Anda di halaman 1dari 42

KATA SAMBUTAN

DIREKTUR RSKG NY.R.A. HABIBIE BANDUNG

Asslamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya atas ridho dan perkenan
Nya pada hari yang berbahagia ini kami dapat menghantarkan Buku Saku
Standar Akreditasi RSKG Ny.R.A. Habibie Bandung.

Buku saku ini memuat uraian tentang standar standar


pelayanan rumah sakit yang terakreditasi secara internasional, meliputi
Standar Pelayanan yang berfokus pada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah
dengan Sasaran Millenium Development Goals (MDGs).

Informasi tentang standar standar pelayanan rumah sakit yang diberikan dalam
buku ini diharapkan dapat menjadi acuan praktis dalam penerapannya oleh seluruh pegawai
dan peserta didik di RSKG Ny.R.A. Habibie. Buku saku ini sewaktu waktu perlu ditinjau
kembali untuk disempurnakan sesuai dengan perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi kedokteran.

Kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya


kepada semua pihak yang telah terlibat dalam memberikan kontribusinya dalam penyusunan
buku saku ini.

Akhirnya samoga Buku Saku Standar Akreditasi RSKG Ny.R.A. Habibie ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Januari 2017


Direktur Utama
RSKG Ny.R.A. Habibie

Dr. Qania Mufliani, MM

1 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


KATA SAMBUTAN

KETUA TIM PELAKSANAN AKREDITASI RSKG NY.R.A. HABIBIE BANDUNG

Asslamualaikum Wr.Wb

Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu


pelayanan Rumah Sakit maka fungsi pelayanan RSKG Ny.R.A. Habibie
secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih bermutu,
efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien, keluarga
maupun masyarakat. Perlu disadari bahwa fokus utama pelayanan rumah
sakit saat ini adalah menuju pada pemunahan sasaran keselamatan pasien.

Upaya peningkatan mutu pelayanan yang bertujuan memenuhi sasaran keselamatan


pasien ini harus mengacu pada standar pelayanan rumah sakit yang terakreditasi secara
internasional dimana visi RSKG Ny.R.A. Habibie adalah sebagai Center of Excellent untuk
pelayanan kesehatan ginjal di Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan sistem akreditasi yang sebagian besar


mengacu pada Joint Commission International (JCI), serta dilengkapi dengan program prioritas
nasional berupa program Millenium Development Goals (MDGs) yang meliputi PONEK, HIV
dan TB DOTS dan standar standar yang berlaku di Kementerian Kesehatan RI.

Guna mempermudah pemahaman dan aplikasi pelaksanaan standar akreditasi maka


secara garis besar hal hal yang menjadi acuan praktis dalam pelayanan tercantum dalam
buku saku ini, yang disusun bersama oleh kelompok kerja (POKJA) terkait dalam Tim Akreditasi
RSKG Ny.R.A. Habibie. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kontributor dan semua
pihak yang telah membantu hingga tersusunnya buku saku ini. Semoga buku saku ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pegawai dan peserta didik di RSKG Ny.R.A. Habibie Bandung.

Wassalam
Ketua Tim Pelaksana Akreditasi

DR. Yofi Sjarkani, SE.,MM

2 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah visi,misi,motto, nilai VISI :
dan janji pelayanan RSKG ?
Sebagai Center of Excellent untuk pelayanan
kesehatan ginjal Indonesia .

Vision :
As a Center of Excellence for health services kidneys
Indonesia

MISI :

1. Memberikan pelayanan dengan standar


mutu tinggi dan harga terjangkau
2. Meningkatkan sarana dan prasarana
penunjang yang berkualitas dan memadai.
3. Membantu pasien yang tidak mampu
melalui subsidi silang .
4. Melaksanakan pelayanan secara profesional,
didasari nilai pengabdian dan kekeluargaan.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dibidang kesehatan ginjal melalui
pendidikan dan kekeluargaan.
6. Menjadikan RS. Khusus Ginjal Ny. R.A
Habibie sebagai pusat pelatihan , penelitian
dan pengembangan dibidang kesehatan
ginjal .

Mission :
1. Providing services with high quality
standards and at reasonable prices.
2. Improve the facilities and infrastructure
quality and adequate.
3. Helping patients who are unable through
cross subsidies.
4. Implement a professional service, based on
the value of dedication and kinship.
5. Improve the quality of human resources in
the field of kidney health through education
and kinship.
6. Make RSKG Ny.R.A. Habibie as a center for
training, research and development in the

3 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


field of kidney health.

MOTO :

Feeling at home ( Nyaman seperti dirumah


sendiri )

NILAI NILAI : PRIMA

P : Profesional

Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan


dengan
Kualiatas yang terbaik ( prima ) disertain
kompetensi dalam
Disiplin ilmu yang melandasinya

R : Respek

Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila


dilandasi
oleh rasa saling hormat menghormati antara
anggota tim pemberi
pelayanan . Pelayanan yang prima tidak hanya
ditentukan oleh satu
profesi , tetapi oleh semua yang terlibat dalam tim
pelayanan. Keberadaan
profesi profesi tersebut pada hakekatnya saling
melengkapi

I : Integritas

Bertindak konsisten sesuai dengan nilai nilai dan


kebijakan organisasi serta kode etik profesi

M : Manusiawi

Menganggap setiap individu / manusia sebagai


makhluk ciptaan Tuhan yang mulia . Oleh karena itu
harkat dan martabat mereka harus bdijunjung tinggi

A : Amanah

Melaksanakan dengan sungguh sungguh (


akuntabel ) segala hal yang dipercayakan oleh
4 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
negara dan masyarakat khususnya dalam
memberikan pelayanan , pendidikan , penelitian
masyarakat

JANJIAN LAYANAN : SIGAP


S : Senyum,sapa,salam,sopan,dan
santun (5s)
I : Inovatif dalam berkarya
G : Gelorakan semangat prima
A : Amanah menjaga keselamatan
pasien
P : Peduli,perhatian, dan perasaan

2. Apa arti logo RSKG?

SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP )


International Patient safety Goals ( IPSG )
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang anda Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
ketahui tentang (Acuan : Peraturan Menkes RI No.1691/menkes/Per/VIII/2011)
sasaran Ketepatan Identifikasi Pasien;
keselamatan Peningkatan komunikasi yang efektif;
pasien di rumah Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
sakit? Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
Pengurangan risiko pasien jatuh.

2. Bagaimana Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas
prosedur di pasien.
rumah sakit Ada 2 cara identifikasi yaitu menggunakan NAMA PASIEN dan
dalam Tanggal Lahir.
mengidentifikasi Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi
pasien? kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan
tetap memperhatikan data pada gelang identitas pasien.
3. Kapan dilakukan Saat pemberian obat.
proses verifikasi Saat pemberian transfusi darah.
identitas Saat pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium dan
pasien? pemeriksaan radiologi.
Saat dilakukan tindakan medis.
4. Gelang Gelang identitas
identifikasi apa - Pasien laki laki : BIRU
saja yang - Pasien perempuan : MERAH MUDA

5 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


digunakan di Gelang pasien risiko jatuh : KUNING
rumah sakit? Gelang alergi : MERAH
Gelang berisi identitas : NAMA PASIEN, TANGGAL LAHIR dan
NOMOR REKAM MEDIS
5. Bagaimana SPO Pemasangan gelang identifikaasi pasien
prosedur
pemasangan
gelang
identifikasi?
6. Dapatkah anda a. Teknik SBAR, berlaku untuk semua petugas kesehatan yang
menjelaskan melakukan pelaporan/serah terima pasien kepada Dokter
tentang cara Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan atua saat pergantian
komunikasi petugas :
yang efektif di Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
ruang Background : Informasi penting yangberhubungan dengan
perawatan? kondisi pasien terkini.
Asseeement : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini.
Recommendation : apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah pasien saat ini.
b. Teknik TbaK (Komunikasi Verbal) berlaku untuk semua petugas
kesehatan yang melakukan dan menerima perintah verbal atau
melalui telepon :
TulisBaca kembali Konfirmasi ulang terhadap perintah yang
diberikan. Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi
tanggung jawab dokter ruangan yang bertugas.
7. Apa saja yang Obat obatan yang termasuk dalam golongan yang perlu diwaspadai
termasuk obat antara lain :
obat yang perlu Elektrolit pekat : KCI, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 3%
diwaspadai Obat obatan narkotika, sitotoksik (Lihat Lampiran)
(high alert NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/LASA (Look Alike Sound
medication) Alike)
dirumah sakit? Pengelolaan :
KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 3% tidak boleh disimpan di
ruang perawatan kecuali di Unit Perawatan Intensif (ICU), Unit
High Care dan IGD. Ruangan ruangan tersebut harus
memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan dilokasi dengan
akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang. Di instalasi
Farmasi golongan obat tersebut diletakan di tempat tersendiri.
Obat diberi penandaan/label yang jelas :
o Stiker berwarna MERAH bertuliskan High Alert
o Stiker berwarna KUNING bertuliskan LASA
o Stiker berwarna UNGU dan berlogo khusus, untuk golongan
sitotoksik.
Pemberian dan penyimpanan harus dilaksanakan sesuai panduan.
Daftar nama obat yang perlu diwaspadai lihat lampiran.
6 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
8. Tahukah anda Langkah :
bagaimana 1. Check in yaitu saat pasien sampai di area penerimaan pasien
prosedur dilakukan konfirmasi pemeriksaan identitas pasien, jenis operasi,
checklist kelengkapan data penunjang operasi serta Surat Ijin Operasi (SIO),
keselamatan Surat Ijin Anestesi (SIA) dan Informed Consent yang sudah diisi
operasi? lengkap. Dilakukan oleh perawat yang bertugas diarea
penerimaan pasien.
2. Sign indilakukan dilakukan dikamar operasi sasaat sebelum
induksi anestesi meliputi jenis operasi, kelengkapan data
penunjang operasi, jenis anestesi.
3. Time out dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum insisi adalah
meliputi konfirmasi identitas pasien, penandaan area operasi,
penayangan pemeriksaan penunjang, pemberian antibiotika
profilaksis bila diperlukan, jenis operasi yang akan dilakukan.
4. Sign out dilakukan setelah operasi selesai dan sebelum menutup
luka, berupa konfirmasi secara verbal tindakan yang sudah
dilakukan, kelengkapan kasa, instrumen, alat tajam serta
kelengkapan spesimen.
5. Check Out, serah terima pasien dari perawat anestesi kepada
perawat ruangan di ruangan pemulihan
Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh perawat
sirkuler (Circulating Nurse) dan diikuti oleh operator, dokter
anestesi, perawat anestesi.
9. Bagaimanakan Semua petugas di RSUP Dr. Hasan Sadikin, melakukan 6 LANGKAH
standar kebersihan tangan pada 5 momen yang telah ditentukan, yakni :
prosedur cuci Sebelum kontak dengan pasien
tangan yang Sesudah kontak dengan pasien
benar di rumah Sebelum tindakan asepsis
sakit? Sesudah terkena cairan tubuh pasien
Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Ada 2 cara cuci tangan yaitu :


1. HANDRUB dengan antiseptik berbasis alkohol waktu : 20 30
detik

6 LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN EFEKTIF DENGAN


MENGGUNAKAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL

RATAKAN ANTISEPTIK BERBASIS


ALKOHOL DENGAN KEDUA
TELAPAK TANGAN SELAMA 3
HITUNGAN
1.

7 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


GOSOK PUNGGUNG TANGAN
KANAN DENGAN TELAPAK
TANGAN KIRI DENGAN JEMARI
SALING MENJALIN DAN
2. SEBALIKNYA SELAMA 3 HITUNGAN

GOSOK KEDUA TELAPAK TANGAN


DENGAN JEMARI SALING
MENYILANG SELAMA 3 HITUNGAN

3.

GOSOK PUNGGUNG JEMARI


DENGAN TELAPAK TANGAN
DALAM POSISI SALING MENGUNCI
SELAMA 3 HITUNGAN
4.

GENGGAM IBU JARI TANGAN KIRI


DENGAN TANGAN KANAN
KEMUDIAN GOSOK SECARA
MEMUTAR DAN SEBALIKNYA
5. SELAMA 3 HITUNGAN

GOSOKAN MEMUTAR UJUNG


JEMARI TANGAN KIRI PADA
TELAPAK TANGAN KANAN DAN
SEBALIKNYA SELAMA 3 HITUNGAN
6.

Sumber : WHO on Hand Hygiene in Healthcare, tahun 2009.

2. Handwash dengan sabun dan air mengalir waktu : 40 60 detik

8 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


Sumber : WHO 2009
Keterangan
Untuk cuci tangan menggunakan sabun, setelah tangan dibilas
dikeringkan menggunakan kertas tissue / handuk sekali pakai.
10. Bagaimanakah Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal pasien
cara mengkaji dengan menggunakan metode pengkajian risiko jatuh yang telah
pasien risiko ditetapkan oleh RSKG Ny.R.A. Habibie. Penilaian risiko jatuh pada
jatuh? pasien anak menggunakan skala HUMPTY DUMPTY, pada pasien
dewasa menggunakan skala MORSE. Pengkajian tersebut
dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih
lanjut.
Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING di
pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau
keluarga maksud pemasangan gelang tersebut.
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai
hasil penilaian risiko jatuh pasien dan jika terjadi perubahan
kondisi pasien atau pengobatan.

Lihat SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risiko jatuh

HUMPTY DUMPTY, penilaian kejadian risiko jatuh pada anak

Parameter Kriteria Skor


Di bawah 3 tahun 4
3-7 tahun 3
Umur
7-13 tahun 2
>13 tahun 1
Laki laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan Neurologi 4
Diagnosa Perubahan dalam oksigensi ( Masalah 3
Saluran Napas, Dehidrasi, Anemia,
9 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
Anoreksia, Sinkop / sakit kepala, dll)
Kelainan Psikis / Perilaku 2
Diagnosis Lain 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi 4
anak
Pasien menggunakan alat bantu atau box 3
Faktor Lingkungan
atau mebel
Pasien berada di tempat tidur 2
Di luar ruang gawat 1
Respon Terhadap Dalam 24 jam 3
Operasi/Obat
Dalam 48 jam 2
Penenang/Efek
Anestesi >48 jam 1
Bermacam macam obat yang 3
digunakan : obat sedative (kecuali pasien
ICU yang menggunakan sedasi dan
paralisasi), Hipnotik, Barbiturat,
Penggunaan Obat
Fenotiazin, Antidepresan,
Laksans/Diuretika, Narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
TOTAL

Tanggal : Skor 7 11 : Risiko


Rendah untuk jatuh
Nama :
Skor 12 : Risiko Tinggi
No Rekam Medik :
untuk jatuh
Umur :
Skor Minimal : 7
DPJP / PPDS :
Skor Maksimal : 23

PROTOKOL PENCEGAHAN PASIEN JATUH PADA PASIEN ANAK :


Standar Risiko Rendah (Skor 7 11) :
1. Orientasi ruangan
2. Posisi tempat tidur rendah dan ada remnya
3. Ada pengaman / pagar samping tempat tidur. Mempunyai
luas tempat tidur yang cukup untuk mencegah tangan dan
kaki atau bagian tubuh lain tejepit
4. Menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien yang
dapat berjalan
5. Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi & bantu bila
dibutuhkan
6. Akses untuk menghubungi petugas kesehatan mudah
dijangkau. Terangkan kepada pasien mengenai fungsi alat
tersebut
7. Lingkungan harus bebas dari peralatan yang mengandung
risiko
10 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
8. Penerangan lampu harus cukup
9. Penjelasan pada pasien dan keluarga harus tersedia
10. Dokumen pencegahan pasien jatuh ini harus berada pada
tempatnya.
Standar Risiko Tinggi (Skor 12) :
1. Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning
2. Terdapat tanda peringatan pasien risiko jatuh
3. Penjelasan pada pasien atau orang tuanya tentang protocol
pencegahan pasien jatuh
4. Cek pasien minimal setiap satu jam
5. Temani pasien saat mobilisasi
6. Tempat tidur pasien harus disesuaikan dengan
perkembangan tubuh pasien
7. Pertimbangkan penempatan pasien yang perlu perhatian
diletakan dekat nurse station
8. Perbandingan pasien dengan perawat 1:3, libatkan keluarga
pasien sementara perbandingan belum memadai
9. Evaluasi terapi yang sesuai. Pindahkan semua peralatan
yang tidak dibutuhkan keluar ruangan
10. Pencegahan pengamanan yang cukup, batasi ditempat tidur
11. Biarkan pintu terbuka setiap saat kecuali pada pasien yang
membutuhkan ruang isolasi
12. Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang rendah
kecuali pada pasien yang ditunggu keluarga
13. Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus
didokumentasikan.

SKALA MORSE, penilaian kejadian risiko jatuh pada pasien dewasa.


NO RISIKO SKALA SKOR
Riwayat jatuh, yang baru atau Tidak 0
1
dalam 3 bulan terakhir Ya 25
Tidak 0
2 Diagnosis medis Sekunder >1
Ya 15
Alat bantu jalan :
a. Bed Rest / dibantu 0
3
b. Penopang tongkat / walker 15
c. Furnitur 30
Tidak 0
4 Memakai terapi heparin lock/IV
Ya 25
Cara berjalan / berpindah
a. Normal/bed rest/ mobilisasi 0
5
b. Lemah 15
c. Terganggu 30
6 Status mental

11 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


a. Orientasi sesuai kemampuan
0
diri
b. Lupa keterbatasan diri 15

Tingkat Risiko Skor Morse Tindakan


Risiko Tinggi >51 Lakukan intervensi jatuh risiko
tinggi
Risiko Rendah 25 - 50 Lakukan intervensi jatuh
staandar
Tidak berisiko 0 - 24 Perawatan yang baik

CARA MELAKUKAN PENILAIAN :


1. Riwayat Jatuh :
Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan saat
ini, atau jika ada riwayat jatuh fisiologis karena kejang atau
gangguan gaya berjalan menjelang dirawat
Skor 0 bila tidak pernah jatuh
Catatan : bila pasien jatuh untuk pertama kali, skor langsung
2
2. Diagnosis Sekunder :
Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam status
pasien
Skor 0 jika tidak
3. Bantuan Berjalan :
Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat bantu / dibantu,
menggunakan kursi roda, atau tirah baring dan tidak dapat
bangkit dari tempat tidur sama sekali
Skor 15 jika pasien menggunakan kruk, tongkat atau walker
Skor 30 jika pasien berjalan mencengkram furniture untuk
topangan
4. Menggunakan Infus :
Skor 20 jika pasien di infus
Skor 0 jika tidak
5. Gaya Berjalan / Transfer :
Skor 0 jika berjalan normal dengan ciri berjalan dengan
kepala tegak, lengan terayun bebas disamping tubuh, dan
melangkah tanpa ragu ragu
Skor 10 jika berjalan lemah, membungkuk tapi dapat
mengangkat kepala saat berjalan tanpa kehilangan
keseimbangan. Langkah pendek pendek dan mungkin
diseret.
Skor 30 jika gaya berjalan terganggu, pasien mengalami
kesulitan bangkit dari kursi, berupaya bangun dengan

12 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


mendorong lengan kursi atau dengan melambung. Kepala
tertunduk, melihat ke bawah. Karena keseimbangan pasien
buruk, beliau menggenggam furniture, orang, atau alat
bantu jalan dan tidak dapat berjalan tanpa bantuan
6. Status Mental :
Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan berjalan
normal. Tanyakan pada pasien, Apakah Bapak dapat pergi
ke kamar mandi sendiri atau perlu bantuan? jika jawaban
pasien menilai dirinya konsisten dengan kemampuan
ambulasi, pasien dinilai normal.

Intervensi Jatuh Standar :


1. Tinkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi.
2. Keselamatan lingkungan : hindari ruangan yang kacau
balau, dekatkan bel dan telepon, biarkan pintu terbuka,
gunakan lampu malam hari serta pagar tempat tidur.
3. Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2
jam): tawarkan ke belakang (kamar kecil) secara teratur.
4. Edukasi perilaku yang lebih aman saat jauh atau transfer.
5. Gunakan alat bantu jalan (walker, handrail).
6. Anjurkan pasien menggunakan kaus kaki atau sepatu yang
tidak licin.

Intervensi Jatuh Risiko Tinggi :


1. Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning.
2. Intervensi jatuh standar.
3. Strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh yang lebih
detil seperti analisa cara berjalan sehingga dapat
ditentukan intervensi spesifik seperti menggunakan terapi
fisik atau alat bantu jalan jenis terbaru untuk membantu
mobilisasi.
4. Pasien ditempatkan dekat nurse station.
5. Handrail mudah dijangkau pasien dan kokoh.
6. Siapkan dijalan keluar dari tempat tidur : alat bantu jalan,
komod.
7. Lantai kamar mandi dengan karpet anti slip, serta anjuran
menggunakan tempat duduk di kamar mandi saat pasien
mandi
8. Dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien.
9. Jangan tinggalkan pasien sendiri di kamar, samping tempat
tidur atau toilet.

13 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
Patient and Family Rights (PFR)
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tahukah anda RSKG Ny.R.A. Habibie bertanggung jawab untuk melindungi dan
tentang mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI No.44
bagaimana hak Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu :
pasien di rumah
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib
sakit?
dan peraturan yang berlaku dirumah sakit.
b. Pasien berhak mendapat informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil,
jujur dan tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu
sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional.
e. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang efektif
dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi.
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan
yang didapatkan.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin
Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data data medisnya.
j. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasiyang mungkin terjadi
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
k. Pasien berhak memberkan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya.
l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu
pasien lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan dirumah sakit.

14 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas
perilaku rumah sakit terhadap dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang
tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut rumah sakit
apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melaluimedia cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
2. Bagaimana Persetujuan tindakan kedokteran(acuan : manual persetujuan
prosedur tindakan kedokteran dari konsil kedokteran indonesia)
pemberian
informed consent
kepada pasien &
keluarga?

Siapa yang Pernyataan persetujuan (informed consent) dari pasien didapat


mmberikan melalui suatu poses yang ditetapkan rumah sakit dan
informed dilaksanakan oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien)
consent? dalam bahasa yang dipahami pasien.

Apa saja yang Lihat SPO pemberian informed consent


diinformasikan Informed consent diperoleh sebelum operasi, tindakan anestesi,
saat informed penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta
consents? pengobatan lain yang beresiko tinggi.
Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien
dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup
tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari
DPJP
Informed consent memberikan informasi tentang : diagnosis
kerja, diagnosis banding, tindakan kedokteran, indikasi tindakan,
prosedur tindakan, tujuan, komplikasi, prognosis, alternatif &
risiko.
3. Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutin dan
mendapatkan atas permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan
informasi kerohanian akan mengisi formulir permintaan pelayanan
pelayanan kerohanian, selanjutnya perawat akan menghubung petugas
kerohanian RS? terkait sesuai daftar yang ada.

Lihat SPO pelayanan kerohanian

15 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


4. Bagaimana RS Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana antar pasien
melindungi akan dibatasi dengan tirai.
kebutuhan privasi
pasien? Lihat SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien
5. Bagaimana RS Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas :
melindungi pasien pelecehan seksual, pemukulan, penelantaran dan pemaksaan
dari kekerasan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh penunggu
fisik? /pengunjung pasien maupun petugas.
Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan
pemaksaan fisik (seperti pengekangan) sesuai standar medis dan
etika rumah sakit yang berlaku.
Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal
tersebut.
Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah
sakit harus menggunakan tanda pengenal berupa gelang
identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name tag
karyawan.

Lihat SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik


6. Bagaimana Lihat SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
prosedur
melindungi barak
milik pasien?
7. Apa yang Rumah sakit mengormati hak pasien untuk menolak pelayanan
dilakukan RS jika resusitasi.
pasien menolak / Keputusan untuk tidak melakukan Resusitasi Jantung Paru(RJP)
menghentikan harus dicatat dalam rekam medis pasien dan di formulir do not
tindakan? resuscitate (DNR). Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan
disimpan di rekam medis pasien.
Alasan diputuskannya tindakan DNR dan keluarga yang terlibat
dalam pengambilan keputusan harus dicatat di rekam medis
pasien dan formulir DNR yang dilengkapi dengan tandatangan
serta nama jelas keluarga. Keputusan harus dikomunikasikan
kepada semua orang yang terlibat dalam aspek perawatan
pasien.

Lihat SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan

16 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)
Patient and Family Education (PFE)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Siapa yang Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan
memberikan keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan
edukasi kepada dikoordinasi oleh Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran
pasien & keluarga
?
2 Bagaimana Lihat SPO Pemberian informasi atau edukasi
prosedur
pemberian
informasi atau
edukasi kepada
pasien & keluarga
?
3 Bagaimana cara Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima
Anda mengetahui dan memahami edukasi yang diberikan .
pencapaian
keberhasilan Lihat SPO Pemberian informasi atau edukasi
edukasi yang
diberikan ?
4 Apa bukti edukasi Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau
telah diberikan keluaraga
kepada pasien? Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian
edukasi yang ditandatangani oleh pemberi edukasi dan
penerima edukasi .

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)


Quality Improvement and Patient Safety (QPS)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Dapatkah anda Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) , Kejadian
menejelaskan Nyaris Cedera (KNC) , Kejadian Tidak Cedera (KTC) , KPC (Kondisi
jenis-jenis Potensial Cidera ) dan Kejadian Sentinel.
insiden?
KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien
KNC adalah insiden nyaris cedera
KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien ,
tetapi tidak timbul cedera
KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden

17 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


Kejadian Sentinel adalah suatu Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius; baisanya dipakai untuk kejadian
yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah

Jenis Kejadian Sentinel:


o Kematian tidak terduga dan terkait dengan perjalanan
alamiah atau kondisi yang mendasari penyakitnya.
Contoh bunuh diri
o Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen
yang tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
o Salah lokasi,salah prosedur, salah pasien operasi
o Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama
orang yang bukan orang tuanya.

2 Bagaimana Bila terjadi insiden segera melapor dan mengisi formulis sesuai
prosedur insiden yang terjadi, ada 2 macam formulir:
pelaporan - Formulir KTD/KNC/KTC dan Sentinel
insiden? - Formulir KPC

18 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
UNIT/
KKP
DEPT/ Atasan Langsung Unit TIM KP RS DIREKSI
PERSI
INST

INSID Laporan
EN Kejadian
(KTD/ (2x24 jam)
KNC)

Atasan
Langsung

Gra

Tangani
segera

Biru Merah
Hijau Kunin
g

Investigasi
Sederhana

Lapora
Rekomendas n
i kejadi
an
hasil
investi
gasi

Analis
a
Regra

RCL

Fee
d pembela
Bac jaran Laporan Lapor
k rekomen an

ke dasi

19 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)

Access to Care and Contonuity of Care (ACC)

NO. PERTANYAAN JAWABAN


1 Bagaimana Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan
prosedur skrining apakah pasien dapat dilayani oleh RS.
di IGD? Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klik
atau diagnostik imajing sebelummya.

Lihat SPO Skrining Pasien


2. Bagaimana
Lihat SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
prosedur
penerimaan pasien Lihat SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
rawat inap dan
rawat jalan?
3. Bagaimana Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk
prosedur triase? memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.
4. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di dalam rumah sakit?

TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT

PETUGAS
PASIEN KRITERIA PASIEN
PENDAMPING

DERAJAT Perawat pelaksana dan Pasien yang dapat terpenuhi


0 atau Tenaga Pekarya yang kebutuhannya dengan ruang rawat biasa
terlatih BLS atau PPGD dengan Hemodinamik stabil
DERAJAT Perawat pelaksana atau Pasien dengan resiko perburukan kondisi,
1 dokter atau pasien yang menjalani perawatan di
HCU yang sudah memungkinkan untuk
perawatan di ruang perawatan biasa
dengan sarana ruang perawatan
DERAJAT Perawatan lanjutan atau Pasien membutuhkan observasi /
2 dokter dengan intervensi lebih ketat, termasuk
kompetensi penanganan penanganan kegagalan atau system organ
pasien kritis/ Advance Life atau perawatan pasca operasi besar
Support
DERAJAT Dokter anestesi dan Pasien yang membutuhkan bantuan
3 perawat penyelia dengan pernafsan lanjut (advance Respiration
kemampuan Advance Life support) atau bantuan pernafasan dasar
Support (basic respiratory support) dengan
dukungan / bantuan pada minimal 2
sistem organ, termasuk pasien-pasien

20 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


yang membutuhkan penanganan
kegagalan multi organ

TRANSER ANTAR RUMAH SAKIT

PERALATAN
PETUGAS KETERAMPILAN YANG UTAMA
PASIEN
PENDAMPING DIBUTUHKAN DAN JENIS
KENDARAAN
DERAJAT 0 Petugas bantuan hidup dasar (BHD) kendaraan High
Ambulan Dependency Service
(HDS)/ Ambulan
DERAJAT 1 Petugas bantuan hidup dasar, Kendaraan HDS/
Ambulan dan pemberian oksigen, Pemberian ambulan, oksigen,
perawat obat-obatan, Keterampilan suction, tiang infus
perawatan trakeostomi dan
portabel, Infus
suction (PPGD basic 2 atau
Emergency Nurshing Basic 2/ pump dengan
Intermediate Level) baterai, oksimetri
DERAJAT 2 Dokter, Perawat Semua keterampilan di atas, Ambulan, semua
dan petugas ditambah: peralatan di atas,
ambulans Penggunaan Alat pernapasan, ditambah: monitor
bantuan hidup lanjut,
EKG dan tekanan
penggunaan kantong
pernapasan (bag-valve mask), darah dan
penggunaan defibillator, defibrillator bila
penggunaan monitor intensif diperlukan
DERAJAT 3 Dokter, Perawat Dokter: Albulan lengkap/
dan petugas Keterampilan bantuan hidup AGD Gawat
ambulan dasar dan lanjut Darurat, monitor
(GELS/ACLS/ATLS)
EKG portabel yang
Harus mengikuti pelatihan
untuk transfer pasien dengan lengkap, ventilator
sakit berat/ kritis dan peralatan
Perawat: transfer yang
Keterampilan bantua hidup memenuhi standar
dasar dan lanjut (PPGD Basic 2/ minimal.
Emergency Nurshing
Intermediate Level)
Harus mengikuti pelatihan
untuk transfer pasien dengan
sakit berat/ kritis
5. Bagaimana prosedur Dalam 48 jam setelah pasien masuk, perawat akan
pemulangan pasien? membuat discharge planning pasien yang mencakup
beberapa topik dan kriteria tentang bagaimana
pasien akan dirawat setelah pulang. Hal ini
didokumentasikan di formulir pengkajian awal
keperawatan rawat inap.
21 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
ASESMEN PASIEN (AP)

Assesment of Patients (AOP)

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST
prosedur (Malnutrition Universal Screening Tool) untuk mengidentifikasi
pengkajian gizi dan menetalaksana pasien dewasa yang mengalami gizi buruk,
pasien dirumah kurang gizi atau obesitas.
sakit?
2 Bagaimana Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants Pain Scale
prosedur (NIPS) untuk usia < 1 tahun, FLACCS untuk usia 1-3 tahun, Wong
pengkajian nyeri Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale
dirumah sakit? untuk dewasa.

PELAYANAN PASIEN (PP)


Care of Patients (COP)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi
penyimanan, resiko kontaminasi dan pembusukan.
penyajian dan
pendistribusian Makanan didistribusikan secara tepat waktu dan memenuhi
makanan kepada permintaan
pasien?
SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian Makanan
2 Bagaimana prosedur Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir
penanganan pasien- kehidupan.
pasien dalam tahap
terminal? SPO Pelayanan Pasien Terminal
3 Apa sajakah Formulir reaksi transfusi yang harus diisi ada/tidak
kelengkapan labu terjadi reaksi transfusi
darah pada saat Formulir permintaan darah HARUS isi lengkap.
diterima? Setelah diisi dikembalikan ke bank darah
4 Bagaimana cara PRC, WRC, FFP yang sudah cair disimpan pada suhu 2-

22 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


menyimpan darah? 6 derajat celius
Trombosit Konsentrat disimpan pada suhu 22-24
derajat celsius (suhu ruangan)
5 Apakah boleh labu TIDAK BOLEH, karena dapat menyebabkan lisis. Darah akan
darah dikepit di hangat dengan sendirinya
ketiak?
6 Apakah yang harus Bawa labu darah sisa formulir reaksi transfusi ke bank darah
dilakukan bila terjadi
reaksi transfusi

MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)


Medication Management and Use (MMU)

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja daftra Daftar obat-obatan LASA ( Look a like Sound a like) / NORUM
obat-obatan yang (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip). Lihat SPO pengelolaan obat
termasuk dalam obatan
LASA/ NORUM?
Contoh obat look alike adalah obat-obatan dengan tampilan yang
mirip namun sebenarnya berbeda dosis (misalnya Amlodipin 5 mg
dan Amplodin 10 mg). Sementara contoh obat sound alike adalah
azithromycin dan erithromycin (terdengan mirip)
2 Bagaimana Obat-obatan high alert (kalium klorida 7,46% dalam ampul dan
kebijakan Natrium klorida 3% dalam kolf) hanya disimpan di ruangan rawat
penyimpanan intensif (ICU, NICU, HCU) Obat high alert tersebut diberi stiker
elektrolit pekat di high alert berwarna merah dan khusus untuk larutan elektrolit
RS? pekat juga diberi penandaan stiker yang bertuliskan elektrolit
pekat, harus diencerkan sebelum diberikan!.
3 Bagaimana Obat emergensi disimpan dalam troli/kit/ lemari
prosedur emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan selalu tersedia
pengelolaan obat dan harus diganti segera jika jenis dan jumlahnya sudah
emergensi RS? tidak sesuai lagi dengan daftar yang
ditempel/digantung/ ditrolit kit/ lemari emergensi.
Perbekalan farmasi dan penguncian troli tersebut
dikontrol per hari oleh petugas ruang perawatan
Troli akan diperiksa 1 bulan sekali oleh petugas
monitoring dan evaluasi instalasi farmasi untuk dilihat
kesesuaian perbekalan farmasi dengan daftar,
ketepatan penyimpanan dan tanggal kadaluwarsa.
4 Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan terjadinya
pelaporan medication error harus melaporkan kejadian tersebut ke kepala
insiden apabila unit kerja.
terjadi medical

23 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


error? SPO Pelaporan Insiden
5 Bagaimanakah Resep harus memenuhi kelengkapan:
kebijakan RS Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak
tentang dapat mengingat tanggal lahir), no rekam medik dan
persyaratan berat badan pasien (untuk pasien anak)
resep yang Nama dokter, tanggal penuliosan resep dan ruangan
lengkap? pelayanan
Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual
Menuliskan tanda R/pada setiap sediaan. Untuk nama
obat tunggal ditulis dengan nama generik. Untuk obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam Formularium,
dilengkapi dengan bentuk sediaan obat (contoh: 500
mg, 1 gram)
Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obatdan jumlah bahan obat (untuk bahan
padat: mikrogram, miligram, gram) dan untuk cairan:
tetes, mililiter, liter.
Pencampuran beberapa obt dalam satu sediaan tidak
dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk campuran
tersebut telah terbukti aman dan efektif
Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian). Untuk
aturan pakai jika perlu atau prn atau pro re nata,
harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari
Resep hanya boleh ditulis oleh dokter, dan DILARANG
dilakukan PENULISAN/ PENYALINAN (transcribling) ke
resep pleh petugas apotik atau siapapun

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI (MKI)

Management of Communication and Information (MCI)

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Tahukah anda singkatan RS telah mensosialisasikan standar singkatan dan simbol
dan simbol yang berlaku yang boleh digunakan dalam pelayanan
di rumah sakit?
2 Bagaimana cara RS Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa
melindungi berkas rekam yang diberikan kewenangan mengakses rekam medis
medis pasien dari klinis pasien adalah para praktisi kesehatan (DPJP,
kehilangan/kerusakan/ residen dan perawat) yang memberikan layanan kepada
penyalahgunaan? pasien tersebut

24 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)

Staff Qualification and Education (SQE)

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Dapatkah anda Uraian jabatan menjelaskan mengenai siapa, apa yang
menjelaskan harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana
uraian jabatan dikerjakan dan secara ringkas bagaimana
anda? mengerjakannya seusai dengan jabatan
Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian SDM, unti kerja
tempat bertugas dan salinannya harus dimiliki oleh
yang bersangkutan
Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis, Perawat,
Bidan mengerti dan dapat menerangkan kewenangan
klilkik sesuai dengan semester yang sedang ditempuh
Peserta Program Studi Profesi Dokter dan Program
Pendidikan lain yang berada dibawah supervisi,
mengerti batasan tugas dan tanggung jawab yang
harus dilakukan.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


Prevention and Control of Infections (PCL)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah RS Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
menerapkan telah menetapkan pemisahan pasien infeksius dan noninfeksius
pemisahan pasien sesuai dengan SPO penempatan pasien berdasarkan cara
infeksius dan penularan (airbone, droplet, dan kontak)
noninfeksius?
Bagaimanakah
sistem penetapan
pemisahan pasien
yang disarankan
dari PPI?
2 Apakah contoh Limbah medis infeksius, contohnya bekas balutan,
dari limbah medis sarung tangan bekas, botol bekas obat yang terkena
infeksius, limbah darah, potongan tubuh, sediaan darah, specimen
medis tajam, tubuh dll. Limbah medis dibuang ke tempat sampah
limbah non medis medis yang dilapisi KANTONG PLASTIK KUNING,
dan limbah radiasi Limbah medis tajam, contoh jarum suntik bekas, jarum
dan bagaimana infus, pisau bedah, dll. Limbah tersebut dibuang ke
cara CONTAINER KHUSUS yang tidak dapat tembus
pemeliharaannya? (puncture proof) dan tidak dapat digunakan ulang.

25 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


Limbah non medis, seperti kertas, sisa makanan, daun
daunan, dll dibuang ketempat sampah dengan
KANTONG PLASTIK WARNA HITAM
Limbah radiasi, dibuang ketempat sampah dengan
warna KANTONG PLASTIK MERAH.
3 Ada 2 jenis Dua jenis kewaspadaan isolasi:
kewaspadaan 1. Kewaspadaan standar.
isolasi, apa saja? 2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi.
4 Apakah yang Komponen kewaspadaan standar meliputi:
termasuk dalam - Cuci tangan
komponen - APD (sarung tangan, masker, pelindung mata & wajah,
kewaspadaan gaun/apron)
standar? - Penanganan Limbah dan benda tajam
- Pengendalian lingkungan
- Penyuntikan aman
- Etika batuk
- Prosedur lumbal punksi
- Peralatan perawatan pasien
- Penanganan Linen
- Kesehatan karyawan
- Penempatan pasien
5 Apakah yang Komponen kewaspadaan berdasarkan transmisi meliputi:
termasuk dalam Kewaspadaan penularan lewat udara.
komponen Kewaspadaan penularan lewat droplet.
kewaspadaan Kewaspadaan lewat kontak.
berdasarkan
transmisi?
6 Sebutkan 5 5 moment kebersihan tangan :
moment 1. Sebelum kontak dengan pasien.
kebersihan 2. Sebelum tindakan aseptik.
tangan. 3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien.
4. Setelah kontak dengan pasien.
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
7 Ada berapa cara Cara kebersihan tangan ada 2 :
kebersihan 1. Kebersian tangan menggunakan handrub (antiseptik
tangan? berbasis alkohol)
2. Kebersihan tangan menggunakan air mengalir dan
sabun.
8 Sebutkan langkah- Langkah-langkah cuci tangan menggunakan air mengalir dan
langkah cuci sabun:
tangan 1. Sebelum mencuci tangan, lepaskan cincin, gelang, serta jam
menggunakan air tangan yang dipakai.
mengalir dan 2. Basahi telapak tangan dengan air mengalir di wastafel.
sabun. 3. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh

26 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


permukaan tangan.
4. Kemudian lakukan gerakan 6 langkah mencuci tangan:
1) Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
2) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
3) Gosokkan kedua telapak tangan kanan dengan telapak
tangan kiri dengan jari-jari menyilang.
4) Gosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dengan
posisi jari saling mengunci.
5) Putar dan gosok ibu jari kiri dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
6) Kuncupkan jari-jari tangan kanan lalu gosokkan
memutar kearah ibu jari di atas telapak tangan kiri,
dan sebaliknya.
5. Setelah selesai, bilas kedua telapak tangan menggunakan air
mengalir di wastafel.
6. Keringkan dengan tissue towel sekali pakai sampai benar-
benar kering.
7. Matikan kran air di wastafel menggunakan tissue towel tadi.
8. Buang tissue towel ke tempat sampah non medis.
9. Lakukan cuci tangan selama 40-60 detik.

9 Sebutkan langkah- Langkah-langkah cuci tangan menggunakan antiseptik berbasis


langkah cuci alkohol (handrub):
tangan a) Tuangkan 3-5 cc antiseptik berbasis alkohol pada telapak
menggunakan tangan.
27 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
antiseptik b) Kemudian lakukan gerakan 6 langkah mencuci tangan:
berbasis alkohol 1) Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
(handrub) 2) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
3) Gosokkan kedua telapak tangan kanan dengan telapak
tangan kiri dengan jari-jari menyilang.
4) Gosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dengan
posisi jari saling mengunci.
5) Putar dan gosok ibu jari kiri dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
6) Kuncupkan jari-jari tangan kanan lalu gosokkan
memutar kearah ibu jari di atas telapak tangan kiri,
dan sebaliknya.
c) Setelah selesai keringkan kedua tengan tanpa menggunakan
tissue / lap pengering tangan.
d) Lakukan kegiatan cuci tangan selama 20-30 detik.

20-30 detik

dan tangan sudah bersih

10 Sebutkan langkah- Langkah-langkah etika batuk :


langkah etika 1. Menutup mukut dengan tissue (bila tidak ada tissue,
batuk saat batuk maka tutup dengan lengan atas bagian dalam).
dan bersin. 2. Buang tissue ke tempat sampah medis.
3. Lakukan langkah cuci tangan.
4. Bila batuk terus menerus, gunakan masker.
11 Apa yang harus Kuku pendek.
diperhatikan Tidak menggunakan cat kuku atau kuku buatan.
28 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
untuk menjaga Tidak menggunakan perhiasan.
kebersihan
tangan?
12 Apa saja yang 1. IDO (Infeksi Daerah Operasi)
termasuk dalam 2. ISK (Infeksi Saluran Kemih)
kategori kasus 3. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
infeksi di rumah 4. HAP (Hospital Acqured Pneumonia)
sakit? 5. VAP (Ventilator Acquired Pneumonia)
6. Phlebitis.
7. Dekubitus.
13 Apa yang harus 1. Tidak panik.
dilakukan apabila 2. Keluarkan darah dari daerah penusukan, tetapi tidak
tertusuk jarum? dengan cara dipencet-pencet.
3. Cuci di bawah air mengalir menggunakan sabun.
4. Segera lapor ke kepala ruangan atau ke tim PPI.
5. Tidak boleh menghisap dengan mulut.
14 Sebutkan jenis- 1. Sarung tangan (handschoon)
jenis APD yang a) Sarung tangan bersih.
ada di RSKG. b) Sarung tangan steril.
c) Sarung tangan rumah tangga.
2. Masker
3. Tutup kepala
4. Apron
5. Gown
6. Pelindung kaki (sandal tertutup, boots)

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


Facility Management and Safety (FMS)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana Bila terjadi situasi darurat (kebakaran,
prosedur evakuasi gempa bumi, acaman bom, dll) maka yang
di rumah sakit? harus dilakukan:
1. Hentikan semua pekerjaan
2. Tetap tenang jangan panik
3. Lepaskan Sepatu hak tinggi
4. Berjalanlah biasa dengan cepat,
jangan lari, ikuti jalur evakuasi menuju pintu
keluar
5. Bila berada dilantai atas gunakan
tangga darurat dan bantu untuk evakuasi pasien,
jangan menggunakan lift
6. Beritahu petugas lain/ tamu yang kebetulan berada di
ruang/ lantai tersebut untuk evakuasi bersama yang

29 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


lain
7. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap
menuju tangga darurat dengan mengambil nafas
pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak
untuk mneghindari asap, jangan berbalik arah karena
akan bertabrakan dengan orang-orang dibelakang anda
8. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka
tahanlah napas anda dan cepat menuju pintu darurat
9. Jangan kembali ke ruangan sebelum ada instruksi
bahwa situasi telah aman dari petugas keamanan
10. Setelah keadaan terkendali, Ketua Tim Kebakaran RSHS
bersama Kepala Instalasi KL-K3RS bertanggungjawab
melakukan koordinasi investigasi bersama kepala unit
kerja terkait maksimal 2x24 jam untuk dilaporkan
kepada direktur
11. Sesuai dengan SK Direktur RSHS No:
HK.02.05/E01/571/IV/2012 tentang Penetapan No
telepon dan Tempat Berkumpul Darurat di RSHS:
a. Nomor telepon situasi darurat adalah
pesawat 3210
b. Tempat berkumpul darurat (emergency
assembly point) adalah:
1. Lapangan Upacara RSHS
2. Area parkir Instalasi Rawat Jalan
3. Halaman Gedung Kemuning Jalan Rumah
Sakit
4. Area parkir Instalasi Gawat Darurat
5. Area halaman depan Gedung Utama RSHS,
Jalan Pasteur
2 Kode darurat

30 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


3 Bagaimana
prosedur
penggunaan Alat
Pemadam Api
Ringan (APAR)?

4 Bagaimana
prosedur [PELAPORAN INSIDEN DAN KECELAKAAN KERJA PADA
pelaporan insiden KARYAWAN DI RS]
dan kecelakaan
kerja pada
karyawan di RS?

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

31 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang anda Rumah sakit melkasanakan program PONEK (Pelayanan Obstetri
ketahui tentang Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk menurunkan angka
PONEK RS? kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu. Rumah sakit
membentuk Tim/Panitia PONEK untuk menjalankan program
PONEK RS
2 Apa yang anda Rumah sakit melakukan penanggulangan HIV/AIDS sesuai
ketahui tentang standar pelayanan bagi rujukan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)
penanggulangan melalui terlaksananya pelayanan VCT (Voluntary Counseling and
HIV/AIDS di RS? Testing), ART (Antiretroviral Therapy), PMTCT (Prevention
Mother to Child Transmision), Infekai Oportunistik (IO), ODHA
dengan faktor risiko IDU (Injecting Drug User) serta pelayanan
penunjang sesuai kebijakan. Rumah sakit membentuk
Tim/Paniitia HIV/AIDS
3 Apa yang anda Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB (Tuberculosis)
ketahui tentang sesuai dengan pedoman strategi DOTS (Direct Observe Therapy
TB-DOTS RS? Shortcourse). Rumah sakit membentuk Tim/Panitia TB DOTS
untuk menjalankan program TB DOTS RS.

Lampiran

DAFTRA OBAT HIGH ALERT

NAMA OBAT
NAMA OBAT LAIN NAMA OBAT
NO NAMA OBAT LAIN YANG
YANG MIRIP LAIN YANG MIRIP
MIRIP
1 ACTAPIN TAB 5 MG ACTAPIN TAB 10 MG
2 ACTOPLATIN INJ 150 ACTOPLATIN INJ 450
MG MG
3 ADRICIN INJ 10 MG ADRICIN INJ 50 MG
4 ALLOPURINOL TAB ALLOPURINOL TAB
100 MG 300 MG
5 AMDIXAL TAB 5 MG AMDIXAL TAB 10 MG
6 AMINOPLASMAL 5% AMINOPLASMAL 10%
INF INF
7 AMLODIPIN TAB 5 AMLODIPIN TAB 10
MG MG
32 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
8 AMLOGRIX TAB 5 MG AMLOGRIX TAB 10
MG
9 ANTIPRESTIN KAPS 10 ANTIPRESIN KAPS 20
MG MG
10 BETA-ONE TAB 2,5 BETA-ONE TAB 5 MG
MG
11 BREXEL INJ 20 MG BREXEL INJ 80 MG
12 CAMPTO INJ 40 MG CAMPTO INJ 100 MG
13 CAPTOPRIL TAB 12,5 CAPTOPRIL TAB 25 CAPTOPRIL TAB
MG MG 50 MG
14 CARBOPLATIN INJ 50 CARBOPLATIN INJ CARBOPLATIN
MG EBEWE 150 MG EBEWE INJ 450 MG
EBEWE
15 CARDACE TAB 2,5 MG CARDACE TAB 5 MG
16 CEALB 20% 50 ML CEALB 20% 100 ML
17 CLINDAMYCIN KAPS CLINDAMYCIN KAPS
150MG 300 MG
18 CONCOR TAB 2,5 MG CONCOR TAB 5 MG
19 CYCLOVID INJ 200 CYCLOVID INJ 500MG CYCLOVID INJ 1 G
MG
20 DEPAKOTE ER TAB DEPAKOTE ER TAB
250 MG 500 MG
21 DEXACAP TAB 12,5 DEXACAP TAB 25MG DEXACAP TAB 50
MG MG
22 DIVASK TAB 5 MG DIVASK TAB 10 MG
23 DOXORUBICIN INJ 10 DOXORUBICIN INJ 50
MG MG
24 DULCOLAX PED SUPP DULCOLAX ADULT
SUPP
25 EBETAXEL INJ 30 MG EBETAXEL INJ 100 EBETAXEL INJ
MG 300 MG
26 ECLID KAPS 50 MG ECLID KAPS 100MG
27 ELOXATIN INJ 50 MG ELOXATIN INJ 100
MG
28 ENDOXAN INJ 200 ENDOXAN INJ 500MG ENDOXAN INJ 1G
MG
29 EPIRUBICIN INJ 10 EPIRUBICIN 50 MG
MG
30 EPREX INJ 2000 EPOTREX INJ 2000
31 GABEXAL KAPS 100 GABEZAL KAPS 300
MG MG
32 GEMTAVIS INJ 200 GEMTAVIS UNJ 1 G
MG
33 GEMZAR INJ 200 MG GEMZAR INJ 1 G
33 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
34 HALOPERIDOL TAB HALOPERIDOL TAB HALOPERIDOL
0,5 MG 1,5 MG TAB 5 MG
35 HARNAL D TAB 0,2 HARNAL OCAS TAB
MG 0,4 MG
36 HERBESSER CD KAPS HERBESSER CD KAPS
100 MG 200 MG
37 HEXAVASK TAB 5 MG HEXAVAKS TAB 10
MG
38 HYTRIN TAB 1 MG HYTRIN TAB 2 MG
39 HYTROZ TAB 1 MG HYTROZ TAB 2 MG
40 IBUPROFEN TAB 50 IBUPROFEN TAB
MG 400MG
41 INTERPRIL TAB 5 MG INTERPRIL TAB 10
MG
42 IRBEDOX TAB 150 MG IRBEDOX TAB 300
MG
43 IRTAN TAB 150 MG IRTAN TAB 300 MG
44 KALMETHASON INJ 4 KALMETHASON 5 MG
MG
45 KALTROFEN TAB 50 KALTROFEN TAB 100
MG MG
46 KALXETIN KAPS 10 KALXETIN KAPS 20
MG MG
47 KOATE INJ 320 KOATE INJ 380 KOATE INJ 530
48 MABTHERA INJ 100 MABTHERA INJ 500
MG MG
49 MAINTATE TAB 2,5 MAINTATE TAB 5 MG
MG
50 MAROFEN INJ 0,5 G MEROFEN INJ 1 G
51 METFORMIN TAB 500 METHYLPRED TAB
MG 850 MG
52 METHYLPRED TAB 4 METHYLPREN TAB 8 METHYLPRED
MG MG TAB 16 MG
53 MEXPHAM TAB 7,5 MEXPHAM TAB 15
MG MG
54 MGSO4 INJ 20% MGSO4 INJ 40%
55 NA DIKLOFENAK TAB NA DIKLOFENAK TAB
25 MG 50 MG
56 NOPERTEN TAB 5 MG NOPERTEN TAB 10
MG
57 OBH 100 ML OBH 200 ML
58 OLANDOZ TAB 5 MG OLANDOZ TAB 10 MG
59 OXALIPLATIN 50 MG OXALIPLATIN INJ 100
MG
34 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
60 PAXUS INJ 30 MG PAXUS INJ 100 MG
61 PLASBUMIN 20% 50 PLASMUBIM 20% 100
ML ML
62 REMIXAL TAB 5 MG REMIXAL TAB 10 MG
63 RENADINAC TAB 25 RENADINAC TAB 50
MG MG
64 RIFAMPICIN KAPS 300 RIFAMPICIN KAPS RIFAPICIN KAPS
MG 450 MG 600 MG
65 SALBUTAMOL TAB 2 SALBUTAMOL 4 MG
MG
66 SANDIMMUN TAB 25 SADIMMUN TAB 100
MG MG
67 SIRFOL TAB 0,125 MG SIRFOL TAB 0,25 MG
68 SINDAXEL INJ 30 MG SINDAXEL INJ 100
MG
69 SOLOSA TAB 1 MG SOLOSA TAB 2 MG SOLOSA TAB 3 SOLOSA TAB 4
MG MG
70 SPIROLA TAB 25 MG SPIROLA TAB 100 MG
71 SPINOROLACTION SPIRONOLACTION
TAB 25 MG TAB 100 MG
72 SYMBICORT INH 80 SYMBICORT 100
73 TAMOFEN TAB 20 TAMOXIFEN TAB 20
MG MG
74 TANAPRES TAB 5 MG TANAPRES TAB 10
MG
75 TAPROS INJ 3,75 MG TAPROS INJ 3 M
76 TAXOTERE INJ 20 MG TAXOTERE INJ 80 MG
77 TENAPRIL TAB 2,5 TENAPRIL TAB 5 MG
MG
78 TENSIPHAR TAB 5 MG TENSIPHAR TAB 10
MG
79 VALSARTRAN TAB 80 VALSARTRAN TAB
MG 160 MG
80 VINCRISTIN INJ 1 MG VINCRISTIN INJ 2 MG

35 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


FORMAT LAPORAN INSIDEN KE KOMITE MUTU & KESELAMATAN PASIEN

RSKG Ny.R.A. Habibie

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2X24 JAM

LAPORAN INSIDEN KNC,KTC DAN KEJADIAN SENTINEL

1. DATA PASIEN

Nama :...........................................................................................................

No MR :..............................Ruangan :.............................................................

Umur* : 0-1 bulan >1 bulan-1 tahun

>1 tahun- 5 tahun >5 tahun-15 tahun

>15 tahun-30 tahun >30 tahun-65 tahun


36 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
>65 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Penanggung biaya pasien:

Pribadi Asuransi Swasta

ASKES Pemerintah Perusahaan

JAMKESMAS Jaminan Kesehatan Daerah

Tangga Masuk RS :.......................................................Jam.......................................

II. RINCIAN KEJADIAN

1. Tanggal dan Waktu Insiden

Tanggal :................................................Jam.............................................

2. Insiden :............................................................................................................

3. Kronologis Insiden :

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Jenis Insiden*;

Kejadian Nyaris Cidera/KNC (Neer miss)

Kejadian Tidak Cidera/KTC (No harm)

Kejadian Tidak Diharapkan/KTD (Adverse Event)/ Kejadian Sentinel (Sentinel Event)

5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*

Karyawan : Dokter/ Perawat/ Petugas Lainnya

Pasien

Keluarga/ Pendamping pasien

Pengunjung
37 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
Lain-lain..................................................(sebutkan)

6. Insiden terjadi pada*:

Pasien

Lain-lain....................................................(sebutkan)

Mis: karyawan/ pengunjung/ pendamping/ keluarga pasien, lapor ke K3 RS.

7. Insiden Menyangkut Pasien:

Pasien Rawat Inap

Pasien Rawat jalan

Pasien UGD

Lain-lain...........................................(sebutkan)

8. Tempat Insiden

Lokasi kejadian................................................................(sebutkan)

9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit/spesialisasi)

Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya

Anak dan Subspesialisasinya

Bedah dan Subspesialisasinya

Obstetri Gineklogi dan Subspesialisasinya

THT dan Subspesialisasinya

Mata dan Subspesialisasinya

Saraf dan Subspesialisasinya

Anastesi dan Subspesialisasinya

Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya

Jantung dan Subspesialisasinya

Paru dan Subspesialisasinya


38 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
Jiwa dan Subspesialisasinya

Lokasi kejadian............................................................(sebutkan)

10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden

Unit kerja penyebab.....................................................(sebutkan)

11. Akibat Insiden Terhadap Pasien*:

Kematian

Cedera Irreversibel/ Cedera Berat

Cedera Reversibel/ Cedera Sedang

Cedera Ringan

Tidak ada cedera

12. Tindakan dilalukan segera setelah kejadia, dan hasilnya:

............................................................................................................

............................................................................................................

13. Tindakan Dilakukan Oleh*:

Tim : terdiri dari: ..........................................................

Dokter

Perawat

Petugas Lainnya...........................................................

14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit kerja lain?*

Ya Tidak

Apabila ya, isi bagian dibawah ini.

Kapan? Dan Langkah/ tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut

Untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?


39 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
..................................................................................................

..................................................................................................

Pembuat :.......................... Penerima :..........................


Laporan Laporan
Paraf :.......................... Paraf :..........................
Tgl Terima :.......................... Tgl Lapor :..........................

Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor):

Biru Hijau Kuning Merah

NB.*=pilih satu jawaban

FORMAT LAPORAN INSIDEN KE KOMITE MUTU & KESELAMATAN PASIEN

RSKG Ny.R.A. Habibie

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2X24 JAM

Laporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)

1. Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)

Tanggal : ................................................. Jam...........................

2. KPC:

..................................................................................................................

40 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017


..................................................................................................................

..................................................................................................................

3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*

Karyawan : Dokter/ Perawat/ Petugas Lainnya

Pasien

Keluarga/ Pendamping pasien

Pengunjung

Lain-lain..................................................(sebutkan)

4. Lokasi diketahui KPC

................................................................................(sebutkan)

5. Unit/ Departemen terkait KPC

..................................................................................(sebutkan)

6. Tindakan yang dilakukan selama ini, dan hasilnya:

..................................................................................................................

..................................................................................................................

7. Tindakan dilakukan oleh*:

Tim: terdiri dari: .............................................................

Dokter

Perawat

Petugas lainnya...............................................................

8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*

Ya Tidak

Apabila ya, isi bagian dibawah ini.

Kapan? Dan Langkah/ tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut
41 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017
Untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?

..................................................................................................................

..................................................................................................................

Pembuat :.......................... Penerima :..........................


Laporan Laporan
Paraf :.......................... Paraf :..........................
Tgl Terima :.......................... Tgl Lapor :..........................

42 Sekretariat Akreditasi RSKG Ny.RA. Habibie 2017

Anda mungkin juga menyukai