Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

METODOLOGI KEPERAWATAN

DOSEN PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Drs.IDM.Ruspawan,S.Kp,M.Biomed

OLEH :

KELOMPOK
MAHASISWA PROGRAM RPL.PRODI DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES DENPASAR

I MADE RAI SUKARDIANTA


NIM : P07120016132

MADE ARIA SETIAWAN


NIM : P07120016136
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan kekuatan-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini
merupakan proses yang panjang dan melibatkan berbagai pihak yang telah memberikan
kesempatan dan pengarahan kepada kami dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang : Contoh Aplikasi Asuhan Keperawatan pada Pasien
Penyakit/Kasus Bedah.Adapun penyakit/kasus bedah yang kami bahas sebagai contoh adalah
penyakit/kasus : BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI).

Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dari kelenjar prostat,merupakan salah
satu penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan.

Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami dari penyusun mengharapkan
pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak yang
telah mendukung guna keberhasilan penulisan makalah ini.

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .. 1
Daftar Isi 2

Bab I
Pendahuluan ... 3

A. Pengertian............................................................................... 3
B. Etiologi................... 3
C. Manifestasi Klinik . 3
D. Komplikasi.............................................................................. 3
E. Pemeriksaan Diagnostik......................................................... 4
F. Penatalaksanaan Medik........................................................... 4
Bab II
Pembahasan ... 5

A. Analisa Data Pre Operasi........................................................ 5


B. Analisa Data Post Operasi...................................................... 6
C. Rencana perawatan Pre Operasi............................................. 7
D. Rencana Perawatan Post Operasi............................................ 8

Bab III
Penutup .. 8

1. Kesimpulan ... 8
2. Saran . 8

Daftar Pustaka 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN.
Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dari kelenjar prostat sebagai akibat dari
proses penuaan,dan pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi saluran kemih
(Thomson, 1993: 1997). Hiperplasia prostat jinak (BPH) adalah pertumbuhan dari nodula-
nodula fibroadenomatosa majemuk dalam prostat. Benigna Prostat Hipertropi adalah tumor
jinak dari kelenjar prostat bagian paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena
pembesaran ke arah tepi menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat
menyebabkan dorongan sampai ke arah basis vesika urinaria, sehingga mengakibatkan
kesulitan miksi.

B. ETIOLOGI

Penyebab secara pasti pada benigna prostat hipertropi belum jelas tetapi ada dugaan oleh faktor
penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) ,akan terjadi perubahan keseimbangan
testosteron karena produksi testosteron menurun dan terjadi konveksi testosteron menjadi
esterogen pada jaringan adipose di perifer.

C.MANIFESTASI KLINIK

1. Kesulitan dan sering berkemih


2. Retensi urin
3. Nyeri perineal
4. Nokturia
5. Hematuria
6. Sakit pinggang
7. Nyeri panggul
8. Oliguria
9. Kelemahan, mual

D.KOMPLIKASI

1. Pielonefritis
2. Gangguan fungsi ginjal
3. Septikemia

3
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan mikrobiologis urin untuk mendeteksi adanya berbagai infeksi yang


memerlukan pengobatan.

2. Pemeriksaan kadar urea dan kreatinin dalam darah untuk memonitor fungsi ginjal;
aktivitas serum asam fosfat tidak selalu meningkat, walaupun sedikit, peningkatan
yang sebentar dapat terjadi setelah dilakukan pemeriksaan perrektat ataupun
kateterisasi uretra.

3. Pemeriksaan ultrasonografi traktus urinarius digunakan untuk menilai traktus


urinarius bagian atas yang mengidentifikasikan beratnya obstruksi yang terjadi.

4. Sistoskopi untuk melihat pembesaran lobus medialis yang tidak teraba pada waktu
pemeriksaan perektal.

5. Pemeriksaan histologis sediaan hasil prostatetomi.

F.PENATALAKSANAAN MEDIK

1. Observasi.
2. Terapi medicamentosa; penghambat adrenergik, penghambat enzim 5 alfa
reduktrasi.
3. Terapi bedah.
a. Transurethral Resection of the prostate (TURP).
b. Transurethral incision of the prostate (TUIP).
c. Prostaktetomi terbuka .
d. Prostaktetomi dengan laser.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.ANALISA DATA PRE OPERASI

NO. DATA PENYEBAB MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS: Peningkatan umur (>50 tahun) Nyeri.
- Klien menyatakan + Hormon androgen
nyeri saat berkemih
DO: Benigna prostat Hiperplasia
- Ekspresi wajah
klien nampak Peningkatan tonus dan otot
meringis polos prostat
- Klien tampak
gelisah Urethra menyempit
- Klien nampak
lemah Merangsang pengeluaran
- Tanda-tanda vital histamin serotinin, bradikinin
dalam batas dan prostaglandin
abnormal
Hipotalamus

Korteks serebri

Nyeri dipersepsikan

2. DS: Nyeri Gangguan pola


- Klien mengatakan istirahat tidur.
susah tidur karena Mengaktifasi RAS
nyeri
Klien terjaga

Klien sulit tidur

3. DS: Benigna prostat Hiperplasia Ansietas.


- Klien mengatakan
takut jika Perubahan status kesehatan
penyakitnya tidak
bisa disembuhkan Sumber informasi yang tidak
DO: adekuat
- Wajah klien
tampak pucat Koping klien tidak efektif
- Klien tampak
khawatir Ansietas
- Klien tampak tidak
tenang

5
H. ANALISA DATA POST OPERASI

NO. DATA PENYEBAB MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS: Insisi perut daerah sectio alfa Nyeri
- Klien mengatakan (di atas blast)
nyeri pada daerah
bekas operasi Incontinuitas jaringan kulit
DO:
- Klien tampak Jaringan mengeluarkan zat
gelisah kimia bradikinin, serotanin,
- Ekspresi wajah prostaglandin hingga
klien tampak menstimulasi nyeri
meringis
- Klien tampak Diteruskan ke thalamus
lemah sebagai pusat sensorik otak
- Tanda-tanda vital
dalam batas Nyeri dipersepsikan
abnormal

2. DS : Adanya luka insisi Ansietas


- Klien mengatakan
takut/cemas tentang Gangguan psikologis
keadaan penyakitnya
DO: Kecemasan
- Klien nampak
gelisah
- Ekspresi wajah
nampak tegang
- TTV dalam batas
abnormal

3. DS: - Adanya luka insisi Resiko tinggi


DO: terhadap infeksi
- Tampak luka Buffer pertahanan terganggu
operasi
Tempat masuknya kuman
potongan melalui insisi

Risiko tinggi infeksi

6
C. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI

NO. DIAGNOSA RENCANA ASUHAN


KEPERAWATAN KEPERAWATAN(TUJUAN,KRITERIA
RENCANA TINDAKAN)
1. Nyeri berhubungan dengan T : Melaporkan nyeri hilang/terkontrol
pembesaran prostat ditandai dalam
dengan: jangka waktu 1hari.
DS: K : -Nyeri berkurang/hilang.
- Klien menyatakan nyeri -Klien rileks.
saat berkemih -Tanda tanda vital dalam batas normal.
DO: I : -Kaji tingkat nyeri,perhatikan lokasi,
- Ekspresi wajah klien Intensitas(skala 0-10),lamanya.
nampak meringis -Jelaskan pada pasien tentang penyebab
- Klien tampak gelisah nyeri.
- Klien nampak lemah -Pertahankan tirah baring bila diindikasi
- Tanda-tanda vital dalam kan.
batas abnormal -Ajarkan tekhnik relaksasi seperti latihan
nafas dalam dan membantu pasien
melakukan posisi yang nyaman.
-Kolaborasi analgetik sesuai indikasi.
2. Gangguan pola istirahat tidur T: Kebutuha istirahat tidur terpenuhi dalm
berhubungan dengan jangka waktu 3 hari.
rangsangan RAS akibat nyeri K: -Klien tidur nyenyak.
ditandai dengan: -Klien terlihat segar.
DS.: I: -Anjurkan klien melakukan teknik
-Klien mengatakan sulit tidur relaksasi
karena nyeri. Sebelum tidur.
DO.: -Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi
-Klien terlihat lelah. Klien untuk tidur.
-Klien tampak lemah. -Berikan posisi yang nyaman untuk
istirahat.
-Anjurkan klien minum susu hanngat
Sebelum tidur.

3. Ansietas berhubungan T: Ansietas teratasi dalam jangka waktu


dengan perubahan status 1 hari.
kesehatan ditandai dengan: K: -Klien tampak tenang.
DS.: I : -Buat hubungan saling percaya dengan
-Klien mengatakan takut jika klien /orang terdekat.
penyakitnya tidak bisa -Berikan informasi tentang penyakitnya
disembuhkan. dan teknik pengobatannya.

DO.: -Dorong pasien/orang terdekat untuk


-Wajah klien tampak pucat. menyatakan masalah perasaan.
-Klien tampak kawatir. -Beri penguatan informasi klien yang
-Klien tampak tidak tenang. telah diberikan sebelumnya.

7
D. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI

N DIAGNOSA RENCANA ASUHAN


O. KEPERAWATAN KEPERAWATAN(TUJUAN,KRITERIA
RENCANA TINDAKAN)
1 Nyeri berhubungan dengan T : Nyeri hilang / terkontrol dalam jangka
prosedur bedah ditandai waktu 3 hari
dengan: K : -Nyeri berkurang
DS: -Klien tampak rileks
- Klien mengatakan nyeri -Tanda-tanda vital dalam batas normal
pada daerah bekas operasi I : -Kaji tingkat nyeri, ,perhatikan lokasi,
DO: Intensitas(skala 0-10),lamanya.
- Klien tampak gelisah -Observasi tanda-tanda vital
- Ekspresi wajah klien -Berikan tindakan kenyamanan seperti
tampak meringis perubahan posisi
- Klien tampak lemah -Ajarkan tekhnik relaksasi seperti latihan
- Tanda-tanda vital dalam nafas dalam, pedoman imajinasi
batas abnormal -Kolaborasi pemberian analgetik sesuai
indikasi.

2 Ansietas berhubungan dengan T: Ansietas teratasi dalam jangka waktu


luka insisi bedah ditandai 1 hari.
dengan: K:-Cemas berkurang
DS: -Klien nampak tenang
-Klien mengatakan cemas I: -Buat hubungan saling percaya dengan
tentang keadaan penyakitnya. Klien/orang terdekat
DO: -Berikan informasi tentang penyakitnya
-Klien nampak gelisah Dan teknik pengobatannya
-Ekspresi wajah tampak -Dorong pasien/orang terdekat untuk
tegang menyatakan masalah
-Tanda tanda vital dalam
batas abnormal
3 Resiko tinggi terhadap infeksi T: Mencapai waktu penyembuhan
berhubungan dengan insisi K:
bedah ditandai dengan: I : -Awasi tanda vital,perhatikan demam
DS:- ringan,nadi,menggigil,nadi.pernafasan,
DO: cepat gelisah
-Tampak luka operasi -Observasi drainage dan luka,sekitar
kateter,daerah supra pubik
-Ganti balutan,pembersihan dan pengeri-
ngan kulit sepanjang waktu
-Lakukan perawatan luka dengan teknik
Aseptik dan septik
-Kolaborasi dengan pemberian antibiotik
sesuai indikasi

8
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN.

Masalah yang diderita oleh klien dapat teratasi meliputi nyeri akut, gangguan pola istirahat
tidur ,ansietas berhubungan dengan luka insisi bedah,serta resiko tinggi terhadap infeksi
sehingga klien dapat sembuh lagi dan dapat melakuakan kegiatan sehari-hari tanpa masalah.

B.SARAN

1.Untuk klien: agar selalu menerapkan anjuran dari dokter dan perawat supaya tidak
terjadi masalah yang sama dan dihindari.
2.Institusi pelayanan kesehatan : diharapakan meningkatkan kualitas, ketelitian,
perawatan, pendokumentasian dan pelayanan yang propesional.
3Tenaga ksehatan: duharapkan dapat melakukan perawatan yang holistic, komprehensif, serta
tanggung jawab dalam melakukan tindakan .
4.Pendidikan: supaya meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas, professional,bermutu,
terampail, cekatan dan bertanggung jawab

9
DAFTAR PUSTAKA

1.Doenges, E. M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Terjemahan).


Edisi 3. Jakarta: EGC.
2.Jitowiyono, S. 2011. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Edisi 2.
Yogyakarta: Nuha Medika.

10

Anda mungkin juga menyukai