Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.H DENGAN RESIKO PERILAKU


KEKERASAN
DI RUANG UPIP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr.AMINO GONDHOUTOMO
SEMARANG

DISUSUN OLEH :
SHINTA NURAINI
P13374420916028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2017
LAPORAN KASUS RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN


DI RUANG UPIP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr.AMINO GONDHOUTOMO
SEMARANG

Ruang rawat : UPIP

Tanggal dirawat/MRS : 06 Juni 2017

1. Identitas klien Identitas penanggung jawab


a. Nama : Tn.H Nama : Tn.S
b. Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam
c. Umur : 22 tahun Status : Menikah
d. Status : Menikah Alamat : Pati
e. Alamat : Pati Pekerjaan : Wiraswasta
f. Pekerjaan : Buruh Hubungan : Bapak
g. Nomor CM : 00121008

2. Alasan masuk
Dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengamuk, memukul ibunya, sulit tidur,
mondar-mandi, keluyuran dan jarang mandi.

3. Predisposisi
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RSDJ Dr.Amino Gondhoutomo.
Paien mengatakan tidak mengetahui penyebab marahnya, pasien lupa mengenai kejadian
yang terjadi sebelum pasien dibawa ke rumah sakit. Pasien mengatakan mengalami
pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu diejek oleh teman-temannya karena sering
diam. Pasien mengatakan tidak ada riwayat trauma. Keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit seperti yang dialami pasien. Faktor presipitasi belum bisa terkaji
karena pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan sudah sembuh.
4. Data fokus
DS :
Pasien mengatakan bingung, tidak tahu dia dimana dan tidak tahu alasan dibawa kesini
Pasien mengatakan saat di UGD di tali
Pasien mengatakan sudah sembuh ingin cepat pulang untuk bertemu anaknya
Pasien mengatakan belum mandi dan mau mandi sore saja, karena tidak ada sabun dan
sikat gigi
DO :
Pasien terlihat mata merah, terlihat bingung dan sedih, aktifitas motorik lesu dan raut
muka tegang, afek labil. Pasien terlihat menyendiri, gaya bicara sirkumtansial, kontak
mata ada, duduk tenang, nada bicara cepat dan jelas. Penampilan terlihat tidak rapi,
rambut tidak rapi.

5. Analisa data
Tgl/jam Data Diagnosis Paraf
08-06-17 DS : Pasien mengatakan Resiko perilaku kekerasan
08.00 bingung, tidak tahu dia
dimana dan tidak tahu
alasan dibawa kesini
DO : Pasien terlihat mata
merah, terlihat bingung dan
sedih, aktifitas motorik lesu
dan raut muka tegang
08-06-17 DS : Pasien mengatakan Defisit perawatan diri
08.00 belum mandi karena tidak
ada sabun dan sikat gigi
DO : Penampilan terlihat
tidak rapi, rambut tidak rapi
08-06-17 DS : Pasien mengatakan Isolasi sosial
08.00 sudah baikan, tidak sakit,
ingin cepat pulang
DO : Pasien terlihat
menyendiri, gaya bicara
sirkumtansial, kontak mata
ada, duduk tenang, nada
bicara cepat dan jelas, afek
labil, terlihat bingung

6. Pohon Masalah
Resiko Perilaku Kekerasan

Isolasi sosial

Harga Diri Rendah

7. Diagnosa keperawatan
Resiko perilaku kekerasan

8. Rencana tindakan keperawatan


Terlampir

9. Catatan perkembangan
Tgl/jam Diagnosis/TUK/SP Implementasi Evaluasi
08-06-17 Resiko Perilaku 1. Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan
09.00 WIB Kekerasan penyebab perilaku bingung, tidak tahu
SP 1 kekerasan kenapa dibawa kesini
2. Mengidentifikasi tanda O : Terlihat muka
dan gejala perilaku tegang, wajah sedih,
kekerasan pandangan tajam,
3. Mengidentifikasi kontak mata ada, gaya
perilaku kekerasan bicara sirkumtansial,
yang dilakukan kooperatif
4. Mengidentifikasi akibat A : Pasien belum
perilaku kekerasan terkaji penyebab
5. Mengajarkan cara perilaku kekerasan
mengontrol perilaku P:
kekerasan - Tingkatkan BHSP ke
6. Melatih pasiencara pasien pada jam 08.00
kontrol perilaku WIB
kekerasan fisik 1 (tarik - Lakukan identifikasi
nafas dalam) penyebab perilaku
7. Membimbing kekerasan
pasienmemasukan
dalam jadwal kegiatan
harian
09-06-17 Resiko Perilaku 1. Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan
09.00 WIB Kekerasan penyebab perilaku hari ini kurang tidur,
SP 1 kekerasan tidak tahu penyebab
2. Mengidentifikasi tanda marahnya karena apa.
dan gejala perilaku Pasien mengatakan
kekerasan tidak sakit dan ingin
3. Mengidentifikasi cepat pulang.
perilaku kekerasan O : Terlihat muka
yang dilakukan bingung tegang, mata
4. Mengidentifikasi akibat merah, duduk
perilaku kekerasan menyendiri, ,mondar
5. Mengajarkan cara mandir, kontak mata
mengontrol perilaku ada, gaya bicara
kekerasan sirkumtansial,
6. Melatih pasiencara kooperatif
kontrol perilaku A : Pasien belum
kekerasan fisik 1 (tarik terkaji faktor
nafas dalam) penyebab perilaku
7. Membimbing kekerasan
pasienmemasukan P:
dalam jadwal kegiatan - Lakukan identifikasi
harian ulang penyebab resiko
perilaku kekerasan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWTAN
PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Dx Perencanaan
Tgl/jam
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Resiko TUM: Pasien dapat 1. Pasien menunjukkan tanda- 1. Bina hubungan saling percaya dengan:
Perilaku mengontrol tanda percaya kepada perawat: a. Beri salam setiap berinteraksi.
Kekeresan perilaku kekerasan a. Wajah cerah, tersenyum b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
b. Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
c. Ada kontak mata c. Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
d. Bersedia menceritakan d. Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji
TUK:
perasaan setiap kali berinteraksi
1. Pasien dapat e. Tanyakan perasaan pasien dan masalah yang
membina dihadapi pasien
hubungan saling f. Buat kontrak interaksi yang jelas
percaya g. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan
perasaan pasien

2. Pasien dapat 2. Pasien menceritakan penyebab 2. Bantu pasien mengungkapkan perasaan marahnya:
mengidentifikasi perilaku kekerasan yang a. Motivasi pasien untuk menceritakan penyebab rasa
penyebab dilakukannya: kesal atau jengkelnya
perilaku b. Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian
kekerasan yang a. Menceritakan penyebab setiap ungkapan perasaan pasien
dilakukannya perasaan jengkel/kesal baik
dari diri sendiri maupun
lingkungannya
3. Pasien dapat 3. Pasien menceritakan keadaan 3. Bantu pasien mengungkapkan tanda-tanda perilaku
mengidentifikasi kekerasan yang dialaminya:
tanda-tanda a. Fisik : mata merah, tangan
perilaku mengepal, ekspresi tegang, a. Motivasi pasien menceritakan kondisi fisik saat
kekerasan dan lain-lain. perilaku kekerasan terjadi
b. Emosional : perasaan b. Motivasi pasien menceritakan kondisi emosinya
marah, jengkel, bicara saat terjadi perilaku kekerasan
kasar. c. Motivasi pasien menceritakan kondisi psikologis
c. Sosial : bermusuhan saat terjadi perilaku kekerasan
d. yang dialami saat terjadi d. Motivasi pasien menceritakan kondisi hubungan
perilaku kekerasan. dengan orang lainh saat terjadi perilaku kekerasan
4. Pasien dapat 4. Pasien menjelaskan: 4. Diskusikan dengan pasien perilaku kekerasan yang
mengidentifikasi dilakukannya selama ini:
jenis perilaku a. Jenis-jenis ekspresi
kekerasan yang kemarahan yang selama ini a. Motivasi pasien menceritakan jenis-jenis tindak
pernah telah dilakukannya kekerasan yang selama ini permah dilakukannya.
dilakukannya b. Perasaannya saat b. Motivasi pasien menceritakan perasaan pasien
melakukan kekerasan setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
c. Efektivitas cara yang c. Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang
dipakai dalam dilakukannya masalah yang dialami teratasi.
menyelesaikan masalah
5. Pasien dapat 5. Pasien menjelaskan akibat 5. Diskusikan dengan pasien akibat negatif (kerugian) cara
mengidentifikasi tindak kekerasan yang yang dilakukan pada:
akibat perilaku dilakukannya
kekerasan a. Diri sendiri
a. Diri sendiri : luka, dijauhi b. Orang lain/keluarga
teman, dll c. Lingkungan
b. Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung, ketakutan, dll
c. Lingkungan : barang atau
benda rusak dll
6. Pasien dapat 6. Pasien : 6. Diskusikan dengan pasien:
mengidentifikasi
cara konstruktif a. Menjelaskan cara-cara a. Apakah pasien mau mempelajari cara baru
dalam sehat mengungkapkan mengungkapkan marah yang sehat
mengungkapkan marah b. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
kemarahan mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan
yang diketahui pasien.
c. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah:
Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur,
olah raga.
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang lain.
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan agamanya masing-masing
7. Pasien dapat 7. Pasien memperagakan cara 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan
mendemonstrasi mengontrol perilaku kekerasan: pasien memilih cara yang mungkin untuk
kan cara mengungkapkan kemarahan.
mengontrol a. Fisik: tarik nafas dalam,
perilaku memukul bantal/kasur 7.2. Latih pasien memperagakan cara yang dipilih:
kekerasan b. Verbal: mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel a. Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
pada orang lain tanpa b. Jelaskan manfaat cara tersebut
menyakiti c. Anjurkan pasien menirukan peragaan yang
c. Spiritual: zikir/doa, sudah dilakukan.
meditasi sesuai agamanya d. Beri penguatan pada pasien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna
7.3. Anjurkan pasien menggunakan cara yang sudah dilatih
saat marah/jengkel

8. Pasien mendapat 8. Keluarga: 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
dukungan pendukung pasien untuk mengatasi perilaku
keluarga untuk a. Menjelaskan cara merawat kekerasan.
mengontrol pasien dengan perilaku
perilaku kekerasan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu pasien
kekerasan b. Mengungkapkan rasa puas mengatasi perilaku kekerasan
dalam merawat pasien
8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara
merawat pasien perilaku kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat pasien (menangani PK )
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan

9. Pasien 9. Pasien menjelaskan: 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur
menggunakan dan kerugian jika tidak menggunakan obat
obat sesuai a. Manfaat minum obat
program yang b. Kerugian tidak minum obat 9.2. Jelaskan kepada pasien:
telah ditetapkan c. Nama obat
d. Bentuk dan warna obat a. Jenis obat (nama, wanrna dan bentuk obat)
e. Dosis yang diberikan b. Dosis yang tepat untuk pasien
kepadanya c. Waktu pemakaian
f. Waktu pemakaian d. Cara pemakaian
g. Cara pemakaian e. Efek yang akan dirasakan pasien
h. Efek yang dirasakan 9.3. Anjurkan pasien:
10. Pasien menggunakan obat
a. Minta dan menggunakan obat tepat waktu
sesuai program
b. Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek
yang tidak biasa
c. Beri pujian terhadap kedisplinan pasien
menggunakan obat.

Anda mungkin juga menyukai