Latar Belakang: Depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang disertai
komponen psikologi berupa sedih,susah,tidak ada harapan dan putus asa disertai
komponen biologis atau somatik misalnya anoreksia, konstipasi dan keringat dingin.
Gejala depresi sering ditemukan pada pasien dengan penyakit fisik serta bersifat kronik
seperti stroke, jantung, gagal ginjal dan beberapa penyakit fisik lainnya. Depresi sering
timbul pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi cuci darah atau
hemodialisis. Terapi hemodialisis harus dilakukan seumur hidup, fungsi tubuh yang
terbatas serta membutuhkan biaya terapi yang cukup besar yang merupakan faktor
penting yang menyebabkan pasien mengalami depresi.
Metode: Metode penelitian ini adalah metode survey dan jenis penelitian deskriptif
serta dengan desain cross sectional, dilakukan di unit Hemodialisis RSUD Raden
Mattaher Jambi pada bulan April-Mei 2016. Sampel penelitian berjumlah 94 pasien
yang memenuhi kriteria inklusi dan diukur dengan menggunakan kuisioner Beck
Depression Inventory (BDI)
Hasil: Dari 94 pasien yang menjalani hemodialisis terdapat 90 pasien (95,7%) yang
mengalami depresi. Depresi ringan paling banyak terjadi pada pasien hemodialisis
yaitu berjumlah 45 pasien (47,9%), depresi sedang sebanyak 27 pasien (28,7%), dan
depresi berat sebanyak 18 pasien (19,1%).
Methods: This research method is a survey method and descriptive research as well as
with cross-sectional design, performed at Hospital hemodialysis unit Raden Mattaher
Jambi in April-May 2016. The samples included 94 patients who met the inclusion
criteria and measured using the Beck Depression Inventory questionnaire (BDI)