Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahaan : Infeksi Menular Seksual

Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Menular Seksual

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Kudus

Tempat : Balai Desa Suka Suka

Hari/Tgl Pelaksanan : Rabu, 26 November 2014

Jam Pelaksanaan : 10.00-10.30 WIB

I. LATAR BELAKANG
Penyakit kelamin sudah lama dikenal di beberapa negara, terutama yang
paling populer di antaranya adalah Sifilis dan Gonorrhoe. Dengan semakin
majunya ilmu pengetahuan, makin banyak juga ditemukan jenis-jenis penyakit
baru, sehingga istilah Penyakit Kelamin yang dulu banyak disebut sudah dianggap
tidak sesuai lagi dan diubah menjadi Seksually Transmited Disease (STD) atau
Penyakit Menular Seksual (PMS). Karena pada kenyataanya penyakit-penyakit
tersebut tidak hanya mengenai juga organ-organ yang lain.Dari tahun ke tahun
insiden PMS bisa dikatakan semakin meningkat, terbukti dari data yang diperoleh
terlihat setiap tahun tidak kurang dari 250 kasus baru ditemukan dan dari jumlah
tersebut 30-50% merupakan penyakit-penyakit yang tergolong PMS. Peningkatan
Insident tersebut secara tidak langsung juga terjadi karena semakin banyaknya
kelompok perilaku-perilaku berisiko tinggi, seperti : anak-anak usia remaja, PSK
(Pekerja Seks Komersial), pecandu narkotika, kaum homoseksual, dll.
PMS menjadi pembicaraan yang begitu penting setelah muncul kasus
penyakit AIDS yang menelan banyak korban meninggal dunia, dan sampai
sekarang pengobatan yang paling manjur masih belum ditemukan. Apalagi
komplikasi dari PMS (termasuk AIDS) bisa dibilang banyak dan akibatnya pun
cukup fatal, antara lain : kemandulan, kecacatan, gangguan kehamilan, kanker,
kematian.
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan para remaja
dapat memahami tentang pentingnya deteksi dini penyakit menular seksual.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x pertemuan, diharapkan
klien dan keluarga mampu :
a. Memahami arti penyakit menular seksual
b. Memahami penyebab penyakit menular seksual
c. Memahami cara cara mendeteksi penyakit menular seksual
d. Memahami manfaat melakukan deteksi dini PMS
III. SASARAN
Remaja.
IV. METODE
Ceramah
Tanya jawab
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
LCD
VII. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
NO Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab
pembuka salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan Tujuan Perkenalan
Instrukstural Khusus
Menjelaskan proses KBM
Melakukan kontrak waktu
2. Interaksi 15 menit Memahami arti penyakit Mendengarkan
menular seksual Memperhatika
Memahami penyebab n
penyakit menular seksual Berdiskusi
Memahami cara cara dengan
mendeteksi penyakit mahasiswa
menular seksual (penyuluhan)
Memahami manfaat
melakukan deteksi dini
PMS
3. Penutup 10 menit Memberikan kesempatan Memberi
audien untuk bertanya tanggapan
Mengevaluasi audien Menjawab
Menyimpulkan materi pertanyaan
Salam penutup yang diajukan
Menjawab
salam penutup

VIII. SETTING TEMPAT

Moderator
Penyaji

Audien Audien
Fasilitator

IX. EVALUASI
Evaluasi hasil
1. Struktur Persiapan
a. 1 hari sebelum proses pembelajaran, SAP sudah selsei.
b. Media
c. Penentuan waktu dan tempat
d. Materi
2. Proses
a. 30 menit sebelum proses penyuluhan, penyaji siap atau sudah datang
b. 15 menit sebelum proses penyuluhan, peralatan siap
c. 10 menit sebelum proses penyuluhan, audien sudah datang
d. Selama proses penyuluhan audien tidak boleh meninggalkan ruangan
e. Audien aktif bertanya dan memperhatikan
X. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa itu penyakit menular seksual ?
2. Apa penyebab penyakit menular seksual ?
3. Bagaimana cara cara mendeteksi penyakit menular seksual ?
4. Apa manfaat melakukan deteksi dini PMS ?
XI. DAFTAR PUSTAKA
Widoyono MPH, epidemiologi penularan, pencegahan, & pemberantasan penyakit
menular, Erlangga, Jakarta : 2008
Kusmiran,Eny, Kesehatan reproduksi kesehatan wanita, salemba medika, Jakarta
: 2011
infopenyakitkelamin.wordpress.com
jekethek.blogspot.com
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi PMS
PMS (penyakit menular seksual) merupakan penyakit yang menular melalui
hubungan seksual (hubungan kelamin). Penyakit menular ini akan lebih beresiko bila
melakukan hubungan seksual dengan berganti ganti pasangan baik melalui vagina,
oral, maupun anal.
Penyakit menular seksual adalah penyakit penyakit yaang timbul atau ditularkan
melalui hubungan seksual dengan manifestasi klinis berupa timbulnya kelainan
kelainan terutama pada alat kelamin.
Pada laki laki gejala PMS lebih mudah dikenali atau dirasakan. Sementara
pada waita, sebagian besar tanpa gejala sehingga cendurung tidak mencari
pengobatan. Justru yang tanpa gejala dapat menjadi sumber penularan penyakit
menular seksual.
2. Penyebab terjadinya PMS
a. Melakukan hubungan seksual dengan berganti ganti pasangan
Semakin banyak pasangan dalam berhubungan seksual maka resiko penularan
PMS juga akan semakin meningkat. Mempunyai bayak pasangan harus sadar
bahwa pasangan tersebut adalah orang yang juga suka berganti ganti pasangan
dalam berhubungan seks.
b. Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
Pemakaian kondom memang tidak berarti menjamin akan terhindar dari PMS,
namun pemakaian kondom dapat mengurangi resiko transmisi (penularan).
c. Konsumsi alkohol yang berlebihan
Penggunaan alkohol yang terlalu sering dan dalam jumlah banyak, akan
menyebabkan pikiran tidak jernih untuk mengambil keputusan. Termasuk perilaku
seks yang tidak aman atau bahkan menyimpang (melakukan hubungan seksual
pervagina, peroral dan peranal)
d. Menggunakan obat obatan terlarang
Penggunaan obat terlarang menyebabkan manusia tidak lagi stabil dalam
mengambil keputusan, termasuk mengenai hubngan seksual. penggunaan jarum
suntik secara bergantian juga akan meningkatkan resiko terkena HIV dan
hepatitis.
e. Tidak ada pembekalan ilmu seks
Remaja maupun dewasa muda khusunya wanita lebih muda terkena PMS
dibandingkan dengan orang yang cukup umur hal ini dikarenakan secara biologis
para perempuan muda mempunyai kondisi fisik yang lebih kecil, dan akan lebih
muda robek saat melakukan intercourse. Servik wanita usia remaja dan muda
belum berkembang dangan sempurna sehingga lebih rentan terkena Clamydia,
gonorhea dan PMS lainnya. Aspek lainnya yang menigkatkan tingginya PMS
pada remaja adalah mereka jarang menggunakan kondom dan lebih cenderung
mengambil resiko dalam hal seksual.
3. Cara mendeteksi PMS
a. Tampak diwajah
Sipilis
Dapat dideteksi dari luka terbuka yang lebar dibibir dan mulutnya. Luka
biasanya muncul sekitar 3 6 minggu setelah hubungan seksual
Herpes genital
Dapat dideteksi dari luka dingin disekitar mulut,
Clamydia
Dapat terlihat di mata (pink eye) dan beresiko menyebabkan kebutaan
b. Mengenali tanda tanda
Pada wanita :
1) Keputihan berwarna kuning atau hijau
2) Keputihan yang berbau
3) Perdarahan diluar siklus haid atau setelah berhubungan intim
4) Nyeri saat hubungan
5) Nyeri perut bawah
Pada pria :
1) Keluarya cairan pada penis
2) Iritasi pada alat kelamin
c. Dengan pemeriksaan lab
Pemeriksaan sampel urine : dapat mendeteksi clamydia dan gonorhea
Pemeriksaan sampel darah : dapat mendeteksi herpes, sifilis, dan HIV
Pemeriksaan sampel luka (Swab) : kutil kelamin (HPV), kanker servik pada
wanita dan sifilis, gonorhea, clamydia pada wanita dan pria.
4. Manfaat melakukan deteksi dini PMS
Dapat mengenali penyakit menular seksual lebih awal sehingga penyakit dapat diatasi
lebih dini dan tidak sampai terjadi komplikasi. Dan dapat mengurangi penularan
penyakit kelamin.

Anda mungkin juga menyukai