DISUSUN OLEH :
Sonia Herpika
15211805
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Hipotesis.
Shalawat beserta salam tak lupa pula penulis sampaikan kepada baginda Rasulullah
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan agama Allah yakni agama Islam
dan diwariskan-Nya kepada kita agar kita senantiasa memiliki pedoman dalam menjalankan
kehidupan kita, InsyaAllah. Dan juga penulis berterima kasih kepada Ibu Yani
Maidelwita,SKM, M. Biomed, selaku Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan pada penulisannya.
penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .......................................................................................................3
2.2 Perumusan hipotesis........................................................................................4
2.3 Macam-macam hipotesis ................................................................................5
2.4 Karakteristik ....................................................................................................6
2.5 Tahap-tahap Pembentukan hipotesis secara umum ........................................7
2.6 Hubungan hipotesis dan teori..........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik terutama
peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun hipotesis. Untuk
menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu pada kriteria perumusan
hipotesis, bagaimana jenis-jenis hipotesis dalam penelitian, maupun pemahaman tentang
penelitian tanpa menggunakan hipotesis. Selain itu seorang peneliti juga harus
mengetahui bagaimana cara menguji hipotesis agar terhindar dari kekeliruan yang
mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
makalah ini akan membahas mengenai hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin
terjadi dalam pengujian hipotesis.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?
B. Bagaimana perumusan hipotesis ?
C. Apa macam-macam dari hipotesis ?
D. Apa karakteristik hipotesis ?
E. Bagaimana tahap-tahap pembentukan hipotesis secara umum ?
F. Apa hubungan hipotesis dan teori ?
2.1 Pengertian
Hipotesis berasal dari dua buah suku kata Hypo dan Thesis. Hipo berarti sebelum
sedangkan Thesis berarti pernyataan atau pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu
pernyataan yang pada waktu di ungkapkan belum di ketahui kebenarannya. Tetapi
mengungkapkan untuk di uji dalam pernyataan empiris. Hipotesis memungkinkan kita
menghubunhkan teori dengan pengamatan,atau pengamatan dengan teori. Hipotesis ini
mengemukakan sebuah pertanyaan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-
hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.
Tarap ketepatan prediksi itu akan sangat tergantung kepada tarap kebenaran dan
tarap ketepatan landasan teoritis yang mendasarinya. Sehingga apabila dasar teori yang di
terapkan kurang sehat (sound) maka akan melahirkan sebuah gipotesis yang di
prediksinya kurang tepat atau yang terjadi sebaliknya Hipotesis itu memiliki sebuah
fungsi.
Adapun fungsi hipotesis menurut Ary Donald adalah :
1. Hipotesis memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan
pengetahuan dalam satu bidang.
2. Hipotesis mengemukakan sebuah pernyataan tentang hubunhan dua konsep yang
secara langsung dapat di uji dalam penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada seorang yang melakukan penelitian.
4. Hipotesis dapat memberiakan keraguan pada penyusunan kesimpulan dalam
penelitian.
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa penggalian sumber-
sumber hipotesis dapat berasal dari:
1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang berkaitan dengan fenomena.
2. Wawasan dan pengertian yang mendalam tentang suatu fenomena.
3. Materi bacaan dan literatur yang valid.
4. Pengalaman individu sebagai suatu reaksi terhadap fenomena.
5. Data empiris yang tersedia.
6. Analogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan imajinasi yang berdasar pada
fenomena.
Hambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih banyak disebabkan
karena hal-hal:
1. Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang kerangka teori yang
jelas.
2. Kurangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan kerangka teori yang ada.
3. Gagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada untuk merumuskan kata-
kata dalam membuat hipotesis secara benar.
2.4 Karakteristik
1. Satu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan
benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil
penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika
hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian,
melainkan juga sukar diuji secara nyata.
2. Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus
memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
a) Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan
dinyatakan dalam proposisi-proposisi. Oleh sebab itu, hipotesis merupakan
jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan atau searah dengan
tujuan penelitian.
b) Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan
secara operasional. Aturan untuk, menguji satu hipotesis secaraempiris adalah
harus mendefinisikan secara operasional semua variabel dalam hipotesis dan
diketahui secara pasti variabel independendan variabel dependen.
c) Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan
memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti. Untuk
hipotesis deskriptif berarti hipotesis secara jelas menyatakan kondisi, ukuran,
atau distribusi suatu variabel atau fenomenanya yang dinyatakan dalam nilai-nilai
yang mempunyai makna.
d) Hipotesis harus bebas nilai. Artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan
preferensi subyektivitas tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti
halnya dalam hipotesis.
e) Hipotesis harus dapat diuji. Untuk itu, instrumen harus ada (atau dapat
dikembangkan) yang akan menggambarkan ukuran yang valid dari variabel yang
diliputi. Kemudian, hipotesis dapat diuji dengan metode yang tersedia yang dapat
digunakan untuk mengujinya sebab peneliti dapat merumuskan hipotesis
yang bersih, bebas nilai, dan spesifik, serta menemukan bahwa tidak
ada metode penelitian untuk mengujinya. Oleh sebab itu, evaluasi hipotesis
bergantung pada eksistensi metode-metode untuk mengujinya, baik
metode pengamatan, pengumpulan data, analisis data, maupun generalisasi.
f) Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk
kenyataan sebenarnya. Peneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan
yang sebenarnya. Peneliti harus memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di
antara variabel dalam istilah arah(seperti, positif dan negatif). Satu hipotesis
menyatakan bahwa X berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan
antara X dan Y dapat positif atau negatif. Selanjutnya, hubungan tidak bebas
dari waktu, ruang, atau unit analisis yang jelas. Jadi, hipotesis akan menekankan
hubungan yang diharapkan di antara variabel, sebagaimana kondisi di bawah
hubungan yang diharapkan untuk dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut,
teori menjadi penting secara khusus dalam pembentukan hipotesis yang dapat
diteliti karena dalamteori dijelaskan arah hubungan antara variabel yang akan
dihipotesiskan.
g) Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu
hipotesis yang memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara
variabel dibuat secara eksplisit.
Oleh karena teori berhubungan dengan hipotesis, merumuskan hipotesis akan sulit
jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti, tidak
mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian, atau tidak memiliki
kemampuan untuk menggunakan teori yang ada. Kemudian, karena dasar penyusunan
hipotesis yang reliabel dan dapat diuji adalah teori, tingkat ketepatan hipotesis dalam
menduga, menjelaskan, memprediksi suatu fenomena atau peristiwa atau hubungan antara
fenomena yang ditentukan oleh tingkat ketepatan atau kebenaran teori yang digunakan
dan yang disusun dalam kerangka teoritis. Jadi, sumber hipotesis adalah teori
sebagaimana disusun dalam kerangka teoritis. Karena itu, baik-buruknya suatu hipotesis
bergantung pada keadaan relatif dari teori penelitian mengenai suatu fenomena
sosial disebut hipotesis penelitian atau hipotesis kerja. Dengan kata lain, meskipun lebih
sering terjadi bahwa penelitian berlangsung dari teori ke hipotesis (penelitian deduktif),
kadang-kadang sebaliknya yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipotesis berasal dari dua buah suku kata Hypo dan Thesis. Hipo berarti sebelum
sedangkan Thesis berarti pernyataan atau pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu
pernyataan yang pada waktu di ungkapkan belum di ketahui kebenarannya. Tetapi
mengungkapkan untuk di uji dalam pernyataan empiris. Hipotesis memungkinkan kita
menghubunhkan teori dengan pengamatan,atau pengamatan dengan teori. Hipotesis ini
mengemukakan sebuah pertanyaan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-
hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.
Martono Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif; Analisis Isi dan Analisis Data
Skunder. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Setiawan Ari, Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Nuha Medika. Bantul,
Yogyakarta.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sukmadinata, Nana. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
https://www.scribd.com/hipotesis/metodologipenelitian
staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/Hipotesis.pdf