesaran lobus medialis yang tidak teraba pada waktu
pemeriksaan perektal.
F.PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Observasi.
2. Terapi medicamentosa; penghambat adrenergik, penghambat enzim 5 alfa
reduktrasi.
3. Terapi bedah.
a. Transurethral Resection of the prostate (TURP).
b. Transurethral incision of the prostate (TUIP).
c. Prostaktetomi terbuka .
d. Prostaktetomi dengan laser.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
H. ANALISA DATA POST OPERASI
6
C. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI
7
D. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI
8
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN.
Masalah yang diderita oleh klien dapat teratasi meliputi nyeri akut, gangguan pola istirahat
tidur ,ansietas berhubungan dengan luka insisi bedah,serta resiko tinggi terhadap infeksi
sehingga klien dapat sembuh lagi dan dapat melakuakan kegiatan sehari-hari tanpa masalah.
B.SARAN
1.Untuk klien: agar selalu menerapkan anjuran dari dokter dan perawat supaya tidak
terjadi masalah yang sama dan dihindari.
2.Institusi pelayanan kesehatan : diharapakan meningkatkan kualitas, ketelitian,
perawatan, pendokumentasian dan pelayanan yang propesional.
3Tenaga ksehatan: duharapkan dapat melakukan perawatan yang holistic, komprehensif, serta
tanggung jawab dalam melakukan tindakan .
4.Pendidikan: supaya meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas, professional,bermutu,
terampail, cekatan dan bertanggung jawab
9
DAFTAR PUSTAKA
10