Anda di halaman 1dari 271

- Menun

jukkan
perubah
an
perilaku,
pola
hidup
untuk
menurun
kan
factor
resiko
dan
untuk
melindu
ngi diri
dari
cedera.

-
Mengub
ah
lingkung
an
sesuai
dengan
indikasi
untuk
meningk
atkan
keamana
n.

INTERV
ENSI
RASIO
NAL
- Diskus
ikan apa
yang
terjadi
tentang
kondisi
paska
operasi,
nyeri,
pembata
san
aktifitas,
penampi
lan,
balutan
mata.
- Beri
klien
posisi
bersanda
r, kepala
tinggi,
atau
miring
ke sisi
yang tak
sakit
sesuai
keingina
n.

- Batasi
aktifitas
seperti
mengger
akan
kepala
tiba-tiba,
menggar
uk
mata, m
embong
kok.

-
Ambulas
i dengan
bantuan
: berikan
kamar
mandi
khusus
bila
sembuh
dari
anestesi.

- Minta
klien
membed
akan
antara
ketidakn
yamanan
dan
nyeri
tajam
tiba-tiba,
Selidiki
kegelisa
han,
disorient
asi,
ganggua
n
balutan.

-
Observa
si
hifema
dengan
senter
sesuai
indikasi.

-
Kondisi
mata
post
operasi
mempen
garuhi
visus
pasien
- Posisi
menentu
kan
tingkat
kenyama
nan
pasien.
-
Aktivita
s
berlebih
mampu
meningk
atkan
tekanan
intra
okuler
mata.
- Visus
mulai
berkuran
g, resiko
cedera
semakin
tinggi.
-
Pengum
pulan
Informas
i dalam
pencega
han
komplik
asi

3.
Kurang
pengetah
uan
tentang
kondisi,
prognosi
s,
pengoba
tan
berhubu
ngan
dengan
tidak
mengena
l sumber
informas
i, kurang
terpajan/
menging
at,
keterbat
asan
kognitif.

Tujuan :
- Klien
menunju
kkan
pemaha
man
tentang
kondisi,
proses p
enyakit
dan
pengoba
tan.

Kriteria
Hasil :
-
Melakuk
an
dengan
prosedur
benar
dan
menjelas
kan
alasan
tindakan
.

INTERV
ENSI
RASIO
NAL
- Pantau
informas
i tentang
kondisi
individu,
prognosi
s, tipe
prosedur
, lensa.

- Tekank
an
pentingn
ya
evaluasi
perawata
n rutin,
beritahu
untuk
melapor
kan
pengliha
tan
berawan
.

-
Identifik
asi
tanda/ge
jala
memerlu
kan
upaya
evaluasi
medis,
misal :
nyeri
tiba-tiba.
-
Informas
ikan
klien
untuk
menghin
dari
tetes
mata
yang
dijual
bebas.
-
Diskusik
an
kemung
kinan
efek/inte
raksi
antar
obat
mata
dan
masalah
medis
klien.

- Anjurk
an klien
menghin
dari
membac
a,
berkedip
,
mengan
gkat
berat,
mengeja
n saat
defekasi,
membon
gkok
pada
panggul,
dll.

- Anjurk
an klien
tidur
terlentan
g. xxiv.
Penemu
an dan
penanga
nan awal
komplik
asi
da pat
mengura
ngi
resiko
kerusaka
n lebih
lanjut.
- Cahaya
yang
kuat
menyeba
bkan
rasa tak
nyaman
setelah
penggun
aan tetes
mata dil
ator.
-
Aktivita
s-
aktivitas
tersebut
dapat
meningk
atkan
tekanan
intra
okuler.
- Tidur
terlentan
g dapat
memban
tu
kondisi
mata
agar
lebih
nyaman.

4.
Ansietas
berhubu
ngan
dengan
prosedur
penatala
ksanaan
/ tindaka
n
pembeda
han.

Tujuan/k
riteria
evaluasi:
- Pasien
mengun
gkapkan
dan
mendisk
usikan
rasa
cemas/ta
kutnya.
- Pasien
tampak
rileks
tidak
tegang
dan
melapor
kan
kecemas
annya
berkuran
g sampai
pada
tingkat
dapat
diatasi.
- Pasien
dapat
mengun
gkapkan
keakurat
an
pengetah
uan
tentang
pembeda
han.

INTERV
ENSI
RASIO
NAL
- Pantau
tingkat
kecemas
an
pasien
dan catat
adanya
tanda- ta
nda
verbal
dan
nonverb
al.

- Beri
kesempa
tan
pasien
untuk
mengun
gkapkan
isi
pikiran
dan
perasaan
takutnya
.
-
Observa
si tanda
vital dan
peningk
atan
respon
fisik
pasien.

- Beri
penjelas
an
pasien
tentang
prosedur
tindakan
operasi,
harapan
dan
akibanya
.

- Beri
penjelas
an dan
suport
pada
pasien
pada
setiap
melakuk
an
prosedur
tindkan.

- Lakuka
n
orientasi
dan
perkenal
an
pasien
terhadap
ruangan,
petugas,
dan

Derajat
kecemas
an akan
dipengar
uhi

peralata
n yang
akan
digunak
an. bagai
mana
informas
i tentang
prosedur
penatala
ksanaan
diterima
oleh
individu.

- Mengu
ngkapka
n
rasa taku
t secara
terbuka
dimana
rasa
takut
dapat dit
ujukan.

-
Mengeta
hui
respon
fisiologi
s yang
ditimbul
kan
akibat
kecemas
an.

- Menin
gkatkan
pengetah
uan
pasien
dalam ra
ngka
mengura
ngi
kecemas
an dan
kooper a
tif
-
Mengura
ngi
kecemas
an
dan men
ingkatka
n
pengetah
uan

-
Mengura
ngi
perasaan
takut
dan
cemas.

5. Nyeri
berhubu
ngan
dengan
trauma
insisi

Tujuan :
-
pengura
ngan
nyeri.

INTERV
ENSI
RASIO
NAL
-
Berikan
obat
untuk
mengont
rol nyeri
dan TIO
sesuai
dengan
resep.

-
Berikan
kompres
dingin
sesuai
dengan
perminta
an untuk
trauma
tumpul.
-
Kurangi
tingkat
pencaha
yaan.

-
Dorong
penggun
aan kaca
mata
hitam
pada
cahaya
yang
kuat.
- Pemak
aian
sesuai
dengan
resep
akan
mengura
ngi nyeri
dan TIO
dan
meningk
atkan
rasa.

-
Mengura
ngi
edema
akan me
ngurangi
nyeri.

-
Tingkat
pencaha
yaan
yang
lebih
rendah
nyakan
setelah
pembeda
han.

- Cahaya
yang
kuat
menyeba
bkan
rasa tak
nyaman
setelah
penggun
aan tetes
mata
dilator

6.
Defisit
perawata
n
diri yang
berhubu
ngan
dengan
kerusaka
n
pengliha
tan.

Tujuan :
- mampu
memenu
hi
kebutuh
an
perawata
n diri

INTERV
ENSI
RASIO
NAL
- Beri
instruksi
kepada
pasien
atau
orang
terdekat
mengena
l tanda
atau

gejala
komplik
asi yang
harus
dilapork
an
segera
kepada
dokter.
- Berika
n
instruksi
lisan dan
tertulis u
ntuk
pasien
dan
orang
yang
berati
mengena
l teknik
yang
benar
memberi
kan
obat.

Evaluas
i
Perlunya
bantuan
setelah
pemulan
gan.
- Ajari
pasien
dan
keluarga
teknik
panduan
pengliha
tan.
xxviii.

Penemu
an dan
penanga
nan awal
komplik
asi dapat
mengura
ngi
resiko
kerusaka
n lebih
lanjut.

-
Pemakai
an
teknik
yang
benar
akan
mengura
ngi
resiko
infeksi
dan
cedera
mata.
- Suber
daya
harus
tersedia
untuk
layanan
kesehata
n,
pendam
pingan
dan
teman di
rumah

Memung
kinkan
tindakan
yang
aman
dalam li
ngkunga
n.

7.
Resiko
tinggi
infeksi
berhubu
ngan
dengan
prosedur
tindakan
invasif i
nsisi
jaringant
ubuh.

Tujuan :
- Tidak
terjadi
penyeba
ran
infeksi
selama
tindakan
prosedur
pembeda
han
ditandai
dengan
penggun
aan
teknik
antisepti
k dan
desinfek
si secara
tepat
dan
benar.

INTERV
ENSI
RASIO
NAL
-
Ciptakan
lingkung
an
ruangan
yang
bersih
dan
babas
dari
kontami
nasi
dunia
luar.

- Jaga
area
kesterila
n luka
operasi
-
Lakukan
teknik
aseptik
dan
desinfek
si secara
tepat
dalam
merawat
luka.
-
Kolabor
asi
terapi
medik
pemberi
an
antibioti
ka
profilaks
is
-
Mengura
ngi
kontami
nasi dan
paparan
pasien
terhadap
agen
infektiou
s.
-
Menceg
ah dan
mengura
ngi
transmis
i
kuman.
mencega
h
kontami
nasi
pathoge
n.

-
Menceg
ah
pertumb
uhan
dan
perkemb
angan
kuman.
DAFTA
R
PUSTA
KA
Doenges
,
Marilya
n E.
1999.
Rencan
a
Asuhan
Kepera
watan.
Alih
bahasa: I
Made
Kariasa.
Jakarta :
EGC
Long, C
Barbara.
1996.
Perawa
tan
Medikal
Bedah :
2.
Bandun
g:
Yayasan
Ikatan
Alumni
Pendidik
an
Keperaw
atan
Pajajara
n Nettin
a,
Sandra
M.
2001.
Pedoma
n
Praktik
Kepera
watan
. Alih
bahasa :
Setiawa
n Sari.
Jakarta:
EGC
Sidarta
Ilyas.
2001.
Ilmu
Penyakit
Mata.
Jakarta:
FKUI

Smeltzer
,
Suzanne
C. 2001.
Buku
Ajar
Kepera
watan
Medikal
Bedah
Brunner
&
Suddart
h.
Alih
bahasa :
Agung
Waluyo.
Jakarta:
EGC
Luckma
n and
sorense
ns,
1993,
Medical
Surgical
Nursing

.ed.4.- P
hiladelp
hia,
Pennsyl
vania :
The
Curtis
Center
Mansjoe
r,
Arif.200
1.
Kapita
Selekta
Kedokte
ran
Edisi 3
Jilid 1.
Jakarta,
MediaA
esculapi
us.
Fakultas
Kedokte
ran UI
Doengoe
s,
Marilyn
n. 1999.
Rencan
a
Asuhan
Kepera
watan
Edisi 3
. Jakarta;
EGC
Diunduh
dari http
://www.s
cribd.co
m/doc/6
2302767
/askep-
katarak

Anda mungkin juga menyukai