Anda di halaman 1dari 6

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK JAHE MERAH

(Zingiber officinale var. rubrum) MENGHAMBAT OKSIDASI MINYAK


KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RED GINGER EXTRACT


(Zingiberofficinale var. rubrum) INHIBIT OXIDATION PEANUT OIL
(Arachis hypogaea L.)
1)
Junedi Saragih 2)Jan Assa 2)Tineke Langi
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNSRAT
2)
Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNSRAT

ABSTRACT

Red Ginger is a spice-containing compounds - natural antioxidant compounds. This study


aims to determine the antioxidant activity of ethanol extract red ginger in inhibiting the
oxidation of peanut oil. This study uses a completely randomized design (CRD) with the
addition of the ethanol extract treatment red ginger. Each treatment with 4 levels of
concentration: 0%, 0.05%, 0.1%, and 0.15% with repeat three times. The ethanol extract
red ginger added to the peanut oil and incubated at 60C for 72 hours. Laboratory
analyzes performed every 24 hours. The results showed that the yield of ethanol extract
red ginger produced in this study was 6.78%. The ethanol extract red ginger has
antioxidant activity inhibiting oxidation of peanut oil, it can be seen from the figures
peroxide controls (without extract) treatment with the addition of red ginger extract. The
higher concentration of ethanol extract of the stronger activity inhibiting the oxidation of
peanut oil.

Keywords: Antioxidant, ethanol extract, red ginger, peroxide values, Incubation

ABSTRAK
Jahe merah merupakan rempah-rempah yang mengandung senyawa senyawa
antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari
ekstrak etanol jahe merah dalam menghambat oksidasi minyak kacang tanah. Penelitian
ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan
penambahan ekstrak etanol jahe merah. Masing masing perlakuan dengan 4 taraf
konsentrasi : 0%, 0,05%, 0,1%, dan 0,15% dengan ulangan sebanyak tiga kali. Ekstrak
etanol jahe merah ditambahkan ke dalam minyak kacang tanah dan di inkubasi pada suhu
60 oC selama 72 jam. Dilakukan analisis laboratorium setiap 24 jam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Rendemen ekstrak etanol jahe merah yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah 6,78%. Ekstrak etanol jahe merah memiliki aktivitas antioksidan
menghambat oksidasi minyak kacang tanah, hal ini dapat dilihat dari angka peroksida
kontrol (tanpa ekstrak) dengan perlakuan penambahan ekstrak jahe merah. Semakin
tinggi konsentrasi ekstrak etanol maka semakin kuat aktivitasnya menghambat oksidasi
minyak kacang tanah.

Kata Kunci : Antioksidan, Ekstrak etanol, Jahe merah, Angka peroksida, Inkubasi
PENDAHULUAN flavor dalam berbagai produk pangan, jahe
Ketengikan bahan pangan juga dikenal mempunyai khasiat
berminyak dapat disebabkan oleh menyembuhkan berbagai macam penyakit
ketengikan oksidatif dan hidrolitik. seperti masuk angin, batuk dan diare
Ketengikan oksidatif terjadi karena proses (Matondang, 2005). Menurut (Purnomo et
oksidasi oleh oksigen terhadap asam lemak al., 2010), jahe mengandung senyawa
tidak jenuh dalam minyak sedangkan senyawa yang bersifat antioksidan. Hasil
ketengikan hidrolitik terjadi karena adanya penelitian Kikuzaki et al., 1993),
air dalam minyak. Proses oksidasi dapat menunjukkan bahwa senyawa aktif non
terjadi pada suhu kamar, dan selama volatil fenol seperti gingerol, shogaol dan
proses pengolahan menggunakan suhu zingeron, yang terdapat pada jahe terbukti
tinggi (Ketaren, 1986). Terjadinya proses memiliki kemampuan sebagai antioksidan.
ketengikan tidak hanya terbatas pada Gingerol dan shogaol mampu bertindak
bahan pangan berlemak tinggi, tetapi juga sebagai antioksidan primer terhadap
dapat terjadi pada bahan pangan berlemak radikal lipida. Gingerol dan shogaol
rendah. Ketengikan biasanya menjadi mempunyai aktivitas antioksidan karena
tolok ukur mutu pangan. mengandung cincin benzene dan gugus
Untuk mencegah kerusakan hidroksil (Zakaria, 2000).
minyak biasanya ditambahkan antioksidan. Untuk mengekstraksi antioksidan
Antioksidan berfungsi untuk menunda, dari suatu bahan antara lain dapat
memperlambat dan mencegah proses menggunakan pelarut. Pelarut dengan
oksidasi minyak dan lemak. Antioksidan polaritas berbeda akan menghasilkan
yang biasa ditambahkan pada minyak dan ekstrak dengan senyawa senyawa yang
lemak adalah antioksidan sintetik antara bervariasi. Adapun pelarut organik yang
lain butylated hydroxy anisole (BHA), digunakan untuk mengekstraksi
butylated hydroxy toluene (BHT) dan antioksidan dari jahe merah ini adalah
tertiary butylated hydroxy quinone pelarut etanol 96%. Untuk mengetahui
(TBHQ). Penggunaan antioksidan sintetik aktivitas antioksidan ekstrak jahe merah
ini jika berlebihan akan menyebabkan ini dalam menghambat oksidasi minyak,
keracunan sedangkan penggunaan dosis maka ekstrak jahe merah ini dicobakan
rendah secara terus-menerus menyebabkan kedalam minyak kacang tanah. Alasan
tumor kandung kemih, kanker sekitar menggunakan minyak kacang tanah,
lambung dan kanker paru-paru (Cahayadi, karena kandungan poly unsaturated fatty
2006). acid (PUFA) tinggi (OBrien, 2004).
Penggunaan antioksidan alami Tujuan penelitian ini untuk
lebih aman penggunaannya daripada mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak
antioksidan sintetik. Menurut (Pratt et al., etanol jahe merah dalam menghambat
1990) serta (Shahidi et al., 2002), senyawa oksidasi minyak kacang tanah.
antioksidan alami tumbuhan umumnya
adalah senyawa fenolik atau polifenolik METODOLOGI
yang dapat berupa golongan flavonoid, Tempat dan Waktu
turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, Penelitian ini dilakukan di
dan asam-asam organik polifungsional. Laboratorium Baristand Industri Manado
Bahan pangan yang dapat menjadi sumber pada bulan April sampai Juni 2015.
antioksidan alami, seperti rempah
rempah, dedaunan, teh, biji-bijian, buah- Bahan dan Alat
buahan dan sayur-sayuran. Bahan yang digunakan dalam
Jahe merupakan salah satu rempah- penelitian ini adalah jahe merah, minyak
rempah yang telah dikenal luas oleh kacang tanah, etanol 96%, etil asetat,
masyarakat. Selain sebagai penghasil heksana, kloroform, asam asetat glasial,
kalium iodida, natrium tiosulfat, natrium B. Jahe Merah
hidroksida, larutan kanji dan aquades. Jahe merah dibersihkan dari
Alat yang digunakan dalam kotoran, dicuci, dipotong potong.
penelitian ini adalah timbangan analitik, Dikeringkan dalam oven pada suhu 50 oC
hot plate & stirer, oven, rotary evaporator, hingga didapat kadar air kurang dari 12 %.
ayakan 40 mesh, aluminium foil, Selanjutnya digiling menggunakan
erlenmeyer, pipet, gelas ukur, dan beaker. grinder, dan diayak dengan ayakan yang
berukuran 40 mesh. Kemudian
Rancangan Penelitian dimasukkan dalam botol dan ditutup rapat.
Penelitian ini menggunakan
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2. Ekstraksi Antioksidan Jahe Merah
dengan perlakuan penambahan antioksidan Ekstraksi jahe merah dilakukan
ekstrak etanol jahe merah ke dalam berdasarkan metode maserasi digesti
minyak kacang tanah dengan variasi (Putri, 2014). Bubuk jahe merah ditimbang
konsentrasi sebagai berikut dengan tiga (3) sebanyak 50 g dan dimasukkan dalam
kali pengulangan : erlenmeyer 1000 mL. Ditambahkan etanol
Kontrol (0 %) = Tanpa ekstrak 96% 250 mlatau perbandingan 1 : 5.
EE 0,05 % = ekstrak etanol 0,05 % Dipanaskan dan diaduk dengan hotplate
EE 0,1 % = ekstrak etanol 0,1 % selama 120 menit pada suhu 40 .
EE 0,15 % = ekstrak etanol 0,15 % Didiamkan selama 24 jam sehingga bubuk
Waktu inkubasi dilakukan selama jam ke jahe merahnya mengendap. Disaring
0, 24, 48 dan 72 pada suhu 60 oC. Analisa menggunakan kertas saring whatman No.
kimia dilakukan setiap 24 jam. 41 hingga diperoleh filtrat jahe merah.
Filtrat jahe merah dipisahkan dari pelarut
Prosedur Kerja Penelitian dengan menggunakan rotary evaporator,
Penelitian ini terdiri atas beberapa kemudian didapat antioksidan ekstrak jahe
tahap, yang meliputi : preparasi kacang merah dan ditimbang berat ekstraknya
tanah dan jahe merah, ekstraksi menggunakan timbangan analitik.
antioksidan jahe merah, evaluasi aktivitas Dihitung rendemennya.
antioksidan berdasarkan kemampuan
ekstrak jahe merah menghambat oksidasi. 3. Evaluasi Aktivitas Antioksidan
Berdasarkan Kemampuan Ekstrak
1. Preparasi Kacang Tanah dan Jahe JaheMerah Menghambat oksidasi
Merah Evaluasi aktivitas antioksidan
A. Kacang Tanah dilakukan dengan metode Kikuzaki, H dan
Kacang tanah dikeringkan dalam Nakatani, N. (1993) yang telah
oven pada suhu 50 C sampai kadar air dimodifikasi.Masing masing konsentrasi
kurang dari 6 %. Setelah itu kacang antioksidan ekstrak etanol jahe merah
didinginkan. Kacang yang telah ditimbang dalam botol berwarna gelap.
dikeringkan digosok-gosok dengan tangan Ditambahkan masing masing minyak
sehingga kulit arinya terlepas. Setelah itu, kacang tanah sampai bobot 40 gram.
kacang ditampi sehingga kulit ari yang Antioksidan ekstrak etanol jahe merah dan
telah terlepas dapat dibuang dan diperoleh minyak kacang tanah dikocok supaya
biji kacang tanpa kulit ari. Kacang yang homogen kemudian dilakukan inkubasi
telah dibuang kulit arinya digrinder pada suhu 60 oC selama jam ke 0 , jam
kemudian diekstrak dengan pelarut ke 24 , jam ke 48 dan jam ke 72.
heksana selama 3 jam setelah itu disuling Dilakukan analisis laboratorium setiap 24
untuk memisahkan minyak dan heksana. jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rendemen Ekstraksi Jahe Merah
Rendemen penting untuk
mengetahui potensi suatu bahan apabila
dijadikan sebagai sumber antioksidan.
Rendemen hasil ekstraksi jahe merah
dengan pelarut etanol 96% dapat lihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Rendemen Hasil Ekstraksi Jahe
Merah
Gambar 1. Kurva pembentukan peroksida
Jumlah Rendemen
Ekstraksi selama inkubasi pada suhu
(g) (%)
Ekstraksi 1 3,60 7,20 60 oC
Ekstraksi 2 3,19 6,38 Pada waktu inkubasi jam ke 0
Ekstraksi 3 3,38 6,76 angka peroksida dari setiap perlakuan
Rata - rata 3,39 6,78 berkisar 4,80 4,82 meq oksigen/kg
minyak. Ini mengindikasikan bahwa
Perhitungan rendemen dilakukan proses oksidasi sudah terjadi pada tahap
untuk mengukur efektifitas jenis pelarut awal yaitu pada saat preparasi kacang
untuk mengekstrak jahe merah. tanah. Proses ekstraksi untuk mendapatkan
Remendemen ekstrak etanol jahe merah minyak kacang tanah dengan pelarut
yang didapat dari hasil rata- rata adalah heksana menggunakan suhu pemanasan
6,78%. Ekstraksi dipengaruhi oleh 50 oC. Suhu merupakan salah satu faktor
beberapa hal, misalnya ukuran serbuk jahe, yang dapat mempercepat proses oksidasi.
pelarut yang digunakan, waktu ekstraksi, Pada waktu inkubasi jam ke 24
suhu ekstraksi, metode yang digunakan angka peroksida setiap perlakukan berkisar
dan perbandingan bahan dan pelarut. 5,08 - 6,31 meq oksigen/kg minyak. Pada
jam ke 24 terjadi kenaikan angka
Angka Peroksida peroksida dari masing masing perlakuan
Angka peroksida merupakan salah jika dibandingkan dengan penyimpanan
satu indikator yang menyatakan tingkat jam ke 0. Angka peroksida yang paling
oksidasi minyak dan lemak. Angka tinggi mengalami kenaikan adalah kontrol
peroksida minyak kacang tanah yang di sekitar 6,31 meq oksigen/kg minyak dan
inkubasi pada suhu 60 oC dapat dilihat yang terendah adalah penambahan ekstrak
pada tabel 2. etanol 0,15% sekitar 5,08 meq oksigen/kg
Tabel 2. Angka peroksida (meq oksigen minyak. Hasil analisa sidik ragam
/kg Minyak) minyak kacang menunjukkan bahwa penambahan ekstrak
tanah yangdi inkubasi pada etanol jahe merah memberikan pengaruh
suhu 60 oC nyata terhadap angka peroksida dari
Waktu Inkubasi (Jam) minyak kacang tanah. Berdasarkan uji
Perlakuan
0 24 48 72 beda nyata terkecil menunjukkan bahwa
Kontrol 4,80 6,31a 7,36a 8,45a perlakuan konsentrasi ekstrak etanol
EE 0,05 % 4,80 5,55b 6,57b 7,22b 0,05%memilki pengaruh signifikan
EE 0,1 % 4,82 5,15c 6.16c 6,60c (P<0,05) dalam menghambat pembentukan
EE 0,15 % 4,82 5,08c 5,40d 6,08d hidroperoksida, sedangkan perlakuan
Ket :
*) EE = Ekstrak Etanol konsentrasi ekstrak etanol 0,1% dan 0,15%
*) Nilai angka peroksida dengan huruf tidak memberikan pengaruh yang
Berbeda berarti perbedaannya signifikan. Hal ini disebabkan karena
signifikan,P<0,05. ekstrak etanol 0,1% dan 0,15% memiliki
aktivitas yang sama menghambat oksidasi
minyak kacang tanah.
Pada waktu inkubasi jam ke 48 lipida membentuk hidroperoksida lipida
angka peroksida setiap perlakuan (ROOH). Akibatnya tidak terjadi
mengalami kenaikan. Angka peroksida propagasi radikal-radikal bebas baru yang
terendah pada penambahan ekstrak etanol mengakibatkan propagasi hidroperoksida.
0,15 % berkisar 5,40 meq oksigen/kg Hal ini diduga bahwa ekstrak etanol jahe
minyak dan tertinggi tanpa penambahan merah mengandung senyawa senyawa
ekstrak berkisar 7,36 meq oksigen/kg fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan
minyak. Hasil analisa sidik ragam seperti : gingerol, shogaol dan gingeron.
menunjukkan bahwa penambahan ekstrak Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol
etanol jahe merah memberikan pengaruh maka semakin kuat aktivitasnya
nyata terhadap angka peroksida dari menghambat oksidasi minyak kacang
minyak kacang tanah. Uji beda nyata tanah.
terkecil menunjukkan bahwa perlakuan
penambahan konsentrasi ekstrak etanol Kesimpulan
0,05%, 0,1% dan 0,15 % pada minyak 1. Rendemen ekstrak jahe merah yang
kacang tanah memberikan pengaruh dihasilkan dalam penelitian ini adalah
signifikan (P<0,05) dalam menghambat 6,78%.
pembentukan hidroperoksida. 2. Ekstrak etanol jahe merah memiliki
Pada waktu inkubasi jam ke 72 aktivitas antioksidan menghambat
angka peroksida setiap perlakukan berkisar oksidasi minyak kacang tanah, hal ini
6,08 8,45 meq oksigen/kg minyak dan dapat diketahui dari hasil uji statistik
mengalami kenaikan angka peroksida jika angka peroksida setiap perlakukan.
dibandingkan dengan penyimpanan jam ke 3. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak
48. Angka peroksida kontrol (tanpa etanol maka semakin kuat aktivitasnya
ekstrak) masih lebih tinggi dibandingkan menghambat oksidasi minyak kacang
dengan penambahan ekstrak jahe merah tanah.
dengan konsentrasi berbeda, ini
mengindikasikan tidak ada penghambatan DAFTAR PUSTAKA
oksidasi dalam minyak kacang tanpa Cahyadi, W. 2006. Analisis & Aspek
ekstrak (kontrol), sedangkan dengan Kesehatan Bahan Tambahan
penambahan ekstrak jahe merah dengan Pangan. PT Bumi Aksara. Jakarta.
konsentrasi berbeda ada penghambatan
angka peroksida. Hasil analisa sidik ragam Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi
(ANOVA) menunjukkan bahwa Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit
penambahan ekstrak etanol jahe merah Universitas Indonesia Press, Jakarta.
memberikan pengaruh nyata terhadap Kikuzaki, H.,Nakatani, N. 1993.
angka peroksida dari minyak kacang Antioxidant effect of some ginger
tanah. Berdasarkan uji beda nyata terkecil constituents. Journal of food.
menunjukkan bahwa perlakuan
penambahan konsentrasi ekstrak etanol Matondang, I. 2005. Zingiber officinale L.
0,05%, 0,1% dan 0,15% dapat Pusat Penelitian dan Pengembangan
menghambat pembentukan hidroperoksida Tumbuhan Obat UNAS.
secara signifikan(P<0,05).
Dilihat dari perlakukan OBrien, Richard D. 2004. Fats and Oils :
penambahan ekstrak etanol jahe merah Formulating and Processing For
menghambat terjadinya oksidasi minyak Applications. Second Edition, New
kacang tanah menunjukkan bahwa ekstrak York.
etanol jahe merah dapat menghambat
oksidasi lipida dengan menyumbangkan Purnomo, H., Jaya, F. dan Widjanarko,
radikal hidrogennya ke radikal peroksil S.B. 2010. The Effects of Type and
Time of Thermal Processing on
Ginger (Zingiber offinacinale
Roscoe) Rhizome Antioxidant
Coumpounds and Its Quality.
International Food Research Journal.
Brawijaya University, Malang.

Putri, D.A., 2014. Pengaruh Metode


Ekstraksi dan Konsentrasi Terhadap
Aktivitas Jahe Merah (Zingiber
officinale var rubrum) Sebagai
AntibakteriEscherichia coli. Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Bengkulu.

Pratt, D.E. dan B.J.F. Hudson. 1990.


Natural Antioxidants not
ExploitedComercially. Di dalam :
B.J.F. Hudson, editor. Food
Antioxidants. Elsevier Applied
Science, London.

Shahidi, F dan U.N. Wanasundara, 2002.


Methods for Measuring Oxidative
Rancidityin Fats and Oils. Dalam:
Food Lipids (C.C. Akoh dan D.B.
Min, eds). Marcel Dekker. New
York.

Zakaria, 2000. Pengaruh Konsumsi Jahe


(Zingiber officinale Roscoe)
Terhadap Kadar Malonaldehida dan
Vitamin E Plasma Pada Mahasiswa
Pesantren Ulil Albaab Kedung
Badak, Bogor. BuletinTeknologi dan
Industri Pangan, Vol. XI, No. 1, Th.
2000. IPB. Bogor

Anda mungkin juga menyukai