Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Bab

Pendahuluan

R uang lingkup Ekonomi Mikro sangat luas dan di antara topik yang satu
dengan topik lainnya saling berhubungan sehingga kita tertarik untuk
mempelajari dan memahaminya. Dimulai dari Teori Permintaan, yang tidak
hanya mengungkapkan ketergantungan jumlah barang yang diminta secara
individu tetapi berlaku pula permintaan pasar (market demand) terhadap harga
barang itu sendiri sebagai faktor dominan, dan bagaimana pengaruh faktor
lainnya terhadap perobahan jumlah permintaan. Kemudian dalam bentuk
fungsi, secara matematis akan disajikan model permintaan yang dapat
digunakan untuk estimasi jumlah permintaan. Hubungan diantara jumlah barang
yang diminta dengan tingkat harga sebagai hubungan negatif (prioce effect)
yang sekaligus mengungkapkan the law of demand.

Dalam teori penawaran menyatakan kesediaan dan sekaligus kerelaan


penjual sebagai individu maupun pasar untuk menjual barang kepada
konsumen. Harga barang yang akan ditentukan oleh supplier memperhitungkan
memperhitungkan biaya yang digunakan untuk menciptakan barang dimaksud.
Penawaran akan sesuatu barang ditentukan oleh kelangkaan (scarcity) dalam
pengertian relatif disebabkan oleh kelangkaan mendapatkan faktor-faktor
produksi. Hubungan di antara tingkat harga output dengan kesediaan menjual
dinyatakan sebagai hubungan positif sebagaimana hukum [penawaran. Dalam
pengertian, apabila harga faktor-faktor produksi mengalami kenaikan maka
harga output juga akan mengikuti atau sebaliknya. Dengan terdapatnya

Teori Ekonomi Mikro 1


Pendahuluan

perubahan harga faktor produksi dimaksud sekaligus pula berarti jumlah


penawaran output akan mengalami perubahan.

Melalui sistem ekonomi pasar (price mechanism) menyatakan bahwa


jumlah barang yang diminta oleh pembeli adalah sama besarnya dengan jumlah
barang yang ditawarkan oleh penjual pada tingkat harga barang tertentu. Hal ini
memberi makna bahwa harga barang ditentukan oleh kedua pelaku pasar
dimaksud. Mekanisme harga tidak selamanya dapat berjalan dengan sempurna
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, terutama bersumber
dari kelangkaan. Semakin langka output diperoleh maka harga output dimaksud
akan semakin tinggi dan sebaliknya dapat mudah diperoleh karena banyak
tersedia yang akhirnya memungkinkan harga output rendah. Demikian pula
terhadap persediaan input produksi yang langka, harga input akan tinggi atau
sebaliknya.

Teori perilaku konsumen pada hakekatnya merupakan upaya konsumen


untuk mencapai kepuasan untuk mengkonsumsi sesuatu barang sebagai
kombinasi sebagai barang yang berguna; sehingga teori ini disebut juga sebagai
teori kegunaan (utility theory). Upaya pencapaian maksimum kepuasan
(maximize satisfaction) atau disebut juga sebagai optimasi konsumen ataupun
efisiensi konsumen dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan tingkat
pendapatan konsumen untuk mengkonsumsi sejumlah dan berbagai jenis barang
dengan berbagai tingkat harga barang dimaksud. Untuk pencapaian maksimum
kepuasan, konsumen dihadapkan kepada alternatif produk sekaligus dinilai
sebagai barang yang berguna. Sejauh mana alternatif produk dapat berguna dan
mampu mencapai maksimum kepuasan atau sebaliknya, kelangkaan produk
merupakan tantangan yang perlu dipecahkan. Meskipun konsumen memiliki
kemampuan untuk membeli produk yang diinginkan, apakah produk dimaksud
telah tersedia. Oleh karena itu pihak konsumen perlu mempertimbangkan pola
konsumsi terhadap berbagai kemungkinan perubahan yang akan terjadi, apakah
perubahan dimaksud berakibat kepada perubahan tingkat harga atau perubahan
tingkat pendapatan yang diterima.

2 Teori Ekonomi Mikro


Pendahuluan

Dalam proses produksi, pihak produsen dihadapkan kepada alternatif


penggunaan input (masukan) guna menciptakan output (keluaran) dalam
berbagai bentuk maupun jenis. Berapa besarnya biaya yang harus dikorbankan
dalam proses produksi dan bagaimana pula terhadap penjualan output.
Kemudian pertanyaan lain apakah produksi sesuai dengan permintaan
masyarakat. Hal ini berarti pihak produsen perlu melakukan berbagai
pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Informasi pasar terhadap
permintaan output oleh konsumen serta ketersediaan berbagai input sangat
berguna bagi kelangsungan hidup usaha. Apabila perangkat produksi telah
mendukung aktivitas usaha maka kelangsungan hidup perusahaan akan berjalan
sesuai dengan tujuan. Banyak perusahaan yang tidak mempertimbangkan
permasalahan ini sehingga mengganggu kelangsungan kehidupan usaha.

Biaya yang digunakan dalam proses produksi dalam arti luas


mengandung makna sebagai private opportunity cost, baik sebagai indirect cost
yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan produksi maupun indirect
cost. Dalam penerapannya biaya produksi mencakup penggunaan input variabel
yang disebut sebagai biaya variabel maupun biaya tetap atas penggunaan input
tetap, sehingga total biaya (total Cost) dari penggunaan input dimaksud menjadi
total variable cost (TVC) dan total fixed cost (TFC). Perbedaan penggunaan
sebagai input variabel maupun fixed input, digolongkan apakah sebagai long
run cost (biaya jangka panjang) maupun short run cost (jangka pendek).
Penggunaan kedua pengertian ini berbeda berkaitan dengan langkah
kebijaksanaan yang perlu ditempuh oleh para pengusaha sebagai pertimbangan
demi kehidupan usaha atau tidak melakukan kegiatan produksi.

Bentuk perusahaan pesaing pada dasarnya hanya bertumpu pada perfect


competition (pesaing sempurna) dan monopolistic competition (pesaing
monopolistik). Bentuk perusahaan pesaing sempurna hanyalah teori tetapi
dalam kenyataanya tidak dijumpai, tetapi tidak ada salahnya jika dipelajari
disebabkan keterkaitan beberapa karakter yang mendekati. Monopolistic
competition menimbulkan niat produsen dengan berbagai kelangkaan untuk
dapat menguasai pasar. Berbagai cara dapat dilakukan para pengusaha untuk

Teori Ekonomi Mikro 3


Pendahuluan

dapat menguasai pasar, antara lain seperti penguasaan bahan baku yang
strategis, pasar dan lainnya. Dengan penguasaan ini berarti akan banyak
perusahaan pesaing lainnya tidak dapat melakukan kegiatan usaha, sehingga
lahirlah praktek monopoli dan bahkan sampai kepada oligopoli.

Permintaan input oleh produsen pada prinsipnya dapat dibedakan


apakah sebagai permintaan input antara (intermediate inputs) maupun input
primer (primary inputs). Kedua input ini dalam pengertiannya juga berbeda.
Input antara merupakan output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari
kegiatan produksi yang dilakukan dan kemudian menjadi input bagi kegiatan
produksi perusahan lain; sebagai contoh produksi kapas yang digunakan untuk
pabrik tekstil. Sedangkan input primer bukan merupakan output perusahaan
lain, apakah sebagai tenaga kerja, tanah, kapital, dan kepengusahaan.
Permintaan input oleh produsen ini merupakan derived demand dari permintaan
output. Permintaan input tenaga kerja oleh produsen sebagai salah satu input
variabel merupakan pembahasan pokok, baik bagi perusahaan pesaing
sempurna maupun pesaing monopolistik.

Ilmu ekonomi kesejahteraan mengungkapkan bagaimana perilaku


konsumen untuk mencapai efisiensi tidak menganggu atau mengurangi pihak
lainnya untuk melakukan hal yang sama dalam mengkonsumsi berbagai jenis
barang sebagai kombinasi. Demikian pula pihak produsen mencapai efisiensi
dalam penciptaan output untuk memanfaatkan input sebagai kombinasi, juga
tidak mengurangi atau mengganggu produsen lain untuk mencapai hal yang
sama. Konsep ini bertitik tolak kepada konsep Pareto Optimal, meskipun dalam
kenyataannya justeru sangat bertolak belakang.

4 Teori Ekonomi Mikro

Anda mungkin juga menyukai