Anda di halaman 1dari 20

rikayuhelmi116

All Our Dreams Can Come True, If We Have The


Courage To Pursue Them ,.!!
Home
About

Dec9

ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN CA HEPAR
Posted on December 9, 2012 by rikayuhelmi116
Standard

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CA HEPAR

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

Kelompok IV

Elsa Prideswita

Jummy Arif

Lavenia Prameswari

Reska Hamda Sari

Resi Ridesvina
Rika Yuhelmi

Dosen Pembimbing :

Ns. Dedi Adha, S.Kep

PROGRAM STUDI D. III KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia_Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Medikal Bedah 1 ( KMB
1 ) ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang


membantu memberikan semangat dan dorongan demi terwujudnya karya ini, yaitu
makalah Keperawatan Medical Bedah 1 (KMB 1) ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ns. Dedi
Adha, S.Kep yang telah membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan
lebih mudah menulis makalah ini. Atas bimbingan yang telah berikan, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang juga membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

Dan kami berharap, semoga makalah ini dapat di manfaatkan sebaik mungkin,
baik itu bagi diri sendiri maupun yang membaca makalah ini.
Padang, 7
November 2012

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

International Agency for cancer Research, GLOBOCAN 2002, menyebutkan ca


hepar atau yang lebih dikenal dengan kanker hati adalah enam dari kanker paling
umum yang ditemukan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian ketiga
akibat kanker secara global.
Ca hepar atau Kanker hati merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di
Indonesia. Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.
Adanya gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, di antaranya kekurangan berat
badan tanpa adanya alasan yang diketahui dan tanpa berusaha untuk mengurangi
berat badan,

kehilangan selera makan secara berkelanjutan, merasa kenyang setelah makan


dalam porsi sedikit, pembengkakan di bagian kanan perut yang berada tepat di
bawah tulang rusuk, warna kulit dan mata yang kuning kehijauan, keletihan yang
tidak biasanya dan mual.

Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu, masalah
penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan
hepatitisC. Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini disebabkan
tingginya kasushepatitis B dan C kronis di Indonesia. Dua penyakit ini penyebab
terjadinya kanker hati. Selain itu penyakit ini sulit terdeteksi.

Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) disebabkan adanya infeksi hepatitis


Bkronis apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit
yang disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati. Selain itu
hepatitis B dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan pengerasan hati
(sirosis), bahkan dapat

menyebabkan kematian.

Selanjutnya, fakta menunjukkan bahwa hepatitis B adalah penyebab kematian


nomor 10 di dunia. Hingga saat ini, 2 miliar orang terinfeksi di seluruh dunia, dan
350 juta orang berlanjut menjadi pasien dengan infeksi hepatiatis B kronik. Di
Indonesia sendiri diperkirakan angka kejadian infeksi hepatitis B kronik mencapai
5-10 persen dari total jumlah penduduk.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mendapat gambaran dan pengalaman tentang penetapan proses asuhan


keperawatan secara komprehensif terhadap klien Ca Hepar.

1. Tujuan Khusus

Setelah melakukan penelitian dan pembelajaran tentang Ca Hepar maka

mahasiswa/i diharapkan mampu:


1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
3. Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
5. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.

BAB II

TINJAUAN TORITIS

1. A. DEFENISI

Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis
hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar
fungsi hepar. ( Gips & Willson :1989 )

Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis
kronik dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati. (
Ghofar , Abdul : 2009 )

Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme kontrol
dalam sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel
abnormal tersebut akan membentuk jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka tidak
dapat melakukan fungsi normal sel hati dan sel terus menerus memperbanyak diri.
Sel-sel tidak normal ini akan membentuk tumor (Anonim,2004).

Kanker hepar atau kanker hati (hepatocellular carcinoma) adalah suatu kanker
yang timbul dari hati. Ia juga dikenal sebagai kanker hati primer atau hepatoma.
Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-pembuluh
empedu, pembuluh-pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak).
Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai 80% dari jaringan
hati. Jadi, mayoritas dari kanker-kanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%)
timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular cancer)
atau Karsinoma (carcinoma).
Ca Hepar atau yang biasa disebut kanker hati adalah Tumor ganas primer pada
hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari
tumor jaringan lainnya dan kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang
pada jaringanhati.. Merupakan tumor ganas nomor 2 diseluruh dunia , diasia
pasifik terutamaTaiwan ,hepatoma menduduki tempat tertinggi dari tomur-tomur
ganas lainnya

1. B. ETIOLOGI

Kanker hati (karsinoma hepatoseluler ) disebabkan adanya infeksi hepatis B


kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama. ( ghofar, Abdul : 2009 )

Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C,
cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan.
(Fong, 2002). Infeksi virus hepatitis B dan C merupakan penyebab kanker hepar
yang utama didunia, terutama pasien dengan antigenemia dan juga mempunyai
penyakit kronik hepatitis.

Pasien laki-laki dengan umur lebih dari 50 tahun yang menderita penyakit
hepatitis B dan C mempunyai kemungkinan besar terkena kanker hepar.
(Tsukuma dkk., 1993; Mor dkk., 1998).

Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun.
Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis
menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki.

Faktor faktor yang dapat merusak hati dan penyebab kanker hati :

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang


Tidak buang air di pagi hari
Pola makan yang terlalu berlebihan
Tidak makan pagi
Terlalu banyak mengkonsumsi obat obatan
Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat
pewarna, pemanis buatan.
Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan
minyak goring saat menggoreng makanan. Jangan mengkonsumsi
makanan yang di goreng bila kita dalam kondisi penas, kecuali dalam
kondisi tubuh yang fit.
Mengkonsumsi makanan mentah ( sangat matang ) juga menambah beban
hati. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan
disimpan.
Alkohol
Keturunan
Hepatis B, C

1. C. PATOFISIOLOGI

Kanker hati terjadi akibat kerusakan pada sel sel parenkim hati yang biasa
secara langsung disebabkan oleh primer penyakit hati atau secara tidak langsung
oleh obstruksi aliran empedu atau gangguan sirkulasi hepatik yang menyebabkan
disfungsi hati. Sel parenkim hati akan bereaksi tehadap unsur unsur yang paling
toksik melalui penggantian glikogen dengan lipid sehingga terjadi infiltrasi lemak
dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel. Keadaan ini sering disertai dengan
infiltrasi sel radang dan pertumbuhan jaringan fibrosis. Regenerasi sel dapat
terjadi jika proses perjalanan penyakit tidak terlampau toksik bagi sel sel hati.
Sehingga terjadi pengecilan dan fibrosis selanjutnya akan menjadi kanker hati.

1. D. MANIFESTASI KLINIK

Kulit menjadi berwarna kuning,


Deman,
Menggigil,
Merasa lelah yang luar biasa,
Nausea,
Nyeri pada perut,
Kehilangan nafsu makan,
Berat badan yang turun drastis,
Nyeri pada punggung
bahu, Urin yang berwarna gelap,
Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh.

1. E. KLASIFIKASI

Ca Hepar atau kanker hati dapat digolongkan beberapa type yaitu :

1. Kanker Hati Primer

Cholangio Carcinoma kanker yang berawal dari saluran empedu


Hepatoblastoma pada umumnya menyerang anak-anak atau anak yang
mengalami pubertas
Angiosarcoma kanker yang jarang terjadi, bermula di pembuluh darah
yang ada pada hati.
Hepatoma (HCC) berawal di hepatosit dan dapat menyebar ke organ
yang lain. Laki- laki dua kali lebih rawan terkena penyakit ini
dibandingkan wanita.

2. Kanker Hati Sekunder

Kanker hati sekunder dapat muncul dari kanker hati primer pada organ-
organ lain. Tetapi, pada umumnya bersumber dari perut, pankreas, kolon,
dan rektum.

1. F. PEMERIKSAAN
1. Laboratorium:

1) Darah Lengkap : Hb/Ht dan sel darah merah (SDM) mungkin menurun
karena perdarahan kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme
dan defisit besi leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme.

2) Bilirubin serum : meningkat karena gangguan seluler, ketidak mampuan hati


untuk menkonjugasi atau obstruksi bilier.

3) AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH : meningkat karena kerusakan seluler


dan mengeluarkan enzim.

4) Alkali fosfatase : meningkat karena penurunan ekskresi.

1. Radiologi :

Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography, MRI. Dan


Laparoskopi

1. Biopsi jaringan hati.

1. G. PENATALAKSANAAN
1. a. Penatalaksanaan Non Bedah

Penatalaksanaan atau terapi ini hanya dapat memperpanjang kelangsungan hidup


pasien dan memperbaiki kualitas hidupnya dengan cara mengurangi rasa nyeri
serta gangguan rasa nyaman, namun efek utamanya masih bersifat paliatif.
Penatalaksanaan non bedah ini seperti :

1) Terapi Radiasi
2) Kemoterapi

b. Penatalaksanaan Bedah

1) Lobektomi hati

2) Transplantasi hati
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS

1. A. PENGKAJIAN

1. Identitas

1. Usia : Biasanya menyerang dewasa dan orang tua


2. Jenis kelamin : Kanker hati sering terjadi pada laki laki dari pada
perumpuan.
3. Pekerjaan : Dapat ditemukan pada orang dengan aktivitas yang berlebihan

2. Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama : Keluhan pasien pada waktu dikaji.


2. Riwayat penyakit dahulu : Pasien dahulu pernah menderita penyakit apa
dan bagaimana pengobatanya.
3. Riwayat penyakit sekarang

1. Data fokus terkait perubahan pola fungsi


1. Aktivitas : Klien akan mengalami kelelahan , kelemahan, malaise
2. Sirkulasi : Bradikardi akibat hiperbilirubin berat, akterik pada
sclera, kulit dan membran mukosa.
3. Eliminasi: Warna urin gelap ( seperti teh ), diare feses warna tanah
liat.
4. Makanan dan cairan : Anoreksia, berat badan menurun, perasaan
mual dan muntah, terjadi peningkatan edema, asites.
5. Neurosensori : Peka terhadap rangsangan, cenderung tidur,
asteriksis
6. Nyeri / Kenyamanan : Kram abdomen, nyeri tekan pada abdomen
kuadran kanan atas, mialgia, sakit kepala, gatal gatal.
7. Keamanan : Urtikaria, demam, eritema, splenomegali, pembesaran
nodus servikal posterior
8. Seksualitas : Perilaku homoseksual aktif atau biseksual pada
wanita dapat meningkatkan faktor resiko.

1. Pemeriksaan fisik
1. Tanda tanda vital
2. Mata
3. Mulut
4. Abdomen
5. Kulit
6. Ekstremitas : Mengalami kelemahan atau peningkatan edema.

1. Pemeriksaan penunjang

HASIL :

Laboratorium:

1. 500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium. Darah lengkap
; SGOT, SGPT,

LDH, CPK, Alkali Fostatase.

1. AST / SGOT meningkat Nn ( 10 40 unit (4,8 -19 U/L)


2. ALT / SGPT meningkat Nn ( 5 35 unit (2,4 17 U/L)
3. LDH meningkat Nn (165 400 unit (80 192 U/L)
4. Alkali Fostatase meningkat Nn ( 2 -5 unit (20 90 IU/L)
5. Albumin menurun Nn ( 3,5 5,5 g/dl (35-55 g/L)Globulin meningkat Nn (
1,5 3,0 g/dl (15-30g/L)

Pemeriksaan radiologi

1. Pemeriksaan barium esofagus : Menunjukkan peningkatan tekanan portal.


2. Foto rongent abdomen : Pada penderita kanker hati akan terlihat
perubahan ukuran hati.
3. Arteriografi pembuluh darah seliaka : Untuk melihat hati dan pankreas.
4. Laparoskopi : Melihat perbedaan permukaan hati antara lobus kanan
dengan kiri sehingga jika ada kelainan akan terlihat jelas.
5. Biobsi hati : Menentukan perubahan anatomis pada jaringan hati
6. Ultrasonografi : Memperlihatkan ukuran ukuran organ abdomen.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual, gangguan


absorbsi, metabolisme vitamin di hati.
2. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites ).
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengan
kebutuhan
4. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan
pruritus,edema dan asites

III. INTERVENSI

A. Diagnosa 1 : Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual,


gangguan absorbsi, metabolisme vitamin di hati.

Tujuan :

1. Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan dgn


normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi

2. Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan adekuat .

Intervensi :

1. Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian tentang
makanan sesuai Indika
2. Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg masukan
cairan adekuat.
3. Dorong penggunaan suplemen dan makanan sering / lebih sedikit yg
dibagi bagi selama sehari.
4. Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelum / selama dan setelah
pemberian agent antineoplastik yang sesuai .

Rasional :

1. Keefektifan penilaian diet individual dalam penghilangan mual pascaterapi.


Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi terbaik.

2. Kebutuhan jaringan metabolek ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk


menghilangkan produksi sisa ). Suplemen dapat memainkan peranan penting dlm
mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.

3. Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologis


kemoterapi yang menimbulkan stess.
B. Diagnosa 2 : Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites )

Tujuan :

1. Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan


sesuai indikasi nyeri.

2. Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan pengaruh minimal


pada AKS

Intervensi :

1. Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan intensitas ( 0-10
) dan tindakan penghilang rasa nyeri misalkan berikan posisi yang duduk
tengkurap dengan dialas bantal pada daerah antara perut dan dada.

2. Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok punggung.

3. kaji tingkat nyeri / kontrol nilai

Rasional :

1. memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan / keefektifan intervensi

2. meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

3. kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS.

1. C. Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara


suplai O2 dengan kebutuhan

Tujuan :

1. Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh.

Intervensi :

1. Dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya mandi,
bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan.

2. Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada TD/


frekuensi jantung / pernapasan.

3. Beri oksigen sesuai indikasi


Rasional :

1. Meningkatkan kekuatan / stamina dan memampukan pasein menjadi lebih aktif


tanpa kelelahan yang berarti.

2. Teloransi sangat tergantung pada tahap proses penyakit, status nutrisi,


keseimbnagan cairan dan reaksi terhadap aturan terapeutik.

3. Adanya hifoksia menurunkan kesediaan O2 untuk ambilan seluler dan


memperberat keletihan.

D. Diagosa 4 :Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan


pruritus,edema dan asites

Tujuan :

1. Mengedentifikasi fiksi intervensi yang tepat untuk kondisi kusus.

2. Berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan


penyembuhan

Intervensi :

1. Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan kerusakan atau
perlambatan penyembuhan
2. Mandikan dengan air hangat dan sabun
3. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang
kering dari pada menggaruk.
4. Balikkan / ubah posisi dengan sering
5. Anjurkan pasein untuk menghindari krim kulit apapun ,salep dan bedak
kecuali seijin dokter

Rasional :

1. Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat terjadi dalam area radiasi dapat
terjadi dalam area radiasi. Deskuamasi kering dan deskuamasi
kering,ulserasi.
2. Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
3. Membantu mencegah friksi atau trauma fisik.
4. Untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit/ jaringan
yang tidak perlu.
5. Dapat meningkatkan iritasi atau reaksi secara nyata.
IV. EVALUASI

1. Kebutuhan akan nutrisi dapat terpenuhi


2. Nyeri yang dirasakan klien dapat berkurang
3. Klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh
4. Klien dapat turut berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi

BAB IV

KESIMPULAN

1. I. KESIMPULAN
Ca Hepar adalah Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim
atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya dan kanker
hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati.. Merupakan tumor
ganas nomor 2 diseluruh dunia, diasia pasifik terutama Taiwan ,hepatoma
menduduki tempat tertinggi dari tomur-tomur ganas lainnya.

Ca Hepar disebabkan karena adanya infeksi hepatitis B kronis apabila terjadi


dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan virus
hepatitis B (VHB) yang menyerang hati

Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu, masalah
penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan
hepatitis C

Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini disebabkan tingginya


kasus hepatitis B dan C kronis di Indonesia. Dua penyakit ini penyebab terjadinya
kanker hati. Selain itu penyakit ini sulit terdeteksi.

Selanjutnya, fakta menunjukkan bahwa hepatitis B adalah penyebab kematian


nomor 10 di dunia. Hingga saat ini, 2 miliar orang terinfeksi di seluruh dunia, dan
350 juta orang berlanjut menjadi pasien dengan infeksi hepatiatis B kronik.

Di Indonesia sendiri diperkirakan angka kejadian infeksi hepatitis B kronik


mencapai 5-10 persen dari

total jumlah penduduk.

Pengobatan yang biasa dilakukan untuk pasien dengan Ca Hati antara lain yaitu
Transplantasi, Terapi radiasi, Kemoterapi, Kemoembolisasi, Terapi gen,
Cryotherapy, Ablasi radiofrekuensi, dan Pembedahan.

1. II. SARAN

Disarankan untuk ssemua masyarakat, bahwa penyakit kanker hati ini tidak
mengenal umur, yang bias terjadi pada ank anak, remaja, dewasa maupun lansia.
Jadi kita sebagai masyarakat jangan pernah mendekati factor resiko, misalnya
tidur terlalu malam dan bagung terlalu siang, lalu makan tidak teratur. Mulai
sekarang tanamkan dalam diri kita bahwa bahwa sehat itu penting.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E., 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC : Jakarta

Inayah, Iin, 2004, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan, Edisi 1, Salemba Medika : Jakarta

Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
dan Suddarth, Edisi 8, EGC : Jakarta

www.google.co.id,tujuan pembelajaran askep hepar pembelajaran system


endokrin. Diambil pada 6 November 2012, 20:15pm

About these ads

Share this:

Twitter
Facebook

Related

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LABIRINITIS

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN OTITIS MEDIA

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN EFUSI PLEURA

Filed under Uncategorized | Leave a comment

Post navigation

Previous Post Next Post

Leave a Reply
Archives
December 2012
November 2012
October 2012

Meta
Register
Log in

Create a free website or blog at WordPress.com. | The Matala Theme.


Follow

Follow rikayuhelmi116

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,944 other followers

Build a website with WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai