BAB I
DEFINISI
4. Penderita Darurat Tidak Gawat Penderita akibat musibah yang datang tiba-tiba,
tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat
dangkal.
5. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat Penderita yang menderita penyakit yang
tidak mengancam jiwa/kecacatan, Misalnya pasien dengan DM terkontrol,
flu, maag dan sebagainya.
BAB II
RUANG LINGKUP
TATA LAKSANA
1. Triage
Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk
memperoleh prioritas tindakan. Pembagian golongan pada musibah masal/
bencana :
b. Gawat tidak darurat putih Kelompok pasien berada dalam keadaan gawat
tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium
lanjut.
d. Tidak gawat, tidak darurat hijau, Kelompok pasien yang tidak luka dan
tidak memerlukan intervensi medic.
e. Meninggal hitam
2. Penanganan Pasien.
a. General Impressions
b. Pengkajian Airway
Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian airway pada pasien antara lain:
1) Kaji kepatenan jalan nafas pasien. Apakah pasien dapat berbicara atau
bernafas dengan bebas?
3)Jika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas terbuka.
a) Lindungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu pada pasien
yang berisiko untuk mengalami cedera tulang belakang.
2) Buka dada pasien dan observasi pergerakan dinding dada pasien jika
perlu.
3) Tentukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasien; kaji lebih lanjut
mengenai karakter dan kualitas pernafasan pasien.
b) Bag-Valve Masker
c) Intubasi (endotrakeal atau nasal dengan konfirmasi penempatan
yang benar), jika diindikasikan
d. Pengkajian Circulation
d) Regularity
Menanggalkan pakaian pasien dan memeriksa cedera pada pasien, dan jika
pasien diduga memiliki cedera leher atau tulang belakang, imobilisasi in-
line penting untuk dilakukan. Lakukan log roll ketika melakukan
pemeriksaan pada punggung pasien. Yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemeriksaan pada pasien adalah mengekspos pasien hanya
selama pemeriksaan eksternal. Setelah semua pemeriksaan telah selesai
dilakukan, tutup pasien dengan selimut hangat dan jaga privasi pasien,
kecuali jika diperlukan pemeriksaan ulang (Thygerson, 2011).
Dalam situasi yang diduga telah terjadi mekanisme trauma yang
mengancam jiwa, maka Rapid Trauma Assessment harus segera dilakukan:
Lakukan pemeriksaan kepala, leher, dan ekstremitas pada pasien
Perlakukan setiap temuan luka baru yang dapat mengancam nyawa
pasien luka dan mulai melakukan transportasi pada pasien yang
berpotensi tidak stabil atau kritis.
BAB IV
DOKUMENTASI