JAMALUDDIN AL-AFGHANI
Makalah
Oleh :
NURDIN
NIM. 80100213100
Dosen Pemandu :
A. Latarbelakang Masalah
situasi yang sangat kritis. Hampir seluruh negara atau wilayah Islam jatuh ke
tangan para penjajah Barat. Penjajahan yang dilakukan oleh Barat atas dunia
adalah Turki Usmani. Itu disebabkan karena kerajaan ini yang pertama dan yang
utama menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu memaksa para penguasa dan
Pembaharuan yang dilakukan oleh kerajaan Turki Usmani pada masa itu,
bukan dalam bidang pemikiran, tetapi lebih diutamakan pada persoalan pranata
sosial politik dan militer. Untuk itu, kerajaan Turki Usmani mendatangkan
Kemudian pada tahun 1729 M. Datang lagi seorang perwira militer dari Perancis
Usmani membawa dampak yang lebih baik bagi gerakan modern di negara-
2
Untuk menggapai lebih dari itu semua, maka umat Islam harus lebih
kreatif berpikir secara objektif dan realistis, bahwa Barat telah maju. Oleh karena
itu, perlu diadakan gerakan modernisasi dalam dunia Islam yang harus
diantaranya adalah Jamaluddin Al-Afghani yang akan kita bedah dan kaji dalam
makalah ini mengenai biografi singkat dan prinsip pemikirannya seperti apa?
sosok seperti dialah yang sangat dibutuhkan yang mampu bersuara dengan
telah hilang direnggut penjajahan. Penjajahan yang membuat umat Islam pasrah,
putus asa dan rela dengan takdirnya untuk tidak bisa bangkit dari
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
1.http://juraganmakalah.blogspot.com/2013/04/pembaruan-pemikiran-jamaluddin-al-afghani.
diakses pada tanggal, 30 Maret 2014.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Asadabad dekat Kanar di Distrik Kabul, Afghanistan, pada tahun 1838 M (1254
H). 2 Masa kecilnya ia habiskan untuk belajar alquran. Hingga Pada usia 8 tahun
ia sangat tekun mempelajari bahasa Arab, sejarah, matematika, filsafat, dan ilmu-
Menurut Nikki R. Keddie4 bahwa tak ada sumber yang mendukung bahwa
tempat lahir atau besarnya Jamaluddin al-Afghani adalah di Afgan, seperti yang
biasa diakuinya. Kini banyak sumber yang memperlihatkan bahwa dia tak mungkin
orang Afghani, tetapi lahir dan mendapat pendidikan Syiah di Iran. Sumber-sumber
ini antara lain surat untuk kemenakan Irannya, yang menulis satu-satunya biografi
awal yang berdasar pada masa lahir dan kanak-kanaknya yang sebenarnya. Berbagai
memperlihatkan bahwa akibat dididik di Iran, dan hampir pasti di kota-kota suci
Syiah di Irak, dia piawai dalam filsafat Islam dan juga dalam Syiah mazhab Syaikhi,
2. Saiful Hadi, 125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah, Jakarta : Insan Cemerlang
3. http://fospi.wordpress.com/2007/09/24/jamaluddin-al-afghani-dan-kontribusinya-pada-
kebangkitan-dunia-islam. diakses pada tanggal, 23 April 2014.
4. Nikki R. Keddie, merupakan professor sejarah di UCLA. Ia juga telah menulis beberapa
buku, salah satu diantaranya adalah Sayyid Jamaluddin Al-Afghani: A Political Biography ; An
Islamic Response to Imperialism; Roots of Revolution. Lihat juga Ali Rahnema, Para Perintis
Zaman Baru Islam, (Cet.III. Bandung : Mizan, 1998)
4
yang merupakan ragam syiah yang sangat filosofis pada abad kedelapan belas dan
kesembilan belas.
kepada muridnya untuk membedakan antara apa yang perlu diajarkan kepada elite
intelektual (kebenaran rasional), dan apa yang perlu disampaikan kepada massa (apa
Karena itu, jika ingin mengetahui lebih dalam tentang riwayat hidupnya,
karya-karyanya yang berdasar pada sumber-sumber yang tak bergantung pada kata-
katanya dan yang sezaman dengan hayatnya apalagi yang hanya bersifat mitos yang
lebih lazim dikenal dengan istilah hagiografi6 ketimbang sejarah akurat. Sekalipun
Sejak tahun 1897, Jamaluddin al-Afghani merupakan salah satu tokoh yang
pertama kali menyatakan kembali tradisi Islam dengan cara yang sesuai dengan
berbagai problem penting yang muncul akibat westernisasi yang semakin mengusik
murni yang mempertahankan warisan Islam secara tidak kritis disatu pihak, dan
peniruan membabi buta terhadap budaya barat dilain pihak. Jamaluddinn al-Afghani
5. Ali Rahnema, Para Perintis Zaman Baru Islam, (Cet.III. Bandung : Mizan, 1998), h. 20
6. Hagiografi adalah kisah tentang hayat dan legenda wali atau tokoh
5
menjadi perintis penafsiran ulang terhadap Islam yang secara kualitas diperlukan di
dunia modern, seperti penggunaan akal, aktivisme politik, serta kekuatan militer.7
Sejak usia yang masih relatif muda, di umur 20 tahun ia sudah menjadi
Menjadi penasehat Sher Ali Khan, dan menjadi Perdana Menteri pada masa
pemerintahan Muhammad Azham Khan. Hal itu disebabkan karena kecerdasan dan
beranggotakan muslim militan dari India, Mesir, Syiria dan Afrika Utara, yang
nama yang sama al-Urwatul Wutsqa yang mendapat subsidi dari para pengagum,
dan dibagikan gratis kepada tokoh terkemuka di seluruh dunia muslim. Dalam koran
lainnya.9
7. Ali Rahnema, Para Perintis Zaman Baru Islam, (Cet.III. Bandung : Mizan, 1998), h. 18
8. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam untuk Kelas 3 MA, (Kurikulum 1994. Semarang :
Karya Toha Putra, 2003), h. 176
9. Ali Rahnema, Para Perintis Zaman Baru Islam, (Cet.III. Bandung : Mizan, 1998), h. 25
6
B. Prinsip Pemikiran dan Pandangan-pandangannya
disebabkan antara lain karena umat Islam telah meninggalkan ajaran-ajaran Islam
yang sebenarnya. Ajaran-ajaran qada dan qadar telah berubah menjadi ajaran
fatalisme yang menjadikan umat menjadi statis. Sebab yang lain adalah perpecahan
di kalangan umat Islam sendiri, lemahnya persaudaraan antar umat Islam. Untuk
adalah :
1. Umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang benar, mensucikan
dikutip oleh kaum modernis Islam, nasionalis, maupun Islam kontemporer yang
memiliki daya pikat tersendiri karena kehidupan politiknya yang luar biasa, bukan
10. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam untuk Kelas 3 MA, (Kurikulum 1994. Semarang :
Karya Toha Putra, 2003), h. 177
7
Kebesaran Jamaluddin al-Afghani terlihat dari cara pandangnya terhadap
dunia, ia ingin menunjukkan pandangan masa depan yang jauh dan daya baca zaman
yang tajam dan berkualitas. Ia telah membangkitkan kesadaran politik umat Islam
yang menyadari sepenuhnya akan dominasi Barat dan bahayanya. Oleh karena itu,
dia mengabdikan dirinya untuk memperingatkan dunia Islam akan hal itu dan
Islam, berkat itu semua, akhirnya Jamaluddin al-Afghani dikenal sebagai bapak
Ada yang menarik dari perjalanan hidup dan kebesaran Jamaluddin al-
Afghani yang menyangkut dengan asal-muasal keluarga dan pribadi Jamaluddin al-
Afghani. Ada perdebatan yang unik mengenai tempat kelahirannya. Orang Iran
11. http://politik.kompasiana.com/2013/10/06/jamaluddin-al-afghani-sunni-dan-syiah-pun -
berebut -memilikinya. diakses tanggal, 26 April 2014
12. Ahmad Syalabi, Imperium Turki Usmani, (Jakarta : Kalam Mulia, 1988), h. 107. Lihat
juga L. Stoddard, Dunia Baru Islam, (Jakarta : Tanpa Penerbit, 1966), h. 32-33
13. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Cet. 25, Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 185
8
namanya. Gelar Sayyid menunjukkan bahwa ia adalah keturunan Rasulullah dan
darahnya bercampur dengan darah Arab. Sementara orang Syiah bahwa Jamaluddin
pengikut Syiah, seperti dikutip oleh Hamka, menegaskan bahwa Jamaluddin al-
Bahkan salah satu tokoh Syiah penting lainnya, Murthada Mutahhari, tidak
menakjubkan dan menjadi milik umat, maka pantas saja jika timbul saling klaim
tentang tempat kelahirannya dan berebut untuk saling memiliki di antara berbagai
negara (Afghanistan, Iran, India dan Turki) dan berbagai mazhab (Sunni dan
Syiah).14
14 . http://politik.kompasiana.com/2013/10/06/jamaluddin-al-afghani-sunni-dan-syiah-pun-
berebut-memilikinya. diakses tanggal, 26 April 2014. Baca juga Buku Pemikiran Politik Islam karya
Dr. Muhammad Iqbal, M.Ag)
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan singkat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang pemimpin pergerakan Islam pada akhir
mempunyai hubungan nasab dengan Husain bin Ali r.a. dari pihak Ali, At-Tirmidzi,
seorang perawi hadis. Oleh karena itu, di depan namanya diberi Sayyid.
sangat besar terhadap kesadaran umat Islam untuk bangkit melawan tirani-tirani
bangsa Barat.
dihidupkan kembali.
terkandung didalamnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://juraganmakalah.blogspot.com/2013/04/pembaruan-pemikiran-jamaluddin-al-
afghani..
http://fospi.wordpress.com/2007/09/24/jamaluddin-al-afghani-dan-kontribusinya-
pada-kebangkitan-dunia-islam.
http://politik.kompasiana.com/2013/10/06/jamaluddin-al-afghani-sunni-dan-syiah-
pun - berebut -memilikinya.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam untuk Kelas 3 MA, (Kurikulum 1994. Semarang
: Karya Toha Putra, 2003)
Rahnema, Ali, Para Perintis Zaman Baru Islam, (Cet.III. Bandung : Mizan, 1998)
Saiful Hadi, 125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah, Jakarta : Insan Cemerlang
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Cet. 25, Jakarta : Rajawali Pers, 2014).
11