Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

NASABAH DALAM MEMUTUSKAN MENABUNG DI


BANK SYARIAH
(STUDI PADA BANK MEGA SYARIAH CABANG PANGLIMA POLIM)

SKRIPSI

Dibuat Oleh:

Khairul Rahman

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2013
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ekonomi Islam dan praktik ekonomi Islam secara internasional
maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal ini ditandai dengan
pesatnya kajian dan publikasi mengenai prinsip-prinsip dan praktik bank syariah.
Kemajuan teknologi saat ini telah memudahkan seseorang untuk
mengembangkan usahanya, persaingan untuk menjadi yang tebaik membuat
perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan ini
juga terjadi pada perbankan.
Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, masyarakat
mempercayai bank sebagai tempat yang aman untuk melakukan investasi dan menyimpan
dana (uang), masyarakat akan merasa lebih aman apabila uangnya diinvestasikan melalui
bank, nasabah juga akan mendapat keuntungan bagi hasil berupa return atas simpanannya
yang besarnya tergantung kebijakan masing-masing bank.1
Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama
yaitu: fungsi pengumpulan dana(funding), fungsi penyaluran dana (lending), dan
pelayanan jasa. Seperti yang diketahui masyarakat di Indonesia yang sebagian muslim
dihadapkan pada satu pilihan yaitu menyimpan dananya di bank konvensional.
Sedangkan sudah diketahui bersama bank konvensional menganut sistem bunga yang
menurut sebagian ulama sistem bunga adalah termasuk yang diharamkan karena bunga
dikategorikan sebagai riba. Maka dari itu perlu didirikan bank syariah.
Perekonomian Islam dimulai dengan kehadiran perbankan syariah sebagai
lembaga keuangan yang berlandaskan etika, dengan dasar Al-Quran dan Hadits tonggak
utama berdirinya perbankan syariah adalah beroperasinya Mit Ghamr Local Saving Bank
1963 di Kairo, Mesir. Saat ini, perkembangan keuangan syariah didunia maju dengan
pesat. Bahkan keuangan konvensional yang notabene sistem kapitalis mengakui system
syariah.

1
Ismail,Manajemen Perbankan Teori Menuju Aplikasi(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 4.
Dalam perkembangan di Indonesia, praktik perbankan syariah bermula pada
tahun 1992, yang ditandai dengan beroperasinya Bank Muammalat Indonesia (BMI) dan
merupakan bank pertama yang menerapkan sistem bagi hasil. Pada saat krisis ekonomi
melanda Indonesia tahun1998 BMI merupakan satu-satunya bank yang dapat bertahan
dari badai tersebut.
UU RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.2 Perbankan syariah adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.3
Sejarah berdirinya perbankan syariah dengan sistem bagi hasil didasarkan pada dua
alasan utama yaitu: pertama, pandangan bahwa bunga (interest) pada bank konvensional
adalah hukumnya haram karena termasuk kategori riba yang dilarang dalam agama.
Kedua, dari aspek ekonomi, penyerahan usaha terhadap salah satu pihak dinilai
melanggar norma keadilan. Adapun balas jasa modal pada sistem bagi hasil bank syariah,
diperhitungkan berdasarkan keuntungan dan kerugian yang diperoleh dengan adanya
kesepakatan pada akad dan ini berlaku pada kreditur dan debitur.4
Dengan lahirnya bank Islam yang lahirnya berdasarkan sistem bagi hasil sebagai
alternatif pengganti bunga pada bank-bank konvensional, merupakan peluang bagi umat
islam untuk memanfaatkan jasa bank seoptimal mungkin merupakan peluang karena
umat islam berhubungan dengan perbankan dengan tenang, tanpa keraguan dan didasari
oleh motivasi keagamaan yang kuat di dalam memobilisasi dana masyarakat untuk
pembiayaan pembangunan ekonomi umat.5
Keberhasilan sistem keuangan syariah hingga sekarang ini tidak semata-mata atas
adanya dukungan regulasi pemerintah, namun juga didukung oleh kualitas dan pelayanan
yang diberikan oleh lembaga tersebeut Lembaga keuangan syariah yang dalam hal ini

2
UU RI nomor 10 tahun 1998, Tentang Perbankan, Bab 1 Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat
3
UU RI nomor 21 tahun 2008, Tentang Perbankan Syariah, Bab 1 Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1
4
Arifin dan Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Penerbit Alfabet, 2002), 56.
5
Warkum Sumitro, Asas-asaa Lembaga Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), 55.
adalah perbankan syariah secara umum, dianggap oleh sebagaian orang sebagai alternatif
bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan sistem ekonomi kapitalis, sebuah ekonomi
yang sudah lama mendunia yang selalu mengtamakan kekayaan sehingga banyak terjadi
kesengsaraan. Namun sisi lain, tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap bahwa
sistem ekonomi syariah hanya hadir untuk masyarakat muslim.
Tidak bisa dipungkiri, paradigm fanatisme agama masih kental terlihat dalam
masyarakat kita, sehingga persepsi pasar syariah sendri hanya dipahami sebagai pasar
untuk kaum muslim saja pasar yang tertutup untuk kalangan non muslim. Padahal, sistem
bagi hasil yang merupakan salah satu elemen penting dari pasar syariah sudah sejak lama
diterapkan Negara-negara Eropa, terutama Inggris. Jadi persepsi bahwa pasar
konvensional selalu lebih menguntungkan dan pasar syariah adalah pasarnya kaum
muslim tidak tepat.6
Melihat fenomen tersebut, masyarakat mulai sadar bahwa bank-bank
konvensional yang ada saat ini tidak bisa menjadi solusi terbaik dari problem-problem
yang masyarakat hadapi, sehingga masyarakat melirik kembali ajaran islam yang bebas
riba. Perbankan syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai
perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk
kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hokum islam sebagaimana yang diatur
dalam Al-Quran dan Al-Hadist.7
Pelarangan riba ternyata tidak hanya terdapat dalam islam, melainkan jauh
sebelum islam ada. Di India kuno, hukum yang berdasarkan Weda, kitab suci tertua
agama Hindu, mengutuk riba sebagai sebuah dosa besar dan melarang operasi bunga.
Dalam agama Kristen, pelarangan atau restriksi keras atas riba berlaku selama lebih dari
1400 tahun. Secara umum, semua control ini menunjukkan bahwa penarikan bunga
apapun dilarang.8
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan non-islam dan
Islam adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh
lembaga keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat istilah Bunga dan bagi hasil.

6
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing (Bandung,:PTMirzan Pustaka, 2006), 27.
7
Zaenudin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 1.
8
Latifah M. Alguad dan Marvyn K. Lewis, Perbankan Syariah Prinsip Praktik Prospek(Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta, 2001), 264
Sistem bunga (interest atau usury) lebih bertujuan untuk mengoptimalkan
pemenuhan kebutuhan pribadi, sehingga kurang mempertimbangkan dampak sosial yang
ditimbulkan. Berbeda dengan sistem bagi hasil, sistem ini berorientasi pemeuhan
kemaslahatan umat manusia.9
Bank islam atau selanjutnya biasa disebut dengan bank syariah adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, bank islam disebut bank tanpa
bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist Nabi.
Dalam menjalankan peran bank sebagai perantara keuangan, maka
penghimpunan dana merupakan aktivitas utama yang dilakukan sebelum menyalurkan
dana kepada masyarakat. Keberhasilan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat
ditentukan oleh faktor internal dan eksternal.10 Nasabah memiliki sikap yang berbeda-
beda di dalam menilai atribut-atribut produk yang menonjol. Atribut yang paling
menonjol bukan berarti merupakan atribut yang penting bagi nasabah.
Nilai pelayanan bagi nasabah sangat penting mengingat jasa bank merupakan jasa
operasional sistem on-line, tabungan dengan ATM merupakan contoh upaya bank dalam
memberikan layanan yang cepat dan akurat. Sedangkan nilai suatu produk dapat
dievaluasi oleh nasabah melalui manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk tersebut
dibandingkan produk bank lain.
Disini terlihat adanya faktor penting yakni penciptaan pelayanan dan penyampaian
kepada nasabah. Untuk menciptakan pelayanan, harus tahu terlebih dahulu apa yang
dicari oleh nasabah.
Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah adanya faktor penting yakni
penciptaan pelayanan dan penyampaian kepada nasabah. Untuk menciptakan pelayanan,
harus tahu terlebih dahulu apa yang dicari oleh nasabah. Dalam jangka pendek, sasaran
dapat berupa peningkatan jumlah penabung-penabung baru sedangkan jangka panjang
berupa menanamkan kepercayaan masyarakatterhadap bank, memegang reputasi baik
bank.

9
Heri Sudarso, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 20
10
M.Faisal Abdullah, Manajemen Perbankan Teknis Analisis Kinerja Keuangan Bank(Malang: UMM Press, 2003),
20.
Dari beberapa konsep mengenai minat nasabah dalam menabung di bank syariah
diharapkan pihak manajemen perbankan dapat memahami perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan untuk minat menabung atau mengambil pendanaan di bank
syariah.11 Dalam memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah
sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun
bertindak sebaliknya. Mereka mungkin menanggapi hanya tahu kalau dalam bank syariah
hanya tidak memakai sistem bunga.
Dari beberapa uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan judul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Memutuskan Menabung di
Bnak Syariah (Studi Kasus Bank Mega Syariah Indonesia Cabang Panglima Polim).
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian merumuskan
secara spesifik sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem bunga pada bank konvensional sangat berbeda dengan sistem bagi
hasil dibank syariah?
2. Bagaimana kualitas pelayanan yang buruk yang diberikan bank pada nasabah akan
mengakibatkan nasabah akan segera berpaling ke bank lain yang bisa memberikan
kualitas pelayanan yang lebih baik?
3. Bagaimana peranan marketing di lingkungan perbankan dalam menciptakan
pelayanan dan penyampaian nasabah menjadi sangat penting dalam upaya peningkata
jumlah penabung baru di bank syariah?
4. Bagaimana upaya pemahaman dari pihak manajemen perbankan syariah mengenai
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk menabung di bank syariah
masih sederhana dan belum sesuai dengan yang diharapkan?
5. Bagaimana pandangan masyarakat tentang Bank Syariah?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah
berkenaan pada:Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah memutuskan
menabung di Bank Syariah Mega Indonesia?

11
Kortler, Philip, Manajemen Pemasaran , an Asian Perspective(Jakarta: Penerbit ANDI),199
D. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah menabung di bank syariah?
2. Faktor apa yang paling dominan yang mempengaruhi nasabah memilih memutuskan
menabung di Bank Syariah Mega Indonesia?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk menganalisis faktor-faktor minat nasabah dalam merumuskan memilih
sistem bagi hasilm produk bagi hasil
b. Untuk menganalisis faktor-faktor minat nasabah menabung yang dominan
pengaruhnya dalam memutuskan memilih sistem bagi hasil produk funding
bank syariah.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis pada penulisan skripsi antara lain:
a. Manfaat bagi penulis
1) Sebagai suatu syarat dalam memenuhi persyaratan terakhir dalam
memperoleh gelar keserjanaan di Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. HAMKA. Selain itu, menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh pada saat perkuliahan
b. Manfaat Perusahaan
1) Unutk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi minat
nasabah dalam memutuskan menabung di bank syariah yang dilaksanakan
sudah efektif. Serta bagaimana pengambilan keputusan yang tepat jika
terdapat masalah.
c. Manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
1) Sebagai sumbangan pikiran dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi nasabah dalam memutuskan menabung di bank syariah.
F. Metode Analisis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penulis
menggunakan metode ini dengan tujuan untuk untuk pemecahan masalah secara
sistematis dan berusaha untuk menjuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang
berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan
menginterpretasikan, ia bisa juga bersifat eksplanasi.

Gambar 1.1
Kerangka penelitian

Faktor Minat

1. Agama (syariah)
2. Promosi
3. Empati
4. Reputasi Pengambilan keputusan
5. Bagi hasil
6. Pelayanan

Sumber : Data Diolah

Adapun sumber data berasal dari.

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau hasil
penelitian lapangan.
2. Data sekunder, dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan
mempelajari buku seputar perbankan syariah, ekonomi syariahh dan manajemen
perbankan syariah, serta materi kuliah yang berkaitan erat dengan pembahasan skripsi ini.
G. Kajian pustaka
1. Rifatul Machmudah, IAIN Semarang Fakultas Syariah Islam, 2009. Di dalam
penelitiannya yang berjudul faktor-faktor yang yang mempengaruhi minat nasabah di
Bank Syariah (studi pada Bank CIMB Niaga Syariah). Hasil analisis regresi
menghasilkan urutan besarnya pengaruh variabel-variabel independen yang berbeda.
Ini terlihat dan besarnya koefisienregresi dari yang terbesar pengaruhnya sampai yang
terkecil berturut-turut adalah profit sharing (23,7), pelayanan (22,2), promosi (18,5),
lokasi (12,7), reputasi (12,2), dan religius stimuli (7,9). Semua variabel independen
(secara persial) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menjadi
nasabah di bank syariah (Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Semarang) dengan
dilakukan.
2. Iis Maryani, 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi Islam, dalam
penelitian dengan judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih bank syariah mandiri, dari hasil penelitian pelayanan merupakan
faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.
Perhitungan uji f sebesar 17,447 mengandung arti bahwa terdapat pengaruh positif
antara variabel produk. Lokasi, reputasi dan pelayanan secara simultan terhadap
nasabah dalam memilih bank syariah.
3. Yuli Astria, 2011, UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ekonomi Syariah. Analisis
Kepuasan Nasabah terhadap Produk Tabungan Bank Syariah, (studi kasus permata
bank syariah cabang arteri pondok indah). Dari hasil penelitian pelayanan merupakan
faktor dominan yang mempengaruhi keputusan basabah dalam memilih Bank
Syariah. Perhitungan uji f sebesar 18,447 mengandung arti bahwa terdapat pengaruh
positif antara variabel produk, lokasi, reputasi dan pelayanan secara simultan terhadap
nasabah dalam memilih Bank Syariah.

Table 1.2
Kajian Penelitian Terdahulu
NO Nama dan Universitas Judul Perbedaan Persamaan

Rifatul machmudah,IAIN Faktor-faktor Perbedaan Persamaanya


Semarang, 2009 yang dengan penulis terletak pada
mempengaruhi hanya terletak produk yang
minat nasabah pada faktor- ditujukan
menjadi faktor minat dalam
nasabah di nasabah, berinvestasi di
bank syariah sedangkan bank syariah
kajian
pustakanya
meneliti pada
pemasaran.
Iis Maryani, UIN Syarif Analisis Perbedaan Persamaannya
Hidayatullah Jakarta, 2010 faktor-faktor dengan penulis terletak pada
yang hanya terletak produk yang
mempengaruhi pada faktor ditujukan
keputusan minat nasabah, dalam
nasabah dalam sedangkan berinvestasi di
memilih bank kajian bank syariah
syariah pustakanya
meneliti pada
pemasaran
Yuli Astria, UIN Sunan Analisis Perbedaan Persamaan
Kalijaga, 2011 kepuasan pada penelitian terdapat pada
nasabah ini, pada pembahasan
terhadap kepuasannya tabungan`
produk sedangkan
tabungan bank penulis tentang
syariah minat nasabah
Sumber : Data Diolah

H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dirancang secara sederhana dengan mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Jakarta. Dan secara sistematis penulisan ini dibagi dalam lima bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang
masalah, identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan, kajian
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II : KERANGKA TEORI

Dalam bab ini diuraikan beberapa teori yang dapat digunakan


sebagai landasan penelitian. Hal yang dikemukakan dalam 6
landasan teori diantaranya meliputibeberapa teori mengenai bank
syariah, perbandingan antara bank konvensional dan syariah,
keunggulan dan kelemahan bank konvensional dan bank syariah
kontroversi bunga bank dan riba, teori minat, teori agama,
pelayanan, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empau dan bukti
fisik.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian, waktu dan


lokasi penelitian, obyek penelitian, sumber dan jenis data, dan
teknis analisis data

BAB IV : ANALISA DATA


Dalam bab ini penulis akan membahas tentang analisis data dan
penelitian
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang
mungkin berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan.

Anda mungkin juga menyukai