A. GEOFISIKA
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga
meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.Penelitian geofisika untuk
mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan
kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode
pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan
gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami
yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi
bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi
radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus
listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi
melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan metoda
gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan sampingnya (tidak
dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali densiti.
Dasar teori yang dipakai dalam metoda ini adalah Hukum Newton tentang
gravitasi bumi.
Harga rata-rata gayaberat di permukaan bumi adalah 9.80 m/s2. Satuan
yang digunakan adalah gaya berat adalah milliGal (1 mGal = 10-3 Gal = 10-3
cm/s2) atau ekivalen dengan 10 gu (gravity unit). Variasi gaya berat yang
disebabkan oleh variasi perbedaan densitas bawah permukaan adalah sekitar 1
mGal (100 mm/s2).
Karena bentuk bumi bukan merupakan bola pejal yang sempurna, dengan
relif yang tidak rata, berotasi serta ber revolusi dalam sistem matahari, tidak
homogen. Dengan demikian variasi gayaberat di setiap titik permukaan bumi akan
dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu :
1. lintang
2. ketinggian
3. topografi
4. Pasang surut
1. Prosedur Lapangan
Series dari hasil perhitungan akan diplot pada kertas grafik terhadap waktu
(Gambar 1).
Koreksi massa lapisan yang diasumsikan berada diantara titik amat dengan bidang
referensi (lihat Gambar 2).
1. Metode Elektromagnetotelurik
2. Metode Geo-radar
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah
dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah
atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam
(sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa
besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah
diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan bumi.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi
yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan
dengan menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan
diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang
memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan
ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada
suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu.
Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam
tanah.
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh
Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi
instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal
sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet
meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber
ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada
tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa
bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara
mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral
dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di
Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang
seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi
minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun
1921.
Macam metoda seismik
Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan, yaitu
seismik refraksi dan seismik refleksi.
2. Seismik refleksi
4.Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan
konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut
(porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari
metode seismik.
Kelemahan :
1.Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika
diinginkan data yang baik
2.Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan
metode geofisika lainnya.
4.Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode
geofisika lainnya.
Seismik Refleksi
Skema Akusisi Data Seismik
Gelombang Seismik
EKSPLORASI GEOFISIKA
Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan
dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda
tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan
(reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya.
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda
geofisika adalah :
1. Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
2. Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
3. Pengukuran lapangan
4. Pembuatan peta-peta geofisika
5. Penarikan garis-garis isoanomali
6. Penggambaran profile
7. Interpretasi anomali
Seismologi
Seismologi merupakan salah satu cabang ilmu dari geofisika yang
mempelajari fenomena getaran yang terjadi pada bumi yang dilakukan dari
permukaan bumi. Kata kata seismologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu,
seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti ilmu
pengetahuan.
Cabang cabang ilmu seismologi:
Referensi :
http://hendragrandis.files.wordpress.com/2008/09/inversi_2008.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Geofisika
http://bbmgwil2.bmg.go.id/Teori%20Seismologi.php
Soren Agustinus
270110090130
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Pengikut
Arsip Blog
2010 (12)
o Desember (12)
Survey SeismikPelaksanaan survey seismik melibatka...
Teknik Survey Magnetik
APLIKASI METODAPLIKASI GEOFISIKA DALAM EKSPLORASI ...
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
ALAT - ALAT GEOFISIKA
Seismik Inversi (Geofisika)
GEOFISIKA
EKSPLORASI GEOFISIKA
Fenomena Geofisika
Metode Metode Geofisika
Geofisika
Geophysics
Mengenai Saya
Geofisika
7. Analisis data mulai dari kompilasi data yang potensial serta aplikasinya
sampai analisis untuk penentuan zona-zona anomali.
8. Pemboran, yang ditujukan untuk pengujian anomali yang ada dan untuk
sampling. Beberapa alat pemboran :
Mud puncher
Auger
Rotary Air Blast
Rotary Percussion
Reverse circulation
Core drilling
Deep-well rotary drilling
Selain itu, para pelaku dapat memahami (memiliki kemampuan) untuk
kelancaran pemboran, yaitu :
Pemilihan alat bor
Desain lubang bor,
Teknik pemboran (arah pemboran, kontrol fluida)
Prosedur sampling,
Pengelolaan inti bor,
Chip & core drilling,
PEMBORAN EXPLORASI
MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES
PEMBORAN EXPLORASI
Pemboran Eksplorasi
Suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi.
Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam, pemboran tidak saja
dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain.
Pemboran jugak yang di lakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon
serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin
Langkah-langkah :
Tujuan :
Tujuan :
Langkah-langkah Pemboran :
1. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk mengeruk
batuan dan menembus dengan suatu rangkaian batang bor yang berlobang
(pipa).
2. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak dengan
berbagai macam alat transmisi, seperti kelly dan rotary table, chuck ataupun
langsung.
3. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau dengan
perantaraan kompresor/motor listrik.
4. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas dipompakan lewat
pipa, keluar lewat pahar bor kembali lewat lobang bor di luar pipa (casing) atau
sebaliknya.
5. Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas.
6. Pipa/batang di atas tanah ditahan/diatur dengan menggantungkannya pada
suatu menara/derrick dengan sistem katrol atau dipandu lewat suatu rak (rack)
untuk keperluan menyambungnya atau mencabut serta melepaskannya dari
rangkaian.
7. Untuk memperdalam lubang bor rangkaian pipa bor ditekan secara hidrolik
atau mekanik maupun karena bebannya sendiri.
8. Conto batuan hasil kerukan mata bor didapatkan sebagai :
a. Serbuk atau tahi bor (drill-cuttings) yang dibawa ke permukaan oleh
Lumpur bor atau air pembilas. Serbuk penggerusan batuan dibawa oleh air
pembilas ke permukaan sambil mendinginkan mata bor.
b. Inti bor (drill core) yang diambil melalui bumbung pengambil inti (core
barrel).
9. Untuk pengambilan inti mata bor yang digunakan bersifat bolong di tengah
sehingga batuan berbentuk cilinder masuk ke dalamnya dan ditangkap oleh
core barrel. Mata bor ini biasanya menggunakan gigi dari intan atau baja
tungsten.
10. Bumbung inti (core barrel) diangkat ke permukaan
a. Dicabut dengan mengangkat seluruh rangkaian batang bor ke permukaan
setiap kali seluruh bumbung terisi.
b. Dicabut lewat tali kawat (wireline) melalui lubang pipa dengan kabel).
11. Pipa selubung penahan runtuhnya dinding lubang bor (casing) dipasang
setiap kedalaman tertentu tercapai, untuk kemudian dilanjutkan dengan
matabor yang berukuran kecil (telescoping). Pipa selubung dipasang untuk
mengatasi adanya masalah seperti masuknya air formasi secara berlebihan
(water influks), kehilangan sirkulasi lumpur pemboran karena adanya
kekosongan, dalam formasi, atau lemahnya lapisan yang ditembus.
Untuk pemboran ini perlu beberapa tahapan yang diantaranya adalah pemboran
awal, pengujian geofisika well logging, sementasi dan perforating.
Tahapan Pemboran
Beberapa tahapan dalam kegiatan pemboran secara umum adalah :
1. Persiapan Pemboran.
o Pembuatan bak pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasinya.
o Pengesetan mesin dan pompa.
o Pemasangan balok landasan mesin, papan untuk saluran sirkulasi dan
lantai dasar mesin.
o Pendirian menara.
2. Pemboran sampai kedalaman tertentu dengan diameter yang ditentukan.
o Penyimpanaan core dalam core box.
o Penyimpanan cutting dalam kantung sampel yang selanjutnya untuk
dianalisa.
Pemboran Awal (Pilot Hole)
Pemboran Awal atau pembuatan pilot hole dimaksudkan untuk mengetahui
litologi secara rinci. Pilot hole dilakukan dengan mata bor (misal : jenis6)sampai
kedalaman melebihi kedalaman kontruksi sumur yang direncanakan dengan
tujuan agar sisa kedalaman tersebut dapat berfungsi sebagai kantong kotoran yang
tidak terangkat. Hal ini dilakukan setelah lebih dahulu melakukan pengujian
geofisika well logging.
Pengujian Well Logging
Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang
sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan
meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas
pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur,
pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan
material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb. Logging tool (peralatan utama
logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal)
diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman
yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik
ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu sinyal (gelombang suara, arus
listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi
lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam
material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal
kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi
menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan.
Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai
macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang
dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh
geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan
keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produk
Gambar Contoh log. Berbagai parameter digrafikkan menggunakan warna.
Gambar Perforasi
Well Testing
Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir
secara dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang.
Tujuannya:
- pola-pola pengelompokan (zonal patterns), baik berupa pola urat, pola alterasi,
pola anomali, dll.
- sifat-sifat kimiawi endapan atau anomali kimia lokal (local chemical haloes),
baik berupa komposisi unsur utama, unsur-unsur ikutan, unsur-unsur petunjuk,
dll.
b. Karakteristik tatanan tektonik regional ; yang dapat diinterpretasikan dari studi
lokal dan dikombinasikan dengan tatanan tektonik regional, yaitu :
- urutan batuan,
-lingkungan geologi,dll
a. Terbuka, yaitu dapat berubah dengan penambahan data atau informasi baru
yang diperoleh, sehingga dapat memperkaya/menyempurnakan model atau
bahkan dapat merubah model endapan awal.