Anda di halaman 1dari 6

Page 1 of 6

Khutbah Pertama

Kaum muslimin rahimakumullah,

Kita telah melewati sebagian besar dari hari-hari Ramadhan kita. sekarang kita telah
memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa di antara kita yang mampu
menunaikan hari-hari tersebut sesuai dengan keagungannya, maka tunaikanlah dengan
sempurna. Bersyukurlah kepada Allah, karena kita telah dipertemukan dengan 10 hari
bulan Ramadhan. Senantiasalah meminta kepada-Nya agar menerima amalan di waktu
tersebut.

Adapun bagi mereka yang menyia-nyiakannya, maka bertaubatlah kepada Allah.


Karena pintu taubat itu terbuka. Hindarilah bermalas-malasan dan kemaksiatan
sebelum datang dimana betis-betis terhimpit, ruh telah sampai di tenggorokan, dan
sebelum jasad berserah menuju kubur. Allah Taala berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan


nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai.. (QS. At-Tahrim: 8).

Kaum muslimin rahimakumullah,

Kita telah sampai pada 10 hari terakhir Ramadhan. Hari-hari yang begitu baik, penuh
keberkahan, dan keutamaan. Isilah dengan ketaatan kepada Allah, Tuhan Yang Maha
Agung. Berpuasalah dengan sebaik-baik puasa di hari-hari tersebut. Hidupkan malam-
malamnya dengan cahaya qiyamul lail. Makmurkan siang dan malamnya dengan
membaca Alquran, istighfar, dzikir, dan doa. Betapa banyak orang yang dianugerahi
menjumpai 10 hari terakhir, namun mereka tidak mendapati apapun. Tidak ada
tambahan amal ketaatan dan taubat, yang ada hanya kesia-siaan dan kemalasan. Dan
Page 2 of 6

kita sekarang telah mendapatkannya dalam keadaan sehat, kuat, dan memiliki
kemampuan.

Kaum muslimin rahimakumllah,

Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat memuliakan 10 hari terakhir Ramadhan.


Beliau benar-benar memberi perhatian yang mendalam apabila masa itu tiba dengan
bersungguh-sungguh dan memperbanyak ibadah di dalamnya. Beliau khususkan saat-
saat tersebut untuk beritikaf di masjid, menyendiri beribadah dan bermunajat kepada
Allah Subhanahu wa Taala. Beliau bersemangat mengisi malam lailatul qadr yang
sangat agung kedudukannya. Allah Taala berfirman,

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-
malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr: 3-5).

Makanya adalah malam tersebut lebih baik dari pada kurang lebih 30.000 malam.
Lebih baik dalam keberkahan, ganjaran pahala, rahmat, ampunan, pengkabulan doa,
dan diterimanya amal.

Oleh karena itu, hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam mengisinya, bersemangat


di kesepuluh hari tersebut. Hidupkan malamnya dengan shalat, dzikir, dan doa.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang shalat di malam lailatul qadr karena keimanan dan berharap
pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Apabila masuk sepuluh hari terakhir, Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat
bersungguh-sungguh. Beliau hidupkan malam-malamnya dengan ibadah kepada
Page 3 of 6

Rabbnya. Beliau melakukan kesungguhan yang begitu besar padahal beliau telah
diampuni segala dosa dan kesalahannya yang lalu maupun yang akan datang. Beliau
melakukan hal itu karena beliau lah orang yang paling bertakwa dan takut kepada
Allah. Lalu bagaimana keadaannya dengan kita? yang banyak kekurangan dan banyak
berdosa.

Karena itu, hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam menjemput malam yang penuh
kemuliaan tersebut. Mengisi malam-malam tersebut, menjemput keberkahan dan
kebaikannya dengan menjaga shalat-shalat yang diwajibkan, memperbanyak shalat
yang disunnahkan, bersedekah, menjaga puasa dari hal-hal yang dapat mengurangi
pahalanya, mengerjakan banyak ketaatan, menjauhi perbuatan dosa, menjauhi
permusuhan, saling benci, dan dendam. Karena dendam adalah salah satu sebab
seseorang diharamkan dari mendapatkan keutamaan lailatul qadr.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam suatu hari keluar dari rumahnya untuk
mengabarkan kepada sahabatnya tentang lailatul qadr. Lalu ada dua orang laki-laki
muslim yang terlibat cekcok dan perselisihan, lalu keberkahan tersebut terangkat dari
mereka. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Aku keluar untuk mengabarkan kepada kalian (kapan terjadinya) lailatul qadr lalu
si Fulan dan Fulan berselisih, maka diangkatlah keberkahannya, dan mudah-
mudahan hal itu dapat kalian jadikan bahan pelajaran.






.
Page 4 of 6
Page 5 of 6

Khutbah Kedua:

Kaum muslimin rahimakumullah,

Nabi shallallahu alaihi wa sallam memperhatikan keluarganya agar menghidupkan


sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dari Aishyah radhiallahu anha, ia berkata,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, apabila masuk sepuluh terakhir ramadhan,


beliau menghidupkan malamnya dengan ibadah, beliau membangunkan para istrinya,
bersungguh-sungguh ibadah dan mengencangkan ikatan sarungnya. (HR. Muslim).

Kaum muslimin rahimakumullah,

Mari kita tekadkan untuk menepikan semua kesibukan di waktu yang penuh berkah
ini, terutama di malam-malam ganjil, yang kita harapkan malam itu adalah malam
lailatul qadr. Kita sibukkan diri kita dengan menghadapkannya dengan ketaatan
kepada Rabb kita Yang Maha Agung. Kita perbanyak doa, istighfar, meminta
ampunan dan keridhaan-Nya dengan ikhlas, tertunduk, dan penuh dengan
penghayatan. Mudah-mudahan Allah memberkahi waktu kita, memperbaiki keadaan
kita, menambah ketaatan kita, menjadikan kita orang yang berbahagia di akhirat,
orang yang tidak ada ketakutan dan kesedihan.

Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiallahu anha, ia bertanya kepada Nabi,


: :

Wahai Nabi Allah, doa apakah yang harus aku baca jika aku mendapati lailatul
qadr? Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda: Engkau mengucapkan,

Allahumma innaka Afuwwun tuhibbulafwa fafu anni.


Page 6 of 6

Marilah, kita amalakan apa yang telah diajarkan Allah kepada kita. Bersungguh-
sungguhlah dalam menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Ketahui dan
kajilah jalan-jalan yang bisa melindungi kita dari neraka. Pelajari hal-hal yang bisa
mengangkat derajat kita di surga. Bersemangatlah dalam mengisi musim-musim
kebaikan ini. Perbanyak amalan ketaatan di dalamnya, terutama di sepuluh terakhir
bulan Ramadhan ini.

Anda mungkin juga menyukai