Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem informasi pelayanan perijinan
terhadap kinerja karyawan pada KPPT Kota Palembang. Model Penelitian yang digunakan adalah model
kesuksesan sistem informasi DeLone & McLean. Metode yang digunakan yaitu metode analisis SEM
(Struqtural Equation Model) serta melakukan pengujian statistik data. Data yang digunakan adalah data
primer. Data diperoleh dengan mengirimkan kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang.
Kuesioner yang terdiri dari berbagai pernyataan dimana setiap point pernyataan mewakili variabel penelitian.
Dalam mengelola data primer penulis menggunakan program komputer yaitu SPSS 19 (Statistical Product
and Service Solution) dan PLS 2.0 (partial least square).hipotesis yang diajukan adalah H1 (kualitas
informasi memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan), H2 (kualitas sisatem memiliki pengaruh
positif terhadap kepuasan pemakai), H3 (kepuasan pemakai memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan
sisten informasi),H4 (penggunaan system informasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan
pemakai),H5 (penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan), H6 (kepuasan pemakai
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan). Hasil dari penelitian dan analisis yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sistem inforamasi pelayanan perijinan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja
operasional karyawan KPPT Kota Palembang.
kata kunci :
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan, SPSS, PLS, KPPT Kota Palembang, Statistik.
Abstract
The purpose of this study is to determine how much influence the information systems of licensing services to
employee performance in KPPT Palembang . The research model used is the model of success DeLone &
McLean information systems . The method used is the method of SEM analysis ( Struqtural Equation Model )
and statistical test data. The data used is primary data . Data obtained by sending questionnaires to the
respondents , amounting to 100 people . The questionnaire consisted of various statements in which each
point represents a statement of research variables . In managing the primary data that the author uses the
computer program SPSS 19 (Statistical Product and Service Solutions ) and 2.0 PLS ( partial least squares ) .
Proposed hypothesis is H1 ( quality information had a positive effect on the use ) , H2 ( sisatem quality has a
positive influence on user satisfaction ) , H3 ( user satisfaction has a positive influence on the use of systems
of information ) , H4 ( use of information systems has a positive influence on user satisfaction ) , H5 ( use to
have a positive influence on employee performance ) , H6 ( user satisfaction has a positive influence on
performance employees ) . The results of the research and analysis conducted can be concluded that the
licensing service inforamasi system has a major influence on the operational performance of employees KPPT
Palembang .
keywords :
Licensing Services Information System , SPSS , PLS , KPPT Palembang , Statistics
Hal - 1
1. PENDAHULUAN integrasi, sinkronisasi, simplifikasi dan
Kebutuhan informasi di zaman yang serba keamanan.
canggih seperti sekarang ini tentunya akan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT)
menjadi sangat penting sama halnya seperti Kota Palembang meliputi 32 (tiga puluh
kebutuhan sehari-hari. Jenis dan kapasitas dua) jenis pelayanan perijinan dan non
informasi yang diperlukan pun tentu akan perijinan, Pada dasarnya sistem informasi
berbeda satu sama lain. Tidak sedikit orang pelayanan perijinan terpadu pada Kantor
menggunakan informasi sebagai alat bantu Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota
dalam pengambilan keputusan dan informasi Palembang sudah berjalan cukup baik,
tersebut digunakan sebagai bahan untuk terlihat dari sistem yang tidak dilakukan
memperoleh hasil pencarian dari suatu secara manual dan sistem informasi
pokok permasalahan dalam penelitian yang Pelayanan perijinan terpadu belum pernah
akan dianalisis dan hasilnya akan diteliti mengenai pengaruhnya terhadap
diinformasikan kepada publik. kinerja pegawai. Inilah yang membuat
Penginformasian tersebut dapat dilakukan penulis tertarik untuk melakukan analisis
dengan berbagai cara, diantaranya adalah terhadap sistem informasi Pelayanan
dengan melalui komputer sebagai media perijinan terpadu. Menyinggung uraian
atau alat penyampaian informasi. Dengan diatas maka penulis tertarik mengambil
sistem terkomputerisasi yang bertujuan judul Analisis Pengaruh Pemanfaatan
untuk meningkatkan mutu dan kualitas suatu Sistem Informasi Pelayanan Perijinan
informasi, diharapkan hasilnya akan (SIPPERI) Terhadap Dampak Kinerja
memberikan solusi yang berguna bagi Pegawai pada Kantor Pelayanan
pengembangan penyampaian informasi. Perijinan Terpadu (KPPT) Kota
Di Indonesia terdapat begitu banyak jenis Palembang .
pekerjaan, bidang usaha, perusahaan,
instansi, departemen baik yang bersifat milik 2. LANDASAN TEORI
negara ataupun swasta. Dalam suatu
perusahaan atau instansi tentunya terdapat 2.1 Analisi
karyawan atau pegawai yang merupakan Analisis merupakan tahap awal dalam
tulang punggung utama untuk memajukan pengembangan sistem dan merupakan tahap
dan menggerakkan perusahaan tersebut. fundamental yang sangat menentukan
Kinerja karyawan tentu saja sangat kualitas sistem informasi yang
tergantung pada sistem informasi yang dikembangkan. Analsis merupakan individu
digunakan oleh perusahaan tempatnya kunci dalam proses pengembangan sistem,
bekerja. Dengan sistem informasi yang baik mempelajari masalah dan kebutuhan dari
karyawan akan dapat bekerja secara optimal organisasi untuk menentukan bagaimana
sehingga hal ini juga otomatis akan orang, data, proses, komunikasi dan
berdampak baik bagi perusahaan. teknologi informasi dapat meningkatkan
Begitu juga pada Kantor Pelayanan pencapaian bisnis (Hanif Al fatah, 2008, h.
Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang 3).
yang resmi beroperasi pada tanggal 15 Juli 2.2 Sistem
2010 merupakan unsur pendukung tugas Menurut Hanif Al fatah (2008, h. 3)
Walikota di bidang pelayanan perijinan, Sistem dapat diartikan sebagai suatu
berdasarkan kewenangan yang dimiliki kumpulan atau himpunan dari unsur atau
Pemerintah Kota sesuai dengan ketentuan variabel-variabel yang saling terorganisasi,
Peraturan Perundang-Undangan yang saling berinteraksi, dan saling bergantung
berlaku. Dipimpin oleh Kepala Kantor yang sama lain. Dan menurut pendapat lain yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung dinyatakan oleh Abdul Kadir (2003, h.54)
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Sistem adalah sekumpulan elemen yang
Daerah. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu saling terkait atau terpadu yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
koordinasi dan menyelenggarakan Dan kemudian Menurut Jogiyanto (2005,
pelayanan administrasi di bidang perijinan h.34) Sistem adalah kumpulan dari
secara terpadu, dengan prinsip koordinasi komponen yang saling berhubungan satu
Hal - 2
dengan yang lainnya membentuk satu Menurut Hair et al. (1995), SEM
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. adalah sebuah evolusi dari model persamaan
2.3 Analisi Sistem berganda yang dikembangkan dari prinsip
Menurut Hanif Al Fatah (2008, h. 44)
ekonometri dan digabungkan dengan prinsip
Analisis sistem adalah istilah yang secara
kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengaturan dari psikologi dan sosiologi,
pengembangan sistem. Analisis sistam SEM telah muncul sebagai bagian dari
adalah teknik pemecahan masalah yang penelitian manajerial dan akademik. SEM
menguraikan bagian-bagian komponen adalah suatu teknik statistik yang mampu
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk menganalisis pola hubungan antar konstrak
mencapai tujuan mereka. laten dan indikatornya, konstrak laten yang
2.4 Tujuan Analisi Sistem
satu dengan yang lainnya, serta kesalahan
Tujuan utama analisis sistem adalah
untuk menentukan hal hal detail tentang pengukuran secara langsung. SEM
yang akan dikerjakan oleh sistem yang akan merupakan keluarga statistik multivariate
diusulkan dan bukan bagaimana caranya ( dependent. SEM memungkinkan
Kadir 2003, h. 400 ). dilakukannya analisis di antara beberapa
variabel dependent dan independent secara
2.5 Informasi
langsung (Sofyan & Heri, 2009 h, 3).
Menurut Davis (1995) dalam Buku
Hanif Al fatah (2008, h. 9) Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah 4. Hipotetik Penelitian
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan Hipotesis dikembangkan dengan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan menggunakan teori yang relevan atau
saat ini atau mendatang. dengan penjelasan logik. Akan tetapi
pengembangan hipotesis harus melihat dari
Menurut Mc Leod (1995) dalam buku hasil penelitian sebelumnya karena hasil
Hanif Al fatah (2008, h. 9) Mengatakan hasil tersebut digunakan untuk menentukan
bahwa informasi adalah data yang telah arah dari hipotesis yang diajukan. Hipotesis
diproses, atau data yang memiliki arti. dikembangkan dengan maksud supaya
tujuan dari penelitian ini untuk menerima
2.6 Kinerja Karyawan hipotesisnya dapat tercapai dengan
Menurut Furqon (2010) kinerja adalah kemungkinan yang besar. Berikut
skor penilaian yang diperoleh dari jawaban merupakan hipotesis yang diajukan pada
responden melalui instrumen penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut:
mengenai kinerja pegawai dalam bekerja,
kinerja ini diukur dalam dimensi kualitas 1. Kualitas Informasi (Information
kerja dan pengetahuan serta kualitas Quality)
personal melalui indikator hasil kerja, tepat Kualitas informasi yang dihasilkan
waktu, profesional, komunikasi dan suatu sistem dapat dijadikan tolak ukur agar
masukan positif. mengetahui penggunaan. Semakin
berkualitas suatu informasi yang dihasilkan
3. Metode Analisis SEM (Structural sistem maka semakin tinggi tingkat
Equation Model) penggunaan. Menurut (Mudjiati, 2008)
Structural equation modeling proses yang awalnya lambat karena
(SEM) merupakan teknik statistik yang dilakukan secara manual akhirnya berjalan
digunakan untuk membangun dan menguji jauh lebih cepat karena dengan adanya
model statistik yang biasanya dalam bentuk penerapan sistem informasi. Hal ini secara
model-model sebab akibat. Adapun otomatis akan membuat sistem informasi
persamaan structural dirumuskan untuk tersebut selalu dimanfaatkan. Jadi dapat
menyatakan hubungan kausalitas antar dibenarkan bahwa semakin baik kualitas
berbagai konstruk. Persamaan struktural suatu sistem semakin sering digunakan. Pada
pada dasarnya dibangun dengan pedoman penelitian ini diajukan hipotesis sebagai
berikut ini: berikut:
Hal - 3
H1 : Kualitas informasi memiliki akan optimal jika pemanfaatan sistem
pengaruh positif terhadap penggunaan informasi dilakukan secara terus menerus.
Maka dari itu penulis mengajukan hipotesis:
2. Kualitas sistem (System Quality) H5 : Penggunaan memiliki pengaruh
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah positif terhadap kinerja karyawan.
sistem yang berkualitas baik merupakan
faktor terwujudnya kinerja karyawan secara 6. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction)
optimal. Penerapan sistem yang berkualitas Kepuasan pemakai akan berdampak
secara tidak langsung akan mengundang positif pada kinerja karyawan. Dimana
banyak individu untuk memanfaatkannya. masing masing karyawan yang puas
Berdasarkan (Tiatira, 2006), semakin baik terhadap suatu sistem informasi akan terus
informasi yang dihasilkan sistem kontrol menggunakan sistem informasi tersebut.
maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan Proses inilah yang jika dilakukan secara
pemakai. Oleh karena itu dalam penelitian terus menerus akan mewujudkan kinerja
ini penulis mengajukan hipotesis. yang optimal dari masing masing
H2 : Kualitas sistem memiliki pengaruh karyawan. Berdasarkan (Furqon, 2010)
positif terhadap kepuasan pemakai terdapat pengaruh implementasi sistem
informasi kanwil terhadap kinerja pegawai
3. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction) di lingkungan kantor wilayah Perum
Tingkat kepuasan pemakai akan Pegadaian. Hal ini menjelaskan bahwa
berdampak langsung pada kepuasan personal penerapan sistem informasi berdampak baik
dan kepuasan manajemen puncak bagi kinerja karyawan, tentu saja hal yang
(Desanctis, 1982). Dimana kepuasan menjadi alasan mengapa kinerja karyawan
pemakai dalam pemanfaatan suatu sistem membaik setelah penerapan sistem informasi
akan melahirkan banyak pengguna yaitu tingkat kepuasan pemakai. Semakin
pengguna baru. Jadi semakin tinggi tingkat tinggi tingkat kepuasan pemakai maka
kepuasan pemakai maka semakin sering semakin sering pengguna menggunakan
sistem informasi itu digunakan. Maka dari sistem informasi tersebut dan secara
itu penulis mengajukan hipotesis: otomatis semakin baik pula kinerja
H3 : Kepuasan pemakai memiliki karyawan. Maka dari itu penulis mengajukan
pengaruh positif terhadap penggunaan hipotesis:
sistem informasi. H6 : Kepuasan pemakai memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja
4. Penggunaan (Use) karyawan.
Indikator dari penggunaan diantaranya
akurasi laporan, relevansi laporan, Berdasarkan kajian teoritis di atas
kepemahaman laporan (Srinivasan, 1985). maka dapat dibuat suatu model hipotetik
Indikator ini akan membentuk tingkat penelitian sebagai berikut :
kepuasan pemakai dimana semakin tinggi
tingkat akurasi laporan dan kepemahaman
terhadap laporan maka akan mendatangkan Kualitas Penggunaan
semakin banyak penggunaan. Hal ini informasi H1
H5
menggambarkan bahwa pemanfaatan sistem
informasi secara terus menerus merupakan H3 H4 Dampak
gambaran dari tingkat kepuasan pemakai. individu
Maka dari itu penulis mengajukan hipotesis: (kinerja)
Kualitas
H2 Kepuasan
H4 : Penggunaan sistem informasi sistem
pemakai H6
memiliki pengaruh positif terhadap
kepuasan pemakai.
Gambar 3.2 Model
5. Penggunaan (Use)
Berdasarkan (Luarn dan Huang, 2009),
penggunaan sistem informasi di pemerintah
Taiwan berpengaruh posistif terhadap
kinerja karyawan. Dimana kinerja karyawan
Hal - 4
4.1 PLS (Partial Least Square) (2,02). Kepuasan pemakai terhadap
PLS mengenal dua macam dampak individu memiliki nilai
komponen pada model kausal yaitu: koefisien T statistik (3,49) > T tabel
model pengukuran (measurement (2,02).Kualitas Informasi terhadap
model) dan model struktural (structural kepuasan pemakai terbukti signifikan
model). Model struktural terdiri dari dilihat dari nilai koefisien T statistik
variabel variabel independen yang (4,81) > T tabel (2,02).Penggunaan
tidak dapat diobservasi, sedangkan terhadap Dampak individu memiliki
model pengukuran terdiri dari indikator nilai koefisien T statistik (4,45) > T
- indikator yang dapat di observasi. tabel (2.02). Penggunaan terhadap
Pada penelitian ini penulis Kepuasan Pemakai memiliki nilai
menggunakan model pengukuran koefisien T statistik (0,03) < T tabel
(measurement model).Selain itu pada (2.02). Jadi untuk variabel penggunaan
penelitian ini juga dilakukan estimasi tidak berpengaruh langsung ke
koefisien-koefisien jalur yang Kepuasan Pemakai.
mengidentifikasi kekuatan dari
hubungan antara variabel independen Tabel 4.18 Koefisien Jalur dan T Statistik (Model 2)
dan variabel dependen. Model
pengukuran terdiri dari hubungan
antara indikator - indikator yang dapat
diobservasi pada massing masing
model. Berikut model 1 dan model 2
yang dilakukan pada penelitian ini.
Model 2
Kepuasan Pemakai terhadap
Gambar 4.5 Model 1 Penelitian dari Hasil Uji Hipotesis Dampak Individu terbukti signifikan,
Koefisien Jalur dan T Statistik hal ini terlihat dari nilai koefisien T
statistik (3,26) > T tabel (2,02).
Model 1 Kepuasan pemakai terhdap penggunaan
Kualitas sistem terhadap terbukti signifikan dapat dilihat dari
penggunaan memiliki nilai koefisien nilai koefisien T statistik (3,77) > T
jalur T statistik (13,34) > T tabel tabel (2,02). Kualitas informasi
Hal - 5
terhadap kepuasan pemakai terbukti H0: Kualitas sistem tidak
signifikan dapat dilihat dari nilai memiliki pengaruh positif
koefisien T statistik (10,31) > T tabel terhadap penggunaan.
(2,02). Kualitas Sistem terhadap
Penggunaan terbukti signifikan dapat H0 < T tabel 2,02 dengan
dilihat dari nilai koefisien T statistik demikian kualitas sistem informasi
(8,60) < T tabel (2,02). Penggunaan tidak memiliki pengaruh positif
terhadap dampak individu terbukti terhadap penggunaan.
signifikan dapat dilihat dari nilai
koefisien T statistik (4,25) > T tabel 2. Kualitas Informasi terhadap
(2,02). Kepuasan Pemakai
H2 : Kualitas informasi memiliki
4.2 Pengujian Hipotesis pengaruh positif terhadap
kepuasan pemakai.
Dari hasil pengolahan data
dengan menggunakan Smart PLS Kualitas informasi terhadap
didapat nilai original sampel (O) yang kepuasan pemakai terbukti
merupakan nilai koefisien jalur dan nilai signifikan untuk model 1 dapat
T statistik, dengan teknik ini, peneliti dilihat dari nilai koefisien T
dapat menilai signifikansi statistik statistik (4,81) > T tabel 2,02).
model penelitian dengan menguji Sedangkan kualitas informasi
hipotesis untuk tiap jalur hubungan. terhadap kepuasan pemakai untuk
Hasil dibawah menunjukkan model 2 terbukti signifikan dapat
pembuktian dari H1 sampai H6 yang dilihat dari nilai koefisien T
telah diajukan sebelumnya dan H0 statistik (10,31) > T tabel (2,02).
sebagai lawan dari teori hipotesis Dengan demikian hal ini
sebenarnya. menjelaskan bahwa hipotesis
kualitas informasi memiliki
4.2.1 Hasil Pengujian Hipotesis pengaruh positif terhadap kepuasan
Berikut hasil pengolahan data dari pemakai dapat diterima pada model
hipotesis yang telah diajukan : 1 dan model 2.
H0: Kualitas informasi tidak
1. Kualitas Sistem Terhadap memiliki pengaruh positif
Penggunaan terhadap kepuasan pemakai.
H1: Kualitas sistem memiliki
pengaruh positif terhadap H0 < T tabel 2,02 dengan
penggunaan. demikian kualitas informasi tidak
memiliki pengaruh positif terhadap
kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai.
penggunaan memiliki nilai
koefisien untuk model 1 dan 3. Kepuasan Pemakai terhadap
memiliki nilai signifikan T statistik Penggunaan
(13,34) > T tabel 2,02). Sedangkan H3: Kepuasan pemakai memiliki
kualitas sistem terhadap pengaruh positif terhadap
penggunaan untuk model 2 terbukti penggunaan sistem informasi.
signifikan dapat dilihat dari nilai
koefisien T statistik (8,60) > T tabel Kepuasan pemakai
(2,02). Dengan demikian hal ini terhadap penggunaan memiliki nilai
menjelaskan bahwa hipotesis koefisien T statistik (3,77) > T tabel
kualitas informasi memiliki (2,02). Hal ini menjelaskan bahwa
pengaruh positif terhadap kepuasan hipotesis kepuasan pemakai
pemakai dapat diterima pada model memiliki pengaruh positif terhadap
1 dan model 2. penggunaan sistem informasi dapat
diterima. Dengan catatan bahwa
Hal - 6
hipotesis ini hanya diajukan pada 6. Kepuasan Pemakai terhadap
model 2. Dampak Individu
H0: Kepuasan pemakai memiliki H6: Kepuasan pemakai memiliki
pengaruh positif terhadap pengaruh positif terhadap
penggunaan sistem informasi. dampak individu (kinerja
H0 < T tabel 2,02 dengan karyawan)
demikian kepuasan pemakai tidak Kepuasan pemakai terhadap
memiliki pengaruh positif terhadap dampak individu memiliki nilai T
penggunaan sistem informasi. statistik (3.49) > T tabel (2.02). Hal
ini menjelaskan bahwa hipotesis
4. Penggunaan terhadap Kepuasan kepuasan pemakai memiliki
Pemakai pengaruh positif terhadap dampak
H4: Penggunaan sistem informasi individu (kinerja karyawan) dapat
memiliki pengaruh positif diterima.
terhadap kepuasan pemakai. H0: Kepuasan pemakai memiliki
Penggunaan terhadap pengaruh positif terhadap
kepuasan pemakai memiliki nilai dampak individu (kinerja
koefisien untuk model 1 tidak karyawan)
signifikan pada T statistik < T tabel H0 < T tabel 2,02 dengan
(2.02), demikian kepuasan pemakai tidak
H0: Penggunaan sistem memiliki pengaruh positif terhadap
informasi memiliki pengaruh kinerja karyawan.
positif terhadap kepuasan
pemakai.
Penggunaan terhadap
kepuasan pemakai memiliki nilai 5 Model Kepuasan Masyarakat
koefisien untuk model 1 tidak
signifikan pada T statistik (0,03) <
T tabel (2.02), Hal ini menjelaskan
bahwa hipotesis penggunaan tidak
berpengaruh positif terhadap
kepuasan pemakai.
Hal - 10