Anda di halaman 1dari 2

Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Devinisi / Penjelasan

Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri
(seperti Malaysia, Timur Tengah, Taiwan, Australia dan Amerika Serikat) dalam hubungan kerja untuk jangka waktu
tertentu dengan menerima upah. Namun demikian, istilah TKI seringkali dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI
perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW).

TKI sering disebut sebagai pahlawan devisa karena dalam setahun bisa menghasilkan devisa 60 trilyun rupiah (2006)
[2], tetapi dalam kenyataannya, TKI menjadi ajang pungli bagi para pejabat dan agen terkait. Bahkan di Bandara
Soekarno-Hatta, mereka disediakan terminal tersendiri (terminal III) yang terpisah dari terminal penumpang umum.
Pemisahan ini beralasan untuk melindungi TKI tetapi juga menyuburkan pungli, termasuk pungutan liar yang resmi
seperti punutan Rp.25.000,- berdasarkan Surat Menakertrans No 437.HK.33.2003, bagi TKI yang pulang melalui
Terminal III wajib membayar uang jasa pelayanan Rp25.000. (saat ini pungutan ini sudah dilarang)

Pada 9 Maret 2007 kegiatan operasional di bidang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri dialihkan
menjadi tanggung jawab BNP2TKI. Sebelumnya seluruh kegiatan operasional di bidang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri dilaksanakan oleh Ditjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga
Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Depnakertrans.

Alasan orang menjadi TKI:

1. Tingginya angka pengangguran bagi penduduk berusia produktif namun memiliki pendidikan yang rendah

2. Faktor alam di daerah yang tidak mendukung, ekosistem tercemar sehingga sulit untuk bergantung dari alam
sebagai matapencaharian (nelayan, petani)

3. Kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai upaya bantuan pemerintah dan pemberdayaan penduduk seperti
permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Pemerintah menyediakan dana bagi penduduk yang
berwiraswasta

4. Kurang meratanya pembangunan dan perluasan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia

Dampak Positif :

1.Tingginya angka pengangguran bagi penduduk berusia produktif namun memiliki pendidikan yang rendah

2.Faktor alam di daerah yang tidak mendukung, ekosistem tercemar sehingga sulit untuk bergantung dari alam
sebagai matapencaharian (nelayan, petani)

3.Kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai upaya bantuan pemerintah dan pemberdayaan penduduk seperti
permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Pemerintah menyediakan dana bagi penduduk yang berwiraswasta

4.Kurang meratanya pembangunan dan perluasan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia

Dampak Negatif dari Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ini antara lain :

1. Perlindungan terhadap kaum perempuan menurun seiring dengan seringnya terjadi KDRT (kekerasan dalam
rumah tangga) maupun penganiayaan di Negara tujuan

2. Keluarga inti terpisah karena ayah/ Ibu bekerja di tempat yang jauh sehingga kurang komunikasi

3. Nilai masyarakat kita di Negara tujuan terkadang menjadi lebih rendah karena dianggap Negara kelas 2

4. Pergerseran norma budaya, TKI yang sudah kembali terbiasa dengan budaya Negara tujuan yang terkadang
tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
5. Meningkatnya angka perceraian di daerah tertentu

6. Pembekalan yang kurang dari Agen TKI membuat para TKI mendapatkan perlakuan yang tidak
semestinya,seperti Upah yang tidak sesuai , kesejahteraan dan kesehatan yang diabaikan majikan

7. Tingkat pendidikan calon TKI yang rendah dapat membuat calon TKI menjadi korban penipuan baik sejak
dari pengurusan dokumen hingga saat kembali ke Tanah Air.

Anda mungkin juga menyukai