I. Kompetensi Inti
III. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
1) Memahami Hukum Bio-Savart.
2) Menerapkan konsep gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengidentifikasi fluks medan magnet dan GGL induksi
4) Memahami Hukum Lenz
b. Proses
1) Melakukan percobaan sederhana membuat motor listrik.
2) Mengdentifikasi adanya medan magnet induksi.
3) Melakukan percobaan untuk mengamati terjadinya hukum Lenz.
2. Psikomotor
1) Melakukan percobaan sederhana membuat motor listrik.
2) Melakukan percobaan untuk menguji pengaruh medan magnet pada kawat berarus.
3) Melakukan percobaan untuk menentukan pola garis medan magnet dengan
menggunakan kompas.
4) Afektif
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja dengan teliti, jujur, dan berperilaku
santun, tanpa merasa terbebani
b. Keterampilan sosial: menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang
baik,menanggapi pendapat orang lain, dan menghargai pendapat orang lain
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa
dapat:
1. Mendeskripsikan Huku Biot-Savart.
2. Memahami konsep gaya magnet pada muatan bebas, pada muatan dalam kawat
konduktor, pada kawat konduktor berarus lain.
3. Mengidentifikasi fluks medan magnet dan GGL induksi.
4. Mengamati demonstrasi guru di dalam kelas, peserta didik dapat menemukan penerapan
konsep pemantulan dan pembiasan cahaya pada kehidipan sehari-hari.
5. Memahami mengenai pembentukkan bayangan pada cermin dan lensa.
6. Mendeskripsikan pembentukkan bayangan yang terjadi pada cermin cekung dan
cembung.
7. Mendeskripsikan pembentukkan bayangan yang terjadi pada lensa bikonkaf dan
bikonveks.
V. Materi Ajar
Hukum Biot-Savart
Medan magnetik di suatu titik yang diakibatkan oleh arus listrik pada sebuah rangkaian
merupakan resultan medanmedan magnetik yang ditimbulkan oleh semua muatan yang bergerak
pada rangkaian itu. Kita misalkan suatu penghantar sembarang yang dialiri arus I.
Perhatikan gambar, titik P adalah suatu titik di sekitar penghantar yang berjarak r. Kita dapat
membagi-bagi panjang penghantar tersebut dalam elemen-elemen kecil arus sebesar I dL dan
besarnya medan magnetik akibat arus pada elemen ini adalah dB. Besarnya medan magnetik di
titik P dinyatakan sebagai berikut.
mo I
B=
2p a
Keterangan : B = kuat medan magnet (Wb/m2)
o = permeabilitas ruang hampa, 4x 10-7 Wb/Am
I = arus listrik (A)
a = jarak tegak lurus (m)
Arah medan magnetiknya dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan, dengan
menganggap potongan kawat tersebut sebagai kawat lurus.
Jika kawat cincin tersebut terdiri atas N lilitan membentuk kumparan, besar induksi magnetik
pada titik pusat kumparan tersebut adalah
m IN
B= o
2r
Keterangan : I = arus listrik (A)
r = jari-jari cincin (m)
N = jumlah lilitan
Suatu lilitan yang terdiri atas N kali lilitan kita bentangkan hingga sepanjang l sehingga
membentuk spiral atau pegas yang dikenal dengan solenoida, seperti pada gambar di bawah ini
Jika besar arus yang mengalir pada solenoid adalah I, besar induksi magnetick pada titik di
tengah solenoid adalah
m IN
B= o
2r
Untuk kondisi magnetik di ujung solenoid, panjang semua lilitan adalah 2l, sehingga diperoleh
m IN
B= o
2l
Keterangan : B = induksi medan magnet (Wb/m2)
o = permeabilitas ruang hampa = 4 x 10 -7 Wb/A
I = arus listrik (A)
N = jumlah lilitan
l = panjang lilitan (m)
Besar induksi magnetik pada titik pusat toroida berdasarkan hukum Ampere adalah
m IN
B= o
2p r
Keterangan : r = jari-jari toroida
Gaya Magnet
Gaya magnetik atau gaya lorentz adalah gaya yang timbul pada penghantar berarus atau muatan
yang bergerak dalam medan magnetik.
Besarnya gaya Lorentz dirumuskan sebagai berikut
F = B I l sin
Keterangan : F = gaya Lorentz (N)
Keterangan :
B = medan magnet (T)
dA= luas bidang yang tegak lurus permukaan bidang yang dilewati (m2)
f = fluks magnet (Wb)
GGL Induksi
Gaya gerak listrik (GGL) induksi e adalah negative dari perubahan fluks magnetic
terhadap waktu yang melalui simpul tertutup.Pernyataan ini dikenal dengan Hukum
Faraday dinyatakan dalam persamaan
Df
e = -N
Dt
Keterangan : N = jumlah lilitan
Df
= perubahan fluks per satuan waktu
Dt
e = - Blv
Keterangan : e = GGL induksi (volt)
B = induksi magnetic (Wb/m2)
l = panjang kawat (m)
v = kecepatan pergeseran kawat (m/s)
GGL Induksi pada Kawat Konduktor yang Berputar dalam Medan Magnet Homogen
Jika kawat rangkaian segi empat terdiri atas N lilitan, besar GGL induksi yang dihasilkan
adalah
df
e = -N
dt
GGL Induksi Diri pada Kumparan
m N2A
L= o
l
Keterangan : N = jumlah lillitan
A = luas penampang kumparan (m2)
I = arus yang mengalir pada kumparan (A)
l = panjang kumparan (m)
mo = permeabilitas ruang hampa (4 x 10 -7 Wb/A)
L = Induktansi diri (H)
GGL Induksi Bersama pada Kumparan (Mutual Inductance)
df1 dI
e 2 = - N2 =M 1
dt dt
df 2 dI 2
e 1 = - N1 =M
dt dt
Nilai M adalah induktansi bersama yang dirumuskan mirip dengan induktansi diri, yaitu
N1f2 N 2f1 mo N1 N 2 A
M= = =
I2 I1 l
Hukum Lenz
Hukum Faraday menerangkan bahwa perubahan fluks magnetik menghasilkan arus induksi dan
GGL induksi.Namun, hukum ini belum menjelaskan arah induksi yang terjadi.Arah arus induksi
dijelaskan melalui hukum Lenz.
Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, arah arus induksi yang dihasilkan sedemikian
rupa sehingga menimbulkan medan magnetic induksi yang menentang perubahan medan
magnetik.
1. Dinamo Sepeda
Prinsip kerja dinamo sepeda identik dengan prinsip kerja generator.
Demikian pula komponen-komponennya. Untuk menggerakkan kumparan
pada dinamo sepeda, bagian kepala dinamo menempel roda. Dengan
demikian, ketika roda berputar bagian kepala dinamo pun ikut berputar.
Bagian kepala ini berhubungan dengan poros kumparan dinamo. Itulah
sebabnya, ketika sepeda bergerak cepat, lampu sepeda akan menyala
lebih terang. Hal ini dikarenakan kumparan ikut berputar cepat. Putaran
yang cepat menyebabkan fluks magnetik yang menembus kumparan
berubah dengan cepat pula.
2. Transformator
Medan magnetik selalu diteruskan oleh teras kumparan sehingga
kumparan sekunder akan ditembus oleh medan magnetik yang berubah.
Akibatnya, pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul GGL induksi.
Jika jumlah lilitan kumparan primer adalah Np dan jumlah lilitan kumparan
sekunder adalah Ns maka berlaku hubungan:
V1 N1 I 2
= =
V2 N 2 I1
Efisiensi transformer
Efisiensi dalam transformator dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik
yang dihasilkan terhadap daya listrik yang terpakai dalam transformator.
P VI
h = out x100% = 2 2 x100%
Pin V1 I1
Metode Pembelajaran:
Penilaian
Tujuan
Mengamati adanya medan magnetik di sekitar kawat berarus dan faktor-faktor yang
mempengaruhi.
Pertanyaan
1. Hasil pengamatan
2. Kesimpulan
..
Tujuan
Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi berupa
motor listrik.
2. Kesimpulan
..
PENILAIAN PRODUK (LP-1)
Medan Elektromagnetik
Butir 1
Tentukanlah besarnya medan magnetik di suatu titik yang berjarak 5 cm dari penghantar
yang sangat panjang berarus 2 ampere!
Butir 2
Tentukanlah besarnya medan magnetik di pusat lingkaran berarus 2 ampere, jika jari-jari
lingkaran 8 cm!
Butir 3
Sebuah motor listrik menggunakan kumparan berbentuk lingkaran dengan jari-jari
5 cm yang terdiri atas 100 lilitan. Medan magnet yang melingkupi kumparan adalah
0,05 wb/m2. Jika kumparan dialiri arus 10 mA, tentukanlah besarnya momen gaya yang
menggerakkan motor listrik tersebut!
Butir 4
Sebuah transformator ideal step-up digunakan untuk mengubah tegangan dari 100V
menjadi 150V. Jika jumlah lilitan primer 50 lilitan, berapakah jumlah lilitan sekunder
yang harus terpasang?
Butir 5
Sebuah solenoid yang panjangnya 5 cm dengan jumlah lilitan 50 lilitan dihubungkan
dengan sumber arus 4A. berapakah besar induksi magnetic pada titik tengah dan ujung
solenoida?
Kunci LP-1:
Butir 1
mo IdL sin q
dB = . = 8 x 10-5 Wb/m2
4p r 2
Butir 2
4p x10-7
. B= x 2 =5 x 10-7
2 x0, 08
Butir 3
Luas kumparan A=r2 = 3,14 x (5x10-2)2 = 7,85 x 10-3
t = 100 x 10-2 x 0,05 x 7,85 x 10-3 = 3,925 x 10-4 Nm
Butir 4
150
N2 = 50 x = 75 lilitan
100
Butir 5
Di tengah solenoid
m IN
B= o
l
Induksi magnetic di ujung solenoid merupakan setengah dari induksi magnetic di tengah
solenoid, sehingga
1, 6p x10-3
B= =8 x 10-4 Wb/m2
2