No.Dokumen : /SPO/PKM-MB/1/2017
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Hamka chair,SKM,M.Kes
MAROS BARU NIP.19621228 198403 1 011
1. Pengertian Suau pengambilan darah yang diambil pada pembuluh darah vena
2.Tujuan Mendapatkan specimen darah vena yang membutuhkan sampel lebih dari 0,5 ml
3 .Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Tanralili
4. Referensi Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas 1991
5. Alat dan Bahan 1. Alat : 2.Bahan :
1.1 Spoit 2.1 kapas Alkohol 70%
1.2 Tourniquet
1.3 tabung reaksi
1. Petugas laboratorium meletakkan lengan pasien lurus diatas meja dengan
telapak tangan menghadap keatas
2. Petugas laboratorium mengikat lengan pasien cukup erat dengan tourniquet
untuk membendung aliran darah tapi tidak boleh terlalu kencang sebab dapat
merusak pembuluh darah
3. Dalam keadaan tangan masih mengepal, ujung telunjuk jari petugas laboratorium
mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk
4. petugas laboratorium membersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol
biarkan sampai kering
5. Petugas laboratorium memegang spoit dengan tangan kanan
6. Langkah langkah
6. Dengan tangan kiri, penghisap semprit ditarik perlahan lahan sehingga darah
masuk kedalam semprit
7. Sementara itu kepalan tangan dibuka dan ikatan pembendung direnggakan atau
dilepaskan sampai didapat sejumlah darah yang dikehendaki
8. Petugas laboratorium meletakkan kapas kering pada tempat tusukan, jarum
ditarik kembali
9. Petugas laboratorium meminta pasien untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
tangan masih dalam keadaan lurus
10. Petugas laboratorium melepaskan jarum dari sempritnya dan alirkanlah darah
kedalam wadah atau tabung melalui dindingnya
7. Bagan alur
Petugas laboratorium meletakkan lengan pasien
lurus diatas meja dengan telapak tangan
menghadap keatas
Dalam keadaan tangan masih mengepal, ujung telunjuk jari petugas laboratorium
mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk
Dengan tangan kiri, penghisap semprit ditarik perlahan lahan sehingga darah
masuk kedalam semprit
Sementara itu kepalan tangan dibuka dan ikatan pembendung direnggakan atau
dilepaskan sampai didapat sejumlah darah yang dikehendaki
1991
2.Bahan :
2.1 kapas Alkohol 70%
an tangan kanan
k perlahan lahan sehingga darah
Petugas laboratorium tetesan darah yang pertama dengan tissue dan tetesan
berikutnya dapat di pergunakan untuk pemeriksaan
kkan kulit
ng membutuhkan volume darah
s 1991
ohol 70%
petugas laborat memberi tempat sampel yang telah diberi nomor sampel
petugas laborat menyuruh pasien untuk mengambil sampel urine dalam kamar
mandi.
8. hal-hal yang
diperhatikan
9. unit terkait 1. poli kia
2.KIA
10. Dokumentasi 1.from konsul laboratorium
terkait 2. from hasil laboratorium
3. Buku kunjungan laboratorium.
11. Rekaman
History No Yang Diub Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
PENYIMPANAN SPESIMEN
No.Dokumen : /SOP/PKM-MB//1/2017
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS
MAROS BARU
petugas laborat menyimpan specimen dalam lemari pendingin dengan suhu 00-80
C
8. hal-hal yang
perlu diperhatikan
9. Unit terkait Unit poli umum
10. Dokumen Blanko konsul.
terkait
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan
Hamka Chair,SKM,M.Kes
NIP.19621228 198403 1 011
um
ulu sesuai prosedur.
Pemantauan yang dilakukan pada semua proses prosedur dimulai dari persiapan
1. Pengertian
pasien , pengambillan, pengiriman, dan pengelohan specimen sampai
pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.
sebagai pedoman dalam melaksanakan pemantauan pelakasanaan prosedur
2.Tujuan
pemeriksaan laboratorium.
3 .Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 028/SK/PKM-MB/1/2017 tentang pemberlakuan SOP di Puskesmas Maros Bar
SK tentang pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium.
4. Referensi permenkes no 37 Tahun 2012 tentang penyelengaraan laboratorium
pusat kesehatan masyarakat.
6. Langkah-langkah
1. petugas laboratorium membuat jadwal pemantauan dan monitoring pelaksanaan
prosedur pemeriksaan.
2. petugas laboratorium membuat daftar tilik masing-masing pemriksaan.
3. petugas laboratorium melaksanakan pemantauan sesuai jadwal.
4. petugas laboratorium mencatat hasil pemantauan untuk dilakukan tindak lanjut
dan evalusi.
7. Baganalir petugas laboratorium membuat jadwal pemantauan dan
monitoring pelaksanaan prosedur pemriksaan
8. hal-hal yang
perlu diperhatikan
9. unit terkait Petugas laboratorium
10. dokumen terkait Buku pemantauan prosedur pemriksaan.
Hamka Chair,SKM,M.Kes
NIP.19621228 198403 1 011
sing-masing pemriksaan.
an sesuai jadwal.
uan untuk dilakukan tindak lanjut
Ketepatan waktu adalah lamanya proses pemeriksaan sampai hasil keluar sesuai
1. Pengertian
dengan waktu tunggu pemriksaan.
8. hal-hal yang
perlu diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen terkait
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan
Dr.H.Hendra Saputra Hamka
NIP.19830528 201101 1 006
specimen
eriksa specimen.
rkan hasil laboratorium
entasikan hasil pemeriksaan.
an hasil pemriksaan kepada pasien.
pemeriksa.
emeriksa specimen
k mengamati.
memeriksa specimen.
n hasil pemeriksaan.
dokumentasikan hasil
ketepatan pemeriksa
7. Bagan Alur
Petugas laboratorium
melaksanakan pemeriksaan sesuai
jadwal yang telah dibuat
Petugas laboratorium
melaksanakan pemeriksaan sesuai
jadwal yang telah dibuat
NO. Dokumen :
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit :
PUSKESMAS Halaman: Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
1. Pengertian Merupakan suatu kegiatan yang di lakukan untuk memberikan pengarahan kepada
pasien cara mengumpulkan dahak yang benar dan sesuai waktu pemeriksaan
2. Tujuan Untuk mengetahui cara mengumpulkan dahak yang benar
3 .Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tanralili
4. Reverensi Panduan bagi petugas laboratorium, pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis,
8. Hal hal yang perlu 1. Bila dahak sulit dikeluarkan , anjurkan pasien untuk lakukan olahraga ringan
diperhatikan kemudian menarik nafas dalam beberapa kali, bila terasa akan batuk, nafas
ditahan selama mungkin lalu disuruh batuk
2. Malam hari sebelum tidur, banyak minum air menelan 1 tablet gliseril
glukolat 200mg
9. Unit Terkait
10. Dokumen terkait
PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATURIUM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
1. Pengertian Merupakan pemberian pelayanan kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan
pengkajian pasien serta memenuhi standart peraturan yang berlaku
2. Tujuan Untuk mempermudah pelayanan
3 .Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tanralili
4. Alat dan Bahan Alat :
Bahan :
5. Langkah langkah 1. Petugas laboratorium menerima blanko permintaan pemeriksaan laboraturium
dari unit pelayanan
2. Petugas laboratorium memanggil pasien
3. Petugas laboratorium mencocokkan identitas pasien dan menuliskan pada buku
kunjungan
4. Petugas laboratorium mempersilahkan pasien duduk dan menjelaskan maksud
dari pemeriksaan yang akan dilakukan
5. Petugas laboratorium meminta persetujuan dan mempersiapkan bahan dan alat
pemeriksaan
6. Petugas laboratorium melakukan pengambilan sampel sesuai jenis pemeriksaan
7. petugas laboratorium melakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan dari
pelayanan
8. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan di blanko permintaan
dan hasil pemeriksaan
9. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien
untuk diserahkan kepada unit pelayanan yang merujuk
6.Bagan Alir
Petugas laboraturium menerima blanko
permintaan pemeriksaan laboraturium dari
unit pelayanan
8. Hal-hal yang perlu Setiap memakai pemeriksaan kimia yang baru, perlu diperhatikan nilai rentang yang
diperhatikan ada pada manual prosedur alat tersebut
1. Poli umum
9. Unit terkait
2. KIA
10. Dokumen terkait Form hasil pemeriksaan laboratorium
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan
Dr.H.Hendra Saputra Hamka
NIP.19830528 201101 1 006
g nilai rujukan hasil pemeriksaan
rentang nilai
m hasil pemeriksaan
Kumpulkan semua
limbah berdasarkan Masukkan kedalam wadah
jenisnya yang digunakan yang telah dilapisi plastik dan
saat pengambilan melabelinya
maupun pemeriksaan
spesimen
Kumpulkan semua
limbah untuk
7. Bagan Alur dimusnahkan
sesuai prosedur
Pengendapan,
koagulasi dan Oksidasi-reduksi
flokulasi
petugas laboratorium
menggunakan jas petugas laborat
laboratorium sebelum menggunakan sarung tangan
memulai bekerja sebelum memulai bekerja
08
nyelenggaraan laboratorium
ndar.
petugas laborat
melakukan cuci
tangan sesuai
standart
petugas laborat
melakukan cuci
tangan sesuai
standart
nti
7. Bagan alur
petugas laborat
menempatkan limbah
B3 jarum, spoit dan
safety cabinet
7. Bagan alur
petugas laborat
petugas laborat menempatkan tempat menampung sampah B3
penampungan pada tempat yang aman kemudian diserahkan
kepada petugas kesling
untuk ditindak lanjuti
8. Hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Laboratorium
10. Dokumen terkait
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan
Dr.H.Hendra Saputra Hamka
NIP.19830528 201101 1 006
han dan pengurangan volume
h serta mengurangi volume limbah.
uk petugas pembuangan sampah
2008
penyelenggaraan laboratorium
petugas laborat
menguahakan petugas menggunakan
menggunakan kantong plastik hitam
bahan kimia non jenis limbah non B3
B3
petugas menggunakan
kantong plastik merah untuk
jenis limbah B3
petugas laborat
menampung sampah B3
kemudian diserahkan
kepada petugas kesling
untuk ditindak lanjuti
petugas laborat
melakukan cuci
tangan sesuai
standart
petugas laborat
melakukan cuci
tangan sesuai
standart
7. Bagan alur
petugas laborat
petugas laborat menutup pot sputum menempatkan
kembali dengan rapat dan sampah medis spoit
dimasukkan kedalam kantong plastik dan blood lancet pada
tersebut diikat seftybox
8. Hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Laboratorium
2. Sanitarian
10. Dokumen terkait
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan
Dr.H.Hendra Saputra Hamka
NIP.19830528 201101 1 006
g dihasilkan dari kegiatan
008
petugas laborat
melepaskan plastik
yang sudah penuh dari
tempat sampah
petugas laborat
menempatkan
sampah medis spoit
dan blood lancet pada
seftybox
petugas sanitarian
membakar sampah
medis dan sampah
biasa hasil
pemeriksaan
petugas sanitarian
membakar sampah
medis dan sampah
biasa hasil
pemeriksaan
petugas Laborat
petugas laborat menggunakan menggunakan reagen
kaidah FIFO yang mempunyai masa
kadaluarsa pendek
(FEFO)
petugas laborat
petugas laborat menyimpan reagen pada menyimpan reagen pada
7. Bagan alur suhu kamar atau suhu dingin (2-8C) suhu kamar yang tidak
tergantung jenis reagen kena sinar matahari
petugas laboratorium
membuat kartu stok
petugas laborat menyimpan reagen pada pemakaian reagen
suhu kamar atau suhu dingin (2-8C)
tergantung jenis reagen
No.Dokumen : 335/TU/PKM-TRL/1/2015
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
1. Pengertian Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan limbah
7. Bagan alur
petugas laborat menempatkan pembuangan akhir
sampah medis dirungan khusus air limbah berupa
kemudian dilakukan pemusnahan instalasi pengolahan
dengan menggunakan incenerator air limbah atau IPAL
oleh petugas kosling
rupa jarum
kan dalam
dimusnahkan
kan incenator
onseling
rupa jarum
kan dalam
dimusnahkan
kan incenator
onseling
PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK PASIEN
URGEN GAWAT DARURAT
No.Dokumen : 299/TU/PKM-TRL/1/2015
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur ketetapan waktu laporan hasil
1. Pengertian
pemeriksaan urgen gawat darurat.
sebagai acuan kepada petugas laboratorium dalam pelayanan pemeriksaan
2.Tujuan
kepada pasien urgen.
3 .Kebijakan kebijakan Kepala Puskesmas no
4. Referensi Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang penyenglengaraan laboratorium puskesmas.
5. Alat dan bahan bahan : from laporan laboratorium
6. Langkah-langkah
1. petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien
urgen
2. petugas laboratorium membuat jadwal pemantauan waktu penyampaian hasil
pemeriksaan untuk pasien.
3. petugas laboratorium melaksanakan pemantauan sesuai jadwal.
4. peetugas laboratorium menccatat hasil pemantauan untuk dilakukan tindak
lanjut dan evaluasi.
petugas laborat mencatat waktu penyampaian petugas laborat membuat
hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien jadwal pemantauan wakatu
urgen penyampaian hasil
pemeriksaan untuk pasien
urgen
7. Bagan alur
petugas laborat
memeriksa ulang
hasil pemriksaan
petugas laborat
menetapkan upaya
peningkatan
petugas laborat
mendokumentasikan
8. Hal yang perlu Hasil laboratorium yang kita harus segera dilaporkan kepada dokter atau
diperhatikan perawat dari unit yang bersangkutan dan ditulis dalam buku laporan hasil
laboratorium yang kritis.
9. Unit terkait poli umum
10. Dokumen 1.from hasil pemriksaan laboratorium
terkait 2. buku laporan hasil pemeriksaan yang kritis.
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
PELABELAN REAGEN
No.Dokumen : 280/TU/PKM-TRL/1/2015
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
Pelabelan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi mengenal hal-hal
1. Pengertian yang berhubungan dengan reagen, terutama untuk reagen yang dibuat
sendiri oleh petugas laborat.
2. Tujuan Agar reagensia yang ada diketahui jenis dan sifatnya.
3. kebijakan SK kepala puskesmas Tanralili no
4. Referensi Good laboratory pratice
5. Alat dan Bahan bahan : label
1. petugas laborat membuat kartu stok penggunaan reagen
2. petugas laborat membuatkan labe pada setiap reagen pada label.
3. peugas laborat menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label.
4. petugas laborat menuliskan nama reagen pada label.
6.Langkah-Langkah
5. petugas laborat menuliskan tanggal pertama kali dibuku pada buku label.
6. petugas laborat menuliskan expired pada label.
7. petugas laborat menuliskan jumlah kandungan isi reagen pada label.
8. petugas laborat menuliskan tanda bahaya
9. petugas laborat memastikan label terpasang pada botol dengan benar.
petugas laborat
petugas laborat membuat kartu membuatkan label pada
stok penggunaan reagen setiap reagen pada label
7. Bagan alur
petugas laborat
memastikan label
terpasang pada
botol dengan benar.
petugas laborat
memastikan label
terpasang pada
botol dengan benar.
7. Bagan alur
petugas laborat melakukan revisi secara berkala rentang niali
8. Hal-hal yang perlu setiap memakai alat pemeriksaan kimia yang baru perlu diperhatikan nilai rentang
diperhatikan yang ada pada manual prosedur alat tersebut.
9. Unit terkait 1. poli umum 2. KIA
10. Dokumen terkait hasil pemeriksaan laboratorium
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan
Dr.H.Hendra Saputra Hamka
NIP.19830528 201101 1 006
mutu rujukan hasil pemriksaan
m.
kan lebih akurat.
8. Hal-hal yang perlu apabila memungkinkan diadakan pembelian peralatan baru, bila peralatan
diperhatikan tidak sesuai standar.
alat laboratorium
9. Unit terkait
petugas pengelola barang
buku identifikasi peralatan
10. Dokumen terkait
data hasil kalibrasi.
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
dah di kalibrasi
el mencakup
rasi nomor
ter.
PERBAIKAN INSTRUMEN
No.Dokumen : 368/TU/PKM-TRL/1/2015
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
Perbaikan instrumen merupakan tindakan menghilangkan penyebab
ketidak sesuaian.
1. Pengertian
yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki penyimpangan pada.
instrumen
untuk menjamin keteersediaan peralatan medis sehingga tidak
2. Tujuan
menganggu pelayanan kepada pasien.
3. kebijakan SK kepala puskesmas Tanralili no
permenkes no 43 tahun 2013 tentang cara penyelengaraan laboratorium
4. Referensi
yang baik.
5. Alat dan Bahan
1. petugas mendata kelengkapan alat atau saran kerja yang tidak layak.
2. petugas laborat mengecek kerusakan alat.
3. petugas laborat melapor ke petugas instrumen bila ada kerusakan sarana.
4. petugas inventaris mencatat kerusakan atau kekurangan sarana kerja.
6.Langkah-Langkah
5. petugas inventaris mengevaluasi penyebab kerusakan atau kekurangan
sarana kerja.
6. petugas inventaris merencanakan perbaikan atau bila diperlukan
mengadakan sarana
petugas laborat
petugas mendata kelengkapan alat sarana mengecek
kerja yang tidak layak. kerusakan alat
petugas inventaris
petugas inventaris mengevaluasi merencanakan perbaikan
penyebab kerusakan atau kekurangan
sarana kerja atau bila perlukan
mengadakan sarana
baru.
petugas laborat
mendokumentasikan hasil
pelaksanaan kegiatan K3 kepada
tim pengelola K3 dipuskesmams
petugas laborat
petugas laborat menuliskan hasil pada
blanko yang telah disediakan. mengirimkan hasil
kepada tim PME.
8. Hal-hal yang perlu Pemantapan Mutu eskernal untuk berbagai bidang pemeriksaan
diperhatikan diselenggarakan pada berbagai tingkatan yaitu :
1. Tingkat Nasional/tingkat pusat diselenggarakan oleh kementrian
kesehatan.
2. Tingkat regional wilayah diselenggarakan oleh BBLK.
3. Tingkat propinsi/wilayah diselenggarakan oleh BBLK.
a. Permantapan mutu eksternal regional untuk bidang kimia klinik
(PMER-K) dengan penyelenggaraannya adalah balai labkes
bandung, yogyakarta, surabaya dan palembang.
b. Pemantapan mutu eksternal regional untuk bidang hematologi
(PMER-H) dengan penyelenggaraannya adalah balai labkes medan,
palembang, Bandung, semarang, surabaya, dan makassar.
Pemantapan Mutu Eksternal Regional untuk bidang urinalisasi (PMER-U)
Dengan penyelenggaraannya adalah seluruh labkes di Indonesia.
9. Unit terkait Labotorium
10. Dokumen terkait 1. format hasil PME 2. Setifikat PME
11. Rekaman
History No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
RUJUKAN LABORATORIUM
No.Dokumen : 379/TU/PKM-TRL/1/2015
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Dr.H.Hendra Saputra Hamka
TANRALILI NIP.19830528 201101 1 006
Sistem rujukan yang merupakan suatu sistem penyelenggaraan pelayanan
1. Pengertian
kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab, timbal balik
Untuk keperluan pengiriman specimen ke laboratorium ke laboratorium
2. Tujuan
rujukan.
3. kebijakan SK kepala puskesmas Tanralili no
PERMENKES no 43 tahun 2013 tentang cara penyelengaraan laboratorium
4. Referensi
klinik yang baik.
5. Alat dan Bahan * Blanko permintaan
1. Petugas laborat menyiapkan specimen
2. Petugas laborat mengemas specimen sesuai dengan kondisi bahan yang
akan dikirim dengan memperhatikan aspek sterilitas, kontaminasi penularan
6.langkah-langkah penyakit, keselamatan pasien dan orang lain serta kelayakan untuk jenis
pemeriksaan yang didinginkan
3. petugas laborat memastikan bahwa pasien/specimen yang dikirim tersebut
sudah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dan identitas yang jelas.
4. petugas TB mengisi formulir dan surat rujukan specimen secara cermat
dan jelas termaksuk nomor surat, jaminan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta.
5. Petugas laborat mencatat yang diperlukan dibuku register.
6. Petugas laborat mengisi surat rujukan specimen penunjang diagnostik
lainnya alamat tujuan.
petugas laborat
petugas laborat mencatat informasi yang
mengirim surat
diperlukan dibuku register. rujukan specimen
penunjang diagnosa
kealamat tujuan.
petugas laborat
menggunakan alat suntik
sekali pakai
petugas laborat
melakukan
petugas laborat menggunakan sterilasator pada desinfektan
alat laborat untuk menghindari kontaminasi sebelum dan
mikroorganisme yang pathogen. sesudah
melakukan
pemeriksaan.