Anda di halaman 1dari 2

dalam obstruksi parsial.

Sebagaimana dengan radiografi, tandanya adalah dilatasi


(> 2,5 cm) proksimal usus halus dengan dekompresi dari usus halus distal dan
kolon (Tabel 2, Gbr 7). Level udara-cairan akan ada dan tanda dawai bermanik
dapat diidentfikasi. Dalam obstruksi grade-tinggi atau dalam obstruksi kronik,
stasis dan pencampuran dari kandungan usus halus dengan gas menciptakan
tampilan analog terhadapa feces pada kolon, tanda "feces usus halus". Tanda ini
pertama digambarkan oleh Mayo-Smith pada 1995 dan telah ditunjukkan ada pada
5-7% dari pasien yang diduga memiliki SBO. Beberapa laporan telah
menunjukkan tanda ini ada pada SBO grade tinggi, sementara yang lain telah
menunjukkan korelasi negatif pada pasien yang memerlukan penanganan bedah
untuk SBO. Kepentingan utama adalah tanda feces usus halus biasanya terlihat
hanya proksimal terhadap titik transisi.
Satu keuntungan dari CT di atas radiografi adalah peningkatan
kepercayaan dari identifikasi zona transisi, yang merupakan tempat di mana usus
besar yang dilatasi bertransisis menjadi usus besar yang dekompresi. Adalah pada
tempat ini di mana penyebab spesifik untuk obstruksi dapat ditentukan. Akurasi
dari deteksi zona transisi yang dilaporkan dalam literatur berkisar dari 63%
hingga 93%. Lebih lanjut, CT memberi evaluasi yang sangat baik dari dinding
usus besar, pembuluhnya, dan mesenterium yang berdekatan, yang
memungkinkan identifikasi dari iskemia ada bersamaan dan/atau infark. CT juga
memberi evaluasi yang sangat baik untuk keberadaan dari perforasi usus besar dan
keberadaan gas ekstralumen yang bebas.
Enam puluh hingga70% SBO disebabkan oleh adhesi, yang biasanya hasil
dari pembedahan abdomen sebelumnya, apakah terbuka atau laparoskopik. Adhesi
mewakili pita dari jaringan ikat yang mengobstruksi lumen dan adalah
konsekuensi dari proses inflamasi pascaoperatif. Mereka dapat mengarah
obstruksi usus besar dalam periode pascaoperatif awal atau dapat mengobstruksi
bertahun-tahun kemudian. Pada CT scan, adhesi itu sendiri secara umum tak
diidentifikasi. Agaknya, keberadaannya disimpulkan ketika ada transisi yang
mendadak dari usus halus yang dilatasi menjadi kolaps tanpa penyebab yang bisa
diidentifikasi pada zona transisi. Karena adhesi menekan usus besar secara
ekstrinsik, mereka sering menyebabkan peruncingan tiba-tiba atau "paruh" pada
tempat obstruksi.

Gambar 7. Pencitraan pada seorang wanita 81 tahun dengan mual dan muntah. (a)
CT scan tak di-enhanced menunjukkan loop ileum yang dilatasi yang diisi dengan
materi kontras (panah). Catat materi kontras tidak lewat ke loop usus halus distal
(anak panah). (b) CT scan aksial tak di-enhanced pada level simfisis pubis
menunjukkan penonjolan dari ileum (panah) ke dalam kanal obsturator. (c) CT
scan aksial tak di-enhanced menunjukkan ileum terjebak dalam kanal obturator
antara obturator eksternus dan otot pektineus (panah). (d) Reformasi koronal
menunjukkan ileum yang herniasi dan obstuksi yang menonjol ke dalam kanal
obturator (panah)

Gambar 8. CT scan koronal di-enhanced kontras pada seorang pria 50 tahun


dengan distensi abdomen, yang menunjukkan tanda feces usus halus (panah kecil)
tepat proksimal terhadap titik transisi (panah besar) dari obstruksi usus halus
karena adhesi.

Anda mungkin juga menyukai