PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yaitu Hipertensi. penyakit
darah tinggi yang dalam istilah medis disebut Hipertensi dianggap sebagai
penyakit serius karena dampak yang ditimbulkan sangat luas, bahkan dapat
berakhir pada kematian. Gejala Hipertensi juga dijuluki sebagai silent killer,
karena dapat mengakibatkan kematian mendadak bagi penderitanya. Kematian
terjadi akibat dampak hipertensi itu sendiri atau penyakit lain yang diawali oleh
hipertensi. Penyakit-penyakit tersebut di antaranya sebagai berikut kerusakan
ginjal, serangan jantung, stroke, glaukoma, disfungsi ereksi, demensia serta
alzheimer (Sativa, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hipertensi?
2. Apa penyebab Hipertensi?
3. Bagai mana tanda dan gejala Hipertensi?
4. Bagai mana patofisiologi Hipertensi?
5. Apa komplikasi pada Hipertensi?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada Hipertensi?
7. Bagaai mana penatalaksanaan medis pada Hipertensi?
8. Bagai mana pengkajaian terhadap penderita Hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten diatas 140/90 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak
berdasarkan pada peningkatan tekanan darah yang hanya sekali, tekanan
darah harus diukur dalam posisi duduk dan berbaring (Barbadero, 2005.
Hal 49).
Hipertensi didefenisikan sebagai tekanan darah yang interminten
atau terus-menerus diatas 140/90 mmHg karena fluktuasi tekanan darah
terjadi antar individu dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan ansietas
(Marrelli. 2008. Hal 125).
Sedangkan menurut Graber (2005. Hal 103) hipertensi
didefenisikan sebagai rekanan darah sistolik yang menetap diatas atau sama
dengan 140mmHg atau tekanan darah diastolik yang menetap diatas atau
sama dengan 90 mmHg.
7. Penatalaksnaan Medis
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
Mempunyai efektivitas yang tinggi.
Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
Tidak menimbulakn intoleransi.
Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
Memungkinkan penggunaan jangka panjang
PATHWAY HIPERTENSI
8. KLASIFIKASI
8. Klasifikasi hipertensi menurut WHO
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg
dan diastolik 91-94 mmHg
3.Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and
Treatment of Hipertension
1. Diastolik
a. < 85 mmHg : Tekanan darah normal
b. 85 99 : Tekanan darah normal tinggi
c. 90 -104 : Hipertensi ringan
d. 105 114 : Hipertensi sedang
e. >115 : Hipertensi berat
2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
a. < 140 mmHg : Tekanan darah normal
b. 140 159 : Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi
c. > 160 : Hipertensi sistolik teriisolasi
11. Implementasi
Menurut Carpenito (2009, hal 57). komponen implementasi dalam proses
keperawatan mencakup penerapan keterampilan yang diperlukan untuk
mengimplentasikan intervensi keperawatan. Keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk implementasi biasanya berfokus pada
a. Melakukan aktivitas untuk klien atau membantu klien.
b. Melakukan pengkajian keperawatan untuk mengidentifikasi masalah baru
atau memantau status masalah yang telah ada.
c. Memberi pendidikan kesehatan untuk membantu klien mendapatkan
pengetahuan yang baru tentang kesehatannya atau penatalaksanaan
gangguan.
d. Membantu klien membuat keputusan tentang layanan kesehatannya sendiri
e. Berkonsultasi dan membuat rujukan pada profesi kesehatan lainnya untuk
mendapatkan pengarahan yang tepat.
f. Memberi tindakan yang spesifik untuk menghilangkan, mengurangi, atau
menyelesaikan masalah kesehatan.
g. Membantu klien melakukan aktivitasnya sendiri.
h. Membantu klien mengidentifikasi risiko atau masalah dan menggali pilihan
yang tersedia.