RESPIRASI
Disusun oleh:
Devri Windi Sari
Dewi Hajar Agustina
Dwi Ambika P.
Dyah Arum Anggraini
S1 Farmasi
TULUNGAGUNG
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita masih di beri
kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
RESPIRASI. Dan tak lupa pula penulis haturkan salawat dan salam atas
junjungan Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para
pengikutnya sampai akhir zaman amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui reaksi umum respirasi
ISI
Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga diartikan
sebagai reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan
untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis (anabolisme), gerak,
pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adealah
energi kimia dalam bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH).
Respirasi juga menghasilkan karbondioksida yang berperan pada keseimbangan karbon di
alam.
2.3 Glikolisis
Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi
biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah
satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai
variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri
menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik
yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine
triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Glikolisis dapat dibagi dalam dua fase utama, yaitu:
Fase Persiapan (Glukosa diubah menjadi dua senyawa tiga karbon)
Pada fase ini pertama sekali glukosa difosforilasi oleh ATP dan enzim
heksokinase membentuk glukosa-6-fosfat dan ADP. Reaksi berikutnya melibatkan
perubahan gula aldosa menjadi gula ketosa. Reaksi ini dikatalis oleh enzim
fosfoglukoisomerase dan menyebabkan perubahan glukosa-6-fosfat yang difosforilasi
oleh ATP dan enzim fosfofruktokinase menghasilkan fruktosa-1,6-difosfat dan ADP.
Selanjutnya fruktosa-1,6-difosfat dipecah menjadi dua molekul senyawa tiga karbon
yaitu gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroasetonfosfat, dengan bantuan enzim aldolase.
Dihidroasetonfosfat dikatalis oleh enzim fosfotriosa isomerase menjadi senyawa
gliseraldehida-3-fosfat. Jadi pada fase ini dihasilkan dua gliseldehida-3-fosfat. Pada
fase ini tidak dihasilkan energi tetapi membutuhkan energi 2 ATP.
Fase Oksidasi (Senyawa tiga karbon diubah menjadi asam piruvat)
Dua senyawa gliseraldehida-3-fosfat diubah menjadi 1,3-difosfogliserat.
Reaksi ini melibatkan penambahan fosfat anorganik pada karbon pertama dan reduksi
NAD menjadi NADH2 yang dibantu oleh enzim fosfogliseraldehida dehidrogenase.
Dengan adanya ADP dan enzim fosfogliserat kinase, asam 1,3-difosfogliserat diubah
menjadi asam 3-fosfogliserat dan ATP dibentuk. Asam 3-fosfogliserat selanjutnya
diubah menjadi asam 2-fosfogliserat oleh aktivitas enzim fosfogliseromutase.
Pelepasan air dari 2-fosfogliserat oleh enzim enolase membentuk asam
fosfoenolpiruvat. Dengan adanya ADP dan piruvat kinase, asam fosfoenolpiruvat
diubah menjadi asam piruvat dan ATP dibentuk. Pada fase ini dihasilkan dua molekul
asam piruvat. Pada fase ini juga dihasilkan energi sebesar 2 NADH2 dan 4 ATP.
2.4.1 Pengertian
Siklus krebs (daur asam sitrat atau daur trikarboksilat) merupakan pembongkaran asam
piruvat secara aerob menjadi karbondioksida dan air serta sejumlah energi kimia. Asetil-CoA
merupakan mata rantai penghubung antara glikolisis dan siklus krebs. Reaksi ini berlangsung
di dalam matriks mitokondria.
Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah pertama dari
siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam
sitrat. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, liogenesis, dan interkonversi
asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan, tetapi hati
adalah satu-satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan.
Jadi,akibat yang timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada
hepatitis akut atau diganti oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik
pada enzim-enzim siklus asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf
berat karena sangat terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut siklus asam
trikarboksilat (COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari
asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (COOH).
Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi pernafasan sel. Siklus Krebs ini
ditemukan oleh Hans Krebs. Reaksi pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam
sitrat atau daur asam trikarboksilat. Pada reaksi siklus krebs (dua asetil-CoA) dihasilkan
energi sebanyak 6 NADH2, 2 FADH2, 2 ATP dan 4 CO2. Untuk lebih jelas, dapat diamati
pada gambar berikut ini.
Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan menggunakan bahan utama berupa asetil-
CoA, yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif. Ada delapan tahapan utama yang
terjadi selama siklus Krebs.
1. Kondensasi
2. Isomerase sitrat
3. Produksi CO2
Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah isositra menjadi
alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP
inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus posfat akan ditambahkan ke
ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat, dengan
mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk membentuk
ATP.
6. Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat
dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan
atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus
Krebs akan terus berlangsung. Adapun hasil dari Siklus Krebs adalah ATP, FADH2,
NADH dan CO2. Siklus akan menghasilkan 2 molekul CO2, yang dilepaskan. Jumlah
molekul NADH yang dihasilkan adalah 6 molekul, sedangkan FADH adalah 2 molekul.
ATP yang diproduksi secara langsung ada sebanyak 2 molekul, yang merupakan hasil
dari reaksi fosforilasi tingkat substrat. FADH2 dan NADH adalah molekul yang
digunakan dalam tahapan transpor elektron. Setiap molekul NADH akan dioksidasi lewat
transpor elektron sehingga menghasilkan 3 ATP per molekul, sedangkan satu molekul
FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi Karbohidrat, Lipid dan
Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan dimetabolisme menjadi Asetil-
KoA. Fungsi Siklus Siklus Krebs antara lain :
Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan
untuk produksi ATP.
Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan
pada sintesis asam lemak.
Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.
Melakukan pengendalian langsung (produk & bakal produk) atau tidak langsung
(alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen- komponen siklus.
yaitu :
Jumlah plasma dalam sel. Jaringan-jaringan meristematis muda memiliki sel-sel
yang masih penuh dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai
kecepatan respirasi yang lebih besar daripada jaringan-jaringan yang lebih tua di
mana jumlah plasmanya sudah lebih sedikit.
Jumlah substrat respirasi dalam sel. Tersedianya substrat respirasi pada tumbuhan
merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan
kandungan substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan laju yang
rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak akan
melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah
karbohidrat.
Umur dan tipe tumbuhan. Respirasi pada tumbuhan muda lebih tinggi dari
tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan
muda jaringannya juga masih muda dan sedang berkembang dengan baik. Umur
tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat
perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana
laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya
umur tumbuhan.
2. Faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar sel atau lingkungan, terdiri atas:
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan pada bab II adalah
sebagai berikut:
1. Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia
2. Substrat untuk respirasi adalah zat yang tertimbun dalam jumlah yang relatif banyak
dalam sel tumbuhan dan bukan zat yang merupakan senyawa antara hasil dari
penguraian
3. Glikolisis merupakan Pemecahan glukosa menjadi molekul yang lebih sederhana,
4. Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan menggunakan bahan utama berupa asetil-
coa, yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif. Ada delapan tahapan utama
yang terjadi selama siklus Krebs yaitu: Kondensasi, Isomerase sitrat, Produksi CO2,
Dekarboksilasi oksidatif kedua, Fosforilasi tingkat substrat, Dehidrogenasi, Hidrasi
dan regenerasi oksaloasetat.
3.2 Saran
Adapun saran penulis adalah perlu adanya pengkajian lebih lanjut tentang proses-
proses respirasi pada tumbuhan dan diadakannya percobaan sederhana yang spesifik untuk
membuktikan bahwa tumbuhan melakukan respirasi.