Anda di halaman 1dari 1

Pada praktikum kromtografi lapis tipis (KLT) ini digunakan plat silica gel sebagai fase diam dan

pelarut etil asetat dan n heksan sebagai fase geraknya. Ada beberapa macam adsorben pada fase
gerak yang umum digunakan adalah silica gel (asam silikat), alumina (aluminium oxyde), kieselghur
(diatomeus earth) dan selulosa. Dari keempat jenis adsorben tersebut, yang paling banyak dipakai
adalah silica gel karena mempunyai daya pemisahan yang baik (adnan, 1997).

Untuk fase gerak eluen yang digunakan merupakan kombinasi dari dua macam pelarut, Hal ini
dimaksudkan untuk mencapai semua tingkat kepolaran sehingga eluen ini dapat mengangkat noda
yang tingkat kepolarannya berbeda-beda. Perbandingan jumlah eluen yang digunakan berdasarkan
pengalaman dapat menarik komponen kimia yang maksimal. Namun jika pada penampakan noda,
belum diperoleh jumlah noda yang maksimal atau posisi noda terlalu ke atas atau ke bawah maka
perbandingan ini dapat dikombinasikan kembali. Disini dilakukan tiga kali percombaan kombinasi
eluen untuk menentukan kobinasi yang dapat memberi penampakan noda maksimal dan juga dapat
digunakan untuk praktikum selanjutnya yakni kromatgrafi koom, pertama ada 4;1, 3;2, dan 10;0.
Dapat dilihat pada hasil pengamatan dimana dari ketiga eluen yang kita gunakan, eluen kombinasi
4;1 memberikan hasil noda yang paling maksimal dari kombinasi lain.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada spekto uv pada gelombang 254 nm dan mengukur nilai Rf
nya

DAPUS

Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan, ANDI UGM, Yogyakarta.

Muhfida, M.W. 2001. Panduan Praktikum Analisis Fitokimia. Laboratorium Farmakologi Jurusan
Farmasi FMIPA. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Stahl, E (peny.), 1969. Thin Layer Cromatography, tbn. 2, George Allen dan Unwin. London.

Anda mungkin juga menyukai