PENDAHULUAN
Geoteknik adalah salah satu dari banyak alat dalam perencanaan atau design tambang,
data geoteknik harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan dengan asumsi-
asumsi serta batasan-batasan yang ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.
Geoteknik memiliki peran penting dalam perencanaan tambang terutama tambang terbuka.
Geoteknik tidak hanya memiliki peran dalam perhitungan saja, namum juga memberikan
panduan akan bahaya yang terjadi dari geoteknik tersebut.
Dalam perencanaan system tambang terbuka dan analisis kestabilan lereng hidrologi dan
hidrogeologi sangant diperlukan untuk mendapatkan desain tambang yang aman dan
ekonomis. Studi hidrogeologi perlu dilakukan agar dapat memperkirakan model
keseimbangan air (water balance)
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang termasuk sifat sifat data teknis batuan?
2. Apa saja yang termasuk sifat sifat data teknis tanah dan air?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu agar dapat mengetahui data-data apa saja yang harus
dikumpulkan dalam pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi serta peranan geoteknik
dan hidrogeologi dalam perencanaan tambang.
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
rekahan dan belahan merupakan bidang lemah dengan resistansi yang rendah untuk
menahan tegangan, dan memiliki kecenderungan terbuka saat terganggu oleh
aktivitas peledakan (blasting).
Instrumentasi yang modern dalam mekanika batuan memberikan cara
pengukuran yang lebih baik terhadap pengaruh kombinasi kekuatan batuan dan cacat
struktur. Keuntungan khusus dari studi mekanika batuan modern adalah lokasi dan
material dapat diuji lebih lanjut. Daerah kerja tambang dapat dirancang secara detail.
Detail-line mapping dilakukan untuk menggambarkan proyeksi rekahan dan kontak
yang orientasinya menyebar sepanjang singkapan atau suatu muka tambang. Gambar
8.1 adalah lembar data tipikal yang digunakan dalam metoda ini, menunjukkan jenis
informasi yang dikumpulkan. Posisi rekahan yang dihasilkan dalam detail-line
mapping diplot pada stereonet untuk dievaluasi. Pendekatan lainnya untuk studi
struktur detail dalam pertambangan adalah fracture-set mapping yang dalam hal ini
semua rekahan diukur dan dideskripsikan dalam beberapa area tambang kemudian
dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu. Kelompok tersebut dideskripsikan
dan posisi individualnya diplot pada Schmidt net (equal-area net).
Persentase terbesar tentang informasi struktur yang digunakan dalam
perencanaan tambang berasal dari inti bor. Spasi rekahan, posisi relatif terhadap
lubang bor, dan jenis pengisian rekahan harus dideskripsikan secermat mungkin.
Dalam pengamatan inti bor untuk informasi struktur dikenal istilah RQD (rock-
quality designation) yaitu persen inti bor yang diperoleh dan hanya dihitung untuk
inti bor yang memiliki panjang 10 cm atau lebih. Klasifikasi kualitas berdasarkan
RQD ditunjukkan pada Tabel 1
4
Informasi geoteknik
Peta lokasi atau rencana tambang.
Kedalaman di bawah datum referensi.
Kemiringan (dip).
Frekuensi atau spasi antar bidang ketidakselarasan yang berdekatan.
Kemenerusan atau perluasan bidang ketidakselarasan.
Lebar atau bukaan bidang ketidakselarasan.
Gouge atau pengisian antar muka bidang ketidakselarasan.
Kekasaran permukaan dari muka bidang ketidakselarasan.
Waviness atau lekukan permukaan bidang ketidakselarasan.
Deskripsi dan sifat-sifat batuan utuh diantara bidang ketidakselarasan.
Gambar 2. Diagram penampang dari uji uniaksial pada suatu silinder batuan
(Peters, 1978)
7
Gambar 3. Diagram penampang dari uji geser kompresif triaksial pada suatu
silinder batuan (Peters, 1978)
Kekuatan batuan dapat diukur secara insitu (di lapangan) sebaik pengukuran
di laboratorium. Regangan (deformasi) diukur di area tambang kemudian
dihubungkan terhadap tegangan dengan berpedoman pada konstanta elastik dari
laboratorium. Tegangan sebelum penambangan merupakan kondisi tegangan asli,
sulit dihitung, tetapi merupakan parameter desain tambang yang penting. Tegangan
tersebut umumnya diperkirakan dan diberi beberapa kuantifikasi dengan memasang
sekelompok pengukur tegangan elektrik dalam rosette pada permukaan batuan,
memindahkan batuan-batuan yang berdekatan, dan mengukur respon tegangan
sebenarnya yang dilepaskan. Kondisi tegangan yang berkembang selama
penambangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam operasi tambang
sebaik dalam perancangan tambang. Regangan yang dihasilkan dari pola tegangan
baru diukur dari waktu ke waktu atau dimonitor secara menerus selama penambangan
berlangsung.
Hubungan tegangan-regangan merupakan dasar dari semua pekerjaan
mekanika batuan. Istilah deskriptif untuk hubungan tersebut adalah brittle versus
ductile dan elastik versus plastik. Hubungan yang dihasilkan dari uji statik (fungsi
8
waktu) ditunjukkan pada Gambar 4, dimana F merupakan titik pecah dalam kompresi
uniaksial tak tertekan. Garis A menunjukkan material elastik sempurna dimana
e=s/E. Garis B menunjukkan material plastik sempurna yang tidak akan terdeformasi
sampai tegangan sama dengan s0; material tersebut tidak akan mendukung beban
yang yang lebih besar daripada s0. Garis lengkung C menunjukkan suatu material
elastoplastik, sementara kurva D menunjukkan material ductile sempurna dimana
regangan tidak sebanding terhadap tegangan.
pemboran eksplorasi. Conto kualitas air dapat diambil dan uji pemompaan sederhana
dapat dilakukan sementara data geologi dikumpulkan. Masalah air memiliki dampak
sosial maupun politik. Penyaliran suatu tambang dapat menyebabkan sumur
seseorang atau suatu sumber aliran menjadi kering. Gambar 8.7 menunjukkan
beberapa hal yang berkaitan dengan air tanah. Pada semua jenis batuan terdapat
variasi lokal mengenai level air, misalnya disebabkan oleh isolasi dari blok-blok
tanah oleh barrier patahan yang terisi dengan suatu material dan dike impermeabel.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari tinjauan pustaka diatas dapat diambil kesimpulan:
a. Geoteknik dan hidrogeologi berperan penting dalam perencanaan tambang,
baik tambang terbuka maupun tambang bawah tanah.
b. Data geoteknik yang dibutuhkan yaitu informasi geologi untuk merekam cacat
batuan.
c. Pengujian dalam geomekaniaka yaitu tegangan (stress), regangan (strain),
kuat geser, modulus young, dan rasio poisson.
d. Jenis kekuatan batuan yaitu uniaksial, tensile strenght, kuat geser, dan kuat
geser kompresif triaksial.
e. Data hidrologi diperlukan untuk oengontrolan aktivitas penambangan.
f. Dua parameter yang diukur dalam hodrologi yaitu koefisien permeabilitas dan
koefisien penyimpanan.
14
DAFTAR PUSTAKA
14