Nama Wahana :
Topik :
Tanggal (kasus) :
18 Agustus 2015
Nama Pasien : No. RM
Tn. N 00.78.09
Tanggal presentasi : Nama Pendamping :
18 Agustus 2015 dr. Hanus Yufril Nando
Tempat Presentasi :
Ruang Komite Medik RSUD. Tora Belo Sigi
Obyektif Presentasi
Deskripsi
Laki laki 63 tahun terdapat luka pada kaki kanan timbul sejak kira-kira satu bulan sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya luka karena tertusuk paku, namun lama kelamaan luka tidak sembuh
dan semakin meluas. Demam dialami penderita sejak kira-kira dua minggu sebelum masuk rumah
sakit. Mual ada, Muntah tidak ada. BAB & BAK biasa.
Tujuan : Melakukan penanganan pada komplikasi Diabetes melitus Tipe 2
5. Riwayat Pekerjaan
Penderita bekerja sebagai Wiraswasta
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis ulkus diabetes
2. Mekanisme terjadinya ulkus pada diabetes
3. Menggali faktor resiko yang mungkin terjadi pada ulkus diabetes
4. Penatalaksanaan uklus diabetes
5. Edukasi untuk mencegah terjadinya ulkus
1. Subjektif
Laki laki 63 tahun terdapat luka pada kaki kanan timbul sejak kira-kira satu bulan sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya luka karena tertusuk paku, namun lama kelamaan luka tidak
sembuh dan semakin meluas. Penderita mengeluh luka di kaki kanan bernanah dan kotor.
Demam dialami penderita sejak kira-kira dua minggu sebelum masuk rumah sakit. Demam
sumer-sumer dan bersifat hilang timbul, hilang terutama jika penderita minum obat penurun
panas. Menggigil disangkal, batuk pilek disangkal, keringat malam disangkal, sakit kepala
disangkal. Mual beberapa kali setelah makan namun tidak sampai muntah. Buang air besar
(BAB) biasanya dilakukan penderita setiap dua hari sekali, konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan, tidak ada darah dan tidak pernah BAB warna hitam. Buang air kecil (BAK) sekitar 4
kali per hari, warna kuning terang. Tidak dirasakan nyeri saat BAK.
Riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit kencing manis sejak kira-kira delapan tahun yang
lalu dan sempat dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama. Riwayat penyakit darah
tinggi, asam urat, penyakit jantung, penyakit ginjal tidak diketahui penderita.
2. Objektif
Berdasarkan Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang mendukung dignosis Diabetes
melitus tipe 2 dengan ulkus diabetikum. Pada kasus ini diagnosis ditegakan berdasarkan:
- Gejala Klinis ( luka pada kaki kiri yang tidak sembuh sembuh, sering makan, minum, dan
buang air kecil)
- Pemerikasaan Fisik ( status lokalis : luka pada kaki kiri berukuran 6 x 4 cm pus +)
- Pemeriksaan Penunjang ( GDS : 229 mg/dl )
3. Assement
Ulkus diabetikum adalah salah satu bentuk komplikasi kronik penyakit diabetes mellitus
berupa adanya luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan.
Pada kadar glukosa darah yang tidak terkendali akan terjadi komplikasi kronik yaitu neuropati,
menimbulkan perubahan jaringan syaraf karena adanya penimbunan sorbitol dan fruktosa
sehingga mengakibatkan akson menghilang, penurunan kecepatan induksi, parastesia,
menurunnya refleks otot, atrofi otot, keringat berlebihan, kulit kering dan hilang rasa, apabila
tidak hati-hati dapat terjadi trauma yang akan menjadi ulkus diabetikum
Penderita dengan ulkus diabetikum biasanya mengalami gejala-gejala seperti sering
kesemutan, nyeri kaki saat istirahat, sensasi rasa berkurang, kulit kering dan adanya luka yang
lama sembuh. Menebalnya arteri di kaki dapat mempengaruhi otot-otot kaki karena
berkurangnya suplai darah, sehingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam
jangka waktu lama dapat mengakibatkan kematian jaringan yang akan berkembang menjadi
ulkus diabetikum. Pada penderita DM yang tidak terkendali akan menyebabkan penebalan tunika
intima (hiperplasia membran basalis arteri) pada pembuluh darah besar dan pembuluh kapiler
bahkan dapat terjadi kebocoran albumin keluar kapiler sehingga mengganggu distribusi darah ke
jaringan dan timbul nekrosis jaringan Eritrosit pada penderita DM yang tidak terkendali akan
meningkatkan HbA1C yang menyebabkan deformabilitas eritrosit dan pelepasan oksigen di
jaringan oleh eritrosit terganggu, sehingga terjadi penyumbatan yang menggangu sirkulasi
jaringan dan kekurangan oksigen mengakibatkan penyembuhan luka tertunda.
Klasifikasi ulkus/kaki diabetikum ada dua, yaitu menurut Wagner-Meggit derajat 0 sampai 5,
dan menurut Edmond stage 1 sampai 6. Ulkus pada kasus ini cukup dalam sampai ke jaringan
sehingga dapat dikelompokkan pada derajat 2 kriteria Wagner-Meggit atau stage 2 menurut
kriteria Edmond.
Derajat Lesi
0 Tidak ada luka terbuka, kulit utuh
1 Ulkus Superfisialis, terbatas pada kulit
2 Ulkus lebih dalam sering dikaitkan dengan inflamasi jaringan
3 Ulkus dalam yang melibatkan tulang, sendi dan formasi abses
4 Ulkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir seperti pada ibu
jari kaki, bagian depan kaki atau tumit
5 Ulkus dengan kematian jaringan tubuh pada seluruh kaki.
Tabel 1. Kriteria Ulkus Diabetikum menurut Wagner-Meggit
Stage Lesion
Stage 1 Normal foot
Stage 2 High risk foot
Stage 3 Ulcerated foot
Stage 4 Infected Foot
Stage 5 Necrotic foot
Stage 6 Unsolvable foot
Tabel 2. Kriteria Ulkus Diabetikum menurut Edmond
Faktor resiko yang dapat menyebabkan Diabetes melitus adalah riwayat keluarga DM,
obesitas, kurang aktivitas, hipertensi, tidak terkontrol kolestrol dan HDL, faktor nutrisi,
dosis terbagi dengan masa kerja 10-12 jam. Prinsip kerja dari Metformin adalah dapat
menurunkan kadar glukosa darah tidak tergantung pada adanya fungsi pankreas sel B. Pada
kasus ini pemberian Metformin diharapkan menurunkan kadar gula darah pada pasien DM tipe
2.
Edukasi sangat penting untuk semua tahap pengelolaan kaki diabetes. Dengan penyuluhan
yang baik, penyandang DM dan ulkus maupun keluarganya diharapkan akan dapat membantu
dan mendukung berbagai tindakan yang diperlukan untuk kesembuhan luka yang optimal.
Rehabilitasi merupakan program yang sangat penting yang harus dilaksanakan untuk
pengelolaan kaki diabetes.
Peserta Pendamping