Defisiensi imun muncul ketika satu atau lebih komponen sistem imun tidak aktif. Kemampuan
sistem imun untuk merespon patogen berkurang pada baik golongan muda dan golongan tua,
dengan respon imun mulai untuk berkurang pada usia sekitar 50 tahun karena
immunosenescence. Di negara-negara berkembang, obesitas, penggunaan alkohol dan narkoba
adalah akibat paling umum dari fungsi imun yang buruk. Namun, kekurangan nutrisi adalah
akibat paling umum yang menyebabkan defisiensi imun di negara berkembang.
Diet kekurangan cukup protein berhubungan dengan gangguan imunitas selular, aktivitas
komplemen, fungsi fagosit, konsentrasi antibodi IgA dan produksi sitokin. Defisiensi nutrisi
seperti zinc, selenium, zat besi, tembaga, vitamin A, C, E, dan B6, dan asam folik (vitamin B9)
juga mengurangi respon imun.
Defisiensi imun juga dapat didapat. Chronic granulomatous disease, penyakit yang
menyebabkan kemampuan fagosit untuk menghancurkan fagosit berkurang, adalah contoh dari
defisiensi imun dapatan. AIDS dan beberapa tipe kanker menyebabkan defisiensi imun dapatan.
Autoimunitas
Respon imun terlalu aktif menyebabkan disfungsi imun yang disebut autoimunitas. Sistem imun
gagal untuk memusnahkan dengan tepat antara diri sendiri dan bukan diri sendiri, dan menyerang
bagian dari tubuh. Dibawah keadaan sekitar yang normal, banyak sel T dan antibodi bereaksi
dengan peptid sendiri. Satu fungsi sel (terletak di thymus dan sumsum tulang) adalah untuk
memunculkan limfosit muda dengan antigen sendiri yang diproduksi pada tubuh dan untuk
membunuh sel tersebut yang dianggap antigen sendiri, mencegah autoimunitas.
Hipersensitivitas
Hipersensitivitas adalah respon imun yang berlebihan yang dapat merusak jaringan tubuh sendiri.
Mereka terbagi menjadi empat kelas (tipe I IV) berdasarkan mekanisme yang ikut serta dan
lama waktu reaksi hipersensitif. Tipe I hipersensitivitas sebagai reaksi segera atau anafilaksis
sering berhubungan dengan alergi.
Gejala dapat bervariasi dari ketidaknyamanan sampai kematian. Hipersensitivitas tipe I
ditengahi oleh IgE yang dikeluarkan dari mastosit dan basofil.
Hipersensitivitas tipe II muncul ketika antibodi melilit pada antigen sel pasien, menandai
mereka untuk penghancuran. Hal ini juga disebut hipersensitivitas sitotoksik, dan ditengahi oleh
antibodi IgG dan IgM.
Kompleks imun (kesatuan antigen, protein komplemen dan antibodi IgG dan IgM) ada pada
berbagai jaringan yang menjalankan reaksi hipersensitivitas tipe III.
Hipersensitivitas tipe IV (juga diketahui sebagai selular) biasanya membutuhkan waktu
antara dua dan tiga hari untuk berkembang. Reaksi tipe IV ikut serta dalam berbagai autoimun
dan penyakit infeksi, tetapi juga dalam ikut serta dalam contact dermatitis. Reaksi tersebut
ditengahi oleh sel T, monosit dan makrofag.
http://allergyclinic.wordpress.com/2012/02/01/imunologi-dasar-reaksi-hipersensitivitas/
Meskipun system kekebalan dalam tubuh kita bekerja siang malam selama 24 jam non-stop, akan
tetapi ada beberapa faktor yang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh tersebut.
Meningkatkan Imunitas6
Meningkatkan sistem kekebelan tubuh, merupakan cara paling evektif supaya kita selalu
terhindardari berbagai jenis penyakit, dan selalu sehat lebih lama.
Setiap manusia lahir dengan dibekalisistem kekebalan yang sama, akan tetapi seiring berjalannya
usia yang kian bertambah, sistem kekebalan didalam tubuh manusia semakin melemah. Ada
banyak sekali factor yang melatarbelakangi hal tersebut. Akan tetapi apabila hal tersebut
dibiarkan maka orang tersebut akan rentan sekali terserang penyakit.
Dalam hal tersebut maka diperlukan langkah yang tepat dalam mengembalikan sistem kekabalan
diri kita agar menjadi lebih baik lagi, dan juga agar daya tubuh terhadap barbagai jenis bakteri
semakin kuat.
Setiap orang tentu memiliki kebutuhan cairan yang berbeda, namun pada umumnya, tubuh
membutuhkan cairan sekitar 7 sampai 8 gelas perhari. Jumlah ini bisa berubah-ubah
tergantung dari aktifitas orang tersebut.
Kekurangan cairan dapat melemahkan metabolisme tubuh kita yang pada akhirnya akan
berdampak langsung pada menurunnya kekebalan tubuh.
Jeruk lemon mengandung banyak vitamin C yang berguna untuk menangkal radikal bebas
dan infeksi yang diakibatkan oleh virus ataupun kuman.
Biasakan untuk memasukkan jeruk lemon baik ke makanan atau minuman anda agar
kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan nutrisi yang ada di dalamnya selalu terpenuhi.
Hal ini untuk memudahkan kita dalam melakukan pola makan yang sehat. Jika sayuran dan
buah tidak tersedia di rumah maka kita atau anggota keluarga kita lainnya akan mudah
tergoda dengan makanan cepat saji di luar.
Buah dan sayur memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
memastikan kekebalan tubuh kita tetap baik dan bekerja secara normal.
Luangkan waktu anda untuk keluar rumah guna menghirup udara bebas. Udara di luar
ruangan penuh dengan oksigen yang baik untuk tubuh dan pikiran kita.
Dapat melakukannya sambil jalan santai dengan pasangan atau keluarga, atau bisa juga
sambil berolahraga. Yang perlu diperhatikan adalah pastikan bahwa anda berada di
lingkungan yang bebas polusi.
Tidur cukup
Manusia dewasa membutuhkan waktu tidur antara 7 sampai 8 jam sehari untuk menjaga
kondisi tubuh dan kestabilan hormonnya.
Terkait dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tidur, para ahli berbeda pendapat.
Pendapat yang paling umum adalah 7 sampai 8 jam perhari, namun golongan yang lainnya
meyakini bahwa jika setelah bangun tidur tubuh sudah kembali bugar maka itu artinya kita
telah memenuhi kebutuhan tidur harian kita.
Konsumsi protein
Selain vitamin dan nutrisi, tubuh kita membutuhkan asupan protein yang cukup untuk
menjaga agar otot tetap kuat dan mempercepat perbaikan sel yang rusak.
Kurangi kopi
Untuk mengetahui apa alasan dibalik point ini, anda bisa membacanya di halaman berikut
ini. Efek samping kopi yang harus diperhatikan
Hindari stress
Usahakan untuk tidak memikirkan semua hal dalam satu waktu dan bukan pada tempatnya,
hindari tekanan dan stress berlebih agar tubuh tidak memproduksi hormon kortisol yang
dapat melemahkan kekebalan tubuh kita.