A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita - cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan
Undang - undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembangunan Nasional adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka rnencapai tujuan bemegara.
Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat menjamin bahwa manfaatnya dapat diterima oleh semua
pihak, berdampak adil bagi perempuan dan laki - laki (Responsif Gender).
Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 2 dan 3 menyatakan
bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan,
manfaat, perlindungan. penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender, dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara social dan ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -
tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Salah satu permasalahan kesehatan mendasar yang masih s dijumpai di Indonesia adalah
Permasalahan kualtias sanitasi. Kondisi sanitasi yang rendah dari masyarakat akan sangat berdampak
pada kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Kerugian yang ditimbulkan akibat dampak
sanitasi yang buruk berdasarkan hitungan dari Bank Duniapada Tahun 2013 sebesar 29 Triliun. Sebuah
jumlah yang sangat fantastis dan mungkin tidak pernah terbayakngkan oleh kita akibat dari sanitasi
yang buruk
Untuk memenuhi pencapaian pilar pertama dalam program STBM tersebut, maka setiap
pemerintah Kabuapten/Kota yang ada di Indonesia memiliki kewajiban untuk meng ODF kan (Open
Defecation Free) setiap kelurahan/desa yang ada diwilayahnya. Hal tersebut tertuang dalam Surat
Edaran Menteri Kesehatan RI No.132 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.
Kota Tasikmalaya hingga saat ini belum memiliki wilayah (kelurahan) yang telah mendeklarasikan
sebagai Kelurahan ODF. Banyak hal yang mempengaruhi dari pencapaian Kelurahan ODF ini, baik
masalah factor perilaku masyarakat, faktor georgrafis, factor social budaya dan yang lainnya.banyak hal
1
yang belum dapat digambarkan secara jelas, factor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan atau
tidaknuya untuk dicapai Kelurahan ODF.
Untuk itulah perlu dilakukan sebuah studi tentang kemungkinan (feasibility) tercapaianya atau
tidak Kota Tasikmalaya sebagai Kota ODF. Harapan dengan dilaksanakannya studi ini adalah agar dapat
dirumuskan strategi dan kebijakan yang cocok dengna kondisi dan situasi yang ada di Kota Tasikmalaya
sehingga harapan dan cita-cita untuk melakukan pencapaian akses universal di Tahun 2019 akan
terwujud.
1. Maksud
Maksud dilaksanakan kegiatan studi feasibility ini adalah dapat diketahuinya factor-faktor
yang mempersulit dan mempermudah tercapainya kelurahan ODF di Kota Tasikmalaya serta dapat
disusunnya strategi dan kebijakan yang sesuai dengan kondisi dan situasi.yang ada di Kota
Tasikmalaya.
2. Tujuan
d) Mengetahui strategi dan kebijakan yang harus ditempuh oleh pemerintah Kota Tasikmalaya
dalam mencapai Kelurahan ODF
C. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan studi feasibility kelurahan ODF ini adalah masyarakat Kota Tasikmalaya
D. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan studi feasibility ini dilaksanakan diseluruh wilayah yang ada di Kota Tasikmalaya sebanyak 69
Kelurahan..
E. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan study feasibility ini dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD II/DBH PR)
Kota Tasikmalaya Tahun 2017.
2
F. RUANG LINGKUP DAN MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN PEKERJAAN
a. Lingkup Kegiatan
1) Persiapan pelaksanaan
c. Penyusunan Instrumen
e. Entry Data
f. Analisis Data
1. Laporan data
Penyedia jasa dapat menggunakan laporan-laporan dan hasil studi terdahulu sebagai
bahan pendamping dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut diatas
Pengguna jasa tidak menyediakan akomodasi dan ruangan kantor sehingga penyedia jasa
perlu menyediakan sendiri sesuai dengan kebutuhan.
3. Staf pendamping
Pengguna jasa akan menunjuk Tim pendamping kegiatan sebagai pengawas dan atau
pendamping dalam melaksanakan jasa konsultansi tersebut.
Peralatan dan material dari penyedia jasa konsultansi penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan antara lain:
3
e. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
1. Penyedia jasa berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan barang
sesuai dengan kontrak.
2. Penyedia jasa konsultansi berwenang dan bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka pekerjaan penyusunan dokumen study feasibility kelurahan ODF di Kota Tasikmalaya
diberikan batas waktu selama 90 (Sembilan Puluh) hari Kalender, terhitung sejak diterbitkan Surat
Perintah Kerja (SPK).
e. Laporan
4
Terdiri atas:
1. Rangkuman akhir (final) hasil seluruh pekerjaan.
2. Kesimpulan akhir hasil pekerjaan.
Laporan Akhir ini merupakan bentuk akhir dari hasil study feasibility kelurahan ODF yang telah
dilsaksanakan. Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan.
Jumlah laporan yang diserahkan : 5 Dokumen
f. Foto Dokumentasi
Dalam pelaksanaan Study Feasibility Kelurahan ODF, setiap kegiatan yang dilaksanakan harus
didokumentasikan oleh penyedia jasa. Dokumentasi (foto-foto) kegiatan disimpan dalam
bentuk print out dan dilampirkan bersamaan dengan laporan penelitian.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2. Revisi design
penelitian study
feasibility
kelurahan ODF
3. Pengambilan
data
4. Analisis Data
5. Penyusunan
Laporan Study
Feasibility
Kelurahan ODF
9 Diseminasi Hasil
Study Feasibility
Kelurahan ODF
H. Pelaksana Kegiatan
Seksi Kesehatan Lingkungan Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dan Konsultan
penyedia jasa Study Feasibility Kelurahan ODF Kota Tasikmalaya
I. Sumber Dana
5
Sumber Dana
Sumber Dana Jumlah
APBD Kota/DAU APBD Prov. APBN
Lainnya