Anda di halaman 1dari 3

MATERI

1. Pengertian
Kejang merupakan sebuah perubahan perilaku yang bersifat sementara dan
tiba tiba yang merupakan hasil dari aktivitas listrik yang abnormal didalam otak.
Jika gangguan aktivitas listrik ini terbatas pada area otak tertentu , maka dapat
menimbulkan kejang yang bersifat parsial, namun jika gangguan aktivitas listrik
terjadi di seluruh area otak maka dapat menimbulkan kejang yang bersifat umum.
(Guidelines and Protocols Advisory Committe, 2010).
Kejang adalah perubahan aktivitas motorik abnormal yang tanpa atau
disertai dengan perubahan perilaku yang sifatnya sementara yang disebabkan
akibat perubahan aktivitas elektrik di otak. (Sampson HA & Leung D, 2010).

2. Penyebab

Kejang paling sering terlihat pada pasien kritis. Pasien dengan serangan
kejang onset terbaru dalam perawatan intensif care unit diperoleh hasil lebih dari
sepertiga kejang disebabkan oleh gangguan metabolism akut seperti hiponatremia,
dan delapan orang pasien diperoleh kejangya disebabkan oleh penggunaan obat
antiaritmia atau antibiotik (Goldenberg, 2010)

Penyebab lain yang mendasari timbulnya kejang adalah


a) Idiopatik atau timbul dari penyebab yang tidak diketahui
b) Cryptogenic atau timbul dari penyebab yang diduga yang tidak diketahui
atau tidak jelas
c) Gejala atau yang timbul dari otak yang dikenal kelainan
d) Trauma serebral dengan hilangnya kesadaran . Secara umum, tidak ada
risiko jika hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit.
e) Space Occupaying lesions
Tumor otak
Malformasi arteri vena (AVM)
Hematoma subdural
Neurofibromatosis
f) Infeksi Cerebral
Bakteri atau virus meningitis.
Radang otak
Abses otak
g) Kejang demam atipikal
h) Faktor genetic, seperti kromosom yg abnormal
i) Gangguan pembuluh darah serebral, seperti : hemoragis dan thrombosis
j) Asidosis hipoksia
k) Riwayat keluarga
(Haurer, 2013)

3. Penatalaksanaan

a) Penanganan pertama saat di rumah

Hal yang harus dilakukan pertama saat dirumah dan berhadapan dengan
anggota keluarga yang sedang kejang adalah tetap tenang dan jangan panic.
Pastikan pasien aman dengan menempatkan mereka pada lantai dan
menyingkirkan benda-benda yang bisa melukai mereka, longgarkan
pakaian ketat terutama yang ada disekitar leher. Bila tidak sadar, posisikan
pasien terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di
mulut atau hidung, jangan memaksa atau memasukkan sesuatu ke dalam
mulut. Perhatikan waktu saat mulai dan berhentinya kejang, karena hal ini
penting untuk diketahui dokter. Setelah kejang berhenti, tempatkan pasien
dalam posisi tidur pada salah satu sisinya dan membuat mereka nyaman.
Jangan mengguncang pasien untuk membangunkan mereka atau menahan
pasien saat pasien mengalami kejang aktif. Berikan diazepam rectal, jangan
diberikan bila kejang telah berhenti. Bawalah pasien ke dokter atau instansi
kesehatan setempat sesegera mungkin. (Febrile Convulsions in Children,
2010).
DAFTAR PUSTAKA

Convulsions in Children. Pediatric Guidelines. 2006. October;1-3

Guidelines and Protocols Advisory Committe. Febrile Seizure. British Columbia


Medical Association. 2010.

Haurer Stephen L. Harrisons Neurology In clinical Medicine. Usa : Mc Graw


Hill Education, 2013.

Sidharta Priguna. 2007. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum, Jakarta : Dian
Rakyat

Sampson HA dan Leung D. Seizures in Childhood. Di dalam: Kliegman et al.


Nelson Textbook of Pediatrics, 18th edition. Philadelphia: Elsevier Inc;
2007.

Anda mungkin juga menyukai