Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PENGUKURAN BAHAYA KIMIA MERKURI


MENGGUNAKAN PORTABLE MERCURY ANALYZER
(PMA)
PT. TOTO

Disusun oleh :
Nurwahyu Putri Febrilia
1210 713 013

S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan
Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jakarta
2015
1. Dasar Ilmiah

Merkuri atau air raksa (Hg), merupakan logam yang berbentuk cairan dalam suhu ruangan
(25oC). Penggunaan merkuri dalam produk dan proses dalam berbagai bidang sangat luas. Di
sektor kesehatan, merkuri antara lain digunakan di klinik gigi untuk perawatan gigi,
termometer dan sfigmomanometer. Merkuri bersifat toksik, bioakumulatif, dimana
konsentrasinya akan terakumulasi di dalam tubuh, dan menimbulkan dampak yang tidak
terpulihkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Paparan dan konsumsi merkuri yang
melebihi batas aman, dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf, otak, sistem
reproduksi, pencernaan, sistem kekebalan tubuh, paru-paru, ginjal, kulit dan mata serta
gangguan pertumbuhan pada anak dan cacat lahir pada janin.

2. Dasar Hukum
A. Hukum Internasional :
a. Governing Council UNEP 25/5
- Legally Binding Instrument (LBI) on Mercury
B. Hukun Nasional :
a. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia melalui Surat Edaran No. SE
01/MENAKER/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Tempat
Kerja.
b. Peraturan Menteri Perdagangan nomor 23/M-DAG/PER/9/2011 tentang
Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.

3. Metode dan Alat yang Digunakan


Pengukuran dilakukan dengan pembacaan langsung di lapangan, dimana
Portable Mercury Analyzer akan melakukan pembacaan langsung konsentrasi merkuri
di udara dan menampilkan hasil pembacaan setiap 10 detik, kemudian setelah
pembacaan selama tiga kali 10 detik, dilayar akan ditampilkan hasil rata-rata
konsentrasi merkuri di udara pada saat pemantauan.

2
Secara umum, Portable Mercury Analyzer ini mampu mendeteksi konsentrasi
yang lebih tinggi dari uap merkuri di udara di lokasi dengan suhu yang lebih tinggi.
Panas dapat menyebabkan merkuri menguap atau lebih mudah menguap, yang berarti
bahwa uap merkuri akan lebih "tersedia" dideteksi oleh alat ini. Namun, Portable
Mercury Analyzer ini tidak selalu bergantung pada suhu yang lebih tinggi untuk
melakukan pembacaan uap merkuri di udara. Selama uap merkuri hadir di udara di
lokasi pengukuran, Portable Mercury Analyzer mampu mendeteksinya.

Prinsip kerja alat ini, dimana Lampu EDL merkuri, yang ditempatkan diantara
kutub magnet dibangkitkan dengan pembangkit frekuensi tinggi. Kemudian cahaya
yang dihasilkan akan melalui modulator polarisasi, dimana diatur oleh unit pengatur
modulator, sel multi-path, sel singlepath dan dideteksi oleh photodetector. Sinyal dari
photodetector kemudian akan diterima oleh unit pengolah sinyal elektronik, dimana
sinyal akan terbagi berdasarkan frekuensi modulasinya, dan sinyal yang akan dianalisa
akan terbentuk. Sinyal yang dianalisa akan diolah menjadi data digital dan menuju ke
built-in microprocessor untuk pengolahan data final.

Tabel 1 Nilai Ambang Batas Konsentrasi Merkuri Diudara


Konsentrasi Tindakan
<1.000 nanogram/m3 Aman
1.000 10.000 nanogram/m3 Siap-siap untuk evakuasi
>10.000 nanogram/m3 Evakuasi/Isolasi

4. Tenaga Ahli
1. Nurwahyu Putri Febrilia 1210 713 013 : Pemimpin Penelitian
2. Syahrini 1210 713 166 : Anggota
3. Raisa 1210 713 177 : Anggota
4. Chelsea 1210 713 199 : Anggota

5. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Selasa, 4 Mei 2015
Tenaga Ahli : 4 (orang)
Tempat : PT. TOTO
Titik Sampling: 5 (Lima)
Tabel 2 Hasil Pengukuran Langsung Merkuri

3
Titik Sampling Waktu Sampling Bacaan Langsung
[Hg] (ng/m3)
Ruang 1 09:00 WIB 1067
Ruang 2 09:08 WIB 357
Ruang 3 09:13 WIB 1049
Ruang 4 09:17 WIB 154
Ruang 5 09:21 WIB 2623
Keterangan:
Hijau untuk konsentrasi merkuri < 1000 ng/m3
Kuning untuk konsentrasi merkuri 1000 10.000 ng/m3
Merah untuk konsentrasi merkuri > 10.000 ng/m3

Tabel 1 di atas menunjukkan hasil pengukuran konsentrasi merkuri di beberapa titik sampel di
PT. YJ Sabert. Konsentrasi merkuri tertinggi di ruangan 5, perlu penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) serta mengganti peralatan yang menggunakan merkuri dengan peralatan non-
merkuri guna menghindari dampak negatif paparan merkuri terhadap kesehatan.

6. Biaya
Tabel 3 Biaya Sampling

Titik Sampling Jumlah Titik Sampling Biaya Sampling/Titik


Ruang 1 1 Rp 100.000,00,-
Ruang 2 1 Rp 100.000,00,-
Ruang 3 1 Rp 100.000,00,-
Ruang 4 1 Rp 100.000,00,-
Ruang 5 1 Rp 100.000,00,-
Total Biaya Rp 500.000,00,-

7. Kesimpulan dan Saran

Berikut merupakan kesimpulan dari pengukuran ini :


1. Tabel 2 di atas menunjukkan hasil pengukuran konsentrasi merkuri di beberapa
titik sampel di PT. YJ Sabert. Konsentrasi merkuri tertinggi di ruangan 1,3 dan 5
melebihi nilai aman.
2. Perlu penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) serta mengganti peralatan yang
menggunakan merkuri dengan peralatan non-merkuri guna menghindari dampak
negatif paparan merkuri terhadap kesehatan.

4
3. Penggunaan ventilasi untuk melindungi pekerja dari bahaya merkuri baik itu
ventilasi umum maupun local yang baik.
Pengukuran bahaya kimia ditempat kerja harus diukur secara berkala guna
pengambilan tindakan preventif bagi pekerja maupun masyarakat di sekitar lingkungan
kerja untuk meminimalisasi dampak negative yang dapat menimbulkan penurunan
produktivitas pekerja maupun perusahaan. Sekian proposal ini kami buat semoga bisa
bermanfaat. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai