Anda di halaman 1dari 15

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
Kelompok 3
APOTEK PANEL
Apotek Panel
Salah satu cara cepat untuk
meningkatkan omzet apotek dengan
menjadikan apotek sebagai miniatur
PBF. Selain melayani pasien atau
konsumen Apotek Panel juga bekerja
sama dengan PBF dalam
mendistribusikan obat keras kepada
pihak-pihak yang diinginkan.
Sehingga apotek tersebut harus
memiliki persediaan dalam jumlah
yang lebih besar dan lengkap.
Pihak Pihak Tersebut Diantaranya

Dokter

Rumah sakit tanpa apoteker

Poliklinik atau klinik tanpa apoteker

Paramedis

Toko obat

Perorangan

Dengan kata lain, apotik panel menjadi

perpanjangan fungsi dari PBF.


Tipe Tipe Apotik
Panel
Yaitu Medical Representative pabrik
Apotek mencari order, apotik aktif mengirim
Panel Tipe
obat dan melakukan penagihan, PBF
1
memberi back up.

Yaitu Salesman apotik mencari


Apotek
Panel Tipe order, mengirim obat dan
2 melakukan penagihan, pbf memberi
back up.
Apote
k
Panel
Tipe
4

Yaitu Medical representative pabrik


mencari order, pbf mengambil alih tugas
apotik seluruhnya dalam mengirim dan
melakukan penagihan, apotik pasif total
Apote
k
Panel
Tipe
5

Medical Representative pabrik mencari order, pbf


mengambil alih sebagian tugas apotik dalam
mengirim obat dan melakukan penagihan.
Dampak Pelanggaran Terhadap Undang
Undang Etika Profesi dengan Adanya
Apotek Panel

1. Dispensing Dokter dan Bidan


UU NO. 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen pasal 4c
Dokter dan Bidan melakukan dispensing
maka pasien tidak akan menerima informasi
obat
UU No.secara lengkap
29 tahun 2004 tentang praktek
kedokteran pasal 35 butir i dan j
Dokter mempunyai wewenang meracik dan
menyerahkan obat kepada pasien hanya bagi
dokter yang praktek di daerah terpencil yang tidak
ada apotek. Namun nyatanya meskipun ada
apotek dokter tetap melakukan dispensing
Dispensing Dokter dan Bidan
PP No. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan
Kefarmasian
Pasal 21 ayat 2 Seharusnya penyerahan
dan pelayanan obat berdasarkan resep
Pasal 22 dokter dan bidan melakukan peracikan
dokter dilaksanaan oleh apoteker
dan penyerahan obat kepada pasien, padahal tempat
praktek mereka tidak berada di daerah terpencil yang
tidak ada apoteknya.
Pasal 25 ayat 2 PSA mencampuri pekerjaan
kefarmasian yang seharusnya dilakukan oleh
apoteker tanpa campu tangan PSA
Kode Etik Kedokteran
Pasal 2
Dokter melakukan praktek yang
tidak sesuai dengan standar
profesinya.
Pasal 7c
dokter tidak menghargai hak
apoteker yang merupakan sesama
tenaga kesehatan
2. Fee dari PBF untuk apotek
Kode Etik Apoteker Indonesia Bab
tentang Kewajiban Umum pasal 5
Apoteker menghalalkan segala
cara untuk mencari keuntungan
yang sebesar besarnya dengan
cara menjadi apotek panel.
Sehingga dengan maraknya Praktik apotek panel
dapat menyebankan bebrapa pelanggaran
diantaranya:

1. Profesi lain akan terus dispending karena


kebutuhan obatnya selalu terpenuhi
2. Peran apoteker dalam pharmaeutical care tidak
ada
3. Apotek tidak dapat melakukan pelayanan
kefarmasian sebagaimana semestinya (hanya
bisa menjual obat bebas/otc dan tidak
mendapatkan resep dari dokter).
4. Merugikan apotek lain trutama apotek kecil yang
terkadang pemiliknya adalah teman sejawat
Karena banyaknya pelanggaran tersebut dengan tidak
termonitornya sirkulasi peredaran obat, sehinga praktik apotek
panel dilarang . Terhitung mulai tanggal 19 Juni 2011, Ikatan
Apoteker Indonesia menyatakan praktek apotek panel dilarang
dan bagi apoteker yang masih melakukan praktik tersebut
terancam sanksi pencabutan rekomendasi izin praktek
apotekernya. Pengurus pusat Ikatan Apoteker Indonesia
mengambil sikap sebagai berikut:
Melarang praktik PANEL dalam segala bentuknya baik oleh
apoteker dan atau rumah Sakit bersama dengan distributor(PBF).
Agar pengurus daerah dan atau pengurus cabang dapat
merumuskan dan mengambil langkah sistemik/strategi dalam
rangka mencegah praktek PANEL.
Mengambil tindakan tegas kepada sejawat apoteker yang terbukt
Peraturan Terkait distribusi obat

Pabrik Farmasi dapat menyalurkan hasil


produksinya langsung ke PBF, Apotik, Toko Obat
dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.
(Permenkes 918/Menkes/Per/X/1993)
Apotik dilarang membeli atau menerima bahan
baku obat selain dari PBF Penyalur Bahan Baku
Obat PT. Kimia Farma dan PBF yang akan
ditetapkan kemudian. (Permenkes
287/Menkes/SK/XI/76 ttg Pengimporan,
penyimpanan dan penyaluran bahan baku obat).

Kesimpulan

Apotek panel terjadi karena apoteker


melupakan tanggung jawab profesinya demi
mendapapatkan keuntungan dari adanya
Apotek Panel.
Apotek panel sangat merugikan apotek lain
terutama apotek kecil.
Apotek pael dilarang dan bagi apoteker yang
masih melakukan praktik tersebut terancam
sanksi pencabutan rekomendasi izin praktek
apoteknya
Saran
Praktik apotek dan bisnis farmasi harus ditertibkan.
Masih banyak praktik bisni curang lainya disepurtaran bisni
farmasi yang perlu dibenahi oleh pihak pihak yang diberi
kewenangan oleh Negara untuk itu seperti badan Balai POM
dan Kementrian Kesehatan/Dinas Kesehatan.
Diberikan sanksi yang tegas terhadap oknum- oknum yang
melakukan apotek panel.
Apoteker lebih menjunjung tinggi kode etik profesi sehingga
dapat menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri
semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi
luhur jabatan kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai